Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGECATAN

Dosen pembimbing:

BILAL S,pd M,pd

WABDILLAH S,pd M,pd

Di susun oleh:

ALDIANSYAH HASFA

(200203502002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK

OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum TEKNOLOGI PENGECATAN” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah teknologi
pengecatan. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengecatan dikehidupan
sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak bilal s.pd m,pd, selaku Dosen chasis teknologi pengecatan yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan semua, terimakasih
atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Makassar 7,desember 2022

Penulis

Aldiansyah hasfa

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3


A. Pengertian Pengecatan ........................................................................... 3

1. Aspek Ekonomis .............................................................................. 3


2. Aspek Estetika dan Identifikasi ...................................................... 3

3.Aspek Perlindungan Metal .............................................................. 3


B. Persiapan Panel yang Dilakukan Sebelum Melakukan Pengecatan ... 4

1. Melindungi panel baru ...................................................................... 4

2. Melepas assesoris .............................................................................. 4

3. Mengeluarkan cat lama..................................................................... 5

4. Meratakan gelombang pada mobil................................................... 8

C. Menghilangkan Karat ............................................................................ 8

D. Mencat dasar pertama ............................................................................ 10

1. Teknik pencampuran cat................................................................... 11

2. Teknik Pengecatan ............................................................................ 12


3. Cara Menggunakan Spray Gun ....................................................... 14

E. Pengecatan berdasarkan kerusakan....................................................... 16

1. Clouding (berbayang putih seperti awan) ....................................... 16

2. Cacat berupa Beads (Cratering, Fish Eyes) .................................... 17

3. Cacat menyerupai kulit jeruk (Orange Peel ) .................................. 17

4. Cacat Cat yang meleleh ( Runs) ........................................................ 18

5. Solvent popping (Gelembung Udara Kecil) .................................... 18

6. Cracking (retak) ................................................................................ 18

ii
7. Cacat berupa goresan amplas ........................................................... 19

8. Chipping (Luka Kecil Akibat Kerikil/Benda Keras) ...................... 19

BAB III JOBSHEET ................................................................................................ 20


Daftar gambar.................................................................................................2o

A. Kesimpulan .................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 21

iii
BAB
I PENDAHUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi seorang mahasiswa dituntut harus bisa mempelajari dan
mempraktekkan pengecetan ulang body mobil (repair). Kompetensi keahlian
Teknik perbaikan body otomotif menyiapkan peserta didik untuk bekerja
usaha/industri, instansi atau perusahaan pribadi (wirausaha). Kompetensi keahlian
Teknik pengecetan dan perbaikan bodi otomotif diperoleh dengan mempelajari
laporan Pengecetan Ulang Body Mobil (Repair).
laporan Pengecetan Ulang Body Mobil (Repair) merupakan makalah
yang mendukung pencapaian kompetensi dalam paket keahlian teknik pengecetan

dan perbaikan body otomotif. Makalah bertujuan memberi bekal pengetahuan dan
keterampilan kepada peserta didik tentang pengecatan body dalam paket keahlian
Pengecetan Ulang Body Mobil (Repair). Ruang lingkup makalah Pengecetan
Ulang Body Mobil ( Repair) berkenaan dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan dalam pekerjaan pengecatan body otomotif yang meliputi:
langkah-langkah pengecatan dan melakukan pengecatan body kendaraan, hal
yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya proses pengecatan,pemilihan dan
campuran cat yang sesuai, macam-macam teknik pengecatan, cara melakukan
pengecatan yang baik dan benar, dan pengecatan berdasarkan kerusakan cat.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana langkah-langkah pengecatan dan melakukan pengecatan
body kendaraan?
2. Apa hal yang harus diperhatikan sebelum dilakukannya proses
pengecatan Pemilihan dan campuran cat yang sesuai?
3. Apa saja macam-macam teknik pengecatan?
4. Bagaimana cara melakukan pengecatan yang baik dan benar?

1
2

C. Tujuan Penulisan

1. Mahasiswa dapat memahami lebih mendalam tentang pengecatan


ulang body mobil (repair ).

