Analisis Hubungan Etika dan Estetika dalam Pengembangan IPTEK
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti sifat, watak,
kebiasaan. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan tingkah laku yang baik. Makna "etika" sendiri dipakai dalam dua bentuk arti. Pertama etika merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia. Kedua, merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia yang lain. Etika menilai seluruh perbuatan manusia dan dapat dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik di dalam suatu kondisi yang normatif, yaitu kondisi yang melibatkan norma-norma. Etika dan Moral memiliki arti yang hampir bersamaan/berkaitan, karena keduanya mengandung nilai dan norma untuk mengatur tingkah laku manusia, yang mengacu pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Manfaat pribadi dari kita menerapkan etika dalam norma-norma di masyarakat adalah dapat menjunjung nilai kemanusiaan, dapat lebih toleran, santun, dan adil dalam bersikap dan bertindak, dapat menghargai kemampuan dan karya orang lain. Contoh etika yang baik dalam Islam adalah seseorang yang melaksanakan shahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji sesuai syariat Islam, sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah. Sedangkan contoh etika yang buruk dalam Islam adalah seseorang yang melanggar adanya perintah Allah seperti melakukan perbuatan dxalim, zina, mencuri, berjudi, riba, mabuk dan lain-lain. Dan seseorang yang bisa melakukan perilaku yang sesuai dengan etikanya, seperti halnya melaksanakan etika dalam Islam, disebut para moralis Islam. Estetika berasal dari bahasa Yunani aesthesis yang berarti pencerapan indrawi, pemahaman intelektual. Jadi suatu cabang filsafat yang mempermasalahkan seni (art) dan keindahan (beauty). Estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya. Pakar estetika mendefinisikan bahwa segala sesuatu yang enak dipandang, yang memberi kesenangan adalah estetika. Estetika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: estetika deskriptif dimana estetika ini menguraikan dan melukiskan fenomena-fenomena pengalaman keindahan. Dan yang kedua, estetika normatif, mempersoalkan dan menyelidiki hakikat, dasar, dan ukuran pengalaman keindahan. Estetika adalah suatu hal yang relatif bagi semua orang, karena penilaian dan pemikiran dari suatu keindahan tiap masing-masing individu pastilah berbeda. Karena letak keindahan tidak hanya pada contoh seseorang yang beralis tebal, berkulit putih dan berhidung mancung. Karena pemikiran dan pendapat dari estetika tiap individu merupakan hal yang berbeda. Contoh dari estetika adalah jika estetika keindahan bisa berupa indah bunyi (audio), indah warna (visual), indah bentuk (ruang), indah suasana (waktu). Dan contoh estetika jelek adalah tidak punya cipta, tidak punya rasa, dan tidak punya karsa. Dapat disimpulkan bahwa terdapat estetika yang melekat pada benda dan ada juga estetika yang berada di luar benda itu sendiri. Keindahan pada benda/objek merupakan ilusi dari keindahan yang sebenarnya. Ada bentuk indah yang abadi yaitu suatu keindahan yang diciptakan oleh pencipta seluruh keindahan yaitu Allah SWT, dimana letak keindahan yang hakiki adalah hasil ciptaan dari Allah SWT. Sedangkan keindahan benda di dunia fisik hanyalah tiruan dari ide keindahan yang abadi itu sendiri yaitu estetika khas dari manusia.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita