Anda di halaman 1dari 11

KELAS A

PRODI/ANGKATAN : D-3 TS 2019

MATERI : HEBEL – BATA RINGAN

KELOMPOK : Kelompok Tiga (3)

IDENTITAS KELOMPOK :

1. ADELINA MARPAUNG / 5193510008


2. REZKY RAMADHAN DAULAY / 5193510007

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK UNIMED

SEM. GANJILT.A.2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Berkat,anugerah dan kasih NYA kepada penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Critical Jurnal Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari matakuliah Rekayasa Industri.
Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis
menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Dosen Pengampu mata kuliah ini .
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari jurnal yang penulis bahas, mulai dari identitas jurnal,
pembahasan, kritik serta kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuarngan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
tulisan ini menjadi yang lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap Critical Jurnal Review ini dapat memberikan manfaat kepada
semua pembaca. Terimakasih

Medan, 19 Oktober 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................................1

A. Rasionalisasi Pentingnya Cjr................................................................................................1

B. Tujuan Penulisan Cjr............................................................................................................1

C. Manfaat Cjr...........................................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................................2

IDENTITAS JURNAL..................................................................................................................2

BAB III...........................................................................................................................................3

REVIEW VIDIO............................................................................................................................3

A. Nama produk dan fungsi.......................................................................................................3

B. Pasar dan konsumen.............................................................................................................4

C. Alat dan bahan yang digunakan dalam konstruksi...............................................................4

D. Alat dan bahan yang digunakan dalam produksi..................................................................4


BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya Cjr


Critical jurnal review merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dnegan topic yang
diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali dengan
bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri, seperti dibatasi
sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang membuat jurnal ilmiah, memiliki judul
dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis, terdapat abstract yang berisi
ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan
daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagia
diskusi, mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang
perlu ditampilkan dalam critical jurnal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori
yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin
dicapai, mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data,
alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan, mengambil hasil dari penelitian yang
telah dilakukan dengan memberikan deskripsi singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi
dari jurnal.

B. Tujuan Penulisan Cjr


 Penyelesaikan tugas CJR dari mata kuliah Rekayasa Industri
 Mempermudah memahami inti dari hasil penelitian
 Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mereview sebuah jurnal
 Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai jurnal

C. Manfaat Cjr
 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
Jurnal Utama

1
B B II IDENTITAS
A JURNAL
Judul Bambu Laminasi
Jurnal https://youtu.be/tz4awu2W6Jk
https://youtu.be/vAaYgQMIrC
o
Download https://youtu.be/tz4awu2W6Jk
https://youtu.be/vAaYgQMIrCo

2
BAB III
REVIEW VIDIO

A. Nama produk dan fungsi


Bata ringan pertama kali disempurnakan di Swedia pada pertengahan 1920-an oleh
Dr. Johan Axel Eriksson, seorang arsitek dan penemu, bekerjasama dengan Profesor
Henrik Kreüger dari KTH Institut Teknologi Kerajaan Swedia. Hebel adalah merek
dagang dari bata ringan yang diproduksi oleh Josef Hebel, yang membuka pabriknya yang
pertama di Jerman pada 1943.

Bata ringan disebut hebel karena salah kaprah pengartian nama benda dengan merek
dagangnya. Sama seperti jika kita beli air minum dalam kemasan di warung. Apapun
merek dagangnya, tetap saja disebut ‘aqua’, karena Aqua memang merek dagang dari air
minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia.

Bata ringan baru mulai ramai dipergunakan di Indonesia pada 1995. Harga yang
masih cukup tinggi dan ketersediaan yang terbatas menyebabkan bata ringan kurang
diminati masyarakat pada masa-masa itu.

Bahan baku bata ringan sendiri biasa disebut beton ringan jenis AAC (Autoclaved
Aerated concrete), yang merupakan perpaduan dari pasir silica, semen, alumunium pasta
dan bahan lainnya. Proses produksi bata ringan menerapkan teknologi yang mengacu pada
standar DIN dari Jerman, sehingga produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang
cukup baik.