2. Mahasiswa mampu melakukan perbaikan dan pengecatan body mobil


dengan hasil yang baik.
3. Mahasiswa mengetahui tata cara melakaukan pengecatan yang baik

dan benar.
3

BAB
II PEMBAHAS
AN

A. Pengertian Pengecatan
Pengecatan (painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam betuk cair
pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk memuat
lapisan yang keras atau lapisan cat. Fungsi dari pengecatan itu sendiri dapat dilihat
melalui beberapa aspek antara lain:
1. Aspek Ekonomis

Proses pengecatan dengan tujuan untuk melindungi metal atau


body yang dapat menurun kekuatannya dari terjadi korosi atau karat.
Oleh karena itu permukaan material dilindungi dengan cat, yang akan

merintangi kerusakan dari material dan akan meningkatkan


penggunaannya dalam waktu yang lebih lama.
2. Aspek Estetika dan Identifikasi

Cat memberikan warna dan kilapan pada suatu obyek dan


meningkatkan efek estetikanya, yang selanjutnya mempengaruhi daya
tarik dari suatu produk kendaraan. Identifikasi warna juga merupakan
tujuan lain dari pengecatan dimana mobil pemadam kebakaran,
ambulans dan mobil polisi dengan warna tersendiri untuk
membedakannya dengan kendaraan lainya, sekalipun ada berbagai cara

untuk meningkatkan tampilan suatu obyek, namun tidak ada yang lebih
sederhana dan memberi hasil yang lebih baik dari pengecatan.

3. Aspek Perlindungan Metal

Tujuan dari perlindungan material ini untuk melindungi


metal/body yang dapat atau rusak dengan mudah oleh terjadinya korosi
atau karat dan tidak menjamin kekuatan aslinya, tetapi permukaan
material ini dapat dilindungi dengan cat.

3
4

B. Persiapan Panel yang Dilakukan Sebelum Melakukan Pengecatan

Persiapan panel adalah persyaratan umum di dalam pekerjaan otomotif,


baik panel baru maupun panel lama. Pekerjaan persiapan panel adalah semua

kegiatan yang dilakukan meliputi perlakuan sebelum pengecatan untuk panel


baru dan untuk pemulihan suatu kerusakan atau penggantian panel lama.
Pekerjaan persiapan panel sangat penting karena pekerjaan ini berbagai.
Suatu pekerjaan dasar untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik
pada top coating (tapisan akhir suatu pengecatan kendaraan). Persiapan panel
yang benar kemudian dilanjutkan dengan sistem pengecatan yang baik pula, jelas
akan menjamin daya lekat cat. Jika hal ini yang terjadi maka pengecatan akan
tahan terhadap embun, dan dapat mencegah timbulnya karat dikemudian hari.
Tujuan utama persiapan panel adalah berbagai berikut:

1) Untuk mengembalikan permukaan yang penyok ke posisi semula.


2) Untuk melindungi metal dasar dari karat.
3) Untuk memperbaiki daya lekat dengan perlakuan Lapisan bahan -

bahan cat berikutnya.


1. Melindungi Panel Baru
Panel baru yang dimaksudkan di sini bukanlah panel yang baru dibuat
secara keseluruhan seperti di industri-industri otomotif. Panel baru yang
dimaksudkan adalah plat-plat baru yang dipakai berbagai pengganti dari bagian-
bagian kendaraan yang mengalami kerusakan. Kerusakan ini seperti penggantian

spatbor (mudgard) baik sebagian atau penggantian secara keseluruhan dengan


model yang sudah jadi tinggal menggantikan spatbor yang telah rusak. Kerusakan
lain misalnya pintu, kap mesin dan lain sebagainya.

2. Melepas Assesoris
Sebuah kendaraan mempunyai banyak assesoris yang tidak boleh dikenai
cat ketika mobil tersebut akan dicat kembati. Oleh karena itu assesoris inj perlu
dilepas dengan hati-hati sebelum dilakukan pengecatan. Tidak semua assesoris
kendaraan dilepas pada saat kendaraan tersebut akan dicat. Untuk melepas suatu
5

assesoris perlu perhitungan dan pertimbangan beberapa hal antara lain berat
ringannya kerusakan bodi kendaraan tersebut, jenis dari kendaraan tersebut
mewah atau sedang atau biasa, biaya perbaikan dan lain sebagainya. berbagai

contoh kaca depan, jika disekitar les kaca tidak ada kebocoran yang berat yang
perlu perbaikan serius, maka sebaiknya kaca depan tidak perlu dibuka. Untuk
menghindari karet kaca can kaca itu sendiri dari semprotan cat, maka karet dan
kaca dapat ditutup dengan kertas penutup dan plester cat. Assesoris-assaesoris
yang perlu dilepas adalah Kaca Spion, Bemper, Lampu-lampu, Kaca-kaca, Karet-
Karet Pintu, Plat Nomor, Wifer (penghapus Kaca) dan Assesoris lain.

