Anda di halaman 1dari 45

SMP

2021 KELAS VIII

MODUL

CAHAYA
DAN OPTIK

YARDANI ADI COSRA, S.Si.,M.Pd

SMPN 5 KERINCI

Sumber : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/10/alat-
optik.html

i
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Modul Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis masalah kelas VIII
pada materi Cahaya dan Alat Optik dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Penulis juga mengucapkan terimaksih kepada semua pihak, terutama kepada
pembimbing yang banyak membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan Modul
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis masalah kelas VIII pada materi Cahaya dan
Alat Optik. Semoga Modul yang penulis buat ini dapat bermanfaat dalam menstimulus
kemampuan berpikir kritis peserta didik SMP kelas VIII.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Modul Berbasis masalah kelas
VIII pada materi Cahaya dan Alat Optik ini, masih banyak kekurangan
dikarenakan terbatasnya kemampuan penulis, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya dapat membangun guna kesempurnaan Modul Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis masalah kelas VIII pada materi Cahaya dan Alat
Optik ini. Akhir kata penulis berharap semoga Modul ini dapat menambah
pengetahuan serta bermanfaat bagi semua piihak.
Kerinci, 2024
Penulis

ii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Petunjuk Penggunaan Modul


1. Berdoalah sebelum mulai belajar!
2. Bacalah setiap petunjuk untuk mengerjakan modul ini!
3. Kerjakan kegiatan yang disediakan dalam modul ini secara baik dan bertanggung
jawab
4. Pahami seluruh modul ini dengan cermat
5. Kerjakan setiap latihan yang ada di dalam modul ini
6. Kerjakan evaluasi akhir modul dengan jujur, jangan dulu melihat kunci jawaban
sebelum selesai mengerjakan evaluasi
7. Periksa hasil jawabanmu dan cocokkan dengan kunci jawaban, lalu hitunglah skor
yang kamu dapatkan
8. Apabila belum mencapai standar ketuntasan belajar, kamu diharapkan untuk
mengulang kembali pelajaran dan memahami isi materi untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan
9. Bertanyalah kepada guru bila ada hal-hal yang sulit kamu pahami
10. Catatlah hal-hal yang perlu dicatat ketika kamu mempelajari modul ini
11. Lakukanlah proses pengkajian modul ini secara optimal yaitu belajar di sekolah dan
belajar mandiri di rumah.

iii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL....................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................................... vi
KOMPETENSI INTI..................................................................................................................... 1
KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI...................... 1
PETA KONSEP.............................................................................................................................. 3
CAHAYA DAN ALAT OPTIK..................................................................................................... 4
A. Sifat Cahaya dan Proses Pembentukan Bayangan................................................................. 4
1. Sifat-Sifat Cahaya.................................................................................................. 5
2. Pembentukan Bayangan pada Cermin...................................................................
3. Lensa...................................................................................................................... 21
B. Indra Penglihatan Manusia dan Hewan.................................................................................. 27
1. Indra Penglihatan Manusia................................................................................................ 27
2. Indra Penglihatan Serangga.............................................................................................. 30
C. Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari............................................................................... 31
1. Kamera.............................................................................................................................. 31
2. Kaca Pembesar (LUP)....................................................................................................... 32
3. Mikroskop......................................................................................................................... 33
4. Teleskop............................................................................................................................ 33
RANGKUMAN................................................................................................................................ 35
TES FORMATIF.............................................................................................................................. 37
KUNCI JAWABAN TES FORMATIF............................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... 42

iv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

CAHAYA DAN
ALAT OPTIK

Sumber :

1. https://www.pngitem.com/middle/
hwmTRoo_50-background-keren-untuk-edit-
v foto-terbaru-dan/
2. https://www.seputarpengetahuan.co.id/
2020/10/alat-optik.html
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis sifat- 3.3.1 Menjelaskan sifat-sifat cahaya
sifat cahaya, 3.3.2 Menghitung besar sudut pantul dari suatu sinar datang
pembentukan 3.3.3 Menjelaskan sifat cahaya merupakan gelombang
bayangan pada elektromagnetik
bidang datar dan 3.3.4 Menjelaskan pembentukan bayangan pada cermin datar
lengkung, serta
dan cermin lengkung
penerapannya
untuk menjelaskan
3.3.5 Menghitung banyaknya bayangan yang dibentuk oleh dua
proses penglihatan cermin bersudut
manusia, mata 3.3.6 Menggambar pembentukan bayangan pada cermin datar
serangga, dan 3.3.7 Menggambar pembentukan bayangan pada cermin
prinsip kerja alat lengkung
optik 3.3.8 Menganalisis keterkaitan antara titik fokus, jarak benda,
dan jarak bayangan pada cermin cekung.
3.3.9 Mengukur jarak fokus cermin cekung
3.3.10 Menghitung jarak bayangan benda pada cermin cembung
3.3.11 Menjelaskan letak bayangan melalui persamaan umum
cermin
3.3.12 Menggambar pembentukan bayangan pada lensa
3.3.13 Menganalisis keterkaitan antara titik fokus, jarak benda,
dan jarak bayangan pada lensa cembung
3.3.14 Mengukur jarak fokus lensa cembung
3.3.15 Menghitung kekuatan lensa cembung
3.3.16 Menjelaskan letak bayangan melalui persamaan umum
lensa
3.3.17 Menyelediki pembentukan bayangan pada mata manusia
3.3.18 Menyebutkan struktur dan fungsi bagian mata
3.3.19 Menyelidiki perubahan diameter pupil
3.3.20 Menganalisis penyebab perubahan diameter pupil
3.3.21 Mengaitkan perubahan diameter pupil dengan fungsi
pupil
3.3.22 Meenjelaskan gangguan pada mata
3.3.23 Menjelaskan mekanisme pengelihatan pada serangga
3.3.24 Menyelidiki pembentukan bayangan pada kamera
vi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Kompetensi Dasar Indikator


obscura
3.3.25 Menjelaskan pembentukan bayangan pada kamera, lup,
mikroskop, dan teleskop
4.12 Menyajikan hasil 3.3.1 Menyusun poster hasil penyelidikan pembentukan
percobaan tentang bayangan pada cermin cekung dan lensa cembung
pembentukan 3.3.2 Mempresentasikan poster tentang pembentukan bayangan
bayangan pada pada cermin cekung dan lensa cembung
cermin dan lensa

vii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Gambar 1. Peta Konsep Cahaya dan Alat Optik

CAHAYA DAN ALAT OPTIK


Mengapa kamu dapat melihat benda-
benda di sekitarmu? Apakah kamu dapat
viii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

melihat ketika lampu di rumahmu padam? Bisa dibayangkan kalau Tuhan tidak
menciptakan cahaya, apakah kamu dapat melihat benda-benda di sekeliling kamu?
Adanya matahari sebagai sumber cahaya yang paling besar serta mata kamu yang
begitu indah merupakan ciptaan Tuhan yang maha kuasa sehingga kamu dapat melihat
benda di sekitar kamu. Oleh karena itu, marilah bersyukur dengan cara memelihara
alam ini dan mempelajari segala kejadian di alam ini.
Cahaya adalah salah satu bentuk gelombang. Cahaya dapat merambat di ruang
hampa udara karena termasuk jenis gelombang elektromagnetik. Jika cahaya mengenai
suatu benda, seperti halnya gelombang mekanik, cahaya tersebut dapat dipantulkan dan
dibiaskan. Pada modul ini, kamu akan mempelajari beberapa sifat cahaya, di antaranya
cahaya dapat merambat lurus, dapat dipantulkan, dapat dibiaskan, dan dapat mengalami
penguraian warna. Selain itu, akan dipelajari pula sifat-sifat lensa dan cermin. Sifat-
sifat cahaya pada cermin dan lensa banyak dimanfaatkan untuk membuat alat yang
bermanfaat bagi manusia, misalnya mikroskop, lup, teleskop, dan lensa.

