Anda di halaman 1dari 21

PROSES PENGECETAN BODY MOBIL

DI BENGKEL MOBIL TUNGGAL JAYA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Diajukan Salah Satu Tugas Uas Mata Kuliah Teknik Pemesinan 3

Oleh :
Nama : Muh yusuf sefudin
Nim : 21021016

PROGRAM STUDI DII TEKNIK MESIN


POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA
2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun laporan pengecetan body mobil ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

laporan ini yang berjudul “ Pengecetan Body Mobil “ Penyusunan laporan ini untuk
memenuhi laporan UAS mata kuliah teknik Pemesinan tiga diprogram studi D III
Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.

Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
tercapainya hasil yang lebih baik. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukan.

Tegal,13 Januari 2024

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTARISI ............................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v

BAB I .......................................................................................................... 1

PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ....................................................................................... 1

BAB II ......................................................................................................... 2

LANDASAN TEORI .................................................................................. 2

BAB III........................................................................................................ 7

PEMBAHASAN ......................................................................................... 7

I.KESELAMATAN KERJA ....................................................................... 7

II.ALAT DAN BAHAN.............................................................................. 7

III.LANGKAH PENGERJAAN ................................................................. 8

A.Proses Pengamplasan .................................................................. 8

B.Proses Epoxy dan Pendempulan .................................................. 8

C.Proses Pengecatan Dasar ............................................................. 12

D.Proses Pengecatan Warna ............................................................ 13

E.Proses varnishing/TopClear ......................................................... 13

IV.HASIL AKHIR ...................................................................................... 14

BAB IV ....................................................................................................... 14

iii
V.KESIMPULAN ....................................................................................... 14

VI.SARAN .................................................................................................. 15

Daftar Pustaka ............................................................................................. 16

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 .......................................................................................................................4
Gambar 2. 2 .......................................................................................................................4
Gambar 2. 3 .......................................................................................................................5
Gambar 2. 4 .......................................................................................................................5
Gambar 2. 5 .......................................................................................................................5
Gambar 2. 6 .......................................................................................................................6
Gambar 2. 7 .......................................................................................................................6

Gambar 3. 1 .......................................................................................................................9
Gambar 3. 2 .......................................................................................................................9
Gambar 3. 3 .....................................................................................................................10
Gambar 3. 4 .....................................................................................................................11
Gambar 3. 5 .....................................................................................................................12
Gambar 3. 6 .....................................................................................................................14

v
Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pengecatan (painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada
sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk membuat lapisan
yang keras atau lapisan cat (Argana, 2013). Fungsi pengecatan yaitu untuk
melindungi bodi kendaraan dari kotoran-kotoran yang ada di sekitar dan
menghalangi korosi dan meningkatkan penggunaan dalam waktu yang lebih lama.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerusakan pada cat meliputi perubahan suhu
yang ekstrim, iklim, dan air hujan, pada air hujan mengandung banyak zat asam
yang menjadi musuh utama cat pada kendaraan. Perubahan suhu dari dingin ke
panas, membuat cepat terjadinya reaksi kandungan zat asam masuk ke dalam
permukaan cat (Carwash, 2017). Semakin banyak konsentrasi zat asam maka akan
mempercepat kerusakan pada cat, seperti cat pada bodi kendaraan. Sekarang bodi
kendaraan tidak hanya menjalankan fungsi sebagai pelindung penumpang dari
cuaca luar. Keindahan dari bodi kendaraan begitu diperhatikan. Dikarenakan letak
bodi yang menjadi bagian terluar dari suatu kendaraan sehingga menjadi bagian
yang paling mudah terlihat. Oleh karena itu bodi kendaraan menjadi bagian yang
paling menarik perhatian orang lain ketika melihat sebuah kendaraan (Setyawan,
2016

1
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Cat

Adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan


warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan
berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain
untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan
industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau
pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).

Bahan baku

Secara umum, bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:

• Epoksi: komponen pokok dalam cat yang berfungsi sebagai bahan


perekat yang akan merekatkan lapisan cat pada media juga berperan
membangun karakteristik lapisan cat atau coating.
• Tiner: atau biasa disebut bahan pelarut yang berfungsi untuk
melarutkan bahan bahan utama seperti binder, filler/ pigment, dan
additive. bahan solvent juga digunakan sebagai bahan mengencerkan
cat sebelum di aplikasikan ke barang.
• Cat warna: yaitu bahan pengisi yang berfungsi sebagai komponen
utama pembentuk lapisan cat serta sebagai bahan pewarna untuk
menciptakan tapilan warna lapisan film cat. kombinasi jenis dan
komposisi bahan filler yang baik akan menciptakan sifat daya tutup cat
yang baik.
• Clear/pernis: bahan tambahan untuk menjadikan cat menjadi
mengkilat dan tahan terhadap cuaca panas

2
2. Dempul
Dempul adalah bahan yang digunakan untuk menutup lubang /
meratakan suatu benda plastic,kayu maupun logam.Pendempulan bertujuan
untuk mendasari pengecatan, maratakan dan menghaluskan bidang kerja serta
menambal bidang kerja yang tergores atau penyok. Pendempulan ini
kemudian dikerjakan setelah pembersihan dan pengamplasan selesai.

3. Tiner
Thinner adalah zat cair yang biasanya berfungsi untuk mengencerkan
cat kayu dan besi,politur serta bahan-bahan finishing lain. Bahan-bahan
finishing biasanya merupakan bahan padat yang sifatnya kental sehingga
sulit untuk diaduk dan diratakan tanpa diencerkan terlebih dahulu. Fungsi
Thinner berguna untuk menurunkan viskositas(kekentalan) dari bahan-bahan
yang akan diaplikasikan dengan menggunakan alat penyemprot maupun
kuas.Alat penyemprot cat maupun kuas cat adalah alat yang berguna
untuk mengaplikasikan bahan finishing dan hanya dapat bekerja dengan
batas viskositas tertentu.

4. Amplas
Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda
kerja dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan
oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar
angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapt susunan pasir
amplas tersebut. Pada pekerjaan dan penyelesaian bodi otomotif, amplas
digunakan untuk menggosok lapisan cat, dempul atau surface.

5. Gelas ukur
Gelas ukur adalah peralatan laboratorium yang biasanya berbahan kaca
yang digunakan untuk mengukur volume cairan. Karena fungsi utamanya

3
adalah mengukur volume, maka gelas ukur biasanya berbentuk silinder,
dengan garis-garis penanda volume di bagian luarnya.

Gambar 2. 1

6. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara/angin yang
baik dan bersih selama berlangsungnya proses pengecatan. Lubang hisap
udara dilengkapi dengan filter yang dapat mencegah uap air, debu dan
kotoran masuk.

Gambar 2. 2

7. Filter air compressor


Udara yang telah dimampatkan di dalam tangki dapat
menimbulkan kondensat atau uap air meskipun pada lubang hisap kompresor
telah dilengkapi dengan filter udara, maka diperlukan penyaringan
dan pengaturan kembali tekanan udara dari dalam tangki dengan
air transformer. Air transformer terdiri dua bagian yaitu kondensor/filter
dan regulator.

4
Gambar 2. 3

8. Selang udara
Selang udara berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan dari unit
penyalur ke unit pengguna seperti Air Sander, Air Polish, spray gun dan
sejenisnya, selang udara terbuat dari campuran plastic dan karet yang dilapisi
anyaman nilon supaya lentur namun tetap kuat terhadap tekanan sehingga
memudahkan bergerak selama proses pengecatan dan pekerjaan sejenisnya.

Gambar 2. 4

9. Spraygun
Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan udara
kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan
benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan
untuk mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu permukaan.

Gambar 2. 5
5
10. Pengaduk/Paddle
Pengaduk digunakan untuk mencampur putty/surfacer
supaya membentuk kekentalan yang merata dan juga membantu

mengeluarkan cat atau surfacer dari kaleng ke wadah pencampur. Bahan ini
terbuat dari metal kayu atau plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala
untuk mengukur campuran hardener dan thinner.
Gambar 2. 6

11. Spatula (Kape)


Spatula digunakan untuk mencampur dempul atau aplikasi pada permukaan
benda kerja. Bahan ini terbuat dari plastik, kayu dan karet.

