Anda di halaman 1dari 2

Nama Anggota Kelompok:

 Safira Putri Mahira (1512620094)

Analisis Hubungan Etika dan Estetika dalam Pengembangan IPTEK

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti sifat, watak,


kebiasaan. Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan tingkah laku yang baik.
Makna "etika" sendiri dipakai dalam dua bentuk arti. Pertama etika merupakan suatu
kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan
manusia. Kedua, merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal,
perbuatan-perbuatan, atau manusia-manusia yang lain. Etika menilai seluruh perbuatan
manusia dan dapat dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau
dari segi baik dan tidak baik di dalam suatu kondisi yang normatif, yaitu kondisi yang
melibatkan norma-norma.
Etika dan Moral memiliki arti yang hampir bersamaan/berkaitan, karena keduanya
mengandung nilai dan norma untuk mengatur tingkah laku manusia, yang mengacu pada
kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Manfaat pribadi dari kita menerapkan etika
dalam norma-norma di masyarakat adalah dapat menjunjung nilai kemanusiaan, dapat lebih
toleran, santun, dan adil dalam bersikap dan bertindak, dapat menghargai kemampuan dan
karya orang lain.
 Contoh etika yang baik dalam Islam adalah seseorang yang melaksanakan shahadat,
shalat, zakat, puasa, dan haji sesuai syariat Islam, sesuai dengan apa yang diperintahkan
oleh Allah. Sedangkan contoh etika yang buruk dalam Islam adalah seseorang yang
melanggar adanya perintah Allah seperti melakukan perbuatan dxalim, zina, mencuri,
berjudi, riba, mabuk dan lain-lain. Dan seseorang yang bisa melakukan perilaku yang sesuai
dengan etikanya, seperti halnya melaksanakan etika dalam Islam, disebut para moralis
Islam.
Estetika berasal dari bahasa Yunani aesthesis yang berarti pencerapan indrawi,
pemahaman intelektual. Jadi suatu cabang filsafat yang mempermasalahkan seni (art) dan
keindahan (beauty). Estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang
dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.
Pakar estetika mendefinisikan bahwa segala sesuatu yang enak dipandang, yang
memberi kesenangan adalah estetika. Estetika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: estetika
deskriptif dimana estetika ini menguraikan dan melukiskan fenomena-fenomena
pengalaman keindahan. Dan yang kedua, estetika normatif, mempersoalkan dan menyelidiki
hakikat, dasar, dan ukuran pengalaman keindahan.
Estetika adalah suatu hal yang relatif bagi semua orang, karena penilaian dan pemikiran
dari suatu keindahan tiap masing-masing individu pastilah berbeda. Karena letak keindahan
tidak hanya pada contoh seseorang yang beralis tebal, berkulit putih dan berhidung
mancung. Karena pemikiran dan pendapat dari estetika tiap individu merupakan hal yang
berbeda.
Contoh dari estetika adalah jika estetika keindahan bisa berupa indah bunyi (audio),
indah warna (visual), indah bentuk (ruang), indah suasana (waktu). Dan contoh estetika jelek
adalah tidak punya cipta, tidak punya rasa, dan tidak punya karsa. Dapat disimpulkan bahwa
terdapat estetika yang melekat pada benda dan ada juga estetika yang berada di luar benda
itu sendiri. Keindahan pada benda/objek merupakan ilusi dari keindahan yang sebenarnya.
Ada bentuk indah yang abadi yaitu suatu keindahan yang diciptakan oleh pencipta seluruh
keindahan yaitu Allah SWT, dimana letak keindahan yang hakiki adalah hasil ciptaan dari
Allah SWT. Sedangkan keindahan benda di dunia fisik hanyalah tiruan dari ide keindahan
yang abadi itu sendiri yaitu estetika khas dari manusia.

Anda mungkin juga menyukai