Oleh:
ALVIN SONYA SONJAYA / 57212113587
PAPER I
Tugas ini diajukan sebagai salah satu syarat
mengikuti Ujian Akhir Semester IV
Oleh:
ALVIN SONYA SONJAYA / 57212113587
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji serta syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan sholawat serta
salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya. Paper yang berjudul APLIKASI KETEL UAP PADA SEKTOR INDUSTRI ini
bisa diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan dan memotivasi saya supaya bisa
menyelesaikan. Paper ini sebagai salah satu tugas akhir semester IV. Paper merupakan
tugas meringkas dari beberapa literatur.
Besar harapan saya agar pembuatan Paper ini bermanfaat untuk pembaca dan
khususnya saya sebagai penyusun.
.
Penyusun
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Paper I yang berjudul “
APLIKASI KETEL UAP PADA SEKTOR INDUSTRI” tepat pada waktunya, sehingga
penulis dapat memenuhi syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester IV
Pada kesempatan ini tak lupa penulis sampaikan, terima kasih yang teramat dalam
kepada Ir. Iwan G. Wardhana, MA. selaku dosen pembimbing yang selalu memberi arahan
dan masukan selama pembuatan paper I ini. Ucapan trimakasih juga saya sampaikan
kepada:
1. Muhammad Dr. Hery Riyadi Alauddin, S.Pi., M.Si. selaku Direktur Politeknik Ahli Usaha
Perikanan
2. Bapak Basino A.Pi. M.T, selaku Ketua Program Studi Permesinan Perikanan
3. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penulisan ini.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................................. v
BAB I................................................................................................................................... 6
1. Pendahuluan....................................................................................................................6
2.1 Pembahasan..................................................................................................................7
Pengertian Ketel Uap......................................................................................................7
BAB II.................................................................................................................................. 7
2.1.1 Pengertian ketel uap menurut Purba 2015, 2........................................................7
2.2.7 Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap Di Pt.
Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan...................................................................11
2.2.8 Rancang Bangun Ketel Uap Pada Rumah Sakit Dengan Kapasitas 400 Tempat
Tidur.............................................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................... 13
Kesimpulan...................................................................................................................13
3.1 Rangkuman..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 14
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
1. Pendahuluan
Boiler atau ketel uap adalah suatu bejana/wadah yang di dalamnya berisi air atau
fluida lain untuk dipanaskan. Energi panas dari fluida tersebut selanjutnya digunakan untuk
berbagai macam keperluan, seperti untuk turbin uap, pemanas ruangan, mesin uap, dan
lain sebagainya. Secara proses konversi energi, boiler memiliki fungsi untuk mengkonversi
energi kimia yang tersimpan di dalam bahan bakar menjadi energi panas yang tertransfer
ke fluida kerja.
Bejana bertekanan pada boiler umumnya menggunakan bahan baja dengan
spesifikasi tertentu yang telah ditentukan dalam standard ASME (The ASME Code Boilers),
terutama untuk penggunaan boiler pada industri-industri besar. Dalam sejarah tercatat
berbagai macam jenis material digunakan sebagai bahan pembuatan boiler seperti
tembaga, kuningan, dan besi cor. Namun bahan-bahan tersebut sudah lama ditinggalkan
karena alasan ekonomis dan juga ketahanan material yang sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan industri.
Panas yang diberikan kepada fluida di dalam boiler berasal dari proses pembakaran
dengan berbagai macam jenis bahan bakar yang dapat digunakan, seperti kayu, batubara,
solar/minyak bumi, dan gas. Dengan adanya kemajuan teknologi, energi nuklir pun juga
digunakan sebagai sumber panas pada boiler.
vi
BAB II
2.1 Pembahasan
Pengertian Ketel Uap
2.1.1 Pengertian ketel uap menurut Purba 2015, 2
Boiler atau ketel uap adalah suatu alat berbentuk bejana tertutup yang digunakan
untuk memproduksi steam/uap. Steam diperoleh dengan memanaskan air yang berada
didalam bejana dengan bahan bakar. Boiler mengubah energi-energi kimia menjadi bentuk
energi yang lain untuk menghasilkan kerja. Boiler dirancang untuk memindahkan kalor dari
suatu sumber pembakaran, yang biasanya berupa pembakaran bahan bakar.