3. Mengeluarkan Cat Lama


Sebelum menyemprotkan cat baru di alas lapisan cat untuk sebaiknya

diadakan perneriksaan terhadap panel dengan saksama jangan samapai masih ada
kerusakan-kerusakannya. Jika suatu kendaraan baru pertama kali dicat ulang
(pengecatan kedua kalinya), maka cat kendaraan tersebut masih tipis dan
kemungkinan retak-retak sedikit. kendaraan yang demikian cat tuanya tidak perlu
dikeluarkan cukup diamplas dengan kertas amplas halus nomor 500 atau 600
kemudian diberi cat dasar (primer surfacer). Akan tetapi jika suatu kendaraan
yang sudah beberapa kali dicat ulang maka cat dan dempulnya sudah berlapis-
lapis masuk sehingga lapisan catnya sudah tebal. Suatu lapisan cat yang tebal akan
mudah retak sebab itu untuk mendapatkan hasil pengecatan ulang yang baik,

maka mau tidak mau cat lama harus dikupas atau dihilangkan. Untuk
mengeluarkan atau Mengupas cat lama dapat dilakukan dengan beberapa cara
berbagai berikut:
a. Menggunakan Cara Mekanik
1) Dibakar (Burning off)
Mengupas cat lama dengan membakar adalah suatu cara
yang efektif untuk mengeluarkan cat lama dari permukaan panel.
Cara mekanik ini menggunakan kompor gas kemudian cat itu
dibakar step by step dan sementara itu diskrap dengan
6

menggunakan pisau dempul (putty knife). Nyala api diarahkan ke


permukaan cat sehingga cat tersebut mudah dikupas dengan pisau
dempul.

2) Mesin sander
Mengupas atau menghilangkan cat lama dapat juga
dilakukan dengan menggunakan mesin sander. Pekerjaan ini adalah
suatu cara untuk mengupas cat dengan menggunakan kertas amplas
kasar nomor 24 - 36 pada mesin sander.
3) Pembersihan dengan pasir (Abrasive Blast Cleaning)
Pekerjaan ini adalah suatu cara untuk mengupas cat yang
pada umumnya diketahui seperti Sand Blasting (mengupas dengan
ledakan). Pembersihan dengan pasir ini yaitu dengan ledakan ini

sedikit menyesatkan. Akan tetapi sebenarnya ada cukup banyak


partikel-partikel pengamplas/penggosok untuk dipilih. Beberapa
diantaranya yang dapat dipilih seperti pasir dan pecahan-pecahan
kaca. Mengamplas dengan ledakan terutama sekali digunakan
untuk membersihkan kerusakan yang disebabkan oleh api dan
karat.
4) Cara konvensional
Mengupas cat lama secara konvensional adalah dengan
menggunakan pahat, betel, ring seher bekas. Caranya adalah

dengan mengeruk secara pelan-pelan atau step bay step. Cara ini
adalah suatu cara mengupas cat lama yang paling lama dan
membosankan.

b. Menggunakan Cairan Pengupas


1) Pengupas cat yang tajam (caustic base strippers)
Jenis pengupas cat ini adalah paling baik untuk mengupas
lapisan cat. Larutan ini berisi bensol, soda api, wax dan bahan
tambahan lainnya. Pengupas cat secara kimia ini di pasaran dikenal
7

dengan soda api. Cairan ini dipakai dengan menggunakan kuas


besar dengan cara mengulaskan di atas permukaan cat. Dengan
lapisan agak tebal dan yakinkan bahwa semua permukaan sudah

dipoles dengan rata. Sesudah dua atau tiga jam bahan ini akan
meresap ke dalam lapisan cat semalam pada permukaan cat.
Keesokan harinya baru disemprot dengan menggunakan air.
Untuk memperoleh penekanan yang penuh ke dalam plat maka
dilakukan dengan semprotan air yang kuat dan dapat menembus
celah dan bagian-bagian yang retak sehingga semua
kotoran¬kotoran dan zat yang melekat pada permukaan plat dapat
menjadi bersih. Soda api yang melekat tentu lama pada plat dapat
merusak plat bahkan mudah berkarat. Sebab itu setelah semua cat

terkelupas cucilah permukaan plat atau kendaraan dengan


menggunakan deterjen (sabun) kemudian bersihkan dengan air
bersih.
2) Solvent base stripper (scrape off)