Gambar 2. 7

6
BAB III
PEMBAHASAN

I. KESELAMATAN KERJA
1. Berdo’a sebelum memulai kegiatan praktikum
2. Memakai baju praktek atau katelpak .
3. Memakai sepatu
4. Menyiapkan benda kerja dan peralatan dengan hati-hati .
5. Menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya.
6. Mengikuti prosedur sesuai dengan SOP.
7. Hati-hati ketika praktek berlangsung.
8. Mengembalikan semua peralatan praktek dan benda kerja ke tempat
semula dengan hati-hati ketika praktek selesai.

II. ALAT DAN BAHAN


• Benda kerja
• Kompresor
• Selang udara
• Filter dan regulator
• Spray gun
• Tang
• Kunci pas/ring
• Obeng
• Kape/spatula
• Masker
• Gelas ukur
• Penyaring cat
• Amplas
7
• Dempul
• Cat Epoxy
• Cat warna
• Majun
• Thinner
• Hardener
• Varnish
• Sendok pengaduk
• Isolasi kertas

III. LANGKAH PENGERJAAN


Menyiapkan benda kerja,amplas ukuran 240 dan 400, dan majun

A. Proses pengamplasan
1. Mengamplas benda kerja dengan amplas ukuran 240 dan dibasahi
dengan air untuk menghilangkan cat lama pada benda kerja.
2. Setelah cat lama hilang. Kemudian meratakan/ menghaluskan
permukaan benda kerja dengan amplas ukuran 400.
3. Setelah permukaan halus dan rata, kemudian mencuci benda kerja
dengan air bersih dan mengeringkannya.

B. Proses Epoxy dan Pendempulan


✓ Epoxy tahap pertama
1. Menyiapkan benda kerja yang sudah halus dan rata, epoxy, hardener,
thinner, dan alat pengecatan.

8
2. Menyiapakan epoxy dengan ukuran perbandingan 4:4:1 (4 epoxy : 4
thinner : 1 harderner)

Gambar 3. 1

3. Selanjutnya, mencampur epoxy, thinner dan hardener sampai rata.


4. Setelah epoxy tercampur dengan rata, selanjutnya menyaringan 2 kali
agar cairan epoxy terhindar dari kotoran.

Gambar 3. 2

5. Kemudian menyalakan compressor, menyiapkan benda kerja dan


menuangkan epoxy pada tabung spraygun.

9
6. Mengatur spray gun sesuai dengan kebutuhan agar mendapatkan hasil
epoxy yang rata pada permukaan benda kerja..

Gambar 3. 3

7. Setelah benda kerja rata dengan lapisan epoxy, kemudian mengeringkan


epoksi

✓ Pendempulan
Karena pada benda kerja terdapat cacat maka dilakukan proses
pendempulan.
1. Menyiapkan benda kerja dan dempul dengan kompsisi
2. Mencampur dempul dan hardener sampai rata.
3. Mengoleskan/ menyapu dempul pada bagian benda kerja yang cacat
menggunakan kape.
4. Mengeringkan dempul sampai benar-benar keras dan kering.
5. Setelah keras dan kering, selanjutnya mengamplas dempul sampai rata
dengan permukaan dan halus.

10
Gambar 3. 4

✓ Epoxy tahap kedua


Setelah proses pendempulan selesai selanjutnya proses epoxy tahap
kedua.
1. Menyiapkan benda kerja dan epoxy sama seperti proses epoxy tahap
pertama.
2. Sebelum melakukan proses epoxy tahap kedua, benda kerja terlebih
dahulu harus benar-benar kering
3. Setelah kering kita masking koran bagian bagian2 yang tidak terkena cet
seperti kaca,karet dll
4. kemudian melakukan penyemprotan cat epoxy tahap kedua sampai rata.
5. Kemudian mengeringkan dibawah sinar matahari agar mempercpat
proses pengeringan benda kerja yang di epoxy.

