FAKULTAS TEKNIK PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF 2020 A. PENGERTIAN AKSIOLOGI Aksiologi berasal dari kata yunani axios(nilai) dan logos(teori), yang berarti teori tentang nilai. Nilai yang dimaksud adalah suatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Aksiologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Jadi yang ingin dicapai aksiologi adalah hakikat dan manfaat yang terdapat dalam suatu pengetahuan. Pengertian Aksiologi menurut para Ahli: 1. Jujun s.suriasumantri Dalam bukunya, aksiologi diartiak sebagai teori nilai yang berhubungan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. 2. Bramel Menurut bramel, aksiologi terbagi menjadi tiga bagian: Moral conduct (tindakan moral), melahirkan disiplin khusus yaitu etika Esthetic expression (ekspresi keindahan), melahirkan suatu keindahan Sosio political life (kehidupan sosial politik), melahirkan atau memunculkan filsafat sosio-politik. 3. Kattsoff (2004:319) Mendefenisikan bahwa akseologi adalah sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang umumnya di tinjau dari sudut pandang kefilsafatan. B. ASPEK AKSIOLOGI Aspek aksiologi filsafat membahas tentang masalah nilai atau moral yang berlaku dikehidupan manusia. Dari aksiologi, secara garis besar muncullah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia yaitu etika dan estetika. 1. Etika Etika adalah salah satucabang ilmu filsafat yang membahas moralitas nilai baik serta baik buruk, etika tersebut bisa didefenisikan sebagai nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan manusia juga masyarakat yang mengatur tingkah lakunya. Etika berasal dari dua kata yakni ethos (susila, watak, kebiasaan) dan etikos(susila, keberadaban atau kelakuan dan perbuatan yang baik). Dalam istilah lain dinamakn dengan sebutan moral yang berasal dari bahasa latin mores jamak dari mos yang memiliki arti adat , kebiasaan. Dalam bahasa arab disebut dengan sebutan ahlaq yang memiliki arti budi pekerti dan dalam bahasa indonesia disebut sebutan tata susila. Dalam hal tersebut ada berbagai pembagian etika yang dibuat oleh para ahli etika, beberapa para ahli membagi kedalam dua bagian, yakni: a. Etika deskriptif Etika deskriptif merupakan cara melukis tingkah laku moral. Misalnya: adat kebiasaan, anggapan mengenai baik buruk, tindakan yang diperoleh atau tidak. Etika deskriptif ini mempelajari moralitas yang terdapat pada individu dan kebudayaan. Oleh sebab itu, etika deskriptif ini tidak memberikan penilaian apapun, ia hanya menampilkan atau memaparkan dan lebih bersifat netral. Contohnya penggambaran mengenai sesuatu adat mengayau kepala pada suku primitif. Etika deskriptif dibagi kedalam dua bagian : pertama, sejarah moral yang memiliki cita-cita dan norma- norma yang pernah diberlakukan didalam kehidupan manusia pada kurun waktu dan suatu tempat tertentu atau dalam suatu lingkungan besar yang mencakup beberapa bangsa. Kedua, sejarah moral yang berupaya untuk menemukan arti serta makna moralitas yang ada. b. Etika normatif Etika normatif ini mendasarkan pendiriannya atas norma. Ia dapat mempersoalkan norma yang diterima seseorang atau juga masyarakat itu dengan secara lebih kritis dan dapat mempersoalkan apakah norma itu benar atau tidak. Etika normatif memiliki arti sistem-sistem yang dimaksudkan untuk dapat memberikan petunjuk atau penuntun dalam mengambil suatu keputusan yang menyangkut baik atau buruk. Etika normatif ini disebut dengan filsafat moral atau etika filsafati. Etika normatif ini dapat dibagi menjadi dua teori, yakni teori nilai(mempersoalkan sifat kebaikan) dan teori keharusan(tingkah laku). Adapun yang membagi etika normative ini kedalam dua golongan, yakni konsekuensialis dan nonkonsekuensialis. Konsekuensialis berpendapat bahwa ,oralitas suatu tindakan ditentukan oleh konsekuensinya. Nonkonsekuensialis berpendapat bahwa moralitas suatu tindakan ditentukan oleh sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan tersebut atau ditentukan oleh sifat-sifat hakikinya oleh keberadaan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan serta prinsip-prinsip tertentu 2. Estetika Estetika adalah salah satu cabang ilmu filsafat yang mempersoalkan seni seta keindahan . istilah estetika berasal dari kata yunani aesthesis yang berarti pemahaman intelektual atau pengamatan spritual. Estetika memberikan perhatian pada sifat keindahan, seni, rasa, selera, kreasi serta apresiasi mengenai suatu keindahan. Secara ilmiah, estetika didefenisikan sebagai ilmu mengenai nilai-nilai yang dihasilkan dari demo- sensorik yang biasa dikenal dengan sebutan sentimentalis atau cita rasa(selera). Estetika dibagi dalam dua bagian, yakni: a. Estetika deskriptif menguraikan serta melukis fenomena-fenomena pengalaman keindahan. b. Estetika normatif mempersoalkan serta menyelidiki hakikat, dasar, dan ukuran pengalaman keindahan. Adapula yang membagi estetika kedalam filsafat seni(philosopy of art) serta filsafat keindahan(philosophy of beauty). Filsafat seni menitik beratkan status ontologis dari karya-karta seni serta juga mempertanyakan pengetahuan apakah yang dihasilkan oleh seni dan apakah yang dapat diberikan oleh seni untuk menghubungkan manusia dengan realitas. Filsafat keindahan membahas mengenai apakah keindahan itu ada, apakah nilai indah itu objektif atau subjektif.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita