Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga sayadapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “MAKALAH JENIS-JENIS PERUSAHAAN YANG
ADA DI INDONESIA” ini dapat tersusun hingga selesai tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya agar dapat mengatahui jenis – jenis perusahaan apa saja
yang ada dan memudahkan bagi para pembaca yang ingin membuka usaha.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak kekurangan
dalam makalah ini Oleh karena itu, saya sangat mengharapkansaran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Indramayu, 29 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................

11.2 Rumusan Masalah..................................................................................

11.3 Tujuan Masalah....................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1 Perusahaan...............................................................................................

2.2 Perusahaan Yang Tidak Berbadan Hukum..............................................

2.3 Perusahaan Yang Berbadan Hukum......................................................11

BAB III

PENUTUPAN.............................................................................................19

3.1 Kesimpulan............................................................................................19

3.2 Saran....................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial (Zoon Politikon) yang hidup bermasyarakatselalu


melakukan interaksi memenuhi kepentingan baik secara perseorangan maupunkolektif
Kepentingan dimaksud meliputi berbagai bidang, termasuk diantaranyadibidang ekonomi,
khsusunya bidang aktivitas dunia usaha/perusahaan.

Kegiatan ekonomi pada umumnya dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi baik orang
perorangan yang menjalankan perusahaan atau badan-badan usaha baik yang mempunyai
kedudukan sebagai badan hukum atau bukan badan hukum.Istilah perusahaan mulai dikenal
pada saat disusunya

wetboek vankoophandel

(Kitab Undang-Undang Dagang) yang kemudian diberlakukan di Netherland (Belanda) sejak


tahun 1983. Berdasarkan asas konkordansi,

wetboek vankoophandel

dinyatakan berlaku pula di Hindia Belanda (Indonesia) sejak tahun 1848 hingga saat ini. Dan
perusahaan sendiri mempunyai pengertian yaitu tempat terjadinya kegiatan produksi dan
semua faktor produksi guna memenuhi kebutuhanmanusia yang pada umumnya dilakukan
untuk memperoleh laba. perusahaan sendiriterbagi kedalam beberapa jenis perusahaan yang
mempunyai kelebihan dankekurangannya masing- masing. Maka dari itu disini saya akan
membahasamengenai jenis-jenis perusahaan baik yang berstatus badan hukum atau tidak
berbadan hukum.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud perusahaan ?

2.Sebutkan jenis-jenis perusahaan yang tidak berbadan hukum ?

3.Sebutkan jenis-jenis perusahaan yang berbadan hukum?


1.3 Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud perusahaan.

2.Untuk mengetahui jenis-jenis perusahaan yang tidak berbadan hukum.

3.Untuk mengetahui jenis-jenis perusahaan yang berbadan hukum


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perusahaan

Pengertian Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus-menerus dirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam Wilayah
Negara Indonesia dengan tujuan memperoleh ke Untungan atau Laba. Sebelum istilah
“Perusahaan” dahulu dikenal dengan istilah“Pedagang”. Untuk itu, maka akan diuraikan
secara sepintas tentang sejarah perkembangan dari istilah pedagang dan perusahaan itu,
sebelum memahami secaralebih dalam tentang berbagai aspek yang menyangkut perusahaan.
Sebelum dicabut dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Kophandel)
dikenal istilah “Pedagang” dan “Perbuatan Dagang” yang diatur pada pasal 2 sampai dengan
pasal 5 KUH Dagang, akan tetapi sejak tahun 1938dicabut berdasarkan Stb. 1938 No.276
tanggal 17 Juli 1938. Dengan dicabutnya pasal 2 sampai dengan pasal 5 KUH Dagang, maka
muncul istilah “Perusahaan”dalam KUH Dagang. Hal ini dapat ditemui dalam pasal 6, pasal
16 dan pasal 36 KUHDagang sebagai berikut

Pasal 6 Setiap orang yang menjalan perusahaan wajib membuat pembukuan

Pasal 16 Firma adalah badan usaha yang menjalankan perusahaan

Pasal 36 Tujuan perseroan diambil dari tujuan perusahaan Dari istilah perusahaan tersebut di
atas tidak ada rumusan yang jelas mengenai pengertian perusahaan. Untuk itu, mengenai
pengertian perusahaan dibiarkan berkembang menurut pandangan dari para sarjana. Ada
beberapa pendapat yangmemberikan pengertian tentang perusahaan sebagai berikut :

