Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

Pengertian,Tempat Kedudukan,Dan Letak Perusahaan

Disusun Oleh:
Van Gianel 23303028
&
Yuningsi C.Medatua 23303029
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


Kata Pengantar

Puji dan syukur kami naikkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena sebab kasih karunianya

lah saya,Van Gianel bersama dengan Yuningsi C.Medatua dapat menyelesaikan makalah mata

kuliah pengantar bisnis yang berjudul ”Pengertian,Tempat Kedudukan Dan Letak

Perusahaan.”Kami harap makalah yang kami sudah buat ini dapat membantu pembaca untuk lebih

memahami salah satu materi pengantar bisnis yang menjadi judul dari makalah kami ini.

Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna,maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari

pembaca sekalian agar bisa kami jadikan landasan pembuatan makalah yang lebih baik lagi di lain

waktu.Akhir kata kami ucapkan Terima Kasih.

Tondano,2 September 2023

Van gianel & Yuningsi C. Medatua


DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………….……I
KATA PENGANTAR……………………………………………….II
DAFTAR ISI………………………………………………………. ..III
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang…………………………………………….……I
B.Rumusan masalah……………………………………………....II
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian perusahaan………………………………………..…I
B.Tempat Kedudukan Perusahaan………………………………...II
C.Pengertian letak perusahaan…………………………………….III
D.Pengertian Lingkungan Perusahaan……………………………..IV
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan………………………………………………………I
B.Saran……………………………………………………………..II

C.Daftar Pustaka…..................................................................................... III


BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang

atau jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan. Dalam melaksanakan

proses produksinya, suatu perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang menunjang

tercapainya tujuan perusahaan, diantaranya yaitu; bahan baku, modal, mesin, dan manusia.

Faktor manusia memegang peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi,

oleh karena itu pihak perusahaan harus selalu memperhatikan faktor manusia atau tenaga kerja

tersebut dengan baik. Faktor tenaga kerja tersebut merupakan suatu faktor yang dapat

menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Manusia sebagai tenaga kerja merupakan aset yang tidak dapat dinilai. Tumbuh dan

berkembangnya suatu perusahaan sangat tergantung pada aset tersebut. Dalam dunia usaha yang

semakin berkembang ini, perusahaan membutuhkan karyawan yang dapat bekerja dengan baik

dan efisien agar produktivitas kerja dapat tercapai. produktivitas sendiri merupakan sikap mental

yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini harus lebih

baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

B.Rumusan Masalah

 Apa Pengertian Perusahaan

 Apa Pengertian Tempat kedudukan Perusahaan

 Apa Pengertian Letak Perusahaan


 Apa Pengertian Lingkungan Perusahaan dan Pengaruh Yang Disebabkan Pada

Perusahaan
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Perusahaan

Perusahaan adalah istilah ekonomi yang dipakai dalam KUHD dan perundang-undangan di

luar KUHD. Namun, dalam KUHD sendiri tidak dijelaskan pengertian resmi istilah perusahaan

itu. Definisi perusahaan secara resmi dirumuskan dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 3

Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan. Sebelum undang-undang ini, tidak dijumpai

definisi perusahaan. Oleh karena itu, para penulis berusaha merumuskan definisi perusahaan

berdasarkan pengetahuan yang mereka peroleh secara empiris. Menurut Molengraaff Perusahan

adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar, untuk

memperoleh penghasilan, dengan cara memperdagangkan atau menyerahkan barang atau

mengadakan perjanjian perdagangan. Beliau memandang pengertian pengertian perusahaan

dari sudut ekonomi karena tujuan memperoleh penghasilan dilakukan dengan cara:

a. Memperdagangkan barang Artinya, membeli barang dan menjualnya lagi dengan

perhitungan memperoleh penghasilan berupa keuntungan atau laba.

b. Menyerahkan barang Artinya, melepaskan penguasaan atas barang dengan perhitungan

memperoleh penghasilan, misalnya menyewa barang.

c.Perjanjian perdagangan yaitu,menghubungkan pihak yang satu dengan pihak yang lain

dengan perhitungan memperoleh penghasilan berupa keuntungan atau laba bagi pemberi

kuasa dan upah bagi penerima kuasa; misalnya makelar, komisioner, dan agen

perusahaan.