C:\Users\HP\Downloads\y2mate.com - CAHAYA Video


DAN ALAT OPTIK PART 1 IPA KELAS 8 Pembelajaran
SMP_360p.mp4

Pertemuan pertama
A. SIFAT CAHAYA DAN PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN
Cahaya merupakan salah satu contoh gelombang elektromagnetik, gelombang
yang tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya. Misalnya, pada siang
hari tampak terang karena cahaya matahari menerangi bumi. Walaupun matahari berada
jauh dari bumi dan dipisahkan oleh ruang hampa di ruang angkasa, namun cahaya
matahari mampu sampai di bumi.
Di sekitar kita, ada banyak
sekali benda yang memancarkan
cahaya. Benda yang dapat
memancarkan cahaya dinamakan
sumber cahaya. Ada dua macam
sumber cahaya, yaitu sumber
cahaya alami dan sumber cahaya
buatan. Sumber cahaya alami
merupakan sumber cahaya yang
menghasilkan cahaya secara
alamiah dan setiap saat,
contohnya matahari dan bintang
(Gambar 3).
Gambar 3. Matahari
Sumber: Microsoft Encarta Premium
Sumber cahaya buatan
2009
merupakan sumber cahaya yang
memancarkan cahaya karena
dibuat oleh manusia, dan tidak
tersedia setiap saat, contohnya lampu senter, lampu neon, dan lilin.
1. Sifat-Sifat Cahaya
Mungkin di antara kamu masih ada yang bertanya-tanya tentang cahaya, karena
kita tidak mengetahui wujud dan tidak dapat memegang cahaya. Cahaya tidak
mempunyai wujud, namun cahaya ada di sekitar kamu dan dapat dirasakan
keberadaannya. Untuk mengenali cahaya, kita perlu mengetahui dan memahami sifat-
sifat cahaya dan penggunaannya pada alat-alat optik. Sebagaimana salah satu bentuk

ix
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

gelombang, cahaya memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya cahaya merambat lurus,


cahaya dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan. Untuk membuktikan bahwa cahaya
merambat lurus dapat dilakukan eksperimen sederhana sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 2.
a. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya merambat ke semua arah. Misalnya, jika lilin atau lampu yang kamu
nyalakan di tempat gelap, maka kamu akan melihat bahwa daerah yang ada di sekitar
lilin atau lampu tersebut akan terang. Bagaimanakah arah rambatan cahaya? (Gambar
4).

Gambar 4. Cahaya merambat lurus.


Sumber: IPA Kelas VIII
Pada saat kita berada di suatu ruangan, cahaya dari lampu akan menerangi
ruangan tersebut dan merambat lurus dari sumbernya. Ketika ada sebuah penghalang
yang menghalangi cahaya yang datang, maka akan terbentuk daerah gelap di tempat
dimana cahaya terhalang. Daerah itu dinamakan daerah bayangan. Apabilla sumber
cahaya cukup besar, terkadang terbentuk dua bagian bayangan (Gambar 5). daerah
dimana sumber cahaya terhalang seluruhnya dinamakan umbra dan daerah dimana
cahaya terhalang sebagian dinamakan penumbra. Benda-benda gelap yang menghalangi
cahaya dinamakan opaque atau benda tidak tembus cahaya.

Gambar 5. Bayangan umbra dan penumbra


Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas
Tidak semua benda dapat menghalangi cahaya. Benda-benda bening bahkan
dapat ditembus cahaya. Misalnya, kaca jendela rumah kita. Pantulan sinar matahari
dapat masuk ke ruang tamu rumah kita sehingga ruang tamu tersebut menjadi terang,
walaupun ketika itu lampu tidak dinyalakan. Benda-benda bening ini biasanya
dinamakan benda transparans. Ada benda lain yang dapat meneruskan sebagian cahaya
yang datang dan menyebarkan sebagian cahaya yang lainnya. Benda seperti ini
dinamakan benda transluens atau benda tembus cahaya. Contohnya kain gorden tipis,
dan beberapa jenis plastik.
b. Cahaya menembus benda bening

x
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Mengapa kaca jendela rumahmu merupakan kaca yang bening? Bagaimana jika
kaca tersebut ditutup dengan triplek atau kertas katon? Apakah cahaya matahari dapat
masuk? Cahaya dapat masuk ke dalam rumahmu selain melalui celah-celah juga
melalui kaca jendela yang ada di rumahmu.
Kaca yang bening dapat ditembus oleh
cahaya matahari. Apabila kamu menutup
kaca jendela rumahmu dengan
menggunakan karton maka cahaya tidak
dapat masuk ke dalam rumahmu. Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya hanya dapat
menembus benda yang bening. Cahaya
menembus benda bening dapat terlihat jika
kita menerawangkan plastik bening ke arah
sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat
karena cahaya dapat menembus benda Gambar 6. Cahaya menembus benda
bening. Jika cahaya mengenai benda yang bening.
gelap (tidak bening), misalnya pohon, tangan, Sumber : wawasankoe.blogspot.com
dan mobil maka akan membentuk bayangan.
c. Cahaya dapat dipantulkan
Apakah kamu dapat membedakan benda-benda berdasarkan warnanya? Apa yang
menyebabkan demikian? Cahaya memiliki sifat dapat dipantulkan jika menumbuk
suatu permukaan bidang. Ketika cahaya mengenai permukaan yang datar dan licin,
cahaya akan dipantulkan secara teratur, atau dinamakan pemantulan teratur (Gambar 7).
Misalnya, ketika cahaya mengenai sebuah cermin. Seseorang dapat melihat
bayangannya melalui sebuah cermin karena cahaya dipantulkan oleh cermin tersebut.

Gambar 7. Pemantulan teratur


Sumber: Berwald dkk. 2007.

Pemantulan oleh sebuah cermin datar memiliki sifat bayangan yang berukuran
sama besar dengan ukuran bendanya. Pemantulan oleh cermin cekung memiliki sifat
bayangan yang ukurannya lebih besar daripada ukuran bendanya, sedangkan
pemantulan oleh cermin cembung memiliki sifat bayangan yang ukurannya lebih kecil
daripada ukuran bendanya.
Pemantulan juga tidak selalu mengenai permukaan yang licin dan datar.
Adakalanya cahaya dipantulkan oleh permukaan yang kasar, atau biasanya dinamakan
pemantulan baur (Gambar 8). Walaupun pemantulan baur tidak dikehendaki ketika kita
berniat untuk melihat bayangan diri kita, akan tetapi pemantulan baur juga sangat
berguna dalam kehidupan. Anda perhatikan bahwa pada sebuah ruangan, meskipun
lampu pada ruangan tersebut tidak dinyalakan, tetapi ruang tersebut cukup terang pada
siang hari. Ini disebabkan cahaya matahari dipantulkan oleh benda-benda di sekitar
ruangan tersebut.

xi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Gambar 8. Pemantulan baur


Sumber: Berwald dkk. 2007.
Pada pemantulan baur dan pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya
selalu sama dengan sudut datang cahaya (perhatikan Gambar 7 dan 8). Hal tersebut
yang menjadi dasar hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius.
Snellius menambahkan konsep garis normal yang merupakan garis khayal yang tegak
lurus dengan bidang. Garis normal berguna untuk mempermudah kamu
menggambarkan pembentukan bayangan oleh cahaya.
Bunyi hukum pemantulan adalah sebagai berikut.
1) Sinar datang garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
2) Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul.
Jika dirumuskan adalah sebagai berikut.
Keterangan: < i = Sudut Datang
< r = Sudut Pantul

Gambar 9. Proses Pemantulan Cahaya Cermin datar


Sumber: Zubaidah, dkk.
Kemampuan kamu untuk membedakan warna, tidak terlepas dari sifat cahaya itu
sendiri. Cahaya yang mengenai benda sebagian akan dipantulkan ke mata dan sebagian
lagi akan diserap benda sebagai energi. Misalnya cahaya yang mengenai benda terlihat
berwarna merah. Hal ini berarti spektrum cahaya merah akan dipantulkan oleh benda,
sedangkan spektrum warna lainnya akan diserap oleh benda tersebut.