1. Menurut Pemerintah Belanda, yang pada waktu itu membacakan “memorie


vantoelichting” rencana undang-undang di muka Parlemen, menerangkan bahwa yang disebut
"perusahaan" ialah keseluruhan perbuatan, yang dilakukan secara tidak terputus-putus,
dengan terang-terangan, dalam kedudukan tertentu dan untuk mencari laba (bagi diri sendiri);
2. Menurut Prof, Molengraaff, perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yangdilakukan
secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghisilan,dengan cara
memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-
perjanjian perdagangan. Di sini Molengraaff memandang perusahaan dari sudut "ekonomi",

3. Menurut Polak, baru ada perusahaan, bila diperlukan adanya perhitungan- perhitungan
tentang laba-rugi yang dapat diperkirakan, dan segala sesuatu itu dicatatdalam pembukuan.
Di sini Polak memandang perusahaan dari sudut "komersiil".Sudut pandangan ini adalah
sama dengan Molengraaff, tetapi unsur pengertian perusahaan adalah lain. Pengertian
perusahaan menurut Molengraaff mempunyaienam unsur, sedang menurut Polak cukup dua
unsur.

Berkaitan dengan pengertian perusahaan ada dua aliran yang berbeda, pertama; yaitu
membedakan pengertian “Perusahaan” dan “Badan Usaha” sedangkanyang kedua; Aliran
yang tidak membedakan Perusahaan dengan Badan Usaha. Bagimereka yang menganut aliran
pertama, maka hadan usaha adalah suatu organisasiyang dengan mempergunakan faktor-
faktor produksi berusaha mencari laba.Sedang perusahaan adalah tempat dimana faktor-
faktor prosuksi tersebut dipadukan dengan mana dapat diprodusir hasil atau jasa. Dengan
membedakan pengertian badanusaha dan perusahaan, maka orang beranggapan bahwa ada
badan usahatanpa perusahaan atau ada perusahaan tanpa badan usaha. Badan usaha tanpa
perusahaan berarti hanya ada organisasi formil, tetapi tidak melakukan kegiatan yang
produktif dan dengan demikian usaha untuk mencari laba tidak dijalankan.Sebaliknya
perusahaan tanpa badan usaha berarti ada kegiatan produktif, tetapitidak ada organisasi yang
menentukan kebijakan (policy), dan yang mengaturnya.

Pendapat yang kedua tidak membedakan dua pengertian seperti pada pendapat yang pertama.
Pcrusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang bertujuan mencari laba dengan
mempergunakan faktor-faktor produksi menghasilkan barang atau jasa untuk keperluan
masyarakat.

Di sini organisasi dipisahkan antara tempat kegiatan produktif dengan tempat tata usaha atau
kegiatan administratif dijalankan. Tetapi tidak dibedakan antara badan usaha dengan
perusahaan.

Suatu organisasi dapat disebut perusahaan apabila organisasi tersebut memenuhi syarat-
syarat tertentu, itu untuk menguatkan pendapat yang tidak membedakan antara “Badan
Usaha” dan“Perusahaan”
1)Untuk dapat disebut perusahaan maka organisasi itu harus bertujuan mencari laba. Profit
motive. Jika organisasi itu tidak bertujuan mencari laba maka organisasi itu bukan
perusahaan.

2)Tujuan mencari laba itu bukan hanya untuk satu dua kali atau secara insidentil saja, akan
tetapi secara terus- menerus, secara kontinyu, secara berkesinambungan. Tujuan mencari laba
secara terus-menerus itu diusahakan melalui organisasi faktor-faktor produksi, dalam
organisasi tersebut

3)Diperhatikan proportionalitet atau perbandingan kuantitatif dari faktor-faktor produksi yang


diusahakan dengan kemampuan managerial yangsebaik-baiknya.

Ketiga hal tersebut diatas harus dijalankan pada suatu tempat yang jelas.Artinya bahwa
organisasi itu mempunyai tempat kedudukan secara geografis.

Jelas lokasi maksudnya bukan perusahaan apabila tidak mempunyai alamat lokasi
secarageografis, Perusahaan harus nyata. Tiga hal seperti disebutkan diatas merupakan syarat
yang mutlak perlu apabila organisasi itu akan dinamakan suatu perusahaan.

2.2 Perusahaan Yang Tidak Berbadan Hukum

Kegiatan ekonomi sebagaimana telah diutarakan pada uraian sebelumnya dilakukan oleh para
pelaku ekonomi, oleh subyek pribadi ataupun badan hukum(publik maupun privat), dan
bahkan oleh gabungan/kelompok orang yang bukan badan hukum. Jadi dapat dikatakan
bahwa pelaku ekonomi adalah mereka yangmenjalankan perusahaan dalam pengertian
melaukan kegiatan yang terus-menerussecara terang-terangan dalam rangka mencari
keuntungan. Secara teoritis badan usahadapat digoloongkan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu :

1.Persekutuan Perdata (Maatschap)

Keberadaan Persekutuan Perdata sebagai badan usaha diatur dalam Pasal1618 - Pasal
1652 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Apa yang dimaksuddengan Persekutuan
Perdata? Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdatadisebutkan Persekutuan Perdata
adalah suatu perjanjian dengan mana 2 (dua) orangatau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan denganmaksud untuk membagi keuntungan atau
kemanfaatan yang diperoleh karenanya.(lihat Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata). Dari rumusan di atas dapatdiketahui ciri-ciri persekutuan Perdata yaitu adanya:

1)Perjanjian antara 2 (dua) orang itau lebih

2)Memasukkan sesuatu (inbreng)

3)Tujuannya membagi keuntungan atau kemanfaatan


Dalam bentuk perusahaan Matschap ini terdapat beberapa orang yang mengadakan
perjanjian akan berusaha bersama-sama guna memperoleh keuntungan benda, dan untuk
mencapai tujuan itu mereka masing-masing berjanji akanmenyerahkan uang atau barang-
barang atau menyediakan kekuatankerja/kerajinannya (pasal 1619 KUH Perdata). Menurut
kepustakaan, maatschap ini bersifat 2 (dua) muka, yaitu dapat untuk kegiatan komersial atau
dapat pula untuk kegiatan non komersia.

apabila di cermati pengertian persekutuan seperti yang diatur dalam Pasal 1618 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, tampak bahwa pendirian persekutuan perdata dapat
dilakukan secara lisan atau tertulis. Demikian juga halnya bila dicermati dalam Pasal 1624
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dapat diketahui bahwa persekutuan perdata berdiri
sejak adanya kesepakatan di antara para pendiri atau saat berdirinya ditentukan dalam
anggaran dasar persekutuan. Namun demikian, jika hendak mendirikan persekutuan perdata
ada syarat yang harus dipenuhi, yakni:

1)Tidak dilarang oleh undang-undang

2)Tidak bertentangan dengan tata susila atau ketertiban umum

3)Tujuannya adalah kepentingan bersama, untuk mencari keuntungan.

Mengenai tanggung jawab dari sekutu para Maatschap diatur dalam pasal 1642sampai
dengan pasal 1645 KUH Perdata. Mengenai pertanggungjawaban inisebelumnya ditekankan
disini bahwa karena Maatschap bukan badan hukum, makasecara umum Maatschap tidak
pernah dapat dipertanggung jawabkan terhadap pihak ketiga. Para sekutu Maatschap tidak
dapat dipertanggung-jawabkan seluruhnya untuk hutang-hutang maatschap, sedangkan
seorang sekutu tidak dapat melibatkan sekutulain untuk ikut memikul tanggung jawabnya,
apabila untuk tindakan yangdilakukannya itu tidak mendapat kuasa dari pihak yang
bersangkutan (pasal 1642KUH Perdata). Sekutu yang melakukan tindakan itulah yang secara
penuh bertanggung jawab.

