Kata Pengantar
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan karunia, rahmat,
taufik serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelsaikan Modul Ajar Dasar-dasar
Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas X SMK/ Fase E dengan baik.
Modul Ajar ini untuk menunjang pembelajaran pada kurikulum paradigma baru yang
menekankan pada prinsip merdeka berlajar sekaligus pembentukan profil pelajar pancasila.
Penulis berharap Modul Ajar ini dapat membantu memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada student center.
Besar harapan penulis atas saran dan kritik yang membangun, untuk perbaikan Modul
Ajar ini. Semoga Modul Ajar ini memberikan manfaat kepada Bapak/ Ibu guru dan peserta
didik dalam menyelesaiakan pembelajaran pada elemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH).
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
I. INFORMASI UMUM ............................................................................ 1
1.1 Identitas Modul ............................................................................. 1
1.2 Kompetensi Awal ......................................................................... 1
1.3 Profil Pelajar Pancasila ................................................................. 1
1.4 Sarana dan Prasarana .................................................................... 1
1.5 Setrategi Pembelajaran yang Digunakan ...................................... 1
II. KOMPONEN INTI ................................................................................ 2
2.1 Capaian Pembelajaran .................................................................. 2
2.2 Tujuan Pembelajaran .................................................................... 2
2.3 Pertanyaan Inti .............................................................................. 2
2.4 Jenis Asesmen ............................................................................... 2
2.5 Kegiatan Pembelajaran ................................................................. 2
A. Pertemuan 1 ............................................................................. 2
B. Pertemuan 2 ............................................................................. 3
III. LAMPIRAN ........................................................................................... 5
3.1 Bahan Bacaan dan Lembar Kerja Siswa ....................................... 5
A. Dasar Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ......... 5
B. Pengertian K3LH .................................................................... 5
C. Tujuan K3LH .......................................................................... 5
D. Sasaran K3LH ......................................................................... 5
E. Faktor-faktor Pendukung Keselamatan Kerja ........................ 5
F. Kesehatan Kerja ...................................................................... 6
G. Kebijakan dan Prosedur K3 .................................................... 6
H. Kecelakaan .............................................................................. 6
I. Akibat Kecelakaan .................................................................. 7
J. Klasifikasi Kecelakaan ........................................................... 7
K. Keadaan yang tergolong Berbahaya ....................................... 7
L. Perbuatan yang Berbahaya ..................................................... 8
M. Pencegahan Kecelakaan .......................................................... 8
N. Penaggulangan kecelakaan akibat kebakaran ......................... 8
O. Perlengkapan pemadam kebakaran ......................................... 8
P. Kebakaran akibat instalasi listrik dan petir ............................. 8
Q. Kecelakaan terhadap zat berbahaya ........................................ 8
R. Menerapkan budaya 5R .......................................................... 9
S. Bendera (Logo) K3 ................................................................. 11
3.2 LEMBAR AKTIFITAS PERTEMUAN 1 .................................... 14
3.3 LEMBAR AKTIFITAS PERTEMUAN 2 .................................... 16
Glosarium ..................................................................................... 18
Daftar Pustaka ............................................................................... 19
iii
I. INFORMASI UMUM
III. LAMPIRAN-LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
B. Pengertian K3LH
K3LH adalah singkatan dari <Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup=
yaitu mengenai program kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup pada suatu
perusahaan atau pada suatu instansi lain yang mempunyai banyak tenaga kerja/karyawan.
Definisi k3LH yang lainnya adalah suatu upaya perlindungan agar karyawan/tenaga
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat selama melakukan pekerjaannya di tempat
kerja termasuk juga orang lain yang memasuki tempat kerja maupun proses produk dapat
secara aman dalam produksinya.
C. Tujuan K3LH
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien
D. Sasaran K3LH
1. Mencegah terjadi kecelakaan saat bekerja.
2. Mencegah penyakit di tempat pekerjaan.
3. Mencegah terjadinya kematian.
4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap/permanen.