Ayo Kita Selesaikan

1. Pada gambar di bawah ini, manakah yang menunjukkan sudut datang


dan sudut pantul?

xii

Gambar 10. Posisi sudut datang dan sudut


SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

d. Cahaya dapat dibiaskan


Selain dipantulkan, cahaya dapat pula mengalami pembiasan. Bagaimana cahaya
dapat dibiaskan atau seolah-olah dibiaskan? Pembiasan cahaya merupakan peristiwa
pembelokan cahaya ketika merambat dari suatu medium ke medium lain yang memiliki
indeks bias yang berbeda. Pembiasan cahaya terjadi karena adanya perubahan kelajuan
gelombang cahaya ketika gelombang cahaya tersebut merambat diantara dua medium
berbeda. Gambar 11 menunjukkan salah satu contoh pembiasan cahaya.

Gambar 11. (a) Pembiasan berkas cahaya.


(b). Pembiasan pada sendok dalam gelas berisi air.
Sumber: IPA untuk SMP Kelas VIII

Cahaya akan dibiaskan ketika melalui medium dengan kerapatan yang berbeda.
Kecepatan cahaya akan menurun saat memasuki air atau medium yang lebih rapat.
Semakin besar perubahan kecepatan cahaya saat melalui dua medium yang berbeda,
akan semakin besar pula efek pembiasan yang terjadi. Namun, pembiasan tidak akan
terjadi saat benda dicelupkan dalam posisi tegak lurus (perhatikan pola pembiasan pada
Gambar 11.)

Gambar 12. Proses Pembiasan Pada Sedotan

e. Cahaya dapat diuraikan


Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk jenis cahaya polikromatik.
Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas beberapa komponen warna.
Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya yang berwarna merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi
disebut cahaya monokromatik. Cahaya
putih dapat diuraikan. Saat melewati
prisma, cahaya putih akan mengalami
dispersi (penguraian). Contoh peristiwa
dispersi cahaya yang terjadi secara alami
adalah peristiwa terbentuknya pelangi.
Pelangi terbentuk dari cahaya matahari
yang diuraikan oleh titik-titik air hujan di
langit. Cahaya matahari yang kita lihat
berwarna putih. Namun, sebenarnya cahaya
xiii
Gambar 13. Cahaya dapat diuraikan
Sumber : mastugino.blogspot.com
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

matahari tersusun atas banyak cahaya berwarna. Kita juga dapat mengamati peristiwa
dispersi cahaya pada balon air. Kita dapat menggunakan air sabun untuk membuat
balon air. Jika air sabun ditiup di bawah sinar matahari, kamu akan melihat berbagai
macam warna berkilauan pada permukaan balon air tersebut.
f. Cahaya dapat merambat tanpa medium perantara
Disadari atau tidak, cahaya memegang peranan penting dalam proses penerimaan
informasi melalui organ mata, yakni melihat. Setiap benda yang ada di sekeliling kita
dapat dilihat oleh mata karena adanya cahaya. Cahaya itu sendiri dihasilkan dari suatu
sumber cahaya. Setidaknya terdapat dua jenis sumber cahaya yang kita kenal: sumber
cahaya alami, seperti matahari dan bintang-bintang; dan sumber cahaya buatan, seperti
lampu senter, lilin, dan sejenisnya.
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik transversal dengan panjang
gelombang antara 400 nm hingga 700 nm. Karena merupakan gelombang
elektromagnetik, cahaya tidak memerlukan medium sebagai media perambatannya.
Artinya, walaupun tidak ada medium, gelombang cahaya dapat merambat dari suatu
sumber cahaya ke penerima gelombang cahaya. Misalnya, meskipun kita ketahui
bahwa di ruang angkasa itu tidak ada udara (hampa udara), cahaya atau gelombang
cahaya, yakni cahaya matahari dapat sampai hingga ke bumi.
Apakah cahaya benar-benar merambat lurus atau berbelok-belok? Untuk lebih
jelasnya dalam memahami konsep cahaya ini, marilah kita ikuti Kegiatan Percobaan
berikut.

Ayo Kita Coba


Perambatan Cahaya

Gambar 14.
Percobaan Perambatan Cahaya
Sumber : Zubaidah, dkk

Apa yang harus kamu persiapkan?


1. Lampu atau lilin
2. Kertas
3. Gunting
Apa yang harus kamu lakukan?
1. Lakukan percobaan ini di tempat gelap atau remang-remang.
2. Lubangi kertas pada bagian tengahnya.
3. Susunlah set percobaan seperti pada Gambar 14. Mintalah bantuan
temanmu untukmemegangi kertas.
4. Nyalakan lampu/ lilin. Amati bayangan yang terbentuk.
Bagaimanakah arah rambatan cahaya lampu lilin?
5. Ulangi langkah 4, amati bayangan yang terbentuk. Dapatkah Pertemuan
kamu kedua
2. Pembentukan melihat arah rambatan
Bayangan cahaya?
pada Cermin
6. Apa yang terjadi jika kedua lubang pada kertas tersebut tidak
Salah satudiletakkan
kegiatan dalam
yang mungkin kamu lakukan sebelum berangkat ke sekolah
satu garis lurus?
adalah berdiri di depan cermin, untuk melihat apakah kamu sudah rapi atau belum.
Bahkan seringkali dalam perjalanan, kamu ditemani cermin. Tahukah kamu bahwa
cermin yang kamu pakai untuk berkaca setiap hari adalah sebuah cermin datar? Jika
seberkas cahaya mengenai cermin datar maka cahaya tersebut dipantulkan secara
xiv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

teratur. Peristiwa pemantulan cahaya pada cermin datar menyebabkan pembentukan


bayangan benda oleh cermin. Cermin terbuat dari kaca yang salah satu permukaannya
dilapisi dengan lembaran tipis aluminium atau perak. Cahaya yang mengenai cermin
akan dipantulkan. Ada tiga jenis cermin, yaitu cermin datar, cekung, dan cembung.
a. Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar
Jenis cermin yang sering kamu gunakan untuk bercermin setiap pagi adalah
sebuah cermin datar. Cermin datar adalah sepotong kaca datar yang dilapisi dengan
bahan yang bersifat memantulkan cahaya pada salah satu permukaannya.
Pernahkah kamu melihat bayangan seluruh tubuhmu pada cermin datar? Apa
yang kamu lihat pada saat kamu berdiri di depan cermin itu? Bayanganmu kelihatan
tegak dengan ukuran yang sama dengan ukuranmu.

Video
Pembelajaran

Gambar 15. Cermin datar membentuk bayangan tegak, mempunyai ukuran yang sama dengan benda,
maya, dan berbalik sisi.
Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas
Gambar menunjukkan bagaimana bayanganmu terbentuk oleh cermin datar.
Cahaya dari kamu menuju cermin dan dipantulkan kembali dari cermin ke matamu.
Bayanganmu tampak di belakang cermin karena kamu merasa cahaya yang dipantulkan
itu seperti datang dari suatu tempat di belakang cermin. Bayangan itu disebut bayangan
maya. Bayangan maya adalah suatu bayangan yang tidak dapat ditangkap dengan layar.
Artinya apabila di belakang cermin itu diletakkan layar, pada layar itu tidak akan
tampak bayangan tersebut. Hal ini dikarenakan cermin tersebut tidak tembus cahaya,
dan tidak ada sinar cahaya di belakang cermin yang berasal dari kamu.
Pada saat menentukan bayangan pada cermin datar melalui diagram sinar, titik
bayangan adalah titik potong berkas sinar-sinar pantul. Bayangan bersifat nyata apabila
titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-sinar pantul yang konvergen
(mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya apabila titik potongnya merupakan
hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang divergen (menyebar).