Perbuatan ekonomi tersebut merupakan mata pencarian, artinya dilakukan secara terus-

menerus, tidak insidental, bertindak keluar menghadapi pihak lain (pihak ketiga). Di sini muncul
aspek hukum perusahaan, yaitu perjanjian dengan pihak lain yang menjadi dasar kewajiban dan

hak masing-masing pihak. Akan tetapi, perlu dikemukakan bahwa dalam rumusan Molengraaff

tidak dipersoalkan tentang perusahan sebagai badan usaha. Hal yang dikemukakannya justru

perusahaan sebagai perbuatan, jadi hanya meliputi jenis usaha (business). Menurut Polak,

perusahaan dari sudut komersial artinya baru dapat dikatakan perusahaan apabila diperlukan

perhitungan laba dan rugi yang dapat diperkirakan dan dicatat dalam pembukuan. Di sini Polak

menambahkan unsur “ pembukuan” pada unsur-unsur lain, seperti yang telah dikemukakan oleh

Molengraaff dan Polak mengakui ada unsur-unsur lain, itu terbukti dari penjelasan bahwa apakah

suatu perusahaan dijelaskan menurut cara yang lazim atau tidak, dapat diketahui dari keteraturan

menjalankan perusahaan itu dan bukan dijalankan secara gelap. Jika unsur-unsur ini tidak ada,

hilanglah sifat perusahan dari aspek hukum perusahaan. Dengan adanya unsur pembukuan, maka

rumusan definisi perusahaan lebih dipertegas lagi sebab pembukuan merupakan unsur mutlak

yang harus ada pada perusahaan menurut ketentuan Pasal 6 KUHD (sekarang sudah diganti

dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahan). Laba adalah tujuan

utama setiap perusahaan. Jika tidak demikian, itu bukan perusahaan. Namun, dalam definisi

perusahaan menurut Polak tetap tidak disinggung soal perusahaan sebagai badan usaha.

Dalam Pasal 1 huruf b Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahan

ditentukan: “ Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang

bersifat tetap dan terus-menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah

negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.” Berdasarkan ketentuan

pasal tersebut, maka dalam definisi perusahaan terdapat dua unsur pokok, yaitu :

1) Bentuk usaha yang berupa organisasi atau badan usaha, yang didirikan, bekerja. Dan

berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia. Dalam bahasa Inggris disebut company atau

enterprise.
2) Jenis usaha yang berupa kegiatan dalam bidang perekonomian (perindustrian,

perdagangan, perjasaan, dan pembiayaan, dijalankan oleh badan usaha perdagangan,

perjasaan, pembiayaan) dijalankan oleh badan usaha secara terusmenerus, dalam bahasa

Inggris disebut business.

Apabila definisi ini dibandingkan dengan definisi Molengraaff dan Polak, ternyata definisi ini

lebih sempurna karena dengan adanya bentuk usaha (badan usaha) yang menjalankan jenis usaha

(kegiatan dalam bidang perekonomian), unsur-unsur lain terpenuhi juga. Berdasarkan undang-

undang yang berlaku, walaupun kegiatan dalam bidang ekonomi dilakukan terus-menerus

terhadap pihak ketiga, dengan tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba, jika tidak

mempunyai bentuk usaha (badan usaha). Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8

Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan ditentukan bahwa: “Perusahaan adalah setiap bentuk

usaha yang melakukan kegiatan secara tetap dan terus-menerus dengan memperoleh keuntungan

dan atau laba, baik yang diselenggarakan oleh orang perorangan maupun badan usaha yang

berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan dalam

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Apabila kedua definisi undang-undang tersebut

dibandingkan satu sama lain, terdapat perbedaan sebagai berikut:

 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 menggunakan rumusan “menjalankan setiap jenis

usaha”. Sedangkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 menggunakan rumusan

“melakukan kegiatan” tanpa pembatasan “dalam bidang perekonomian”.

 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 menggunakan kata “usaha” sebagai kegiatan dalam

bidang perekonomian, pelakunya adalah pengusaha, yaitu orang perorang atau persekutuan

atau badan hukum. Sedangkan UndangUndang Nomor 8 Tahun 1997 menggunakan kata

“kegiatan” tanpa pembatasan dalam bidang perekonomian. Namun, karena undang-undang


ini berkenan dengan perusahaan, dapat diartikan bahwa kata “kegiatan” juga dalam bidang

perekonomian, pelakunya adalah, baik orang perorangan maupun badan usaha yang

berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua rumusan undang-undang tersebut dari segi

makna secara substansial adalah sama, tetapi dari rumusan kata-kata yang digunakan adalah

berbeda.