2.Firma

Keberadaan Badan Usaha Firma diatur dalam pasal 16 – pasal 35 KitabUndang-Undang


Hukum Dagang (KUH Dagang). Secara sederhana pengertian Firmadijabarkan dalam pasal
16 KUH dagang Firma adalah tiap-tiap persekutuan perdatayang didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama. Dikatakan persekutuan, karena dalam Firma pengusaha
atau anggotanya merupakan sekutu(partner) yang terdiri lebih dari satu orang untuk
bekerjasama melakukan kegiatanusaha. Persekutuan dua orang atau lebih yang membentuk
suatu usaha danmenggunakan nama bersama untuk usahanya.
Ketentuan untuk dapat disebut sebagai sebuah firma yaitu, setiap anggota berhak jadi
pemimpin, Anggota tidak boleh memasukkan orang lain tanpa persetujuan anggotalain,
keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan, dan apabila kekayaan usaha tidak cukup maka
kekayaan anggota sebagai jaminannya. Dengan memperhatikanketentuan pasal 22 dan pasal
23 KUHD, tidak dituntut harus bentuk tertentu dalam mendirikan Firma. Untuk mendirikan
sebuah Firma bisadibuat dengan akta notaris, akta dibawah tangan, dan bahkan secara lisan.
Dalam praktek, pendirian Firma selalu dibuat dengan akta autentik (dengan akta notaris).Akta
pendirian Firma tersebut didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri dandiumumkan
dalam Berita Negara. Apabila pembuatan akta, pendaftaran, dan penumuman selesai
dilakukan, maka Firma tersebut telah sah berdiri dan dapatmelakukan kegiatan bisnisnya.
Dan firma ini mempunya kelebihan dan kekurangan diantaranya yaitu :

Kelebihan firma

1)Terdapat pembagian kerja di antara para anggota sehingga kemampuan manajemennya


lebih baik.

2)Pendirian relatif mudah karena tanpa akte pendirian

3)Kebutuhan modal dapat tercukupi karena menghimpun dana dari beberapa orang. Ada
kemudahan memperoleh kredit karena mempunyai kemampuanfinansial yang cukup besar.

Kekurangan firma:

1)Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan kepemilikan pribadi menjadi jaminan bagi
kewajiban perusahaan.

2)Kerugian yang disebabkan seorang anggota harus ditanggung bersama olehanggota lain.

3)Kelangsungan perusahaan tidak menentu. Apabila salah seorang anggotamembatalkan


perjanjian maka firma menjadi bubar.

3.Persekutuan Komanditer (CV)

Menurut ketentuan pasal 19 KUH Dagang disebutkan bahwa persekutuan komanditer


(CV) adalah persekutuan untuk menjalankan suatu perusahaan yangdibentuk oleh beberapa
orang sekutu yang secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada
satu pihak, dan satu orang atau lebihsekutu sebagai pelepas uang pada pihak lainnya. Pada
CV ada yang namanyasekutu pelepas uang atau sekutu pasif (sekutu komanditer) dan sekutu
aktif atausekutu pengurus (sekutu komplementer). Dan yang mendasari pembentukan
persekutuan komdanditer (CV) ialah adanya seorang atau lebih yangmepercayakan uang atau
barang lainnya untuk dipergunakan dalam suatu perusahaan kepada seorang atau lebih yang
menjalankan perusahaannya atau pembiayaan bersama.
Orang yang mempercayakan untuk menyerahkan uang atau barang lainnyaitu disebut
dengan “sekutu komanditer”, sedangkan orang yang menerimakepercayaan untuk
menjalankan pengurusan perusahaan disebut dengan sekutu“komplementer”. Jadi, sekutu
komanditer adalah sekutu yang hanyamenyerahkan uang, barang atau tenaga sebagai
pemasukan dalam persekutuantetapi dia sendiri tidak campur tangan dalam pengurusan
pesekutuan. Dengandemikian, seorang sekutu komanditer dapat disamakan dengan seorang
penitipmodal pada suatu perusahaan, untuk itu ia akan menerima hasil. Sementara
sekutukomplementer adalah sekutu yang bekerja (sekutu pengurus), dialah
yangmenggerakkan modal tersebut. Sekutu komplementer itu adalah sekutu yangmengurus
persekutuan. Dalam hal ini perlu diketahui, baik sekutu komanditer maupun sekutu
komplimenter sama-sama menyetorkan sejumlah uang atau barang sebagai pemasukan pada
persekutuan, dengan tanggung jawab bersama(untung rugi dipikul bersama).

Pengaturan masalah CV ini berada di dalam pengaturan masalah Firma,sebab pada


dasarnya CV juga merupakan Firma dengan bentuk khusus, dimanakekhususannya terletak
pada adanya sekutu komanditer yang tidak terdapat dalamfirma. Secara khusus CV diatur
dalam pasal 19, 20, dan 21 KUHD. Disamping ketentuan khusus tersebut berlaku pula
ketentuan umum yang terdapat dalamKUH Perdata. KUHD tidak mengatur secara khusus
bagaimana prosedur mendirikanCV. Sama seperti Firma. Untuk mendirikan CV dapat
dilakukan dengan lisan,dengan akta dibawah tangan, atau dengan akta notaris. Dalam praktek
CV.umumnya dibuat atau didirikan dengan akta notaris. Akta pendirian atau perjanjian
pendirian CV. tersebut kemudian didaftarkan di KepaniteraanPengadilan Negeri dan
diumumkan dalam berita negara melalui percetakannegara di Jakarta.