Keterangan:
S = Jarak benda terhadap
cermin
S’= Jarak bayangan terhadap
cermin

Gambar 16. Pembentukan bayangan pada


cermin datar.
Sumber: Zubaidah, dkk.
b. Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung
Pernahkah kamu mengamati kaca spion yang dipasang dikendaraan? kaca yang
dipasang pada spion adalah contoh dari cermin lengkung. Cermin lengkung adalah
cermin yang permukaaannya melengkung. Ada dua jenis cermin lengkung sederhana
xv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

yaitu cermin silinder dan cermin bola. Cermin bola terdiri dari cermin cekung dan
cermin cembung. Cermin cekung dan cembung irisan permukaannya berbentuk bola.
Cermin yang irisan permukaan bola bagian mengilapnya terdapat di dalam disebut
cermin cekung, sedangkan cermin yang irisan permukaan bola bagian mengkilapnya
terdapat diluar disebut cermin cembung. Agar dapat memahami unsur-unsur pada
cermin cekung dan cembung, perhatikan Gambar.17.

Gambar 17. Penampang melintang cermin


lengkung.
Bagian M Sumber: Buku IPA Kelas VIIIcermin,
adalah titik pusat kelengkungan yaitu titik pusat bola. Titik
tengah cermin adalah O, sumbu utama yaitu, OM, garis yang menghubungkan titik M
dan O. sudat POM adalah sudut buka cermin jika titik P dan M adalah ujung-ujung
cermin. Berdasarkan Gambar 17, maka kita dapat menentukan unsur-unsur cermin
lengkung, yaitu sebagai berikut:
a) Pusat kelengkungan cermin
Pusat kelengkungan cermin merupakan titik di pusat bola yang diiris menjadi
cermin. Pusat kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan M.
b) Vertex
Vertex merupakan titik dipermukaan cermin dimana sumbu utama bertemu dengan
cermin dan disimbolkan dengan O.
c) Titik api (focus)
Titik api adalah titik bertemunya sinar-sinar pantul yang datangnya sejajar dengan
sumbu utama (terletak antara vertex dan pusat) dan disimbolkan dengan F.
d) Jari-jari kelengkungan ceermin
Jari-jari kelengkungan cermin adalah jaarak dari vertex (O) ke pusat kelengkungan
cermin (M). jari-jari kelengkungan cermin biasanya disimbolkan dengan R.
e) Jarak focus cermin adalah jarak dari vertex ke titik api dan disimbolkan denga f.

1) Cermin cekung
Hukum pemeantulan yang menyatakan besar sudut datang sama dengan sudut
pantul, berlaku pula untuk cermin cekung. Pada cermin cekung, garis normal adalah
garis yang menghubungkan titik pusat lengkung cermin M dengan titik jatuhnya sinar.
Garis normal pada cermin lengkung berubah-ubah, bergantung pada titik jatuh sinar.
Misalnya, jika sinar dating dari K mengenai cermin cekung di B, maka garis normalnya
adalah garis MB dan sudut datangnya adalah sudut KBM = α. Sesuai hukum

xvi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

pemantulan, maka sudut pantulnya, adalah sudut MBC= α dan sinar pantulnya adalah
sinar BC.

Sinar datang dari K mengenai cermin di D, maka garis normalnya adalah garis
MD dan sudut datangnya adalah sudut KDM = β. Sesuai hukum pemantulan, maka
sudut pantulnya, adalah sudut MDC = β, sedangkan sinar pantulnya adalah sinar DC.
Hal yang sama berlaku juga pada cermin cembung.
a) Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cekung
Agar dapat mengetahui pembentukan bayangan pada cermin cekung, kamu dapat
menggunakan diagram sinar dan tiga sinar istimewa, seperti pada Tabel 1.
Gambar 18. Pemantulan pada cermin cekung.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII
Tabel 1. Sinar istimewa pada cermin cekung

Untuk melukis bayangan pada cermin cekung diperlukan minimal dua buah sinar
istimewa, akan tetapi, hasil akan lebih baik dan meyakinkan jika dilukis dengan tiga
sinar istimewa sekaligus dengan Langkah-langkah sebagai berikut.
1. Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan Lukis dua sinar dating melalui
titik tersebut menuju cermin.
2. Setelah sinar-sinar datang tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar tersebut
sesuai kaidah sinar istimewa cermin cekung.
3. Tandai titik potong sinar pantul sebagai tempat bayangan benda.
4. Lukis perpotongan sinar-sinar pantul tersebut.
b) Melukis Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung

xvii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

 Benda berada pada jarak lebih dari R.

Gambar 19. Pembentukan bayangan jika benda berada


pada jarak lebih dari R pada cermin cekung.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII

Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut,


bayangan yang terbentuk bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.
 Benda di titik focus F.

Gambar 20. Pembentukan bayangan jika benda berada


pada titik fokus pada cermin cekung.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII

Dimanakah letak bayangan yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut, tidak


terbentuk bayangan atau bayangan terletak di tempat yang jauh tak terhingga.

 Benda diantara cermin dan F.

Gambar 21. Pembentukan bayangan jika benda berada


diantara titik fokus dan cermin cekung.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII

xviii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Bagaimana sifat-sifat bayanagn yang terbentuk? Berdasarkan gambar tersebut


bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Selain penggunaan diagram sinar dan tiga sinar istimewa, agar lebih mudah
memahami letak benda dan letak bayangan, kamu dapat memahami pembagian nomor
ruang pada cermin lengkung (Dalil Esbach). Pembagian nomor ruang pada cermin
lengkung, dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Pembagian ruang pada cermin cekung


menurut Dalil Esbach.
Sumber: Buku IPA Kelas VIII
Misalnya benda diletakkan pada jarak lebih dari M (ruang III), bayangan yang
terbentuk akan berada pada jarak antara F dan M (ruang II). Hal ini disebabkan menurut
dalil Esbach jumlah ruang benda dengan ruang bayangan adalah sama dengan 5
(Rbenda+Rbayangan = 5).
c) Persamaan Cermin Cekung
Persamaan cermin cekung menyatakan hubungan kuantitatif antara jarak benda
ke cermin (s), jarak bayangan ke cermin (s’), dan Panjang focus (f).
1 1 1
= +
f s s'
dengan :
f = jarak focus (cm)
s = jarak benda ke cermin (cm)
s’ = jarak bayangan (layer) ke cermin (cm)

Selain persamaan tersebut kamu juga harus mengetahui perbesaran bayangan


yang dihasilkan oleh cermin cekung. Rumus perbesaran pada cermin cekung adalah

||
' '
h s
M= =
h s

xix
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Gambar 23. Diagram sinar pada cermin cekung.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII

xx
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

2) Cermin Cembung
a) Sinar-sinar Istimewa pada Cermin Cembung
Pada cermin cembung juga berlaku hukum-hukum pemantulan, yaitu besarnya
sudut dating sama dengan besarnya sudut pantul. Sinar istimewa dan diagram sinar
pada cermin cembung dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Sinar istimewa pada cermin cembung

Untuk melukis bayangan pada cermin cembung dibutuhkan minimal dua buah
sinar istimewa dengan Langkah-langkah sebagai berikut.
(1) Pilih sebuah titik pada bagian ujung atas benda dan Lukis dua sinar dating
melalui titik tersebut menuju cermin.
(2) Setelah sinar-sinar dating tersebut mengenai cermin, pantulkan kedua sinar
tersebut sesuai kaidah sinar istimewa pada cermin cembung.
(3) Tandai titik potong sinar-sinar pantul atau perpanjangan sinar-sinar pantul
tersebut.
(4) Lukis bayangan benda pada perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul
tersebut.
Contoh lukisan pembentukan bayangan pada cermin cembung sebagai berikut.

xxi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Gambar 24. Pembentukan bayangan pada cermin cembung,


bayangan yang terbentuk bersifat maya dan tegak
Jika Sumber:
benda diletakkan di depanBuku IPA Kelas
cermin VIII
cembung, maka bayangan
yang terbentuk
akan bersifat maya, tegak, dan diperkecil. Coba amati pembentukan bayangan pada
kaca spion motor atau mobil! Dapatkah kamu menjelaskannya?
b) Persamaan Cermin Cembung
Masih ingatkah kamu dengan persamaan pada cermin cemkung? Rumus-rumus
yang berlaku untuk cermin cekung juga berlaku untuk cermin cembung. Namun, ada
hal yang perlu diperhatikan yaitu titik focus F dan titik pusat kelengkungan cermin M
untuk cermin cembung terletak dibelakang cermin. Oleh karena itu, dalam
menggunakan persamaan cermin cembung jarak focus (f) dan jari-jari cermin (R) selalu
dimasukkan bertanda negative. Dengan catatan bahwa dalam cermin cembung harga f
dan R bernilai negative ( - ).