B.Tempat Kedudukan Perusahaan

Pengertian tempat kedudukan adalah letak berdirinya kantor pusat suatu perusahaan. Biasanya

tempat kedudukan suatu badan usaha dipengaruhi oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan

perusahaan itu sendiri.

Sedangkan letak perusahaan adalah letak perusahaan melakukan kegiatan fisik/ pabrik.

Biasanya dalam menentukan letak perusahaan suatu badan usaha mempertimbangkan segala

efisiensi yang berkaitan dengan keuangan.

Menjadi pertanyaan di kalangan pelaku usaha. Apakah tempat kedudukan suatu badan usaha

itu wajib dimiliki oleh suatu badan usaha? Menurut uud pt no 40/2017 pasal 5 yang berbunyi,

1. Perseroan mempunyai nama dan tempat kedudukan dalam wilayah negara republik

indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar.

2. Perseroan mempunyai alamat lengkap sesuai dengan tempat kedudukannya.

3. Dalam hal surat menyurat, pengumuman yang diterbitkan oleh perseroan, barang

cetakan, dan akta, dalam hal perseroan menjadi pihak yang harus menyebutkan nama

dan alamat lengkap perusahaan.


Berdasarkan peraturan diatas jelas disebutkan bahwa tempat kedudukan wajib dimiliki suatu

badan usaha. Salah satunya adalah untuk urusan administrasi perpajakan. Tempat kedudukan

suatu badan usaha menentukan pembagian wilayah perpajakan. Masuk dalam kantor pajak mana

lokasi perusahaan tersebut.

Selain itu tempat kedudukan suatu badan usaha juga memudahkan dalam hal surat menyurat

atau kegiatan administrasi lainnya. Jika mengajukan permodalan dana baik ke bank maupun ke

investor tempat kedudukan suatu badan usaha adalah penting. Dalam perjanjian pinjaman harus

dicantumkan tempat kedudukan perusahaan.

Biasanya suatu badan usaha menentukan tempat kedudukan badan usaha dengan

mempertimbangkan beberapa hal diantaranya adalah ketersediaan bahan baku, tempat usaha

yang dekat dengan bahan baku usaha akan menghemat ongkos transportasi. Selain itu juga

biasanya dipengaruhi oleh tingkat upah buruh. Setiap daerah memiliki peraturan upah minimum

regional yang berbeda beda. Kedekatan dengan kantor pajak juga berpengaruh untuk

memudahkan administrasi perpajakan.

Tempat kedudukan suatu usaha juga harus mempertimbangkan peraturan-peraturan

pemerintah seperti zona usaha. Ini agar bisa memudahkan urusan perijinan dalam mendirikan

suatu badan usaha. Kalau tempat kedudukan usaha kita berada diwilayah yang bukan

peruntukkannya maka kita akan kesulitan memperoleh ijin usaha kita. Dan ini tentu saja bisa

menghambat usaha kita. Jadi sangat penting dan wajib ya memiliki tempat kedudukan bagi kalian

yang ingin mendirikan badan usaha.

C.Pengertian Letak perusahaan

Suatu perusahaan, baik besar ataupun kecil harus terletak disuatu tempat. Tempat dimana

perusahaan berdiri dan melakukan kegiatan sehari-hari disebut sebagai letak perusahaan.

Strategis dan tidaknya letak perusahaan akan menentukan keberhasilan suatu perusahaan
nantinya. Untuk menentukan letak perusahaan, pengusaha perlu memperhatikan berbagai hal

agar tempat tersebut dapat mendatangkan keuntungan baginya.

Ciri letak perusahaan yang strategis dan menguntungkan bagi perusahaan antara lain :

 Dekat dengan bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.

 Berada didaerah yang tersedia banyak tenaga kerja.

 Dekat dengan pemasaran.

 Dekat dengan fasilitas umum, misalnya : jalan, listrik, telepon, dan pelabuhan.

 Daerah itu memiliki jaringan komunikasi yang baik.

Dalam memilih lokasi usaha, pengusaha biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai

berikut .

1. Faktor pada alam

Faktor alam biasanya sangat dipertimbangkan oleh perusahaan eksttraaktif dalam

menentukan lokasi usahanya. Hal ini sangat wajar karena perusahaan ekstraaktif memang

sangat dipengaruhi oleh faktor alam. Dengan berada di sekitar sumber alam, maka kegiatan

perusahaan akan lebih efektif dan efesien. Contohnya saja PT Freeport yang berlokasi di

Papua. Perusahaan tersebut sengaja berlokasi disana untuk mendekatkan peusahaan dengan

lokasi penambangan emas dan tembaga.