11
C. Proses Pengecatan Dasar
Setelah melakukan peng-epoxyan selanjutnya ke tahap pengecatan dasar.
✓ Cat dasar pertama
1. Menyiapkan benda kerja yang telah diepoxy serta alat dan bahan untuk
pengecatan dasar.
2. Sebelum melakukan pengecatan dasar terlebih dahulu mengamplas
ringan benda kerja dengan ukuran amplas 800 disertai air sabun sampai
halus dan rata.
3. Setelah mengamplas, selanjutnya mencuci benda kerja tersebut sampai
bersih.
4. Selanjutnya, menyiapkan cat dasar dengan komposisi perbandingan 3:1
( 3 thinner: 1 cat )

Gambar 3. 5

5. Mencampur cat dan thinner lalu aduk sampai benar-benar tercampur


rata, selanjutnya menyaring cat dan menuangkan ke dalam tabung spray
gun.
6. Sebelum menyemprot ke benda kerja. Mengatur spraygun agar spray
catnya halus/ sesuai kebutuhan.
7. Setelah mendapatkan stelan yang sesuai selanjutnya menyemprotakn
pada permukaan benda kerja secara merata.
8. Setelah rata menjemur benda kerja di bawah sinar matahari agar cat
mengering.

12
D. Pengecatan cat warna
Setelah melakukan pengecatan dasar selanjutnya ke tahap pengecatan
lanjut dan pemberian moti
1. Sebelum melakukan pengecetan cat jadi, terlebih dahulu mengamplas
ringan pada bagian yang terasa kasar dan tidak rata menggunakan amplas
ukuran 2000 dengan diberi air sabun.
2. Selanjutnya mencuci dengan bersih dan mengeringkannya
3. Setelah benda kerja benar-benar kering selanjutnya ke tahap pengecatan
warna merah dengan rata. Pada proses ini pengecatan dilakukan dua
lapis. Yang pertama menyemprot tipis-tipis secara merata pada benda
kerja. Setelah agak kering selanjutnya menyemprotkan kembali cat warna
secara merata dan menutupi seluruh bagian benda kerja.
4. Kemudian mengeringkan di bawah sinar matahari sampai benar-benar
kering.

E. Proses Varnishing/ Top Clear


Setelah pemberian motif selesai dan cat benar-benar kering. Selanjutnya
menyiapkan alat dan bahan untuk varnishing/ top clear. Dengan
komposisi 4:31 ( 4 varnish/ clear : 3 thinner : 1 hardener )
1. Sebelum proses pengecleran kita campurkan bahan tersebut menjadi satu
di gelas ukur lalu kita aduk
2. Setelah kita aduk tunggu 5 menit biar clear tidak ada gelembung
3. Setelah sudah 5 menit kita tuangkan ke spray gun
4. Setelah semua sudah dipersiapkan maka hidupkan kompresor
5. Lalu kita semprotkan clear ketebalan 3 lapis dengan secara bertahap dan
perlapis diberi jeda 10 menit biar hsil tidak meleleh

13
IV. HASIL AKHIR

Gambar 3. 6

BAB IV

V. KESIMPULAN

Dari hasil praktek pengecatan, dapat disimpulkan bahwa alat dan


bahan pengecatan yang digunakan harus benar-benar baik. Arti baik disini
adalah alat yang standar yaitu contohnya spraygun yang penyetelannya
mudah dan kondisinya bersih serta bahan cat/ epoxy yang bagus kualitasnya
serta teknik penyemprotan yang santai dan merata agar didapat hasil
pengecatan yang maksimal.

Akan tetapi dengan bahan dan alat yang seadanya juga bisa
menghasilkan pengecatan yang maksimal namun dengan sedikit teknik
yang sedikit rumit. Contohnya, dengan menyaring dua kali epoxy/ cat agar
didapat cat yang bersih. Dan dengan teknik penyemprotan yang halus, pelan
dan merata. Maka akan menghasilkan pengecatan yang maksimal tidak
kalah dengan alat dan bahan yang standart/ memadahi.

14
VI. SARAN

Agar sebaiknya setelah menggunakan spraygun dicuci dengan


thinner sampai bersih dan mengeluarkan air pada tabung kompressor agar
tidak mengganggu hasil pengecatan. Serta memperhatikan teknik
pengamplasan, penyemprotan dan tekanan udara.

15
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Cat

http://id.wikipedia.org/wiki/Dempul

https://epoxypaint.wordpress.com/tag/cat-epoxy/

http://www.tokocatmobil5.web.id/2010/08/cara-penggunaan-epoxy-
primer_29.html

http://www.sarana-bangunan.com/2012/06/macam-macam-thinner.html

http://bluluk-xx.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-fungsi-amplas-
sandpaper.html

http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_17_Peralatan_Pengecatan

16

Anda mungkin juga menyukai