Oleh :
Nama : Muh yusuf sefudin
Nim : 21021016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun laporan pengecetan body mobil ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
laporan ini yang berjudul “ Pengecetan Body Mobil “ Penyusunan laporan ini untuk
memenuhi laporan UAS mata kuliah teknik Pemesinan tiga diprogram studi D III
Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Tegal.
Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi
tercapainya hasil yang lebih baik. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi yang memerlukan.
ii
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ................................................................................. ii
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................... 2
BAB III........................................................................................................ 7
PEMBAHASAN ......................................................................................... 7
BAB IV ....................................................................................................... 14
iii
V.KESIMPULAN ....................................................................................... 14
VI.SARAN .................................................................................................. 15
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 .......................................................................................................................4
Gambar 2. 2 .......................................................................................................................4
Gambar 2. 3 .......................................................................................................................5
Gambar 2. 4 .......................................................................................................................5
Gambar 2. 5 .......................................................................................................................5
Gambar 2. 6 .......................................................................................................................6
Gambar 2. 7 .......................................................................................................................6
Gambar 3. 1 .......................................................................................................................9
Gambar 3. 2 .......................................................................................................................9
Gambar 3. 3 .....................................................................................................................10
Gambar 3. 4 .....................................................................................................................11
Gambar 3. 5 .....................................................................................................................12
Gambar 3. 6 .....................................................................................................................14
v
Bab 1
PENDAHULUAN
Pengecatan (painting) adalah suatu proses aplikasi cat dalam bentuk cair pada
sebuah obyek, untuk membuat lapisan tipis yang kemudian untuk membuat lapisan
yang keras atau lapisan cat (Argana, 2013). Fungsi pengecatan yaitu untuk
melindungi bodi kendaraan dari kotoran-kotoran yang ada di sekitar dan
menghalangi korosi dan meningkatkan penggunaan dalam waktu yang lebih lama.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kerusakan pada cat meliputi perubahan suhu
yang ekstrim, iklim, dan air hujan, pada air hujan mengandung banyak zat asam
yang menjadi musuh utama cat pada kendaraan. Perubahan suhu dari dingin ke
panas, membuat cepat terjadinya reaksi kandungan zat asam masuk ke dalam
permukaan cat (Carwash, 2017). Semakin banyak konsentrasi zat asam maka akan
mempercepat kerusakan pada cat, seperti cat pada bodi kendaraan. Sekarang bodi
kendaraan tidak hanya menjalankan fungsi sebagai pelindung penumpang dari
cuaca luar. Keindahan dari bodi kendaraan begitu diperhatikan. Dikarenakan letak
bodi yang menjadi bagian terluar dari suatu kendaraan sehingga menjadi bagian
yang paling mudah terlihat. Oleh karena itu bodi kendaraan menjadi bagian yang
paling menarik perhatian orang lain ketika melihat sebuah kendaraan (Setyawan,
2016
1
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Cat
Bahan baku
2
2. Dempul
Dempul adalah bahan yang digunakan untuk menutup lubang /
meratakan suatu benda plastic,kayu maupun logam.Pendempulan bertujuan
untuk mendasari pengecatan, maratakan dan menghaluskan bidang kerja serta
menambal bidang kerja yang tergores atau penyok. Pendempulan ini
kemudian dikerjakan setelah pembersihan dan pengamplasan selesai.
3. Tiner
Thinner adalah zat cair yang biasanya berfungsi untuk mengencerkan
cat kayu dan besi,politur serta bahan-bahan finishing lain. Bahan-bahan
finishing biasanya merupakan bahan padat yang sifatnya kental sehingga
sulit untuk diaduk dan diratakan tanpa diencerkan terlebih dahulu. Fungsi
Thinner berguna untuk menurunkan viskositas(kekentalan) dari bahan-bahan
yang akan diaplikasikan dengan menggunakan alat penyemprot maupun
kuas.Alat penyemprot cat maupun kuas cat adalah alat yang berguna
untuk mengaplikasikan bahan finishing dan hanya dapat bekerja dengan
batas viskositas tertentu.
4. Amplas
Amplas berfungsi untuk mengikis/menghaluskan permukaan benda
kerja dengan cara digosokkan. Halus dan kasarnya kertas amplas ditunjukkan
oleh angka yang tercantum dibalik kertas amplas tersebut. Semakin besar
angka yang tertulis menunjukkan semakin halus dan rapt susunan pasir
amplas tersebut. Pada pekerjaan dan penyelesaian bodi otomotif, amplas
digunakan untuk menggosok lapisan cat, dempul atau surface.
5. Gelas ukur
Gelas ukur adalah peralatan laboratorium yang biasanya berbahan kaca
yang digunakan untuk mengukur volume cairan. Karena fungsi utamanya
3
adalah mengukur volume, maka gelas ukur biasanya berbentuk silinder,
dengan garis-garis penanda volume di bagian luarnya.
Gambar 2. 1
6. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara/angin yang
baik dan bersih selama berlangsungnya proses pengecatan. Lubang hisap
udara dilengkapi dengan filter yang dapat mencegah uap air, debu dan
kotoran masuk.
Gambar 2. 2
4
Gambar 2. 3
8. Selang udara
Selang udara berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan dari unit
penyalur ke unit pengguna seperti Air Sander, Air Polish, spray gun dan
sejenisnya, selang udara terbuat dari campuran plastic dan karet yang dilapisi
anyaman nilon supaya lentur namun tetap kuat terhadap tekanan sehingga
memudahkan bergerak selama proses pengecatan dan pekerjaan sejenisnya.