5. Mengamankan material konstruksi pemakaian berbagai macam alat kerja dan lain-lain.
6. Meningkatkan kondisitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan juga menjamin
kehidupan produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat ataupun sumber-sumber produksi
yang lainnya.
8. Menjamin tempat berkerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat
menimbulkan semangat ketika kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan, mengamankan produksi industri dan pembangunan.
Dari sasaran diatas tadi maka keselamatan kerja di bagi kedalam 3 (tiga) bagian
diantaranya: manusia, benda, dan lingkungan.
F. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja yaitu Suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan menunjukkan
keadaan yang fit untuk mendukung terlaksananya kegiatan kerja dalam rangka
menyelesaikan proses penyelesaian pekerjaan secara efektif.
Faktor-faktor pendukung kesehatan kerja yaitu:
1. Pola makan yang sehat dan bergizi
2. Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan pekerja
3. Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/ profesiona
4. Pola pengaturan tata cara sikap bekerja secara ergonomi
5. Pola pengaturan lingkungan yang harmonis yang tidak mengganggu kejiwaan
6. Pola pengaturan tata ruang kerja sehat
7. Pola pengaturan tata warna dinding dan perabotan yang tidak ganggu kesehatan
8. Pola pengaturan penerangan ruang kerja yang memadai
9. Pola perlindungan atas penggunaan peralatan yang menimbulkan gangguan kesehatan
b) Unsur pekerjaan :
1) Mengamankan tempat kerja, peralatan kerja, material (bahan-bahan), konstruksi,
instalasi pekerjaan dan berbagai sumber daya lainnya.
2) Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin kelangsungan produksinya.
3) Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya.
4) Terwujudnya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu dengan hasil yang baik dan
memuaskan.
c) Unsur perusahaan :
1) Menekan beaya operasional pekerjaan sehingga keuntungan menjadi lebih besar,
perusahaan bisa lebih berkembang dan kesejahteraan karyawan dapat
ditingkatkan.
2) Mewujudkan kepuasan pelanggan (pemberi kerja) sehingga kesempatan
perusahaan untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
3) Terwujudnya perusahaan yang sehat
H. Kecelakaan
Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan
karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang
mengalaminya.Penyebab Kecelakaan
a) Faktor Internal
1. Kecenderungan seseorang untuk mendapatkan kecelakaan, apabila sedang
melaksanakan pekerjaan tertentu.
2. Kemampuan dan kecakapan seseorang yang terbatas dan tidak berimbang dengan
6
I. Akibat Kecelakaan
5K ,yaitu :
1. Kerusakan
2. Kekacauan Organisasi
3. Keluhan dan Kesedihan
4. Kelaianan dan Cacat
5. Kematian
J. Klasifikasi Kecelakaan
a. Menurut jenis kecelakaan ( Terjatuh)
1. Tertimpa benda jatuh
2. Tertumbuk atau terkena benda
3. Terjepit oleh benda
4. Pengaruh suhu tinggi
5. Terkena sengatan arus listrik
6. Tersambar petir
b. Menurut sumber kecelakaan
1. Dari mesin
2. Alat angkut dan alat angkat
3. Bahan/zat erbahaya dan radiasi
4. Lingkungan kerja
c. Menurut Sifat Luka atau Kelainan
1. Patah tulang
2. memar
3. gegar otak
4. luka bakar
5. keracunan mendadak
6. akibat cuaca
M. Pencegahan Kecelakaan
1. Mempersiapkan pekerja untuk dapat bekerja dengan aman dengan cara :
2. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan
3. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana suatu pekerjaan harus dikerjakan
dengan aman.
4. Menjelaskan peralatan kerja dan alat-alat keselamatan kerja yang dipakai, termasuk
cara penggunaannya.
