Disusun oleh :
Kelas : 1 D
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “MAKALAH JENIS-JENIS
PERUSAHAAN” ini dapat tersusun hingga selesai tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya agar dapat mengatahui jenis –
jenis perusahaan apa saja yang ada dan memudahkan bagi para pembaca yang ingin
membuka usaha.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
2.1 Perusahaan.............................................................................................3
2.2 Perusahaan Yang Tidak Berbadan Hukum Di Indonesia.......................6
2.3 Perusahaan Yang Berbadan Hukum Di Indonesia.................................11
BAB III PENUTUPAN..............................................................................19
3.1 Kesimpulan............................................................................................19
3.2 Saran.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Apa yang dimaksud perusahaan ?
2. Sebutkan jenis-jenis perusahaan yang tidak berbadan hukum yang ada di
Indonesia?
3. Sebutkan jenis-jenis perusahaan yang berbadan hukum yang ada di Indonesia?
1
2
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perusahaan
Dari istilah perusahaan tersebut di atas tidak ada rumusan yang jelas mengenai
pengertian perusahaan. Untuk itu, mengenai pengertian perusahaan dibiarkan
berkembang menurut pandangan dari para sarjana. Ada beberapa pendapat yang
memberikan pengertian tentang perusahaan sebagai berikut :
1. Menurut Pemerintah Belanda, yang pada waktu itu membacakan “memorie van
toelichting” rencana undang-undang di muka Parlemen, menerangkan bahwa yang
disebut "perusahaan" ialah keseluruhan perbuatan, yang dilakukan secara tidak
3
4
Ketiga hal tersebut diatas harus dijalankan pada suatu tempat yang jelas.
Artinya bahwa organisasi itu mempunyai tempat kedudukan secara geografis. Jelas
lokasi maksudnya bukan perusahaan apabila tidak mempunyai alamat lokasi secara
geografis, Perusahaan harus nyata. Tiga hal seperti disebutkan diatas merupakan
syarat yang mutlak perlu apabila organisasi itu akan dinamakan suatu perusahaan.
6
dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Demikian juga halnya bila dicermati dalam
Pasal 1624 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dapat diketahui bahwa
persekutuan perdata berdiri sejak adanya kesepakatan di antara para pendiri atau saat
berdirinya ditentukan dalam anggaran dasar persekutuan. Namun demikian, jika
hendak mendirikan persekutuan perdata ada syarat yang harus dipenuhi, yakni:
Mengenai tanggung jawab dari sekutu para Maatschap diatur dalam pasal 1642
sampai dengan pasal 1645 KUH Perdata. Mengenai pertanggungjawaban ini
sebelumnya ditekankan disini bahwa karena Maatschap bukan badan hukum, maka
secara umum Maatschap tidak pernah dapat dipertanggung jawabkan terhadap pihak
ketiga. Para sekutu Maatschap tidak dapat dipertanggung-jawabkan seluruhnya untuk
hutang-hutang maatschap, sedangkan seorang sekutu tidak dapat melibatkan sekutu
lain untuk ikut memikul tanggung jawabnya, apabila untuk tindakan yang
dilakukannya itu tidak mendapat kuasa dari pihak yang bersangkutan (pasal 1642
KUH Perdata). Sekutu yang melakukan tindakan itulah yang secara penuh
bertanggung jawab.
1) PT Gudang Garam
3) Grup Bakrie
2. Firma
dijabarkan dalam pasal 16 KUH dagang Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdata
yang didirikan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Dikatakan
persekutuan, karena dalam Firma pengusaha atau anggotanya merupakan sekutu
(partner) yang terdiri lebih dari satu orang untuk bekerjasama melakukan kegiatan
usaha. Persekutuan dua orang atau lebih yang membentuk suatu usaha dan
menggunakan nama bersama untuk usahanya.
8
Ketentuan untuk dapat disebut sebagai sebuah firma yaitu, setiap anggota berhak jadi
pemimpin, Anggota tidak boleh memasukkan orang lain tanpa persetujuan anggota
lain, keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan, dan apabila kekayaan usaha tidak
cukup maka kekayaan anggota sebagai jaminannya. Dengan memperhatikan
ketentuan pasal 22 dan pasal 23 KUHD, tidak dituntut harus bentuk
tertentu dalam mendirikan Firma. Untuk mendirikan sebuah Firma bisa
dibuat dengan akta notaris, akta dibawah tangan, dan bahkan secara lisan. Dalam
praktek, pendirian Firma selalu dibuat dengan akta autentik (dengan akta notaris).
