Disusun oleh :
Nama : Hendy Hermawan
NIS / NISN : 7306 / 0041314562
Hari : ....................
Tanggal : ....................
Mengetahui
Kepala sekolah SMK Muhammadiyah kartasura
Drs.Dwi Wuryanto
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Halaman judul ........................................................................... i
Halaman pengesahan ................................................................. II
Kata pengantar .......................................................................... iii
Daftar isi .................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... I
belakang............................................................................. 1
Tujuan .............................................................................. 1
Fungsi produk / jasa .......................................................... 1
BAB II Landasan teori........................,....................................... 2
PENGERTIAN pengelasan ................................................ 2
Macam – macam proses pengelasan ................................ 2
Macam – macam sambungan .......................................... 2
Peralatan las. .................................................................... 3
Perlengkapan las................................................................ 4
BAB III PROSES KERJA .................................................................. 7
Sejarah industri .................................................................. 8
Daftar fasilitas industri ......................................................... 8
kerja .................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP .......................................................................... 13
KESIMPULAN ........................................................................ 13
SARAN ................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pada awalnya pengembangan teknologi las, pengelasan hanya dipergunakan
untuk sambungan dan reparasi-reparasi yang kurang penting. Tetapi setelah
mengalami pengalaman praktek yang cukup lama maka sekarang ini
penggunaan las dapat menjangkau pada pekerjaan hampir menggunakan
bahan baku logam. Selama saya melakukan Praktek Kerja Industri saya tahu
salah satu pembuatan Teralis Cendela adalah produk yang terbuat dari baja
segi empat, yang digunakan sebagai pengaman yang biasanya terletak pada
cendela rumah. Selain itu, produk ini juga bisa dijadikan penghias rumah.
2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai berikut :
Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Laporan Prakerin.
Sebagai bukti tertulis atas kegiatan Praktek Kerja Industri yang
telahDilaksanakan oleh penulis pada program di Dunia Usaha / Dunia Industri.
Sebagai penerapan ilmu dan kompetensi keahlian yang telah diperoleh Penulis
pada program teknik pengelasan di SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA .
Memberikan gambaran tentang melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN).
3.Fungsi Produk Dan Jasa
Sebagai pengaman rumah supaya terhindar dari aksi pencurian.
Untuk memperindah/mempercantik rumah (hiasan).
Membuat rumah terlihat lebih rajin.
BAB II
LANDASAN TEORI
PENGERTIAN PENGELASAN
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam secara permanen
dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas diperlukan untuk
memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat sebagai pengisi.
MACAM-MACAM Proses Pengelasan
a.lasLumer (Cair)
Proses pengelasan digolongkan menjadi 3 golongan yaitu :
Proses las cair dasar dan kawat las dipanaskan hingga keduanya mencair dan
terpadu satu sama lain, cara pengelasan yang termasuk las cair adalah sebagai
berikut :
◆ Las Gas.
Las gas adalah cara pengelasan dimana panas yang digunakan untuk
pengelasan diperoleh dari nyala api hasil pembakaran gas oksigen (Zat
Asam). Bahan bakar yang digunakan adalah gas astelin (Gas Karbit).
b. Las Tahanan Listrik.
Las Tahan Listrik adalah cara pengelasan dengan menggunakan tahanan
(hambatan) listrik yang terjadi antara dua bagian logam yang akan
disambungkan. Cara pengelasan ini dipergunakan pada las listrik, las tekan,
atau las rol.
c. Solder atau Brazing
Penyolderan adalah penyambungan logam dibawah pengaruh penyeluruhan
panas dengan bantuan logam Penyambung (solder) yang mempunyai titik
lebur logam yang akan disambungkan.
Macam-Macam Sambungan
•Sambungan Sudut
•Sambungan Pipa
•Sambungan Tumpul
•Sambungan T
Posisi sambungan untuk sambungan sudut dan sambungan tumpul terdiri dari
4 posisi pengelasan yaitu :
Posisi bawah tengah (down head)
Posisi mendatar (horizontal)
Posisi tegak (vertikal) dan
Posisi diatas kepala (over head)
Peralatan Las Mesin Las a. Mesin Las Arus AC
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin las AC
memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah
transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi arus. Output sekitar
36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200-500 A.
b. Mesin Las Arus DC.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan bantuan
rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus tunggal untuk
menyetel arus yang keluar.
c. Mesin Las AC-DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak-balik dan arus searah,
dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya karena arus yang
keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah posisi handle pada
mesin tersebut.
Perlengkapan LAS
A. kabel las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel
ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja
b. Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit dan
pegangan yang di bungkus.
c. Klem Massa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda kerja.
D. Palu las dan sikat kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda
kerja.
e. Tang Penjepit
Digunakan untuk menjepit atau memindahkan benda panas.
f. Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.
g. Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja sebelum dan
sesudah pengelasan.
h. Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai
dengan alat keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
i. Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu dari
cahaya las.
j. Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus
fluks.
BAB III
PROSES KERJA
1. Sejarah Industri
Bengkel las BERKAH KARYA yang terletak di jalan Jogja solo. pada awal berdiri
tempatnya tidak seperti sekarang ini, bengkel las berdiri tepat di bahu jalan di
depan Pom sawit. Bengkel tersebut dipimpin Bapak Slamet dan mempunyai
modal yang cukup untuk membangun bengkel dan membeli alat dan mesin las,
dan berdirilah seperti saat ini. Bidang usaha yang dikerjakan yaitu meliputi
pembuatan pintu lipat, rolling door, tralis pagar, tralis besi, dan masih banyak
jenis dan macam produk yang dibuat di bengkel las DA MEUBEL . Bengkel ini
mempunyai karyawan sebanyak 2 orang, yang bekerja sebagai "tukang" atau
juru las.
c. Bahan :
1. Besi beton persegi
2. Plat strip
3. Dempul plastik
4. Cat besi dan tiner
5. Elektroda
d. Langkah Kerja
e. Hasil Kerja
1. Membuat tralis jendela sesuai dengan tepat waktu.
2. Membuat satu pagar/tralis membutuhkan waktu yang lama.
3. Tralis jendela juga berfungsi sebagai aksesoris rumah.
f. Keselamatan Kerja.
1. Memakai Wear pack
2. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3. Memakai sepatu
4. Memakai sepatu las
5. Berhati-hati pada benda panas.
Cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las.
Besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat
pada pesawat las. Pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda
akan mencair terlalu cepat, akibatnya permukaan las akan lebih besar
penembusan yang dalam akan terjadi under cut pengaruh besar arus
terlalu kecil, maka akan menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala,
sehingga busur listrik yang terjadi tidak stabil. Panas yang terjadi tidak
cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar, akibatya: rigi-rigi
lasnya kecil dan tidak rata penembusannya dangkal.
c) Bila busur terlalu pendek L<D, busur yang terjadi sukar dipelihara
sehingga sering terjadi pembekuan pada ujung elektroda yang
mengakibatkan rigi-rigi las tidak rata, tembusan las tidak baik dan
percikan teraknya kasar serta berbentuk bola.
1. Kesimpulan
2. Saran