5. Menjelaskan tentang tempat dan jenis pekerjaan yang mempunyai tingkat bahaya
tinggi dan menjelaskan upaya penanganan serta pencegahannya agar tidak timbul
kecelakaan.
6. Memberikan buku pedoman keselamatan kerja.
7. Memasang poster, slogan, spanduk dll di tempat tertentu dan di tempat kerja.
8. Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja.
R. Menerapkan budaya 5R
1. Pengertian 5R
Berikut pengertian 5 R atau 5 S dikutip dari website Dinas Provinsi Jawa Tengah; 5 R
atau 5 S adalah suatu metode penataan dan pemeliharaan wilayah kerja secara intensif
yang bersal dari jepang yag digunakan oleh manajemen dalam usaha memelihara
ketertiban, efisiensi, dan disiplin di lokasi kerja sekaligus meningkatkan kinerja
perusahaan/ tempat kerja secara menyeluruh.
5 S atau di Indonesia dikenal dengan 5 R merupakan singkatan yang isinya adalah :
1) SEIRI/Ringkas, merupakan kegiatan menyingkirkan barang-barang yang tidak
diperlukan sehingga segala barang yang ada di lokasi kerja hanya barang yang benar-
benar dibutuhkan dalam aktivitas kerja
2) SEITON/Rapi, segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga
siap digunakan pada saat diperlukan
3) SEISO/Resik, merupakan kegiatan membersihkan peralatan dan daerah kerja
sehingga segala peralatan kerja tetap terjaga dalam kondisi yang baik
4) SEIKETSU/Rawat, merupakan kegiatan menjaga kebersihan pribadi sekaligus
mematuhi tahap sebelumnya (3 S/ 3 R)
5) SHITSUKE/Rajin, pemeliharaan kedisiplinan pribadi masing-masing pekerja dalam
menjalankan seluruh tahapan 5S/ 5R
Sumber : https://dinkesjatengprov.go.id/v2018/2019/05/06/5-r-ringkas-rapi-resik-rawat-
rajin-antara-slogan-dan-pelaksanaan/
Penerapan 5S/ 5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutannya. Jika tahap
pertama/Seiri/Ringkas tidak dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya tidak dapat
dijalankan secara maksimal dst.
2. Cara Menerapkan 5 R
5 R dapat diterapkan di seluruh tempat kerja, bahkan di rumah kita sendiri karena pada
9
hakekatnya semua orang senang dan nyaman bekerja di tempat yang besih, rapi, aman dan
nyaman. 5 R merupakan teori yang sangat sederhana, mudah dimengerti oleh semua orang
dan sangat mudah diterapkan.
3. Pentingnya Melaksanakan 5R
Sebenarnya filosofi melaksanakan 5 R adalah untuk mencapai tingkat efisiensi dan
efektivitas yang sangat tinggi. Efisiensi sangat berhubungan dengan biaya (cost) sedangkan
efektif sangat berhubungan dengan waktu. Apakah itu sulit ?? sebenarnya tidak..karena
tidak membutuhkan biaya yang besar atau murah..selain itu kalau diterapkan dengan baik
akan memberikan citra yang positif. Selain itu 5 R dilaksanakan bertujuan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi, aman, nyaman dan menyenangkan
yang akan membentuk personal yang disiplin,sikap kerja yang positif, budaya positif, peka
dan kreatif. Yang selanjutnya akan membentuk budaya disiplin.