Kelebihan CV

1)Pendirian relatif mudah

2)Kemampuan manajerial yang lebih baik dibandingkan perusahaan perseorangan

3)Memiliki permodalan lebih besar dan kemudahan mendapatkan kredit

Kekurangan CV

1)Kelangsungan hidup tidak menentu.

2)Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah ditanamkan, terutama bagi partner
umum.

3)Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tak terbatas.


4.Badan Usaha Perorangan

Perusahaan perorangan merupakan suatu usaha yang kepemilikan dan pengelolaaannya


dilakukan oleh perorangan (individu). Tetapi dalam masyarakat perdagangan bentuk
perusahaan perorangan diterima oleh masayarakat dalam prkatik sebagian perusahaan
perseorangan pendiriannya menggunkan akta otentik.

Kelebihan

1)Mudah mendirikannya

2)keuntungan menjadi milik sendiri

3)tidak dikenai pajak ganda

4)memiliki kebanggaan atas usaha sendiri

Kekurangannya

1)Risiko ditanggung sendiri

2)keterbatasan sumber dana

3)kesulitan pengelolaan usahanya

4)keuntungan dan pertumbuhan usaha terbatas.

2.3 Perusahaan Yang Berbadan Hukum

Dalam pasal 1653 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hanya disebutkan jenis
perkumpulan badan hukum, yaitu ;

1)Yang diadakan oleh kekuasaan umum

2)Perkumpulan yang diakui oleh kekuasaan umum

3)Perkumpulan yang diperkenankan atau untuk suatu maksud tertentu yang tidak berlawanan
dengan undang-undang atau kesusilaan

Badan hukum disebut juga corporate dan yaitu suatu sekumpulan manusiayang menurut
hukum terikat mempunyai tujuan yang sama, atau berdasarkan sejarahmenjadi bersatu, yang
memperlihatkan sebagai subjek hukum tersendiri dan olehhukum dianggap sebagai suatu
kesatuan Penggunaan istilah badan hukum(rechthspersoon; legal entity) sebagai subyek
hukum semata-mata untuk membedakan dengan manusia (naturlike person) sebagai subyek
hukum.
Mengingatrumusan badan hukum tidak ditemui dalam undang-undang, maka para ahli
hukummencoba membuat kriteria, badan usaha yang dapat dikelompokkan sebagai
badanhukum jika memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1)Adanya pemisahan harta kekayaan antara perusahaan dan pemilik usaha.

2)Mempunyai tujuan tertentu

3)Mempunyai kepentingan sendiri

4)Adanya organisasi teratur.

Jika tidak memenuhi unsur-unsur tersebut diatas, maka suatu badan usaha tidak
dapatdikelompokkan sebagai badan hukum.dan dibawah ini adalah contoh badan usahayang
berbadan hukum yaitu :

1.PT ( Perseroan Terbatas )

Dalam kegiatan ekonomi atau hukum dagang dikenal adanya sebuah PT yang merupakan
singkatan Perseroan Terbatas, yaitu salah satu bentuk perusahaan.Bentuk PT sebenarnya
berasal dari bentuk perusahaan Belanda NV (NaamlozeVenootschap). PT merupakan badan
hukum Indonesia yang didirikan berdasarkanPeraturan Perundang-Undangan yang berlaku,
dengan memenuhi persyaratan tertentuseperti yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang,
dalam hal ini adalahUndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Menurut pendapat dari H. Rochmat Soemitro memberikan pengertian tentang
PerseroanTerbatas (PT) sebagai berikut :

1)persekutuan (persetujuan antara dua orang atau lebih untuk menyerahkan ataumemusatkan
sesuatu, barang, uang atau tenaga dengan maksud untuk mengusahakan itu dan membagi
keuntungan yang didapatnya)

2)Dengan modal peseroan yang tertentu yang terbati atas saham-saham.

3)Para pesero ikut serta dalam modal itu dengan mengambil satu saham ataulebih.

4)Melakukan perbuatan-perbuatan hukum dibawah nama yang sama, dengantanggung jawab


yang semata-mata terbatas pada modal yang mereka setorkan.