Akta pendirian Firma tersebut didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dan
diumumkan dalam Berita Negara. Apabila pembuatan akta, pendaftaran, dan
penumuman selesai dilakukan, maka Firma tersebut telah sah berdiri dan dapat
melakukan kegiatan bisnisnya. Dan firma ini mempunya kelebihan dan kekuranga
diantaranya yaitu :
Kelebihan firma
Kekurangan firma:
1) Firma Hukum
2) Firma Akuntansi
3) Firma Crocs
ketentuan khusus tersebut berlaku pula ketentuan umum yang terdapat dalam
KUH
10
Kelebihan CV
Kekurangan CV
Contoh Perusahaan Persekutuan Komanditer (CV) yang ada di Indonesia yaitu antara
lain:
Kelebihan
1) Mudah mendirikannya
2) keuntungan menjadi milik sendiri
3) tidak dikenai pajak ganda
4) memiliki kebanggaan atas usaha sendiri.
11
Kekurangannya
Contoh Perusahaan Badan Usaha Perorangan yang ada di Indonesia yaitu antara lain:
1) Bengkel
2) Salon
3) Jasa Foto
Dalam pasal 1653 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hanya disebutkan jenis
perkumpulan badan hukum, yaitu ;
Badan hukum disebut juga corporate dan yaitu suatu sekumpulan manusia
yang menurut hukum terikat mempunyai tujuan yang sama, atau berdasarkan sejarah
menjadi bersatu, yang memperlihatkan sebagai subjek hukum tersendiri dan oleh
hukum dianggap sebagai suatu kesatuan Penggunaan istilah badan hukum
(rechthspersoon; legal entity) sebagai subyek hukum semata-mata untuk
membedakan dengan manusia (naturlike person) sebagai subyek hukum. Mengingat
rumusan badan hukum tidak ditemui dalam undang-undang, maka para ahli hukum
mencoba membuat kriteria, badan usaha yang dapat dikelompokkan sebagai badan
hukum jika memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
11
Jika tidak memenuhi unsur-unsur tersebut diatas, maka suatu badan usaha tidak dapat
dikelompokkan sebagai badan hukum.dan dibawah ini adalah contoh badan usaha
yang berbadan hukum yaitu :
1. PT ( Perseroan Terbatas )
1) persekutuan (persetujuan antara dua orang atau lebih untuk menyerahkan atau
memusatkan sesuatu, barang, uang atau tenaga dengan maksud untuk
mengusahakan itu dan membagi keuntungan yang didapatnya)
2) Dengan modal peseroan yang tertentu yang terbati atas saham-saham.
3) Para pesero ikut serta dalam modal itu dengan mengambil satu saham atau
lebih.
4) Melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibawah nama yang sama, dengan
tanggung jawab yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka setorkan.
Contoh Perusahaan Perseroan Terbatas (PT) yang ada di Indonesia yaitu antara lain:
3) PT. Pertamina
4) PT. Djarum
Pengaturan PT yang hanya dalam 20 pasal tersebut tentunya tidak dapat memenuhi
tuntutan atau menampung berbagai aspek PT yang sudah semakin berkembang
dengan pesat, terlebih-lebih bila dikaitkan pada era perdagangan bebas. Dengan latar
belakang seperti itu maka dikeluarkanlah UU.PT No. 1 Tahun 1995 untuk mengganti
ketentuan tentang PT sebagaimana termuat dalam KUHD tersebut. Selanjutnya
karena Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 dipandang sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat, maka kemudian diganti
dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Untuk mendirikan PT harus melalui
beberapa tahapan sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang PT
(UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007). Adapun tahapan dimaksud adalah sebagai
berikut :
3) Pendaftaran
4) Pengumuman
3) PT tertutup yaitu PT yang dimiliki oleh beberapa orang dan sahamnya tidak
diperjualbelikan di pasar modal.