Pengupas cat jenis ini terbuat dari sejumlah Larutan, antara


lain yang terutama adalah Methytine Chloride can Wax yang
terdapat larut dalam air. Larutan ini terdapat digunakan panda
semua cat tetapi lebih efektif pada cat enamel. Penggunaannya
adalah dengan mengulaskan cairan ini pada permukaan panel

dengan luas yang kecil.


Cairan diulaskan di alas permukaan agak tebal, sesudah itu
Larutan akan masuk ke dalam pori-pori cat. Sekitar 10 menit
kemudian cat mulai mengkerut can pada saat itu harus segera
dikupas dengan menggunakan skrap atau pisau dempul. Jika
kerutan sudah mengering maka cat tersebut biasanya sulit lagi
untuk dikupas dengan menggunakan pisau dempul.
8

4. Meratakan Gelombang pada Mobil


Gelombang-gelombang yang dimaksudkan di sini hanyalah gelombang-
gelombang kecil. Untuk kerusakan-kerusakan yang parah adalah pekerjaan dari

seorang ahli ketok dan yang biasanya dikuasai oleh seorang tukang las. Di
lapangan atau di bengkel-bengkel las/ketok dan pengecatan sebenarnya terdiri dari
dua profesi, tapi tidak rnenutup kemungkinan seseorang terdapat mengalami
kedua profesi ini. Jadi seorang tukang Las/Ketok juga terdapat menjadi tukang
cat. Pada kesempatan ini hanyalah gelombang-gelombang kecil atau kerusakan-
kerusakan kecil yang terdapat diperbaiki oleh seorang tukang cat.
Jika ada bagian yang akan dilas, maka harus diserahkan pada ahlinya. Jika
ketika kendaraan itu mengalami kerusakan yang besar haruslah dikerjakan oleh
seorang tukang las/ketok yang profesional. Sebelum meratakan suatu gelombang

pada permukaan kendaraan, maka terlebih dahulu mencari di mana terdapat


gelombang tersebut panda permukaan panel. Untuk menemukan gelombang panda
permukaan panel yang sudah dikupas catnya ada beberapa cara. Cara menemukan
gelombang tersebut adalah: pandangan mata, meraba, membandingkan model
permukaan panel yang di sebelahnya dan dengan menggunakan mistar yang
panjang.
Gelombang yang sedikit besar dengan mudah terdapat dikenali.
Gelombang kemudian diraba lagi dengan menyapu menggunakan telapak tangan
sekedar untuk membuktikan bahwa betul-betul pada daerah itu ada gelombang.

Selanjutnya diratakan dengan menggunakan landasan dan palu perata. Jika


gelombang tersebut agak besar, kadang-kadang dengan sedikit kejutan palu yang
terkendali gelombang tersebut terdapat kembali ke posisi semuta (permukaan
menjadi rata). Akan tetapi ada juga gelombang setelah kembali, ditindis sedikit
saja akan kembali bergelombang.

C. Menghilangkan Karat

Hampir semua bahan fero dan non fero atau bahan logam dan non logam
dapat berkarat. Adapun cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya serangan
9

karat adalah dengan menciptakan suatu situasi atau suasana lingkungan yang
menetralisir terjadinya proses pengkaratan. Hal ini dimungkinkan dengan
menggunakan bahan pelapis permukaan yang anti terhadap suatu jenis karat

tertentu atau menggunakan bahan yang tahan terhadap jenis karat tertentu. Pada
teknotogi pengecatan, kita hanya berbicara sekitar karat yang terjadi pada logam,
cara menghilangkan atau mengurangi, karena untuk menghilangkan sama sekali
adalah tidak mungkin.
a. Mengamplas.
Jika suatu permukaan panel yang kadar karatnya masih ringan,
maka karat tersebut terdapat dihilangkan dengan mengamplas plat
tersebut. Gunakan kertas amplas kering untuk mengamplas karat yang
demikian. Kertas amplas yang terdapat dipakai tingkat kekasarannya

harus disesuaikan dengan berat ringannya karat yang akan diamplas.