Dalam ketentuan pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang


Perseroan Terbatas, PT. diberikan pengertian sebagai berikut : PerseroanTerbatas, yang
selanjutnya disebut perseroan, adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usahadengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratanyang ditetapkan dalam undang-
undang serta peraturan perlaksanaannya.
Dari definisi tentang PT sebagaimana disampaikan di atas bahwa PT adalah merupakan
badan hukum. Sebagai badan hukum dalam PT ada pemisahan kekayaan antar milik
perusahaan dengan milik pribadi pengusaha. Sebagai badan hukum PT wajibmendapatkan
pengesahan dari pemerintah, dalam hal ini Menteri Kehakiman. Bentuk usaha yang bukan
badan hukum tidak memiliki kewajiban yang demikian. BilaPerseroan Terbatas sudah
menjadi badan hukum, maka keberadaan PerseroanTerbatas (PT) dalam lalu lintas hukum
diakui sebagai subyek hukum, artinya PTdapat menuntut dan dituntut dimuka pengadilan
(Persona Standi Injudicio).Mengenai Perseroan Terbatas ini pada awalnya diatur dalam pasal
36 – 56 KUH Dagang.

Pengaturan PT yang hanya dalam 20 pasal tersebut tentunya tidak dapatmemenuhi


tuntutan atau menampung berbagai aspek PT yang sudah semakin berkembang dengan pesat,
terlebih-lebih bila dikaitkan pada era perdagangan bebas.Dengan latar belakang seperti itu
maka dikeluarkanlah UU.PT No. 1 Tahun 1995untuk mengganti ketentuan tentang PT
sebagaimana termuat dalam KUHD tersebut.Selanjutnya karena Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1995 dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan
masyarakat, maka kemudiandiganti dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Untuk
mendirikan PT harusmelalui beberapa tahapan sebagaimana telah diatur dalam Undang-
Undang PT(UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007). Adapun tahapan dimaksud adalah
sebagai berikut :

1)Pembuatan Akta Pendirian PT.

2)Pengesahan dari Mentri kehakiman

3)Pendaftaran

4)Pengumuman

Bentuk-bentuk PT di antaranya adalah:

1)PT perseorangan yaitu PT yang saham-sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh individu


tertentu yang bertujuan untuk menghindari pengenaan pajak penghasilan pribadi yang tinggi.

2)PT pribadi yaitu yang saham-sahamnya dimiliki oleh sekelompok kecil pemegang saham
atau manajemen untuk kepentingan sendiri.

3)PT tertutup yaitu PT yang dimiliki oleh beberapa orang dan sahamnya tidak
diperjualbelikan di pasar modal.

4)PT terbuka yaitu PT yang dimiliki oleh banyak orang dan sahamnyadiperjualbelikan di
pasar modal.

5)PT domestik yaitu PT yang berbadan hukum di suatu negara dan melakukan bisnis di
wilayah negara tersebut.
6)PT asing yaitu PT yang berbadan hukum di suatu negara tertentu dan melakukan bisnis di
negara lain.

Kelebihan dari PT yaitu

1)Memiliki sumber dana lebih besar. Kebutuhan dana mudah diperoleh melalui penjualan
saham perusahaan.

2)Kewajiban pemilik modal terbatas. Investor yang menanamkan modal pada perseroan akan
mendapatkan saham sebagai bukti kepemilikan. Dalam perseoran terbatas, tanggung jawab
pemegang saham hanya sebatas pada nilaisaham yang ditanamkan. Oleh karena itu apabila
perseroan mengalamikebangkrutan, kerugian pemilik tidak melibatkan harta pribadi sebagai
jaminannya.

3)Ukuran usaha lebih besar. Kekuatan permodalan yang dimiliki perseoranterbatas lebih
besar sehingga memungkinkan perusahaan berkembang lebih pesat dengan membangun
fasilitas produksi yang lebih lengkap, merekruttenaga ahli dan tenaga kerja yang banyak dan
bahkan membeli perusahaanlain.

4)Manajemen secara profesional. Pengelolaan perseroan tidak dilakukan oleh pemilik secara
langsung melainkan dikelola oleh para profesional yangdibayar berdasarkan prestasi kerja.

5)Jangka waktu usaha yang lama. Kelangsungan hidup perseroan tidak tergantung dari hidup
mati pemilik karena pergantian pemilik tidak akanmengganggu jalannya usaha.