4. Cara Menerapkan 5R
Meskipun mudah dan murah akan tetapi kunci dari pelaksanaannya adalah komitmen
dan kepedulian terhadap lingkungan kita..Komitmen tentu saja yang berhubungan dengan
pimpinan sedangkan kepedulian sangat berhubungan erat dengan seluruh karyawan yang
ada dilingkungan pekerjaan, dan terlibat aktif seluruhnya..sehingga butuh kebersamaan
dari seluruh karyawan…
Implementasi 5 R dibutuhkan struktur, sistem dan sumber daya yang tersedia. Adapun
tahapan-tahapan untuk melaksanakan 5 R, sebagai berikut :
1. Persiapan;
a. Komitmen tertulis dari pimpinan; Sebelum 5 R diterapkan di lingkungan kerja,
yang terpenting pada awal adalah adanya komitmen yang kuat dari pimpinan
tinggi. Karena tanpa komitmen tertulis akan sulit diterapkan.
b. Pembentukan struktur organisasi pelaksanaan 5 R. Yang melibatkan dari pejabat
struktural dan karyawan. Struktur organisasi harus disusun lengkap dengan
pembagian tugas dalam tim.
c. Sosialisasi 5 R kepada seluruh karyawan. Agar seluruh karyawan mendukung
kegiatan 5 R, dibutuhkan sosialisasi sebagai sarana pemberian informasi tentang
5R, misalnya tentang tujuan, struktur, dan kegiatan-kegiatan 5R.
2. Penerapan;
a. Pelatihan bagi tim 5 R. Pelatihan singkat diperlukan bagi tim 5R, agar memahami
tugas, tujuan dan kegiatan-kegiatannya.
b. Promosi. Promosi perlu dilakukan agar 5 R dapat diterima oleh seluruh karyawan
bahkan sebagai media informasi bagi semua orang yang berkunjung ke tempat
kerja, sehingga tempat kerja mendapatkan citra yang positif dari pengunjung.
Promosi dibuat dengan berbagai media misalnya pembuatan leaflet, poster,
banner, logo, slogan-slogan dll., selain itu juga dibuat lomba-lomba antar
bagian/unit.
10
No Sebelum Sesudah
3. Evaluasi;
Setelah R-1-2-3 (Ringkas, Rapi, Resik) diimplementasikan, maka
dilaksanakan R-4 (Rawat) dengan menyusun standar perawatan. Sebelum dilakukan
evaluasi, perlu dilaksanakan dahulu pembinaan secara berkala, misalnya setiap bulan
sekali atau tiga bulan sekali. Pada saat awal pelaksanaan diperlukan pembinaan yang
lebih sering agar seluruh karyawan memahami setiap tahapan dalam 5 R. Untuk
pelaksanaan pembinaan diperlukan instrumen pembinaan demikian pula untuk
evaluasi dibutuhkan pula instrumen evaluasi, sehingga diperlukan penetapan indikator
keberhasilan. Indikator keberhasilan 5 R pada suatu bagian harus diintegrasikan
dengan indikator kegiatan yang lain.
4. Pembudayaan;
Rajin/Shitsuke (R ke 5) akan terwujud apabila 5 R sudah menjadi budaya. Untuk
mewujudkan 5 R menjadi budaya dibutuhkan tahapan-tahapan antara lain, setelah 5 R
dilaksanakan secara bertahap, akan menjadi kebiasaan melaksanakan 5 R, selanjutnya
dilakukan evaluasi bekelanjutan sehingga menunjukkan bahwa 5 R sudah menjadi
budaya kerja di tempat kerja.
S. Bendera (Logo) K3
Bendera K3 yang kerap kita lihat khususnya di depan kantor atau perusahaan kita,
ternyata memiliki standar, arti dan makna yang harus dipatuhi. Walaupun secara tertulis
tidak disebutkan sanksi jika tidak memenuhinya, namun secara aturan juga harus kita
patuhi. Apakah bendera K3 di tempat kerja Anda sudah memenuhi aturan tersebut?
SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 merupakan surat keputusan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Tenaga Kerja mengenai Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam
surat keputusan tersebut menetapkan 6 hal antara lain:
1. Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo <Utamakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja=.
2. Lambang sebagaimana Dimaksud amar Pertama berbentuk palang warna hijau
dilingkari dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau.
