Anda di halaman 1dari 21

APLIKASI SKYLIGHT PADA ARSITEKTUR TROPIS

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Bahan
Yang diampu oleh Bapak Wahyu Buana Putra, S.T, M.Sc

Oleh :
MUHAMMAD HAFI MURTAQI
NRP 212019061

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Aplikasi Skylight pada Arsitektur Tropis ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas bapak Wahyu Buana Putra, S.T, M.Sc, pada mata kuliah Teknologi
Bahan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
material kaca sebagai atap bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Wahyu Buana Putra, S.T,
M.Sc selaku dosen mata kuliah Teknologi Bahan yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 2 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ......................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................
1
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................
2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 2


2.1 Karakteristik Material ...........................................................................................
2
2.2 Spesifikasi Pasaran ...............................................................................................
5
2.3 Aplikasi pada Bangunan Iklim Tropis ..................................................................
13

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 17

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bahan Dasar Kaca.

Gambar 2. Clear Glass.

Gambar 3. Tinted Glass.

Gambar 4. Pattern Glass.

Gambar 5. Wire Glass.

Gambar 6. Kaca Reflektif.

Gambar 7. Perbandingan Kaca Tempered dengan Kaca Biasa.

Gambar 8. Kaca Laminated.

Gambar 9. Kaca Insulating Glass Unit.

Gambar 10. Tebal Kaca Berdasarkan Penggunaan.

Gambar 11. Spesifikasi Laminated Safety Glass.

Gambar 12. Persyaratan Curved Glass.

Gambar 13. Potongan Flat Skylight.

Gambar 14. Aplikasi Flat Skylight pada bangunan.

Gambar 15. Potongan Round Skylight.

Gambar 16. Aplikasi Round Skylight pada Atap miring.

Gambar 17. Potongan Detail Pyramid Skylight.

Gambar 18. Aplikasi Pyramid Skylight.

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan
atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga
biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana
atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
membangun peradabannya.
Salah satu unsur penting dalam bangunan ialah penutup atapnya, karena
atap berfungsi untuk melindungi penghuni bangunan dari cuaca. Selain
sebagai pelindung, atap juga memiliki peran untuk menciptakan
kenyamanan bagi penghuninya, dengan dipilihnya material dan jenis
atap sesuai dengan kondisi lingkungan, dapat tercipta sebuah bangunan
yang nyaman bagi penggunannya.
Untuk negara Indonesia yang memiliki iklim tropis, material dan jenis
atap yang dipakai harus disesuaikan, karena Indonesia memiliki hanya
memiliki 2 musim. Pada saat musim hujan, curah hujan di Indonesia
cukup tinggi, dan pada saat musim panas, cuaca di Indonesia cukup
panas.
Salah satu pentup atap yang bisa digunakan ialah material kaca, atau
lebih sering disebut skylight. Namun perlu diketahui karena iklim di
Indonesia yang tropis, maka skylight tidak bisa dipasang disembarang
tempat atau atap. Karena perletakkan skylight yang berbeda memberikan
cahaya dan panas yang berbeda pula. Oleh karena itu kita harus paham
aplikasi skylight di iklim tropis seperti di Indonesia ini.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan awal yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana karakteristik kaca dan standar untuk bisa digunakan
sebagai skylight?
b. Bagaimana spesifikasi kaca yang ada di pasar Indonesia?
c. Bagaimana aplikasi material dan teknik pemasangan kaca
sebagai skylight di iklim Indonesia yang tropis?

1
1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan utama penulisan ini adalah untuk mengetahui sifat-sifat dari kaca,
serta kekurangan dan kelebihannya untuk digunakan sebagai penutup atap.
Juga untuk mengetahui kaca-kaca yang beredar di pasar Indonesia. Serta
untuk mengetahui teknik dan pengaplikasian material kaca sebagai penutup
atap (skylight).