Kelemahan dari PT yaitu:

1)Biaya pendirian mahal. Pendirian awal suatu PT harus mengikuti peraturanyang berlaku
misal terkait dengan izin usaha. Selain itu pendirian PT jugamemerlukan tanah, perawatan
gedung dan fasilitas pendukung lainnya. Semuaitu tentu membutuhkan biaya yang cukup
besar, yang jumlahnya dapatmencapai miliaran rupiah.

2)Administrasi yang rumit. Semakin besar suatu PT maka semakin kompleks pula
permasalahan administrasi, pengelolaan manajerial, catatan keuangandan sebagainya

3)Dikenakannya pajak ganda. Laba yang diperoleh dari hasil usaha suatu PTakan dikenakan
pajak penghasilan. Selain itu ada pula bagian laba yangdibagikan kepada pemegang saham
dalam bentuk dividen. Apabila pemegangsaham berada pada kelompok pendapatan melebihi
Pendapatan Tidak KenaPajak maka dividen yang diperoleh juga akan dikenai pajak.

4)Kemungkinan timbulnya konflik antara pemilik dan pengelola usaha bisnis.


2.Perusahaan Negara (Badan Usaha Milik Negara)

Selain bentuk-bentuk perusahaan sebagaimana telah dikemukakan di atas,maka ada pula


yang namanya bentuk usaha negara atau perusahaan negara atau yangdikenal dengan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Ketentuan pasal 33 UUD 1945merupakan dasar hukum yang
dijadikan landasan pemikiran keterlibatan Negaradibidang ekonomi. Pola keterlibatan itu
diwujudkan oleh pemerintah denganmembentuk perusahaan negara atau dalam format
selanjutnya disebut Badan UsahaMilik Negara. Menurut ketentuan pasal 1 angka 1 Undang-
Undang Nomor 19 Tahun2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang dimaksud dengan
Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai berikut : Badan Usaha Milik Negara, yang
selanjutnya disebutBUMN, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki olehnegara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara
yangdipisahkan.

Bila dilihat ketentuan pasal 1 angka 2 dan angka 4 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003
dan 2 bentuk perusahaannegara (BUMN), yaitu BUMN yang berbentuk Persero dan BUMN
yang berbentuk Perum. Kedua bentuk BUMN tersebutdapat kiranya diberikan penjelasan
sebagai berikut:

1)Persero (Perusahaan Persero), yang selanjutnya disebut Persero adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham atauseluruh atau paling
sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimilikioleh Negara Republik Indonesia yang
tujuan utamanya mengejar keuntungan.

2)Perum (Perusahaan Umum), yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang seluruh
modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan
umum berupa penyediaan barang dan/atau jasayang bermutu tinggi dan sekaligus mengejar
keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Perusahaan Negara adalah suatu
subyek hukum yangmerupakan badan hukum (rechtspersoon). Didirikannya BUMN sebagai
unitekonomi negara karena didorong oleh rasa tanggung jawab dan kewajiban pemerintah
untuk menumbuhkan dan mengembangkan sektor perekonomianrakyat. Sebagai lokomotif
baru dalam perekonomian nasional BUMNdiharapkan dapat berperan lebih aktif sesuai
dengan misi dan tujuan yangtelah ditetapkan oleh pemerintah. Disamping itu, dengan adanya
BUMNdiharapkan dapat memberikan manfaat berupa pemasukan keuntungan baginegara
dalam memperkuat dan meningkatkan APBN.

3.Koperasi

Usaha Koperasi adalah badan hukum, sebagaimana juga ditegaskan dalamUndang-Undang


Koperasi No. 25 tahun 1992) tentang Perkoperasian. Menurut pasal1 angka 1 Koperasi
diberikan pengertian sebagai berikut :
“Koperasi tidak bisa disamakan dengan jenis atau bentuk perusahaan/usaha lainnyaseperti
Firma, CV, atau PT. Koperasi mempunyai karakter tersendiri bila dibandingkan dengan
bentuk usaha lainnya. Koperasi mempunyai arti bekerjasama. Adanya kerjasama dimaksud
untuk mencapai tujuan kesejahteraan bersama anggota”.