xxii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Gambar 25. Diagram sinar pada cermin cembung.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII

xxiii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Gambar 26. Set percobaan cermin cekung.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII

xxiv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Pertemuan ketiga
3. Lensa
Pernahkah kamu menggunakan kaca pembesar, kamera, atau mikroskop? Jika
pernah, berarti kamu pernah menggunakan lensa untuk membentuk bayangan.
Pernahkah kamu menggunakan lup? Lup memiliki bagian utama berupa lensa cembung
yang berfungsi untuk memperbesar bayangan benda yang akan diteliti. Lensa adalah
benda bening yang memiliki permukaan berbentuk cekung atau cembung dan berfungsi
untuk membiaskan cahaya. Kebanyakan lensa terbuat dari kaca atau plastik dengan dua
permukaan. Lensa mempunyai dua permukaan lengkung (Gambar 27) atau satu
permukaan lengkung. Seperti halnya cermin lengkung, berdasarkan bentuknya, lensa
dibedakan atas lensa cembung dan lensa cekung.

Gambar 27 Sebuah lensa cembung tebal (A) membelokkan cahaya lebih besar daripada
lensa cembung tipis (B).
Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas

a. Pembentukan Bayangan pada Lensa


Lensa secara umum ada yang berbentuk cembung dan cekung. Jika dipegang,
lensa cembung bagian tengannya lebih tebal dari bagian pinggir. Lensa cekung bagian
tengahnya lebih tipis dari bagian pinggirnya. Perhatikan Gambar 28.

Gambar 28. Lensa cembung dan lensa cekung.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII

b. Sinar-sinar istimewa pada Pembiasan Cahaya Lensa Cembung

xxv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Lensa cembung adalah lensa dengan bagian tengah lebih tebal daripada bagian
tepi. Sinar-sinar cahaya yang datang sejajar sumbu lensa dibiaskan menuju titik fokus.
Sinar-sinar itu mengumpul pada titik fokus, sehingga sinar-sinar itu bisa membentuk
bayangan nyata yang dapat diproyeksikan pada layar. Besar pembiasan cahaya pada
suatu lensa bergantung pada indeks bias bahan lensa dan lengkung permukaan lensa,
sedangkan indeks bias bergantung pada cepat rambat cahaya dalam bahan lensa
tersebut. Fokus lensa cembung tebal lebih pendek daripada panjang fokus lensa
cembung tipis. Seperti halnya pada cermin.
Penerapan hukum pembiasan cahaya pada benda ternyata menentukan sinar-sinar
istimewa pada pembiasan cahaya oleh lensa cembung. Sinar-sinar istimewa pada lensa
cembung dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Sinar istimewa pada lensa cembung

c. Melukis Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung Menggunakan Diagram


Sinar
Bagaimanakah cara melukis pembentukan bayangan pada lensa? Jika sebuah
benda diletakkan di depan lensa cembung akan membentuk bayangan, seperti ditunjukkan
pada Gambar 29.

Pembentukan bayangan pada lensa cembung membutuhkan sekurang-kurangnya


dua sinar istimewa. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cembung bergantung
pada posisi benda,Gambar
setelah29.memahami
Pembentukancara
bayangan oleh lensa
melukiskan cembung. yang dibentuk oleh
bayangan
Sumber: Buku IPA Kelas VIII
lensa cembung, coba sekarang lukiskan letak bayangan bend ajika benda diletakkan di
antara focus dan lensa cembung!

xxvi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Lensa cembung dapat menghasilkan banyak jenis bayangan, baik nyata maupun
maya, tegak, terbalik, diperbesar, atau diperkecil. Jenis bayangan yang dibentuk
bergantung pada posisi benda dan panjang fokus lensa. Diagram pada Gambar 30
menun-jukkan bayangan yang dihasilkan dari tiga lokasi benda yang berbeda yang
dilukis dengan meng-gunakan satu sinar datang sejajar sumbu lensa (Sinar 1) dan satu
sinar datang melalui pusat lensa.

Gambar 30. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa cembung bergantung pada letak benda relatif terhadap
panjang fokus lensa.
Sumber: Contextual Teaching and Learning IPA SMP Depdiknas

d. Pembiasan pada Lensa Cekung


Pada pembiasan lensa cekung juga berlaku sinar-sinar istimewa Ketika kita
hendak membuat bayangan pada lensa. Sinar-sinar istimewa pada pembiasan cahaya
oleh lensa cekung dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Sinar istimewa pada lensa cekung

xxvii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Jika ketiga sinar istimewa yang berasal dari sebuah benda dilukiskan pada satu
lensa, maka akan terbentuk bayangan benda seperti Gambar 31.

Gambar 31. Pembentukan bayangan oleh lensa cekung.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII
Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung bergantung pada posisi benda.
Sifat bayangan pada lensa cekung dapat ditentukan melalui bantuan diagram sinar dan
sinar-sinar istimewa. Selain melalui kegiatan di atas, sifat-sifat bayangan benda oleh
lensa cekung juga dapat ditentukan melalui dalil Esbach seperti lensa cembung. Pada
lensa cekung, benda yang terletak di depan lensa akan selalu menghasilkan bayangan
maya, tegak, diperkecil, dan terletak di depan lensa.
e. Persamaan pada Lensa
Persamaan pada lensa cembung sama dengan persamaan pda lensa cekung.
Hubungan antara jarak focus (f), jarak bayangan (S’), dan jarak benda (s) adalah sebagai
berikut.
1 1 1
= +
f s s'
Perbesarannya,

xxviii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

M= ||||
s' h'
s
=
h
Pada lensa cembung, titik focus bernilai positif (sama seperti pada cermin
cekung), sedangkan pada lensa cekung, titik focus bernilai negative (sama seperti pada
cermin cembung).
Setiap lensa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam mengumpulkan
atau menyebarkan sinar. Kemampuan lensa dalam mengumpulkan atau menyebarkan
sinar disebut kuat lensa (D) dan memiliki satuan dioptric. Kuat lensa merupakan
kebalikan dari Panjang focus. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
1
D=
f
dengan syarat f harus dinyatakan dalam meter (m). jika f dalam sentimeter (cm) maka
rumusnya menjadi:
100
D=
f

Gambar 32. Set percobaan lensa cembung.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII

xxix
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Pertemuan keempat
B. INDERA PENGELIHATAN MANUSIA DAN HEWAN

1. Indera Pengelihatan Manusia


a. Pentingnya Cahaya bagi Indra penglihat Manusia
Coba sekarang kamu pergi ke halaman sekolah atau ke taman sekolah! Apa yang
dapat kamu lihat dan bagaimana perasaan kamu Ketika berada di tempat tersebut?
Sekarang coba kamu tutup mata! Apa yang dapat kamu lihat dan bagaimana perasaan
kamu? Pada saat kamu menutup mata, kamu tidak dapat melihat apapun yang ada di
sekitar kamu karena tidak ada cahaya yang masuk ke mata kamu. Hal ini menunjukkan
bahwa mata kita dapat melihat benda karena adanya cahaya yang mengenai benda
tersebut kemudian dipantulkan ke mata kita.
b. Bagian-bagian Mata Manusia
Organ penglihatan yang dimiliki oleh manusia adalah mata. Organ ini berbentuk
bulat. Organ ini tersusun atas beberapa bagian yang berbeda yang masing-masing
bagian memiliki fungsi yang berbeda pula. Mata kita dibalut oleh tiga lapis jaringan
yang berlainan. Lapisan luar adalah lapisan sklera, lapisan ini membentuk kornea.
lapisan tengah adalah lapisan koroid, lapisan ini membentuk iris. Lapisan ketiga adalah
lapisan dalam, yaitu retina. Perhatikan Gambar 33.