BAB II PEMBAHASAN

Kaca adalah material padat yang merupakan zat cair yang sangat dingin,
karena molekul nya seperti air, namun kohesi dari kaca membuat bentuk dari kaca
menjadi stabil. Ini karena terjadi proses pendinginan yang sangat cepat. Hal ini
pula yang membuat kaca menjadi tembus cahaya, jernih, atau transparan.

Gambar 1. Bahan Dasar Kaca.


Sumber: Materi kuliah.

Kaca termasuk bahan non-struktural, karena kaca tidak mampu menerima


beban, baik gaya tekan ataupun gaya tarik. Kaca biasanya dipasang pada pintu,
jendela, dinding, atap, atau bagian bangunan lainnya. Hal ini tujuannya untuk
meneruskan cahaya matahari ke dalam bangunan untuk pencahayaan, karena kaca
adalah amorf (non kristalin) material padat yang bening dan transparan, biasanya
juga rapuh dan mudah pecah.
2.1 Karakteristik Material

2
Berikut adalah karakteristik material kaca menurut Garg (2007) yang biasa
diaplikasikan untuk bahan bangunan:

a. Kaca Normal
Kaca ini adalah kaca yang datar dengan permukaan yang jernih dan
memilki distorsi yang rendah. Kaca ini biasa digunakan untuk
aplikasi pada rumah, mall, dan bangunan lainnya. Penggunaan dari
kaca ini untuk bagian seperti jendela, pintu, partisi, display, dll.
Berikut adalah tipe dari kaca normal:
 Clear Glass
Kaca ini tidak memiliki warna, memiliki permukaan bersih,
rata, dan bebas distorsi. Tingkat transmisi tinggi (lebih dari
90%) karena sifatnya yang tidak berwarna, serta memberikan
bayangan ang sempurna.

Gambar 2. Clear Glass.


Sumber: www.archipidi.net
 Tinted Glass
Merupakan kaca yang telah diberi tambahan oksidan dari
suatu jenis metal tertentu untuk mengurangi efek silau
terhadap mata. Mampu menyerap 55% panas matahari,
sehingga akan mengurangi beban pendingin ruangan dan
memberikan rasa nyaman pada penghuni bangunan. Dengan
warna kaca tersebut, maka sifat tembus pandang kaca

3
menjadi rendah, sehingga memberikan kebebasan privasi
bagi penghuni bangunan.

Gambar 3. Tinted Glass.


Sumber: www.ruparupa.com
 Pattern Glass
Merupakan jenis kaca dekoratif yang tembus pandang
dengan pola tertentu disalahsatu permukaannya agar terjadi
penyebaran cahaya yang datang pada permukaan kaca.
Banyak digunakan pada interior bangunan

Gambar 4. Pattern Glass.


Sumber: www.hongjiaglass.com
 Wire Glass
Kaca yang didesain untuk perlindungan kebakaran.

4
Gambar 5. Wire Glass.
Sumber: www.55glass.com
b. Kaca Reflektif
Merupakan kaca yang dilapisi logam disalah satu sisinya untuk
meningkatkan reflesksi panas dan cahaya.mempunyai sifat
mengurangi panas dan silau pada eksterior bangunan. Salah satu
jenisnya adalah kaca reflektif surya yang dapat merefleksikan
cahaya tanpa mengurangi transparansi kaca tersebut.

Gambar 6. Kaca Reflektif.


Sumber: materialpilihanku.blogspot.com
c. Kaca Tempered
Karakteristik dari kaca ini adalah sulit pecah, kalaupun pecah akan
terpecah menjadi bagian-bagian yang sangat kecil sehingga tidak
membahayakan. Lebih kuat 4-5 kali dari kaca normal (dengan
ketebalan yang sama). Sangat kuat sampai suhu 2500°C.

5
Gambar 7. Perbandingan Kaca Tempered dengan Kaca
Biasa.
Sumber: specialisaluminium.blogspot.com
d. Kaca Laminated
Terdiri dari 2 atau lebih lapisan dengan satu atau lebih lapisan
transparan dengan penambahan bahan plastic Polyvinyl butiral
(PVB) diantara lapisannya. Karakteristiknya bisa mengurangi resiko
pecah, tahan peluru, benda bera, bahkan ledakan kecil. Peredam
suara yang baik. Dapat mengurangi masuknya sinar ultraviolet
sampai 99%. Dan mengurangi kerusakan akibat panas.