Gambar 2. 4
9. Spraygun
Spraygun adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan udara
kompresor untuk mengaplikasi cat yang diatomisasikan pada permukaan
benda kerja. Spraygun menggunakan udara bertekanan
untuk mengatomisasi/mengabutkan cat pada suatu permukaan.
Gambar 2. 5
5
10. Pengaduk/Paddle
Pengaduk digunakan untuk mencampur putty/surfacer
supaya membentuk kekentalan yang merata dan juga membantu
mengeluarkan cat atau surfacer dari kaleng ke wadah pencampur. Bahan ini
terbuat dari metal kayu atau plastik, dan beberapa diantaranya memiliki skala
untuk mengukur campuran hardener dan thinner.
Gambar 2. 6
Gambar 2. 7
6
BAB III
PEMBAHASAN
I. KESELAMATAN KERJA
1. Berdo’a sebelum memulai kegiatan praktikum
2. Memakai baju praktek atau katelpak .
3. Memakai sepatu
4. Menyiapkan benda kerja dan peralatan dengan hati-hati .
5. Menggunakan alat sesuai dengan kegunaannya.
6. Mengikuti prosedur sesuai dengan SOP.
7. Hati-hati ketika praktek berlangsung.
8. Mengembalikan semua peralatan praktek dan benda kerja ke tempat
semula dengan hati-hati ketika praktek selesai.
A. Proses pengamplasan
1. Mengamplas benda kerja dengan amplas ukuran 240 dan dibasahi
dengan air untuk menghilangkan cat lama pada benda kerja.
2. Setelah cat lama hilang. Kemudian meratakan/ menghaluskan
permukaan benda kerja dengan amplas ukuran 400.
3. Setelah permukaan halus dan rata, kemudian mencuci benda kerja
dengan air bersih dan mengeringkannya.
8
2. Menyiapakan epoxy dengan ukuran perbandingan 4:4:1 (4 epoxy : 4
thinner : 1 harderner)
Gambar 3. 1
Gambar 3. 2
9
6. Mengatur spray gun sesuai dengan kebutuhan agar mendapatkan hasil
epoxy yang rata pada permukaan benda kerja..
Gambar 3. 3
✓ Pendempulan
Karena pada benda kerja terdapat cacat maka dilakukan proses
pendempulan.
1. Menyiapkan benda kerja dan dempul dengan kompsisi
2. Mencampur dempul dan hardener sampai rata.
3. Mengoleskan/ menyapu dempul pada bagian benda kerja yang cacat
menggunakan kape.
4. Mengeringkan dempul sampai benar-benar keras dan kering.
5. Setelah keras dan kering, selanjutnya mengamplas dempul sampai rata
dengan permukaan dan halus.
10
Gambar 3. 4
11
C. Proses Pengecatan Dasar
Setelah melakukan peng-epoxyan selanjutnya ke tahap pengecatan dasar.
✓ Cat dasar pertama
1. Menyiapkan benda kerja yang telah diepoxy serta alat dan bahan untuk
pengecatan dasar.
2. Sebelum melakukan pengecatan dasar terlebih dahulu mengamplas
ringan benda kerja dengan ukuran amplas 800 disertai air sabun sampai
halus dan rata.
3. Setelah mengamplas, selanjutnya mencuci benda kerja tersebut sampai
bersih.
4. Selanjutnya, menyiapkan cat dasar dengan komposisi perbandingan 3:1
( 3 thinner: 1 cat )
Gambar 3. 5
12
D. Pengecatan cat warna
Setelah melakukan pengecatan dasar selanjutnya ke tahap pengecatan
lanjut dan pemberian moti
1. Sebelum melakukan pengecetan cat jadi, terlebih dahulu mengamplas
ringan pada bagian yang terasa kasar dan tidak rata menggunakan amplas
ukuran 2000 dengan diberi air sabun.
2. Selanjutnya mencuci dengan bersih dan mengeringkannya
3. Setelah benda kerja benar-benar kering selanjutnya ke tahap pengecatan
warna merah dengan rata. Pada proses ini pengecatan dilakukan dua
lapis. Yang pertama menyemprot tipis-tipis secara merata pada benda
kerja. Setelah agak kering selanjutnya menyemprotkan kembali cat warna
secara merata dan menutupi seluruh bagian benda kerja.
4. Kemudian mengeringkan di bawah sinar matahari sampai benar-benar
kering.
13
IV. HASIL AKHIR
Gambar 3. 6
BAB IV
V. KESIMPULAN
Akan tetapi dengan bahan dan alat yang seadanya juga bisa
menghasilkan pengecatan yang maksimal namun dengan sedikit teknik
yang sedikit rumit. Contohnya, dengan menyaring dua kali epoxy/ cat agar
didapat cat yang bersih. Dan dengan teknik penyemprotan yang halus, pelan
dan merata. Maka akan menghasilkan pengecatan yang maksimal tidak
kalah dengan alat dan bahan yang standart/ memadahi.
14
VI. SARAN
15
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Cat
http://id.wikipedia.org/wiki/Dempul
https://epoxypaint.wordpress.com/tag/cat-epoxy/
http://www.tokocatmobil5.web.id/2010/08/cara-penggunaan-epoxy-
primer_29.html
http://www.sarana-bangunan.com/2012/06/macam-macam-thinner.html
http://bluluk-xx.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-fungsi-amplas-
sandpaper.html
http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_17_Peralatan_Pengecatan
16