Gambar 33 Bagian-bagian mata


Sumber: https://www.edubio.info/2016/01/struktur-dan-bagian-mata-manusia.html

Fungsi organ
xxx
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Kornea : menerima cahaya yang masuk ke mata


Sklera : melindungi dan mempertahankan struktur mata dan bentuk biji mata
Iris : memberi warna pada mata
Pupil : mengatur banyak sedikitnya intensitas cahaya yang masuk ke mata
Lensa : memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina
Retina : tempat terbentuknya bayangan
2. Kelainan pada mata
a. Rabun dekat (hipermetropi)
Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak
dekat (± 30 cm) dengan jelas. Hal ini karena bayangan yang berbentuk jatuh dibelakang
retina, sehingga bayangan yang jatuh apada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kaca
mata positif dapat menolong penderita rabun dekat, sebab lensa cembung
mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk kemata. Dengan demikian kornea dan
lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina seperti ditunjukkan pada

Gambar 34. Perubahan focus sinar pada rabun dekat.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII
Gambar 34.
Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut :

100 100
PH= −
s PP

Dengan:
PH = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi (dioptri D)
S = Jarak benda di depan kacamata (cm)
PP (puctum Proximum) = titik dekat mata seseorang (cm)

xxxi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

b. Rabun jauh (miopi)


Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak
jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di
depan retina, seperti yang ditunjukkan Gambar 35. Gangguan mata yang tidak bisa
melihat benda jauh dengan jelas. Dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata negatif
(lensa cekung), karena lensa cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum
cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.

Gambar 35. Perubahan focus sinar pada rabun jauh.


Sumber: Buku IPA Kelas VIII

Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut:

100
PM=
PR
Dengan:
PM = Daya lensa untuk miopi (dioptric atau D)
PR (Punctum Remotum) = titik jauh mata (cm)

c. Buta Warna
Perhatikan Gambar 36! Apakah kamu dapat melihat angka? Coba sebutkan angka
berapa yang dapat kamu lihat! Masih ingatkah kamu pada sel kerucut? Kamu memiliki
lebih kurang tujuh juta sel kerucut pada retina. Gelombang cahaya dipantulkan dari
benda masuk ke pupil dan ditangkap oleh retina. Respons dari sel kerucut pada cahaya
dengan Panjang gelombang yang berbeda menyebabkan kamu dapat melihat benda
berwarna.
Buta warna merupakan suatu kelainan pada mata yang disebabkan ketidak
mampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini

xxxii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

bersifat menurun. Buta warna ada yang buta warna total dan buta warna Sebagian. Buta
warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, sedangkan buta warna

Sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau biru.

d. Mata tua (presbiopi)


Gangguan mata yang tidak bisa melihat benda dekat maupun jauh dengan jelas.
Dapat diatasi dengan menggunakan lensa rangkap (lensa cembung dan lensa cekung)
e. Mata silindris (astigmatisma)
Gangguan mata yang disebabkan bentuk kornea atau lensa berupa silinder sehingga
Gambar
menyebabkan 36. Huruf tokek
penglihatan untuk mengecek
berbayang. Dapatkelainan butadengan
diatasi warna. menggunakan lensa
Sumber: Buku IPA Kelas VIII
berbentuk silinder.

3. Indera Pengelihatan pada Serangga


Serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat atau sering disebut dengan
“mata majemuk”.

Gambar 37 Mata majemuk pada mata lalat


Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2
Masing-masing mata serangga disebut omatidium (jamak: omatidia). Setiap
omatidium berfungsi sebagai reseptor pengelihatan yang terpisah. Omatidium
terdiri dari:

xxxiii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

1) Lensa
2) Kerucut Kristalin
3) Sel-Sel pengelihatan
4) Sel-Sel yang mengandung pigmen
Pertemuan kelima
C. ALAT OPTIK PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
a. Kamera
1. Kamera Obscura
Secara definisi kamera adalah alat yang paling sering digunakan dalam
aktivitas fotografi.Untuk pertama kalinya kamera itu disebut dengan Kamera
Obscura. Kamera ini menjadi cikal bakal kamera, dalam bahasa latin Obscura
artinya ruang gelap. Alat yang terdiri dari ruang gelap atau kotak yang dapat
memantulkan cahaya dengan memakai dua lensa konveks, lalu menempatkan
gambar obyek eksternal pada sebuah kertas atau film. Penempatan film itu ada pada
fokus lensa. Awal dari kecanggihan masa kini di dalam dunia fotografi kamera
yang ditemukan oleh seorang muslim bernama Al-Haitham atau sering disebut
Alhazen.
Sebagian dari kalian mungkin baru pertama kali dengar ada kamera yang
bernama Kamera Obscura.

Gambar 38. Bentuk Kamera Obscura


Sumber: https://kamerafoto.net/wp-content/uploads/2017/10/bentuk-kamera-
obscura.jpg
Ini yang disebut Kamera Obscura. Namanya sih boleh keren tapi ternyata
kamera ini kamera jadul. Tapi jangan salah , kamera ini adalah cikal bakal dari
kamera yang biasa kita pake buat potret-potret. yaa bisa dibilang juga ini nenek
moyang nya kamera.
Kamera ini merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film
untuk menangkap gambar atau bayangan seperti kamera-kamera pada saat ini.
kamera ini memungkinkan kita melihat gambar dari objek dalam depan pada layar
di belakang kamera. Hal ini yang digunakan dalam menggambar. dan merupakan
salah satu penemuan yang mengarah ke fotografi dan kamera.
Perangkat kamera ini terdiri dari sebuah kotak atau ruangan dengan lubang di
satu sisi. Cahaya dari luar objek akan melewari lubang dan di dalam kotak ( ruang
gelap ) akan menghasilkan bayangan yang terbalik, namun warna yang sesuai
dengan warna asli objeknya. Seperti yang udah disinggung sebelumnya, perangkat
kamera ini terdiri dari sebuah kotak atau ruangan dengan lubang di satu sisi.
xxxiv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

Cahaya dari luar (objek) akan melewati lubang dan di dalam kotak (ruang gelap)
akan dihasilkan bayangan yang terbalik, tetapi dengan warna sesuai dengan warna
asli objeknya.
2. Kamera Analog
Kamera analog adalah kamera yang memerlukan plat film dalam pengambilan
gambar. Kamera memiliki prinsip kerja seperti mata. Kamera juga memiliki organ-
organ yang mewakili fungsi penglihatan seperti dimata.
No Mata Kamera Fungsi
1 Lensa Lensa Membentuk/ memfokuskan bayangan
2 Pupil Diafragma Mengatur intensitas cahata
3 Retina Plat Film Tempat jatuhnya bayangan yang dibuat oleh lensa

Gambar 39. Pembentukan bayangan pada kamera analog


Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2
b. Kaca Pembesar (Lup)
Lup adalah alat optik yang digunakan untuk memperbesar benda. Lup
menggunakan lensa cembung.

Gambar 40 a) Pengamatan menggunakan lup ketika mata berakomodasi dan


xxxv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

b) ketika mata tidak berakomodasi.


Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2

c. Mikroskop
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran
mikroskopis (sangat kecil). Lensa mikroskop ada 2, yaitu lensa okuler (yang dekat
dengan mata) dan lensa objektif (yang dekat dengan objek).