Gambar 8. Kaca Laminated.


Sumber: centralglassindo.com
e. Heat Strengethened Glass
Merupakan jenis tempered glass yang diperkuat secara termal. Kaca
ini memiliki kekuatan mekanik 2 kali dibanding tempered glass
biasa. Lebih tahan kerusakan akibat suhu dan pengurangan distorsi.
f. Heat Soakened Tempered Glass

6
jenis kaca yang diproduksi dengan teknik perendaman untuk
mengurangi resiko kerusakan yang diakibatkan proses produksi.
Jenis kaca ini banyak digunakan untuk aplikasi pada bagian
bangunan yang memerlukan kekuatan terhadap perubahan
temperature, sepeti kaca struktural.
g. Insulating Glass Unit (Double Glazing)
Jenis kaca pabrikasi yang terbuat dari 2 atau lebih kaca panel dengan
rongga udara diantara lapisan kacanya. Rongga ini bisa diisi dengan
udara kering atau gas agar memiliki kinerja termal lebih baik. Sistem
seperti ini memiliki kelebihan karena dapat mengurangi transmisi
panas dibandingkan kaca normal. Kelebihan kaca insulasi ini dapat
mengurangi panas pada bangunan sehingga mengurangi beban
pendinginan. Selain ini sangat efektif dalam mengurangi tingkat
kebisingan yang berasal dari eksterior.

Gambar 9. Kaca Insulating Glass Unit.


Sumber: scheuten.com
h. Cermin/Miror
Merupakan jenis aca yang memiliki tingkat refleksi yang tinggi.
Memberikan bayangan objek didepannya.

Jenis kaca yang digunakan untuk skylight ada beragam, namun sebaiknya
anda memilih menggunakan jenis kaca tempered yang jauh lebih aman
dalam digunakan. Kaca tempered terdiri dari dua lapis kaca yang disatukan
dengan lapisan laminate dibagian tengahnya, sehingga jika lapisan kaca

7
retak atau pecah, maka pecahan kaca tersebut tidak dapat jauh ke bawah jika
posisi kaca diletakkan diatas. Anda tidak disarankan untuk menggunakan
jenis kaca annealed karena jika lapisan kaca retak atau pecah maka jenis
kaca ini akan membentuk serpihan-serpihan yang tajam serta dapat
membahayakan tubuh manusia.

2.2 Spesifikasi Pasaran

Hampir semua jenis kaca yang disebutkan diatas tadi terdapat di pasaran
Indonesia. Berikut adalah beberapa katalog material kaca yang bisa
digunakan sebagai penutup atap yang dikutip dari perusahaan kaca
terkemuka didunia, Asahimas:

a. Laminated Safety Glass (Shatter Proof Break Resistant Glass)


Merupakan kaca dengan tingkat keamanan dan perlindungan yang
tinggi terhadap penghuni. Jika terjadi sesuatu yang menyebabkan
pecahnya kaca, maka kaca lamisafe ini tidak akan berhamburan, tapi
hanya retak dan sangat sulit ditembus.
Laminated Safety Glass terdiri dari komposisi satu atau lebih
lembaran film polifinil yang transparan, fleksibel dan sangat kuat
dengan satu atau lebih lembaran kaca float dan disatukan melalui
proses pemanasan dan pengepresan. Polifinil yang digunakan sangat
jernih, bebas distorsi, tidak berkerut , dan tidak akan mengurangi
sifat transparansi kaca. Laminated Safety Glass juga tahan terhadap
kelembaban dan panas. Dengan demikian, Laminated glass
merupakan material yang sangat tepat untuk bahan transparan yang
aman.