Bata ringan merupakan bata berpori yang memiliki nilai berat jenis (density) lebih
ringan daripada bata pada umumnya. Berat jenisnya antara 600-1600 kg/m³ dengan
kekuatannya tergantung pada komposisi campuran (mix design) (Ngabdurrochman,
2009).
Bata ringan pertama kali dikenalkan di Indonesia pada tahun 1995 yang di produksi
oleh PT. Hebel Indonesia di Karawang, Jawa Barat. Ada 2 jenis bata ringan yang saat ini
beredar di pasaran yaitu jenis Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Celullar
Lightweight Concrete (CLC) seperti pada Gambar 2.1. Pada dasarnya kedua jenis bata
ringan ini sama yaitu menambahkan gelembung udara kedalam mortar untuk
mengurangi berat yang dihasilkan hanya saja cara pengeringannya yang berbeda.
Bata ringan itu adalah bahan bangunan yang fungsinya sama dengan batu bata merah
untuk membuat dinding. Dari luar, material bahan baku bata ringan menyerupai beton
pada umumnya tetapi bobotnya lebih ringan. Permukaannya pun halus dan bentuknya pun
uniform dengan ‘kawan-kawan’-nya sejenis.

B. Pasar dan konsumen


Commercial Director PT Superior Prima Sukses (SPS) Henrianto menegaskan bahwa
pangsa pasar bata ringan terus meningkat. Pasar yang dimaksud adalah konsumen ritel
yang merenovasi rumah pada masa pandemi ini. Mereka menyerap 90 persen produksi
bata ringan tahun lalu.
”Mungkin karena mereka (konsumen, Red) di rumah terus, jadi ingin mempercantik
rumah. Kalau pengembang memang tahun lalu lesu,” ungkap Henrianto. Kemarin (3/2) dia
mendampingi Gubernur NTB Zulkiefliemansyah mengunjungi pabrik SPS di Mojokerto
(3/2).
Dia mengatakan bahwa kapasitas produksi yang sebanyak 1,1 juta meter kubik bisa
terserap semua tahun lalu. Sebanyak 409 ribu meter kubik produk dihasilkan dari pabrik
Mojokerto dan 700 ribu meter kubik sisanya dari pabrik Lamongan.
Karena respons pasar yang menjanjikan, Henrianto menjadwalkan ekspansi. Bulan ini
pabrik bata ringan dengan kapasitas 900 ribu meter kubik per tahun akan beroperasi di
Sragen, Jawa Tengah. Line produksi kedua dengan kapasitas 700 ribu meter kubik per
tahun ditargetkan beroperasi November nanti. Pabrik kedua tersebut juga ada di Sragen.
Anak usaha SPS Group itu optimistis ekspansinya bakal berbuah manis. Sebab,
sampai saat ini belum ada pabrik bata ringan di Jawa Tengah bagian selatan. Padahal, potensi
pasarnya terus berkembang. Sementara di Jawa Timur, SPS berkontribusi 20–30 persen dari
total penjualan batu bata ringan.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkiefliemansyah mengaku siap menampung pabrik
SPS di wilayahnya. Dia ingin sektor industri NTB juga berkembang seperti Jatim. ”Kami
sudah belajar bahwa dalam pandemi pun, masih ada blessing in disguise.
C. Alat dan bahan yang digunakan dalam konstruksi
Jika material bahan berupa bata ringan, semen instan, serta air sudah siap, maka yang
pertama kalidikerjakan adalah menentukan arah kerataan dinding dengan menggunakan
benang.
Rendam bata ringan dalam air untuk mencegah pengerasan semen terlalu cepat. Bata
ringan cukup direndam beberapa saat saja.
Buat pasta untuk perekat bata ringan dari campuran air dengan semen instan. Rasio
campuran adalah 9,5-10,5 liter air untuk 40 kg semen instan. Gunakan air bersih agar daya
rekat semen instan dapat maksimal.
Siapkan perekat dengan ketebalan 3 mm pada tiang kolom serta 10-20 mm untuk bagian
alas bata ringan. Pasang mulai dari sudut dinding. Gunakan palu untuk meratakan
pemasangan dengan cara mengetok-ngetok bata ringan.
Gunakan perekat setebal 3 mm antar pasangan bata. Pastikan pasangan bata terpasang
dengan rapi dan rata. Gunakan waterpass untuk memastikan kerataan pasangan bata

D. Alat dan bahan yang digunakan dalam produksi


 Peralatan Bata Ringan

1. Cetakan Khusus Bata Ringan


2. Ember

3. Cetok
4. Cangkul

 Bahan yang digunakan untuk membuat bata ringan


a. Pasir,
b. Semen,
c. ly Ash,
d. Pasta,
e. Air, dan
f. Kapur.
E. Langkah kerja produksi

Anda mungkin juga menyukai