4) PT terbuka yaitu PT yang dimiliki oleh banyak orang dan sahamnya
diperjualbelikan di pasar modal.
5) PT domestik yaitu PT yang berbadan hukum di suatu negara dan melakukan
bisnis di wilayah negara tersebut.
6) PT asing yaituPT yang berbadan hukum di suatu negara tertentu dan
melakukan bisnis di negara lain.
1) Memiliki sumber dana lebih besar. Kebutuhan dana mudah diperoleh melalui
penjualan saham perusahaan.
2) Kewajiban pemilik modal terbatas. Investor yang menanamkan modal pada
perseroan akan mendapatkan saham sebagai bukti kepemilikan. Dalam
perseoran terbatas, tanggung jawab pemegang saham hanya sebatas pada nilai
saham yang ditanamkan. Oleh karena itu apabila perseroan mengalami
kebangkrutan, kerugian pemilik tidak melibatkan harta pribadi sebagai
jaminannya.
3) Ukuran usaha lebih besar. Kekuatan permodalan yang dimiliki perseoran
terbatas lebih besar sehingga memungkinkan perusahaan berkembang lebih
pesat dengan membangun fasilitas produksi yang lebih lengkap, merekrut
tenaga ahli dan tenaga kerja yang banyak dan bahkan membeli perusahaan
lain.
4) Manajemen secara profesional. Pengelolaan perseroan tidak dilakukan oleh
pemilik secara langsung melainkan dikelola oleh para profesional yang
dibayar berdasarkan prestasi kerja.
5) Jangka waktu usaha yang lama. Kelangsungan hidup perseroan tidak
tergantung dari hidup mati pemilik karena pergantian pemilik tidak akan
mengganggu jalannya usaha.
3. Koperasi
“Koperasi tidak bisa disamakan dengan jenis atau bentuk perusahaan/usaha lainnya
seperti Firma, CV, atau PT. Koperasi mempunyai karakter tersendiri bila
dibandingkan
17
10) Dinas koperasi menerima akta dari notaris dan melanjutkan akta tersebut ke
Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri untuk pengesahannya.
11) Sambil menunggu akta, Pengurus mengurus Ijin Usaha, TDP, NPWP dan
yang lainnya yang berkaitan dengan koperasiDinas Koperasi memanggil
pengurus koperasi, agar dapat menunjukkan Ijin-ijin seperti ijin usaha, TDP,
NPWP dll. Sesuai dengan persyaratannya, jika telah terpenuhi oleh pengurus
maka Pemerintah menyerahkan akta yang sah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis
usaha yang bersifat tetap dan terus-menerus dirikan, bekerja, serta berkedudukan
dalam Wilayah Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh ke Untungan atau Laba
dan perusahaan dibagi menjadi dua yaitu perusahaan yang tidak berbadan hukum dan
perusahaan yang berbadan hukum. Perusahaan yang tidak berbadan hukum yaitu
Persekutuan Perdata (Maatschap), Firma, CV, Perusahaan Perorangan. Sedangkan
perusahaan yang berbadan hukum yaitu PT, BUMN (PERUM,PERSERO), dan
Koperasi. Semua jenis-jenis perusahaan tersebut mempunya kelebihan dan
kekurangan maka dari ketika kita ingin memulai sebuah usaha kita harus mengetahui
jenis perusahaan apa yang kita inginkan, lalu kita harus memikirkan resikonya agar
kita dapat meminimalisir ketika terjadi sesuatu hal yang tidak inginkan.
3.2 Saran
Salah satu cara untuk memulai bisnis yaitu kita harus mengetahui jenis-jenis
perusahaan yang ada agar tidak terjadi kesalahan ketika akan memulai bisnis dan
setelah kita mengetahui jenis-jenis perusahaan tersebuta kita harus tau apa kelebihan
dan kekurangan dari jenis perusahaan tersebut agar kita dapat meminimalisir resiko
kerugian usaha yang akan kita jalani dan saya sebagai penulis mengharapkan kritikan
dan saran dari pembaca agar penulis makalah ini bisa lebih baik lagi di kemudian
hari.
19
DAFTAR PUSTAKA