Karateristik Umum
 Pecahan Laminated Safety Glass tidak akan jatuh atau
berhamburan, namun tetap melekat pada filmnya, dan kaca
tetap terpasang pada rangkanya.

8
 Laminated Safety Glass yang sudah pecah, akan sulit sekali
ditembus oleh manusia, sehingga memberikan tingkat
keamanan yang sangat tinggi bagi penghuninya (anti
maling).
 Dengan berbagai kombinasi antara jenis dan warna kaca
dengan warna film polifinil, maka dapat diperoleh berbagai
jenis dan warna Laminated Safety Glass yang sangat dapat
bervariasi.
Penggunaan
 Untuk atap kaca, sky lights dan lain-lain, dimana tidak
diinginkan adanya reruntuhan kaca jika pecah.
 Untuk lemari pajang barang-barang berharga (anti maling).
 Untuk penggunaan khusus seperti untuk kendaraan bermotor
(mobil, kereta api, kapal laut dan pesawat udara) tangki air,
aquarium berukuran besar, kaca tahan peluru dan lain-lain.
Catatan
 Hindari proses lanjut pada Laminated Safety Glass seperti
pemotongan, pembuatan lubang dan aksesoris lain, karena
walaupun mungkin bisa dikerjakan tapi akan sangat sulit dan
tidak rapi. Semua ukuran dan aksesoris harus sudah tepat
sebelum proses dikerjakan.
 Hindarkan penempatan kaca pada temperatur 70o C dalam
waktu yang lama, karena dapat menimbulkan kerusakan pada
filmnya yang merupakan bahan organic.
 Hindari untuk mengekspos sisi tepi dari Laminated Safety
Glass sehingga langsung berhubungan dengan udara luar,
karena melalui sisi tepi yang tidak terlindung tersebut terjadi
kondensasi dan delaminasi.
 Hindari larutan-larutan organik langsung berhubungan
dengan sisi tepi dari laminated safety glass dan gunakan
sealant yang netral (tidak bersifat asam atau basa).

9
 Untuk berbagai penggunaan, komposisi Laminated Safety
Glass dapat ditentukan berdasarkan jumlah lebar film dan
jumlah lebar kaca yang digunakan, tebal film dan tebal kaca
serta berbagai kombinasi jenis, warna kaca dan warna film.
 Laminated Safety Glass terdiri lebih dari dua lembar kaca,
biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan, sedangkan
yang terdiri dari dua lembar biasanya untuk
penggunaanpenggunaan khusus seperti kaca anti peluru, kaca
aquarium yang besar dan kaca pesawat terbang.

Gambar 10. Tebal Kaca Berdasarkan Penggunaan.


Sumber: Brosur Asahimas

Gambar 11. Spesifikasi Laminated Safety Glass.


Sumber: Brosur Asahimas
b. Curved Glass
Kaca ini memiliki bentuk melengkung. Kaca lengkung dibentuk
dengan menggunakan kaca lembaran yang dipanaskan kembali
sehingga mencapai fase lunak, kemudian dicetak dengan cetakan
tertentu sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Catatan

10
Pastikan bahwa rangka atas dan rangka bawah benar-benar dalam
posisi yang sejajar. Sebaiknya gunakan ukuran yang sesuai dengan
ukuran keadaan lapangan, bila perlu buatlah guide line dari kayu.
Gunakanlah tiga buah setting blocks pada bagian bawah kaca yaitu
pada bagian tengah dan bagian tepi kanan-kiri berjarak 1/6 bagian
panjang kaca dari tepi.

Gambar 12. Persyaratan Curved Glass.


Sumber: Brosur Asahimas

c. Tempered Glass
Kaca Tempered merupakan kaca yang diperkeras dengan cara
memanaskan kaca float biasa hingga mencapai temperatur sekitar
700°C dan kemudian didinginkan mendadak dengan menyemburkan
udara secara merata pada dua permukaan kaca. Dari proses ini maka
terjadi perubahan fisik kaca yaitu terjadi perubahan gaya tekan dan
gaya tarik pada kaca, tapi secara visual tidak terjadi perubahan.