7
2.1 Klasifikasi ketel uap
Menurut Mohammed A. Malek dalam buku yang berjudul “Power Boiler Design,
Inspection and Repair”, boiler/ketel uap diklasifikasikan menjadi 5 (lima) jenis, daintaranya
ketel uap berdasarkan desain, material, tipe dan gabungan sperti yang ditunjukan pada
gambar berikut:
8
2.2.3 Klasifikasi Ketel Uap menurut Kegunaan.
1. Power Boiler (daya) adalah ketel uap yang digunakan sebagai pembangkit daya.
Misalnya PLTU, PLTB, PLTG dan pembangkit listrik lainnya.
2. Process Boiler (proses), ketel uap ini digunakan pada industri pada suatu proses
fabrikasi atau produksi.
3. Steam Heating (pemanas uap) jenis ketel uap ini dirancang pada tekanan kurang dari
15 Psi. Uap hasil pemanasan kemudian digunakan industri sebagai pemanas atau
pengering pada suatu proses yang dibutuhkan.
4. Hot Water Heating (Pemanas Air Panas), ketel uap jenis ini digunakan untuk menjaga
kondisi suhu air agar tetap sesuai dengan suhu yang dibutuhkan oleh suatu proses
industri.
5. Hot Water Supply (Persediaan Air Panas) uap yang dihasilkan oleh ketel jenis ini
hampir mirip dengan jenis ketel pemanas air panas diatas.Disiniketel digunakan untuk
memanaskan air dan menjadi storage pada persediaan air panas.
6. Hot Water Heater (Pemanas Air). Ketel uap jenis ini memiliki tujuan yang sama dengan
hot water heating boiler dan hot water supply boiler, namun memiliki perbedaan pada
pengoperasian temperaturnya yakni kurang dari 210 F.
9
B. Ketel Uap Pipa Air (water tube boiler)
Pada boiler pipa air ini, fluida yang mengalir dalam pipa adalah air, energi panas
ditransfer dari luar pipa (yaitu dari ruang bakar) ke air.
10
Pengeringan secara tradisional ini memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan
rumput laut yang kering dan siap dikirim. Oleh karenanya digunakan ketel uap agar
mempercepat proses pengeringan dari rumput laut. Ketel uap yang digunakan adalah ketel
uap piapa api, karena tekanan kerja hanya 7 bar (gauge). Ketel uap dirancang untuk
menghasilkan uap jenuh sebanyak 500 kg/jam.
Ketel berupa alat penukar kalor jenis shell and tube yang dilengkapi dengan
cerobong, dengan menggunakan bahan bakar batubara. Dari hasil perancangan didapat
kebutuhan bahan bakar sebanyak 82 kg/jam, jumlah pipa sebanyak 268 buah, dengan
diameter 52,7 mm, panjang 6 m, dengan susunan pipa berjajar dan jarak antar pipa
sebesar 121 mm. sehingga didapat diameter selimut sebesar 2,396m, dengan
menggunakan isolasi berbahan rockwool setebal 27 cm.
2.2.7 Analisa Pengaruh Variasi Kapasitas Uap Terhadap Efisiensi Ketel Uap Di Pt.
Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan
PT. Sinar Sosro Banyuasin-Sumatera Selatan adalah salah satu
industri pembuatan minuman siap saji yang banyak menggunakan energy
panas dalam proses produksinya. Salah satu peralatan pada pabrik tersebut
yang menggunakan energi panas adalah ketel uap. Alat ini harus selalu siap
dalam menjalankan fungsinya sebagai penghasil uap yang seterusnya
digunakan untuk keperluan produksi.
Efisiensi ketel uap ini selalu berubah-ubah sesuai dengan beban
operasinya, efisiensi yang berubah-ubah terjadi karena banyaknya panas
yang hilang dari hasil pembakaran, maka dari itu untuk dapat mengurangi
terjadinya energi panas yang tidak efisien perlu dilakukan peningkatan
performa dari suatu ketel uap dengan cara memantau setiap unit ketel uap
agar dapat beroperasi dengan baik dan menurunkan kerugian kalor nya.