Gambar 41 Mikroskop cahaya


Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2

d. Teleskop
Kamu tentunya pernah melihat bulan pada malam hari. Apakah kamu dapat
melihat secara jelas permukaan bulan dengan menggunakan mata telanjang? Dengan
menggunakan sebuah teleskop, kamu akan dapat melihat kawah dan ciri-ciri lain di
permukaan bulan secara jelas. Teleskop dirancang untuk mengumpulkan cahaya dari
benda-benda yang jauh. Teleskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang
jauh agar terlihat menjadi lebih dekat. Teleskop dapat berupa teleskop bias dan teleskop
pantul.
1) Teleskop bias
Teleskop bias sederhana adalah kombinasi antara dua lensa cembung yang
terletak pada bagian pipa. Lensa yang lebih besar adalah lensa objektif, sedangkan
lensa yang lebih kecil adalah lensa okuler (lensa mata). Lensa objektif membentuk
sebuah bayangan dan kemudian bayangan tersebut akan diperbesar oleh lensa okuler.
Lensa objektif pada teleskop bias memiliki diameter yang lebih besar daripada diameter
mata kamu saat membuka. Hal ini berarti akan lebih banyak cahaya yang dipantulkan
oleh objek yang dapat masuk ke dalam lensa yang kemudian akan masuk ke dalam
xxxvi
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

mata. Dengan demikian, bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif akan lebih jelas
daripada bayangan yang terbentuk oleh mata, karena bayangan yang terbentuk sangat
jelas, maka objek yang terlihat juga menjadi lebih detail.

Gambar 42 Teleskop bias


Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2
2) Teleskop pantul
Karakteristik teleskop pantul dibanding dengan teleskop biasa adalah lensa
objektif yang terdapat pada teleskop pantul digantikan dengan cermin cekung.
Bayangan dari sebuah objek yang letaknya jauh terbentuk di dalam tabung
teleskop Ketika cahaya dipantulkan dari cermin cekung. Cahaya yang
dipantulkan objek yang jauh memasuki salah satu ujung tabung dan ditangkap
oleh cermin lain pada ujung yang lain. Cahaya ini dipantulkan dari cermin
cekung ke cermin datar yang ada di dalam tabung. Cermin datar kemudian
memantulkan cahaya ke lensa okuler, yang berfungsi memperbesar gambar.
Perhatikan Gambar 43.

Gambar 43. Teleskop pantul


Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam Ke las VIII Semester 2

xxxvii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

RANGKUMAN
1. Cahaya memiliki sifat-sifat khusus. Cahaya dapat merambat lurus, dipantulkan,
dibiaskan, dan merupakan gelombang elektromagnetik.
2. Pemantulan cahaya dapat berupa pemantulan baur dan pemantulan teratur.
3. Pemantulan baur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang tidak rata,
seperti aspal, tembok, batang kayu, dan lainnya.
4. Pemantulan teratur terjadi jika cahaya dipantulkan oleh bidang yang rata, seperti
cermin datar atau permukaan air danau yang tenang. Pada pemantulan baur dan
pemantulan teratur, sudut pantulan cahaya besarnya selalu sama dengan sudut
dating cahaya
5. Cahaya yang mengenai benda Sebagian akan dipantulkan ke mata dan Sebagian
lagi akan diserap benda sebagai energi.
6. Cahaya dapat dipantulkan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin
cembung.
7. Cahaya akan dibiaskan Ketika melalui dua dua medium dengan kerapatan optic
yang berbeda.
8. Cahaya dapat dibiaskan pada lensa cekung dan lensa cembung.
9. Warna cahaya yang dapat dilihat tergantung pada Panjang gelombang dari
gelombang cahaya yang masuk ke mata.
10. Benda hanya akan memantulkan spektrum cahaya yang warnanya sama dengan
warna permukaan benda terdebut, sehingga kita dapat mengindrai dengan tepat
warna-warna benda tersebut.
11. Gelombang cahaya berbentuk karena adanya perubahan medan magnet dan
medan listrik secara periodic, sehingga merupakan gelombang electromagnet.
12. Gelombang cahaya matahari memancar ke segala arah sampai ke bumi meskipun
melalui ruang hampa udara. Hal ini berarti gelombang cahaya dapat merambat
pada ruang kosong (hampa udara) tanpa adanya materi.
13. Pembentukan bayangan pada cermin dan lensa menggunakan sinar-sinar istimewa.
14. Bayangan bersifat nyata apabila titik potongnya diperoleh dari perpotongan sinar-
sinar pantul yang konvergen (mengumpul). Sebaliknya, bayangan bersifat maya
apabila titik potongnya merupakan hasil perpanjangan sinar-sinar pantul yang
divergen (menyebar).
15. Bayangan pada cermin datar bersifat maya.
16. Bayangan yang terbentuk pada cermin cembung bersifat maya, tegak, dan
diperkecil.
17. Sifat bayangan yang terbentuk pada lensa cekung dan lensa cembung tergantung
pada posisi benda.
18. Pembentukan bayangan pada mata manusia merupakan bentuk pemanfaatan alat
optik dalam kehidupan sehari-hari.
19. Kita dapat melihat karena ada cahaya. Pada malam hari atau dalam sebuah kamar
yang gelap kita tidak dapat melihat apa-apa karena tidak ada cahaya.
20. Jenis alat optik dalam kehidupan sehari-hari adalah kamera, lup, mikroskop,
teropong, dan teleskop.
21. Bagian mata yang banyak berperan pada proses pembentukan bayangan benda
adalah kornea, iris, lensa, dan retina.
xxxviii 22. Gangguan pada lensa mata dapat menyebabkan seseorang menderita miopi,
hipermetropi, buta warna, presbiopi, dan astigmatisma.
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

23. Miopi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak melihat dengan jelas
benda yang jaraknya jauh (tak hingga). Penderita miopi dapat dibantu dengan lensa
cekung.
24. Hipermetropi adalah kelainan yang menyebabkan seseorang tidak dapat melihat
dengan jelas benda yang jaraknya dekat. Penderita hipermetropi dapat dibantu
dengan lensa cembung.
25. Buta warna adalah kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata
untuk menangkap suatu warna tertentu.
26. Penderita presbiopi tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang berada di
jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Presbiopi dapat dibantu
dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung.
27. Mata serangga disebut juga mata majemuk atau mata faset yang terdiri atas
beberapa ommatidia. Gabungan seluruh respons dari ommatidia merupakan
bayangan mosaic.

xxxix
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

TES FORMATIF

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:


I. Merambat lurus
II. Dapat menembus benda bening
III. Terdiri dari warna putih
IV. Dapat dibiaskan
V. Tidak dapat memantul
Yang merupakan sifat cahaya adalah.....
A. I, II dan III
B. I, III dan V
C. I, II dan IV
D. II, III dan V
2. Perhatikan gambar berikut!

Pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air terlihat patah, hal ini karena sifat
cahaya, yaitu...
A. Cahaya dapat dipantulkan
B. Cahaya dapat dibiaskan
C. Cahaya dapat menembus benda bening
D. Cahaya merambat lurus
3. Berikut ini berkas pembiasan cahaya yang benar adalah....

4. Lukisan bayangan pada cermin datar yang benar adalah ….

5. Sebuah benda terletak di antara dua cermin datar yang membentuk sudut 300. Jumlah
bayangan benda tersebut adalah....
A. 12 buah
xl
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