Karateristik Umum

11
 Dengan ketebalan yang sama, kekuatan kaca tempered
mampu mencapai 3 s/d 5 kali lipat dari kekuatan kaca biasa
terhadap beban angin, tekanan air, benturan dan sebagainya.
 Terhadap perubahan temperatur yang tinggi dan cepat
(thermal shock) maka kaca Tempered memiliki kemampuan
3 kali lebih besar dari kemampuan kaca float biasa.
 Jika pecah, pecahan kaca tempered berbentuk kecil-kecil dan
tumpul, sehingga sangat aman bagi manusia (tidak akan
melukai manusia).
Penggunaan
 Pintu-pintu bebas rangka.
 Bukaan-bukaan/dinding kaca pada bangunan yang menuntut
tingkat keamanan tinggi.
 Dinding kaca batas tangga, escalator dan lift.
 Furniture dan dekorasi, seperti meja kaca, lemari pajang dan
lain-lain.
 Kaca-kaca jendela kendaraan bermotor .
 Penggunaan-penggunaan lain yang memerlukan kekuatan
kaca khusus, seperti untuk dinding lapangan squash dan lain-
lain.
Catatan
 Karena kaca tempered memiliki keseimbangan yang baik
sekali antara tegangan tekan dengan tegangan tariknya, maka
kaca tempered tidak boleh diganggu oleh proses-proses lebih
lanjut yang dapat membahayakan keseimbangan tersebut,
seperti pemotongan, penggosokan tepi, pembuatan lubang
dan lain-lain. Semua ukuran dan jenis aksesoris harus sudah
dapat ditentukan dengan pasti sebelum kaca Tempered
diproses.
 Kaca tempered sulit sekali retak oleh benturan ringan, tetapi
akan pecah oleh goresan yg dalam. Dalam hal ini kaca

12
tempered glass tidak langsung pecah, tetapi lambat laun pasti
akan pecah.
 Hati-hati kerusakan serius pada tepi atau permukaan kaca,
karena akan menjadi sumber kepecahan.
 Jika kaca tempered mengalami benturan hingga
menghasilkan titik kepecahan, maka titik kepecahan ini akan
bergerak keseluruh permukaan kaca dan memecahkan kaca
tersebut. Dalam hal ini maka kaca tempered tidak langsung
runtuh dengan tiba-tiba.

2.3 Aplikasi pada Bangunan Iklim Tropis

Pengaplikasian kaca skylight lebih sering berada di posisi atas atau atap dari
ruangan yang mengarah langsung pada matahari, namun tidak terbatas pada
penggunaan disisi lain dari sebuah ruangan. Untuk posisi kaca skylight yang
berada diatas, perlu mendapat perhatian karena harus memilih kaca yang
aman dan kuat karena kaca tersebut akan terus terpadar sinar matahari.
Tempatkan kaca skylight pada posisi dimana sinar matahari akan masuk
secara optimal kedalam ruangan dari pukul 10.00-11.00.

Kaca skylight pada ruang yang memiliki ukuran besar membuat hawa panas
pada ruangan akan merata, namun jika menempatkan kaca skylight pada
ruang yang kecil maka diharuskan terdapat sirkulasi udara. Kaca skylight
juga perlu dilapisi dengan kaca film agar sinar matahari yang masuk ke
ruangan dapat diredam panasnya. Hindari memilih kaca film yang sangat
gelap karena dapat meningkatkan risiko kaca tersebut pecah. Kaca film yang
ideal untuk digunakan pada kaca skylight adalah yang memiliki VLT 40
persen sehingga cahaya yang masuk menembus kaca hanya 40 persen. Jenis
kaca yang digunakan untuk skylight ada beragam, namun sebaiknya dipilih
jenis kaca tempered yang jauh lebih aman dalam digunakan. Karena kaca
tempered terdiri dari dua lapis kaca yang disatukan dengan lapisan laminate
dibagian tengahnya, sehingga jika lapisan kaca retak atau pecah, maka
pecahan kaca tersebut tidak dapat jauh ke bawah jika posisi kaca diletakkan
diatas.