Maka perlu dilakukan pengevaluasian prestasi kerja terhadap efisiensi
pada ketel uap. Perhitungan efisiensi dilakukan dengan menvariasikan
kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap dimulai dari 2,20 ton/jam, 2,40
ton/jam, 2,60 ton/jam, dan 3,10 ton/jam dengan menghitung kerugian-
kerugian kalor nya. Dimana kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap tersebut
berbanding lurus dengan bahan bakar yang dikonsumsi ketel uap, semakin
tinggi kapasitas uap yang dihasilkan ketel uap maka konsumsi bahan bakar
semakin meningkat. Kesimpulan yang didapat bahwa efisiensi tertinggi
adalah sebesar 87,03%. pada kapasitas uap 2,20 ton/jam.
11
2.2.8 Rancang Bangun Ketel Uap Pada Rumah Sakit Dengan Kapasitas 400 Tempat Tidur
Ketel merupakan suatu bejana yang bertekanan tertutup yang
diberikan kalor untuk menaikkan temperatur air hingga menjadi uap. Uap
pemanas digunakan untuk sistem pembangkit daya, proses produksi, rumah
sakit dan sebagainya. Salah satu pendukung rumah sakit yang peranannya
cukup penting adalah ketel uap, dimana penggunaan ketel uap bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakit.
Uap yang dihasilkan berupa uap jenuh dimanfaatkan untuk keperluan
laundry dan dapur. Ketel uap mendapat suplai kalor dari pembakaran bahan
bakar. Tujuan dari penelitian adalah merancang sebuah ketel uap pipa api
untuk kebutuhan uap rumah sakit dengan kapasitas 400 tempat tidur.
Perencanaan dilakukan untuk menghitung kebutuhan uap untuk tiap – tiap
unit pengguna, perhitungan kapasitas serta tekanan kerja ketel uap yang
akan digunakan. Dilakukan juga analisa pembakaran bahan bakar serta
perhitungan ukuran–ukuran utama ketel.
Berdasarkan hasil peneltian maka dapat disimpulkan jenis ketel uap
adalah ketel uap pipa api dengan kapasitas 22265 kg/jam, tekanan uap 7
bar, temperatur uap 164,65oC dan effisiensi 80%. Jenis bahan bakar yang
digunakan solar dengan konsumsi 151,14 kg/jam, LHV 43.870,68 kJ/kg,
HHV 46.453,08 kJ/kg, kebutuhan udara pembakaran 2.557,29 kg udara/jam,
produksi gas asap 2.707,36 kg/jam dan kelembaban gas asap 9,978%.
Lorong api (ruang bakar) yang digunakan berdiameter dalam 1.010 mm,
diameter luar 1.038 mm, tebal dinding 14 mm dan panjang 3.950 mm. Pipa
api yang digunakan ukuran 2 in, No. skedul 40, diameter luar 60,3 mm,
diamater dalam 52,5 mm, tebal 309 mm, panjang 3.950 mm, jumlah 67 buah
dan bahan adalah Baja Karbon Seambless (Seambless carbon steel) A53,
A106.
Ukuran drum ketel, diamter dalam 1.830 mm, diameter luar 1.850 mm,
tebal 10 mm, panjang 4.250 mm dan bahan baja karbon SA 515-65.
Cerobong asap, diameter 440 mm, tinggi12.190mm.
12
BAB III
Kesimpulan
3.1 Rangkuman
Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan ketel uap pada
sektor industri memiliki banyak manfaat. Diantaranya adalah dari sektor
industry makanan dan minuman seperti pada pabrik gula dan olahan teh.
Selain itu, pada industry lain juga bisa dimanfaatkan, seperti halnya pada
bidang kesehatan dengan pemanfaatannya di rumah sakit untuk
kebutuhan laundry dan dapur.
Selain daripada itu, ketel uap juga dapat dimanfaatkan untuk
penggerak turbin dan tenaga uap lainnya. Namun saat ini penggunaannya
tidak terbatas pada sektor tersebut. Dan pemanfaatannya sudah
merambah ke dunia industri seperti yang telah diuraikan pada bagian isi
dalam penulisan paper ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
14