2. Faktor sejarah

Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat

memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan udang

di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di yogyakarta

yang telah terkenal sebagai kota pelajar.


3. Faktor Pemerintah

Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar lokasi

yang telah ditentukan dan pastinya harus mendapatkan izin IMB yg resmi dari pemerintah

setempat. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo gadung, dan lain

sebagainya.

4. Faktor Ekonomi

Yang bersifat industri adalah : ketersediaan bahan mentah, tenaga air, tenaga kerja, modal,

transportasi, kedekatan dengan pasar, dan kesesuaian iklim.

D. Pengertian Lingkungan Perusahaan

Lingkungan perusahaan adalah sejumlah total (agregat) dari semua orang,

organisasi dan kekuatan lain yang berada di luar kekuatan industri tetapi dapat

mempengaruhi produksinya. Lingkungan perusahaan juga berarti kumpulan faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi operasional perusahaan di semua fasilitas

yang dioperasikannya. Pentingnya memahami lingkungan perusahaan dengan maksud agar

perusahaan dapat nelajar dari pengaruh – pengaruh yang ditimbukan oleh lingkungan

perusahaan, seperti membuat perusahaan menjadi dinamis dan feksibel, dapat

memperoleh pertumbuhan jangka panjang, adanya penerimaan sosial dari

masyarakat, efisiensi dalam penggunaan sumber daya, segera mengatasi perubahan

bisnis, dapat mendeteksi adanya ancaman, adanya peluang yang terdeteksi,

demikian pula dengan kelemahan perusahaan (yang mungkin tidak disadari)

sebagaimana juga dengan kekuatan yang dipunyai.


berikut adalah 2 macam lingkungan perusahaan:

1. Lingkungan eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan

perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat

berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik

yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal

ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, yang mana memerlukan

pengendalian jangka panjang dari manajemen puncak organisasi.

Ada dua lingkungan yang berpengaruh disini, yaitu lingkungan societal dan lingkungan

kerja. Lingkungan societal meliputi tekanan-tekanan umum yang mempengaruhi secara luas,

misalnya tekanan di bidang ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan sosial budaya. Tekanan

ini terutama sering berpengaruh pada keputusan jangka panjang organisasi. Sementara itu,

lingkungan kerja memasukkan semua elemen yang relevan dan mempengaruhi organisasi

secara langsung. Elemen-elemen tersebut dapat berupa pemerintah, kreditur, pemasok,

karyawan, konsumen, pesaing, dan lainnya.

lingkungan eksternal perusahaan dapat di bedakan menjadi :

Lingkungan eksternal makro

adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.

Contoh :

 Keadaan alam: SDA, lingkungan.


 Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan

hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan Pendidikan dan kebudayaan,dan

hubungan internasional.

lingkungan eksternal mikro

Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh langsung

terhadap kegiatan usaha.

Contoh :

 Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.

 Perantara, misalnya distributor, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil

produksi ke konsumen.

 Teknologi yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.

 Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan

langsung mempengaruhi hasil produksi.

Contoh :

 Tenaga kerja.

 Peralatan dan mesin.

 Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana).

 Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan.

 Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.


BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Jadi, Saat ingin membangun sebuah perusahaan kita wajib mengambil keputusan bisnis apa
yang akan kita jalankan. Agar kita tidak salah dalam memilih bisnis kita perlu melakukan
survei dan pendekatan terhadap lingkunngan sekitar. Bisnis apa yang belum ada sehingga kita
dapat menjalankannya dan tidak banyak bersaing dengan bisnis-bisnis yang sudah ada
sebelumnya. Dan tentunya kita dapat meraih keuntunngan yang lumayan besar karena
pendekatan tersebut.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan
masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para
pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar
pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan
penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

B.Saran

Sebelum suatu perusahaan itu didirikan maka seharusnya pemilik perusahaan melakukan
analisis tentang lingkungan perusahaan tersebut. Agar kelak tidak menimbulkan dampak
negatif bagi perusahaan tersebut dan masyarakat sekitar ketika perusahaan tengah beroperasi.

C.Daftar Pustaka

https://singkongcorner.wordpress.com/2017/07/13/makalah-perusahaan-dan-
lingkungannya-oleh-kelompok-3-sd15a6/

Anda mungkin juga menyukai