b. Menggunakan sikat baja
Sikat baja terdiri dari dua jenis yaitu sikat baja yang terdapat
digunakan secara manual dan sikat baja yang terdapat digunakan pada
mesin dalam hal ini mesin gerinda tangan dapat digunakan.
Menghilangkan karat dengan sikat baja secara manual membutuhkan
waktu yang agak lama. Sikat baja yang dipasang pada mesin terdapat
dibeli di toko-toko cat. Sikat ini tinggal dipasang langsung pada
mesin kemudian dikeraskan dengan menggunakan kunci. Sebelum

menggunakan sikat baja baik yang manual maupun yang


menggunakan mesin, pakailah pakaian kerja secara lengkap yaitu
masker, kaca mats, kaos tangan, pelindung dada, dan sepatu.
c. Menghilangkan karat dengan larutan (zat kimia)
Karat-karat yang masih ringan atau masih kecil paling efektif
menghilangkannya dengan system kimia. Dengan mencairkan suatu
bagian larutan dan dua bagian air (suatu banding dual), maka dengan
sendirinya terdapat menghemat larutan. Terdapat bermacam-macam
larutan pembersih karat dalam dunia perdagangan antara lain: yang
10

disebut Metal Prup dan Doxidine. Untuk cars penggunaan larutan ini
di Batas suatu permukaan yang berkarat sebaiknya ikuti petunjuk
berbagai berikut:

1) Pakailah kuas pada cat menggunakan cairan pada permukaan.


2) Gosok dengan steel wol sampai permukaan itu bersih dan
mengkilat.
3) Cuci dengan air karena air terdapat menetralisir zat kimia dan

lap sampai kering.


4) Setelah permukaan panel tersebut sudah dilap dengan kain

Lap yang bersih kemudian dikeringkan maka permukaan


panel tersebut tidak boleh diraba lagi karena pada tangan
mungkin terdapat keringat yang mengandung garam can zat

asam sehingga terdapat menyebabkan timbulnya karat


kembali. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya
menggunakan sarung tangan pada waktu menghilangkan karat
dengan suatu lanutan kimia.

D. Mencat dasar pertama

Cat dasar sebenarnya digunakan pada beberapa lokasi lapisan. Untuk


pemakaian cat solid baik cat lacquer rnaupun cat enamel penggunaan cat dasar
paling tidak dua kali. Pertama pada permukaan logam dan kedua setetah

pengamplasan dempul. Untuk cat metalic dapat ditambahkan dengan cat dasar
warna di mana warna yang dipilih berbagai cat dasar ketiga ini adalah warna yang
sedikit lebih mudah dari warna cat yang sesungguhnya (top coat). Fungsi cat dasar
pertama (primer) adalah paling tidak dua hal yaitu: pertama untuk melapisi
permukaan logam agar tertindung dari serangan karat.
Kedua adalah berbagai perekat antara permukaan panel dengan lapisan
berikutnya seperti dempul dan cat. Sebelum suatu permukaan panel kendaraan
dicat dasar pertama maka perlu pembersihan permukaan yang betul-betul bersih
dari berbagai kotoran termasuk karat. Selanjutnya perlu pengamplasan untuk
11

melukai permukaan agar cat dasar dapat melekat dengan kuat. Setetah
pengamplasan secara keseluruhan kemudian dilap bersih baru dicat dasar. Dewasa
ini penggunaan primer type dua komponen sudah menjadi populer sekalipun

tersedia primer type suatu komponen. Primer type dua komponen menggunakan
hardener sehingga perlu memperhatikan petunjuk penggunaannya agar didapatkan
primer yang kuat menutupi permukaan panel.
Di pasaran terdapat banyak jenis primer dan untuk type dua komponen
sering disebut cat dasar epoxy. Cat dasar epoxy ini juga berbagai merek dengan
berbagai tingkat kualitas yang berbeda-beda. Proses pengeringannya pun
bervariasi ada yang cepat kering dan ada juga yang lambat kering mulai dari satu
jam sampai 24 jam. Kelihatannya bahwa primer type dua komponen yang
berkualitas baik adalah primer yang lambat kering yaitu sekitar 24 jam atau satu