Menurut Butterworths berpendapat ; “That currents of ideas and beliefs areinstruments of


power”. Ide dan kepercayaan adalah instrumen dari kekuatan. Daridefinisi Koperasi
sebagaimana tercantum dalam undang-undang koperasi, terdapatkoperasi yang para
anggotanya terdiri dari orang seorang yang disebut KoperasiPrimer dan Koperasi yang
beranggotakan badan-badan hukum koperasi yang disebutKoperasi Sekunder (Pasal 1 angka
3 dan 4 UU No. 25 Tahun 1992). Untuk mendirikan Koperasi Primer dibutuhkan sekurang-
kurangnya 20 orang anggota, danuntuk mendirikan Koperasi Sekunder sekurang-kurangnya
harus terdapat 3 buahkoperasi. Apabila persyaratan itu telah dipenuhi, maka dilanjutkan
dengan pembuatanakta pendirian yang didalamnya berisikan anggaran dasar dan anggaran
rumah tanggakoperasi. Langkah-langkah pembuatan akta pendirian koperasi antara lain :

1)Dibentuk Tim sebagai perumus dan pendiri koperasi.

2)Tim pendiri memohon diadakan penyuluhan koperasi, kepada Kantor Dinaskoperasi


Propinsi. Kab./Kota/ Provinsi.

3)Berdasarkan permohonan dari Tim pendiri, Dinas koperasi datangmengadakan penyuluhan


berkaitan dengan koperasi.

4)Calon Pengurus didiklat terlebih dahulu.

5)Tim membentuk Pengurus, dan Pengawas, yang akan melanjutkan danmembuat konsep
Akta pendiri yang memuat AD & ART.

6)Pengurus mengajukan Akta pendirian kedinas koperasi, perihal pengesahanakta pendiri


(rangkap 3)

.7)Dinas koperasi meneruskan konsep akta pendiri tersebut ke Notaris (Notarisyang telah
diangkat dan bersertifikasi).

8)Notaris memperoses akta pendirian koperasi tersebut.

9)Notaris memanggil pengurus dan pengawas, berkaitan dengan pembuatan akta pendiri
koperasi, hingga akta tersebut selesai.

10)Dinas koperasi menerima akta dari notaris dan melanjutkan akta tersebut
keBupati/Walikota/Gubernur/Menteri untuk pengesahannya.
11)Sambil menunggu akta, Pengurus mengurus Ijin Usaha, TDP, NPWP danyang lainnya
yang berkaitan dengan koperasiDinas Koperasi memanggil pengurus koperasi, agar dapat
menunjukkan Ijin-ijin seperti ijin usaha, TDP, NPWP dll. Sesuai dengan persyaratannya, jika
telah terpenuhi oleh pengurusmaka Pemerintah menyerahkan akta yang sah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang
bersifat tetap dan terus-menerus dirikan, bekerja, serta berkedudukandalam Wilayah Negara
Indonesia dengan tujuan memperoleh ke Untungan atau Labadan perusahaan dibagi menjadi
dua yaitu perusahaan yang tidak berbadan hukum dan perusahaan yang berbadan hukum.
Perusahaan yang tidak berbadan hukum yaituPersekutuan Perdata (Maatschap), Firma, CV,
Perusahaan Perorangan. Sedangkan perusahaan yang berbadan hukum yaitu PT, BUMN
(PERUM,PERSERO), danKoperasi. Semua jenis-jenis perusahaan tersebut mempunya
kelebihan dankekurangan maka dari ketika kita ingin memulai sebuah usaha kita harus
mengetahui jenis perusahaan apa yang kita inginkan, lalu kita harus memikirkan resikonya
agar kita dapat meminimalisir ketika terjadi sesuatu hal yang tidak inginkan.

3.2 Saran

Salah satu cara untuk memulai bisnis yaitu kita harus mengetahui jenis-jenis perusahaan yang
ada agar tidak terjadi kesalahan ketika akan memulai bisnis dansetelah kita mengetahui jenis-
jenis perusahaan tersebuta kita harus tau apa kelebihandan kekurangan dari jenis perusahaan
tersebut agar kita dapat meminimalisir resikokerugian usaha yang akan kita jalani dan saya
sebagai penulis mengharapkan kritikandan saran dari pembaca agar penulis makalah ini bisa
lebih baik lagi di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

1.Alteza,M(2011). Pengantar Bisnis. Yogyakata. Universitas Negeri Yogyakarta.

2.http://erepo.unud.ac.id/16256/3/0890561081-3-BAB_II.pdf

Anda mungkin juga menyukai