B. 11 buah
C. 10 buah
D. 9 buah
6. Sebuah benda berada di depan cermin cekung sejauh 10 cm. Bila jari-jari cermin 30 cm,
maka sifat bayangannya adalah …
A. Nyata, diperkecil, dan terbalik C. Maya, diperkecil, dan tegak
B. Nyata, diperbesar, dan terbalik D. Maya, diperbesar, dan tegak
7. Sebuah benda berada 15 cm di depan cermin cembung. Bila titik fokus cermin 10 cm,
maka jarak bayangannya ….
A. 6 cm di depan cermin
B. 6 cm di belakang cermin
C. 30 cm di depan cermin
D. 30 cm di belakang cermin
8. Bayangan setinggi 2 cm dibentuk oleh cermin cembung dari sebuah benda setinggi 10
cm. Bila jarak fokus cermin 10 cm, maka jarak benda adalah ….
A. 60 cm
B. 16 cm
C. 8 cm
D. 0,8 cm
9. Diketahui cepat rambat cahaya di udara 3 x 108 m/s dan cepat rambat cahaya pada kaca
2,25 x 108 m/s. Indeks bias kaca tersebut adalah …
A. 4/3
B. 5/3
C. 2
D. 7/3
10. Bayangan yang dibentuk cermin cembung bersifat ….
A. Maya, tegak, dan diperbesar
B. Maya, tegak, dan diperkecil
C. Nyata, tegak, dan diperbesar
D. Nyata, tegak, dan diperkecil
11. Lensa cembung berjari-jari 30 cm dan perbesaran bayangannya 2 kali, maka jarak benda
adalah ….
A. 40 cm
B. 35 cm
C. 22,5 cm
D. 10 cm
12. Sebuah benda terletak 30 cm di depan lensa cekung yang berjari-jari 30 cm. Jarak
bayangannya adalah ….
A. -10 cm
B. 10 cm
C. -15 cm
D. 15 cm
13. Fatamorgana merupakan peristiwa yang terjadi akibat ….
A. Sinar matahari tertutup awan
B. Sinar matahari dibiaskan melalui titik-titik awan
C. Lapisan udara panas di dekat daratan membiaskan sinar matahari
D. Sinar putih diuraikan oleh titik-titik hujan
14. Fakta yang benar tentang hubungan antara cahaya dan kemampuan mata untuk melihat
benda adalah ….
A. Mata dapat melihat benda karena benda memiliki kemampuan menyerap cahaya
yang diterima
xli
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

B. Mata dapat melihat benda karena benda memantulkan cahaya yang diterimanya,
sehingga cahaya masuk ke mata
C. Mata dapat melihat benda karena cahaya yang mengenai benda dibiaskan
D. Mata dapat melihat benda karena saraf-saraf mata memiliki kemampuan untuk
melihat benda, sehingga kemampuan mata untuk melihat tidak ada hubungannya
dengan cahaya
15. Berikut ini proses perjalanan cahaya pada mata hingga terbentuk bayangan benda adalah

A. Pupil – kornea – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan
ditangkap retina
B. Pupil – iris – kornea – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan
ditangkap retina
C. Kornea – pupil – iris – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan
ditangkap retina
D. Kornea – pupil – lensa mata (cahaya membentuk bayangan) – bayangan ditangkap
retina
16. Bagian mata yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam mata adalah …
A. Iris
B. Pupil
C. Kornea
D. Saraf mata
17. Edo menderita miopi sehingga dia tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh
dengan jelas. Jenis lensa untuk membantu penglihatan Edo adalah …
A. Lensa tipis
B. Lensa ganda
C. Lensa cekung
D. Lensa cembung
18. Pelangi merupakan salah satu peristiwa yang menunjukkan bahwa cahaya memiliki sifat

A. Cahaya tampak
B. Cahaya merambat lurus
C. Cahaya dipantulkan
D. Cahaya dibiaskan
19. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung apabila benda terletak pada jarak
kurang dari titik fokus cermin adalah ….
A. Nyata, terbalik, diperkecil, dan terletak antara M dan F
B. Nyata, terbalik, diperbesar, dan terletak di depan M
C. Maya, tegak, diperbesar, dan terletak di belakang cermin
D. Nyata, terbalik, sama besar, dan terletak di titik M
20. Pasangan yang tepat antara lensa yang terpadat pada mikroskop dan bayangan yang
dibentuk oleh lensa adalah …
A. Lensa objektif = bayangan maya dan diperbesar; lensa okuler = bayangan maya dan
diperbesar
B. Lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler = bayangan nyata dan
diperbesar
C. Lensa objektif = bayangan nyata dan diperkecil; lensa okuler = bayangan maya dan
diperbesa
D. Lensa objektif = bayangan nyata dan diperbesar; lensa okuler = bayangan maya dan
diperbesar

xlii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

21. Alat optik yang memiliki lensa cembung sehingga dapat membantu mendekatkan objek
ke mata serta membantu untuk melihat benda yang kecil adalah ….
A. Lup
B. Teleskop
C. Teropong
D. Mikroskop
22. Sebuah benda yang tingginya 12 cm diletakkan 10 cm di depan cermin cembung yang
jari-jari kelengkungannya 30 cm. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
tersebut adalah …
A. Maya, tegak, dan diperkecil
B. Maya, tegak, dan diperbesar
C. Nyata, terbalik, dan diperkecil
D. Nyata, tegak, dan diperbesar
23. Seseorang ingin melihat suatu benda yang berada di depan mata pada jarak 25 cm. Jika
jarak kornea mata ke retina adalah 2,5 cm, maka panjang fokus sistem lensa-kornea agar
benda terlihat paling jelas oleh mata orang tersebut adalah ….. cm.
a. 2,26 c. 3,52
b. 2,24 d. 3,54
24. Pada cacat mata hipermetropi, bayangan dari benda-benda yang dekat akan jatuh …
a. Pada retina c. Di belakang retina
b. Di depan retina d. Di luar retina
25. Orang yang mempunyai cacat mata miopi dapat ditolong dengan lensa ….
a. Cekung c. Cekung-cembung
b. Cembung d. Datar
26. Kacamata negatif dapat digunakan untuk membantu orang yang mempunyai cacat mata
rabun jauh, sebab …
a. Bersifat mengumpulkan sinar
b. Bersifat menajamkan sinar
c. Membentuk bayangan maya di dekat mata
d. Membentuk bayangan maya di titik jauh mata
27. Sifat bayangan yang dihasilkan oleh retina adalah …
a. Sejati, tegak, dan diperkecil
b. Sejati, tegak, dan diperbesar
c. Sejati, terbalik, dan diperkecil
d. Sejati, terbalik, dan diperbesar
28 Seorang anak tidak dapat melihat dengan jelas lebih dari 3 m. Agar anak itu dapat
melihat normal, maka harus menggunakan lensa …
A. Cembung dan berkekuatan +11/3 dioptri
B. Cembung dan berkekuatan -11/3 dioptri
C. Cekung dan berkekuatan -11/3 dioptri
D. Cekung dan berkekuatan +11/3 dioptri
29. Untuk menggunakan lup dengan mata tanpa berakomodasi maka benda yang diamati
harus diletakkan di....
A. antara titik fokus dan titik pusat lensa
B. tepat di titik focus
C. antara titik fokus dan titik pusat kelengkungan lensa
D. lebih jauh dari titik pusat kelengkungan lensa
xliii
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

30. Seorang detektif yang matanya normal mengamati benda dengan berakomodasi
maksimum. Jika jarak fokus lup adalah 5 cm, maka perbesaran benda yang diamati
adalah....
A. 4 kali C. 6 kali
B. 5 kali D. 8 kali

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 4 yang terdapat di bagian
akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi

KUNCI JAWABAN:

N JAWABAN NO JAWABAN
O
1 C 16 A
2 B 17 C
3 D 18 D
4 B 19 C
5 B 20 D
6 D 21 A
7 B 22 A
8 A 23 A
9 A 24 C
10 B 25 A
11 C 26 C
12 A 27 C
13 C 28 C
14 B 29 B
15 D 30 C

xliv
SMP
VIII
Modul Cahaya dan Optik

DAFTAR PUSTAKA
Cahya Prima, Eka. 2019. Pendalaman Materi IPA Modul 5 Gelombang Optik dan Listrik
Magnet. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Zubaidah, Siti, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester 2. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Halaman: 166 – 228.
Pratiwi P, Rinie, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
https://kamerafoto.net/kamera-obscura/ diakses pada tanggal 22 September 2021.
https://www.edubio.info/2016/01/struktur-dan-bagian-mata-manusia.html diakses pada
tanggal 22 September 2021.
https://materikimia.com/25-soal-pilihan-ganda-cahaya-dan-alat-optik-kelas-8/ diakses pada
tanggal 22 September 2021.
https://materikimia.com/25-soal-pilihan-ganda-cahaya-dan-alat-optik-kelas-8/2/ diakses pada
tanggal 22 September 2021.
https://materikimia.com/25-soal-pilihan-ganda-cahaya-dan-alat-optik-kelas-8/3/ diakses pada
tanggal 22 September 2021.

xlv

Anda mungkin juga menyukai