hari satu malam (kering udara) atau tanpa pengeringan paksa. Biasanya panel
yang baru dicat primer pertama ini, komponen¬-komponen yang tidak dibuka
yang tidak boleh kena cat belum ditutup dengan kertas penutup.
Hal ini karena proses pengerjaan kendaraan tersebut masih panjang
sehingga jika sudah ditutupi dengan kertas kemungkina kertas penutup terdapat
rusak atau robek. Sehubungan dengan itu maka setelah pengecatan cat dasar
pertama ini, segeralah cuci dengan thinner komponen-komponen yang tidak
ditutupi tersebut. Jika lama baru dicuci dengan thinner maka cat sulit untuk bersih.
Container plastic tidak direkomendasikan berbagai tempat mencampur

wash primer, karena kemungkinan terdapat terjadi reaksi kimiawi yang terdapat
menurunkan kualitas pengecatan. Gunakanlah alat pengaman seperti kaca mata
pengaman (goggles), respirator, sarung tangan tahan pelarut pada saat rnengecat.
Urethene dan epoxy primer memerlukan mengeringan buatan.

1. Teknik pencampuran cat


Untuk pencampuran cat jika jenis cat kental maka takarannya 1 liter cat
berbanding 2 liter tiner, tapi bila jenis catnya cair maka perbandingannya bisa
menggunakan 1:1 ( 1 liter cat berbanding 1 liter tiner).
12

2. Teknik Pengecatan
a. Pengecatan Sistem Manual
Komponen penting dari pengecatan sistem manual adalah

Kompresor udara sebagai alat penghasil udara bertekanan,


transformer udara sebagai pengatur tekanan udara yang akan
digunakan untuk proses pengecatan dan juga berfungsi untuk
menyaring minyak dan air yang masuk ke selang yang akan
mempengaruhi kualitas pengecatan. Spray gun berfungsi sebagai
pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada benda kerja,
mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi lain,

Gambar 1. Spray Gun


b. Pengecatan dengan sistem celup (dipping)
Pengecatan sistem dipping merupakan proses pencelupan
part ke dalam tangki cat, kelebihan cat akan kembali ke dalam
tangki cat saat diangkat.

Gambar 2. Sikat Besi


13

c. Elektrostatik Spaying
Merupakan sistem pengecatan dengan menggunakan media
elektrostatis untuk mengarahkan butiran cat ke seluruh luas

permukaan benda kerja. Bila dibandingkan dengan sistem spraying


biasa untuk waktu dan volume cat yang sama, pada elektrospraying
akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda kerja lebih
banyak.

Gambar 3. Elektrostatik Spaying


d. Pengecatan dengan Sistem Aliran ( Flow Coater)
Dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada
tirai aliran cat. Pada umunya sistem pengecatan ini dipakai untuk
pengecatan kaca / back mirror. Pengaturan ketebalan cat dilakukan
dengan mengatur viskositas dan kecepatan aliran tirai cat.
Keterangan gambar:

Gambar 4. Flow Coater


e. Elektro Deposition Painting (EDP)
Pada umunya pengecatan dengan sistem ini dipakai untuk
keperluan pengecatan primer (lapisan yang terhubung langsung
dengan permukaan metal yang dilapisi). Pengecatan sistem ini
14

mempunyai daya rekat dan daya tahan terhadap produksi yang


sangat tinggi dan sifat kerataan yang relatif merata.