3. Bentuk dan ukuran Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam Lampiran I dan II Surat Keputusan ini.
4. Arti dan makna lambang pada Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
seperti tercantum dalam Lampiran III Surat Keputusan ini.
5. Tata cara pemasangan Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah seperti
tercantum dalam Lampiran IV Surat Keputusan ini.
6. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan yaitu 03 Agustus 1997
11
Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dengan warna dasar putih dan berlambang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta logo <Utamakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja=.
Lambang sebagaimana Dimaksud diatas berbentuk palang warna hijau dilingkari
dengan roda bergigi sebelas berwarna hijau. Secara umum, para Ahli K3 harus mengetahui
mengenai bentuk, warna dan ukuran dari bendera K3 ini.
1. Bentuk : Segi empat
2. Warna : Putih
3. Ukuran : 900 x 1350 mm
4. Lambang dan logo terletak bolak-balik pada kedua muka bendera dengan ketentuan
sebagai berikut.
Gambar 2 : Contoh Bendera K3, Bendera Merah Putih dan Bendera Perusahaan
Sumber : https://hsepedia.com/bendera-k3/
Sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987 dikatakan bahwa bendera K3 berada
disebelah kiri dan tidak lebih tinggi dari bendera merah putih.
Standardisasi Ukuran Bendera K3. Berikut merupakan rincian detail mengenai ukuran
standar bendera K3 yang harus dipatuhi sesuai dengan SK. Menaker No. 1135 tahun 1987
tentang Bendera K3.
Lambang pada bendera tersebut berwarna hijau dengan warna dasar bendera adalah
putih. Adapun arti dan maknanya adalah sebagai berikut:
1. Palang memiliki arti dan makna bebas dari kecelakaan dan sakit akibat kerja
12
2. Roda gigi memiliki arti dan makna untuk bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
3. Warna putih memiliki arti dan makna bersih dan suci
4. Warna hijau memiliki arti dan makna selamat, sehat dan sejahtera
5. Sebelas gerigi roda memiliki arti dan makna 11 BAB dalam Undang-Undang
Keselamatan Kerja
13
Sumber : http://www.belifurniture.com/blog/tempat-kerja-kotor-way/
Sumber : https://www.eannovate.com/blog/2261_5-tips-untuk-menjaga-kantor-anda-agar-
tetap-produktif-bersih--rapi.html
Menurut anda, dengan melihat kondisi yang ada apa saja manfaat merapihkan dan
membersihkan area kerja ?
2. Kebersihan dan kerapihan lingkungan kerja merupakan faktor yang sangat penting.
Lingkungan yang bersih dan rapi selain terlihat indah oleh mata tentu akan membawa
14
dampak positif bagi kesehatan efektivitas dalam bekerja. Bagaimana Cara memelihara
kebersihan dan kerapian dari lingkungan/ area kerja baik di dalam kantor maupun di luar
kantor?
3. Berikan 5 contoh perlengkapan dan peralatan dalam bekerja dan apa fungsinya !
NAMA GAMBAR FINGSI
No ALAT ALAT
4. Tempat kerja yang tidak memenuhi standar dan syarat Kesehatan dan keselamatan kerja
dapat mengakibatkan penurunan daya produksi dan produktivitas. Berikan 2 contoh temat
kerja yang tidak memenuhi standar !
5. Tindakan pencegahan kecelakaan akibat kerja demi menjamin keamanan, keselamatan, dan
Kesehatan kerja merupakan tanggungjawab semua orang yang ada dalam perusahaan.
Tindakan pencegahan apakah yang dapat dilakukan untuk menghindari kecelakaan kerja !
15
Instruksi Tugas :
Keaktifan dalam Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
diskusi sama sekali tidak Terlibat dalam Terlibat dalam aktif dalam
terlibat dalam Diskusi namun diskusi diskusi dan
diskusi kurang aktif terbuka
16
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
17
GLOSARIUM
18
DAFTAR PUSTAKA
19