13
Berdasarkan bentuknya, skylight terdapat berbagai macam bentuk. Beberapa
diantaranya lebih sering dipasang pada rumah tinggal. Berikut adalah
pengaplikasian skylight pada bangunan berdasarkan jenis bentuknya:

a. Flat Skylight
Berbentuk datar, jenis ini banyak digunakan di bangunan rumah
tinggal. Konstruksinya cukup sederhana.

Gambar 13. Potongan Flat Skylight.


Sumber: id.pinterest.com

Gambar 14. Aplikasi Flat Skylight pada bangunan.


Sumber: id.pinterest.com

b. Round Skylight
Memiliki bentuk bulat, bentuk ini merupakan versi sederhana dari
dome skylight, jenis atap ini masih cocok digunakan di rumah tinggal
karena strukturnya masih sederhana.

14
Gambar 15. Potongan Round Skylight.
Sumber: www.ultraframe-conservatories.co.uk

Gambar 16. Aplikasi Round Skylight pada Atap miring.


Sumber: www.qldskylights.com.au
c. Pyramid Skylight
Bentuk piramid ini strukturnya seperti kuda-kuda atap. Biasanya
jenis bentuk piramid dipakai pada area yang luas dan membutuhkan
pencahayaan yang besar, seperti atrium, teras dalam, lorong,dll.

Gambar 17. Potongan Detail Pyramid Skylight.


Sumber: www.buyskylights.com

15
Gambar 18. Aplikasi Pyramid Skylight.
Sumber: www.indiamart.com

BAB III PENUTUP

Iklim di Indonesia yang memiliki sinar yang melimpah menjadi potensi


agar kita bisa memanfaatkan sinar tersebut. Dengan material kaca, kita bisa
memanfaatkan pencahayaan alami agar bisa menghema penggunaan listrik.

Namun tidak semua jenis kaca bisa dijadikan sebagai penutup skylight,
diperlukan jenis kaca yang kuat, tidak mudah pecah. Dan juga perlu ditimbang
perletakan skylight pada bangunan, karena iklim di Indonesia cukup panas ketika
musim panas, dihindari penempatan skylight diarah utara dan selatan.

Juga perlu diperhatikan jenis skylight yang akan dipakai sesuai dengan
kebutuhannya. Dan juga mengatur bukaan udara agar tercapainya kenyamanan
termal penghuni.

16
DAFTAR PUSTAKA

Alfar, Shabrina. “Kaca Sebagai Bahan Bangunan”,


https://www.arsitag.com/article/kaca-sebagai-bahanbangunan#:~:text=Kaca%20a
dalah%20amorf%20(non%20kristalin,meneruskan%20cahaya%20dan%20panas
%20matahari, diakses pada 2 Januari 2021.

Windownesia. “Jenis-jenis Kaca dan Karakteristiknya”,


http://kusenjendelaupvc.com/jenis-kaca-lengkap-dengan-penggunaannya/ ,
diakses pada 2 Januari 2021.

Anugrahwati, Dhestriana Respati, “PEMILIHAN TIPE SKYLIGHT ROOF


PADA BANGUNAN MAL (Studi Kasus: Margo City dan Pondok Indah Mall
2)”, Depok: Skripsi, Universitas Indonesia. 2010.

JAJ Studio, “Tips Memilih Kaca Skylight”, https://jasaarsitekjakarta.com/tips-


memilih-kaca-
skylight/#:~:text=Kaca%20film%20yang%20ideal%20untuk,jauh%20lebih%20a
man%20dalam%20digunakan., Diakses pada 2 Januari 2021.

AGC Group, ASAHIMAS, “ARCHITECTURAL GLASS”,


http://www.amfg.co.id/id/produk/kaca-lembaran/brosur/2020/05/29/architectural-
glass/, Diakses pada 2 Januari 2021

17

Anda mungkin juga menyukai