Gambar 5. Elektro Deposition Painting (EDP)

3. Cara Menggunakan Spray Gun


Agar dapat mengecat dengan baik tanpa menjadi lelah, harus
dijaga sikap relaks tanpa memegang bahu, pundak atau lengan yang

menahan spraygun. Biasanya spraygun ditahan dengan ibu jari,


telunjuk dan kelingking, sedangkan trigger ditarik dengan jari tengah
dan jari manis.
a. Menggerakkan Spraygun
Ada empat hal penting dalam menggerakkan spraygun,
yaitu: jarak spraygun, sudut spraygun, kecepatan langkah ayun,
pola tumpang-tindihnya/ Overlapping.
b. Jarak Pengecatan
Jarak pengecatan atau jarak antara spraygun dan area yang

dicat untuk masing-masing cat berbeda, tergantung dari proses dan


obyek yang akan dicat. Bila terlalu dekat akan mengakibatkan cat
meleleh dan bila terjadi pada cat metalik akan menimbulkan
belang-belang yang diakibatkan oleh partikel metalik yang
mengumpul. Bila jaraknya terlalu jauh mengakibatkan permukaan
menjadi kasar. Untuk jarak penyemprotan yang tidak teratur akan
mengakibatkan hasil pengecatan yang belang-belang dan tidak
mengkilap. Jarak spraygun secara umum 15-20 cm, untuk jenis

acrylic lacquer : 10-20 cm dan enamel: 15 – 25 cm.


15

Gambar 6. Jarak Pengecatan


c. Sudut Spraygun
Dalam melakukan penyemprotan cat, posisi badan harus
diposisikan sejajar dengan benda kerja serta mengikuti dari bentuk
benda kerja, mendatar atau melengkung. Arah penyemprotan
membentuk sudut 900 dari bidang kerja. Untuk menghindari
kelelahan dalam bekerja, pengecatan dilakukan dari atas ke bawah,
bukan dari bawah ke atas.

Gambar 7. Sudut Spray Gun


d. Kecepatan Pengecatan
Kecepatan gerak alat semprot hendaknya stabil, baik
dengan arah horizontal maupun vertikal. Jika terlalu lambat, cat
akan meleleh,bila terlalu cepat maka hasil pengecatan kurang rata.

Jika kecepatannya kurang stabil maka akan diperoleh hasil


pengecatan yang tidak rata dan kurang mengkilap. Kecepatan
gerak spraygun harus konstan, yang dianjurkan kira-kira 12
feet/detik.

Gambar 8. Kecepatan Pengecatan


16

e. Pola Tumpang Tindih (Overlapping)


Overlapping adalah suatu teknik pengecatan pada
permukaan benda kerja, sehingga penyemprotan yang pertama dan
berikutnya akan menyambung. Tujuannya adalah :
1) Menghindarkan terjadinya tipis
2) Menghindarkan adanya perbedaan warna
3) Untuk mendapatkan ketebalan lapisan cat yang merata

4) Mencegah tidak adanya cat pada lapisan pertama dan


berikutnya.

Gambar 9. Overlapping Vertikal dan Horizontal

E. Pengecatan berdasarkan kerusakan

1. Clouding (berbayang putih seperti awan)


Kondisi ini bisa dideteksi dengan munculnya bayangan putih tipis atau
tebal pada lapisan cat. Bila diumpamakan, bayangan tersebut seperti awan putih.
Makanya disebut dengan istilah clouding. Efek ini umumnya terjadi pada lapisan
cat. Bisa terjadi karena proses pencampuran atau pembuatan warna yang tak
sempurna atau kerusakan pada spray gun. Bisa juga karena karena tekanan a ngin
spray gun tidak tepat, atau kekentalan cat tidak pas hingga teknik penyemprotan
yang salah.
17

Gambar 10.
Clouding 2. Cacat berupa Beads (Cratering,
Fish Eyes)
Beads adalah suatu depresi yang terbentuk apabila ada oli atau air
yang mendorong lapisan cat, atau suatu kekosongan yang terbentuk
karena cat tidak dapat membentuk lapisan diatas oli atau air.

Gambar 11. Cratering, Fish


Eyes 3. Cacat menyerupai kulit jeruk (orange peel )
Suatu lapisan tidak rata,menyerupai kulit jeruk, cacat ini timbul apabila
cat mengering terlampau cepat,sebelum selesainya perataan (pergerakan
permukaan cat untuk meratakan dirinya sendiri). Ini juga dipengaruhi oleh
kondisi aplikasi serta tebal lapisan cat.

Gambar 12. Orange Peel


18

4. Cacat Cat yang meleleh ( Runs)


Runs disebabkan oleh kelebihan cat yang mengalir kebawah dan
mongering.

Gambar 13. Runs

5. Solvent popping (Gelembung Udara Kecil)


Ini adalah kondisi munculnya gelembung udara berukuran kecil (bintik-
bintik) pada bagian cat paling atas. Hal ini bisa disebabkan banyak faktor seperti
pencampuran material yang tak tepat, waktu pengeringan yang kurang hingga
aplikasi lapisan coating yang tidak kompatibel. Kalau bintiknya halus dan tidak
banyak bisa diampelas untuk menghilangkannya. Namun, jika jumlahnya banyak
dan areanya luas perlu dikerok semua dan dicat ulang.

Gambar 13. Solvent


popping 6. Cracking (retak)
Muncul retak (crack) seperti tanah atau lumpur me ngering pada cat.
Bentuk retaknya bermacam- macam, tapi umumnya bisa terjadi pada lapisan cat
atau undercoat. Kerusakan ini bisa disebabkan banyak faktor. Misalnya lapisan
film yang terlalu tebal bias meningkatkan tekanan memicu retak. Bisa juga
disebabkan pencampuran material yang tidak bagus atau penggunaan aditif cat
yang tidak tepat. Kalau retaknya halus dan tipis bisa diampelas untuk
19

menghilangkannya. Namun, jika retaknya banyak dan dalam, car perlu dikerok
dan proses pengecatan diulang.

Gambar 14.
Cracking 7. Cacat berupa goresan amplas
Kehilangan warna terjadi apabila top-coat kehilangan gloss
(kilapnya) dengan berlalunya waktu. Apabila undercout bersifat porous,
makacenderung menyerap cat, sehingga terjadi perubahan warna. Demikian pula,
kehilanganwarna dapat terjadi apabila buffing compound diaplikasi sebelum
lapisan catmengering sempurna.

Gambar 15. Goresan


8. Chipping (luka kecil akibat kerikil/benda keras
Akibat benturan kerikil atau benda keras saat melaju kencang. Makanya

bentuk kerusakannya berupa bintik-bintik kecil yang saat diraba terasa kasar.
Umumnya terdapat di bumper, pintu samping dan kadang atas kap mesin. Untuk
perbaikannya mesti melakukan pengecatan ulang pada area yang terluka.

Gambar 16. Chipping


BAB III

JOBSHEET
DAFTAR GAMBAR
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengecatan ( painting) merupakan suatu proses aplikasi cat
dalam betuk cair pada sebuah obyek, untuk membuat lapisan
tipis yang kemudian untuk memuat lapisan yang keras atau
lapisan cat. Fungsi dari pengecatan dibagi menjadi tiga aspek
yaitu aspek ekonomis, aspek estetika dan identifikasi dan
aspek perlindungan metal.
Teknik dalam pengecatan body kendaraan dibagi menjadi
lima yaitu teknik menggunakan manual atau spraygun,
pengecatan dengan menggunakan system celup, elektrostatik
spaying, pengecatan dengan menggunakan system
aliran dan menggunkan system elektro deposition painting.
Kerusakan pada cat kendaraan bermacam-macam
diantaranya yaitu
Clouding (berbayang putih seperti awan), Cacat berupa
Beads (Cratering, Fish Eyes), Butiran(Menyerupai kawah,
mata ikan), Cacat menyerupai kulit jeruk (orange peel) ,
CacatCat yang meleleh ( Runs), Solvent popping
(gelembung udara kecil), Cracking (retak), Cacat berupa
goresan amplas dan Chipping (luka kecil akibat
kerikil/benda keras) Ada bagian kecil cat yang terlepas
(chips).
DAFTAR PUSTAKA

http://distributorbanradial.com/bodi-mobil/teknik-cara-mengecat-bodi-mobil-

dengan-hasil-sempurna/
http://finishing-jati.blogspot.co.id/2016/04/langkah-langkah-pengecatan-body-
mobil.html http://madwax.foliodeck.com/jenis-jenis-kerusakan-pada-cat-mobil
https://tipssupaya.blogspot.co.id/2013/03/3-jenis-cat-mobil-yang-biasa-
digunakan.html http://www.mobil-klasikantik.com/2012/02/cara-menyambung-
cat-lama-dan-baru-biar-sama.html
http://real-fadli.blogspot.co.id/2015/05/mengukur-takaran-cat-dan-pernis.html

21

Anda mungkin juga menyukai