DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia Nya, yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga penulis
dapat mengikuti Praktek Kerja Industri serta menyelesaikan laporannya.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan suatu kegiatan kurikuler sekolah
menengah kejuruan diluar sekolah. Lamanya program Prakerin ini berkisar antara tiga
sampai empat bulan, yang dilaksanakan pada semester empat.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah salah satu syarat untuk
kenaikan kelas dan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester, dan laporan ini juga
sebagai bukti bahwa penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktek Kerja
Industri.
Dalam upaya menyelesaikan laporan ini penulis banyak menemui kendala,
tapi berkat dorongan pembimbing yang telah memberikan fasilitas yang penulis
butuhkan, akhirnya laporan ini dapat diselesaikan.
Sebelum penulis meneruskan laporan ini, terlebih dahulu izinkan penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Industri dan penyelesaian laporan ini, antara lain :
1. Bapak Bahtiar Rasyid, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Nagan
Raya.
2. Bapak Arman, selaku Pembimbing serta pimpinan pada Bengkel Sahabat Dua.
3. Bapak Ir. Agus Suryansyah, S. Pd, M.Pd selaku Koordinator Prakerin.
4. Bapak Dirmanto, S.Pd, selaku Ketua Program Studi Keahlian Teknik
Pengelasan SMK Negeri 1 Nagan Raya.
5. Ibu Mardiana, S.Pd, selaku Wali Kelas XII TP
6. Bapak Dirmanto, S.Pd, selaku Guru Pembimbing.
7. Segenap karyawan/karyawati Bengkel Sahabat Dua.
8. Majelis Guru SMK Negeri 1 Nagan Raya.
9. Segenap karyawan SMK Negeri 1 Nagan Raya.
Dalam penulisan laporan ini tentu masih banyak kekurangannya, baik
mengenai materi maupun penyajiannya, Oleh karena itu saran dan kritik yang sehat
dari semua pihak sangat penulis harapkan.
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Tujuan Kegiatan Prakerin............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin............................................................... 1
1.3 Kerangka Laporan Prakerin............................................................................ 1
1. Pengertian Pengelasan
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam secara permanen dengan
menggunakan tenaga panas. Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan
dasar yang akan disambung dan kawat sebagai pengisi.
4. Peralatan Las
Mesin Las
a. Mesin Las Arus AC
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur. Mesin
las AC memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal dengan sebuah
transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi arus. Output sekitar
36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200– 500 A.
b. Mesin Las Arus DC.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan
bantuan rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus
tunggal untuk menyetel arus yang keluar.
c. Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan
arus searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya
karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya mengubah
posisi handle pada mesin tersebut.
5. Perlengkapan Las
a. Kabel Las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah, kabel
ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
b. Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut penjepit
dan pegangan yang di bungkus.
c. Klem Masa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda kerja.
d. Palu Las dan Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda kerja.
e. Tang Penjepit
Digunakan untuk m enjepit atau memindahkan benda panas.
f. Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.
g. Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja
sebelum dan sesudah pengelasan.
h. Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat ditangkai
dengan alat keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
i. Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak terganggu
dari cahaya las.
j. Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus
fluks.
BAB III
PROSES KERJA
1. Sejarah Industri
Bengkel las “SAHABAT DUAA” yang terletak di Jalan Rameuan Kec
Suka Makmue. Berdiri sejak tahun 2015, pada awal berdiri tempatnya tidak
seperti sekarang ini, bengkel las berdiri tepat di bahu jalan Rameuan. Bengkel
tersebut dipimpin Bapak Arman dan mempunyai modal yang cukup untuk
membangun bengkel dan membeli alat dan mesin las, dan berdirilah seperti saat
ini. Bidang usaha yang dikerjakan yaitu meliputi pembuatan pintu lipat, rolling
door, tralis pagar, tralis besi, dan masih banyak jenis dan macam produk yang
dibuat di bengkel las “SAHABAT DUA”. Bengkel ini mempunyai karyawan
sebanyak 6 orang, yang bekerja sebagai “tukang” atau juru las.
Kerja
Dalam proses kerja, hal halnya meliputi :
a. Jenis Pekerjaan :
Pembuatan Teralis Minimalis
c. Bahan :
1. Plat besi
2. Besi kecil
3. Dempul
4. Cat
5. Tinner
6. Meni
7. Elektroda
8. Kapur
d. Langkah Kerja
1. Memotong benda kerja yang terlebih dahulu sudah diukur.
2. Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda.
3. Buatlah rangka luar untuk acuan dengan menggunakan plat baja.
4. Rangkailah benda kerja dengan teliti.
5. Sambung benda kerja dengan cara di las.
6. Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu.
7. Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati – hati di saat
penggerindaan.
8. Lakukan pendempulan pada lasan yang cacat kemudian di amplas.
9. Benda kerja di cat dengan warna sesuai keinginan pemesan dan di bor.
e. Hasil Kerja
1. Membuat tralis jendela sesuai dengan tepat waktu.
2. Membuat satu pagar / tralis membutuhkan waktu yang lama.
3. Tralis pagar juga berfungsi sebagai aksesoris rumah.
f. Keselamatan Kerja.
1. Memakai Wear pack
2. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3. Memakai sepatu
4. Memakai sepatu las
5. Berhati – hati pada benda panas.
Cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las.
besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada
pesawat las. Pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan mencair
terlalu cepat, akibatnya : permukaan las akan lebih besar penembusan yang
dalam akan terjadi under cut pengaruh besar arus terlalu kecil, maka akan
menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala, sehingga busur listrik yang
terjadi tidak stabil. panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda
dan bahan dasar, akibatya : rigi-rigi lasnya kecil dan tidak rata penembusannya
dangkal.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan factor-faktor produksi
(man, money, material, method) yang ada untuk menghasilkan suatu produk, baik
berupa barang atau jasa yang dapat diambil nilai lebihnya atau manfaatnya oleh
pengguna. Dalam kegiatan proses produksi harus memperhatikan komponen-
komponen keselematan dan kesehatan kerja (K3), K3 adalah semua ilmu dan
penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
(PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Terdapat pula
perencanaan waktu yang harus dipersiapkan secara matang, di antaranya adalah
persiapan waktu, bahan dan biaya. Perencanaan ini akan memudahkan pekerjaan para
praktikan. Hasil akhir dari praktik di lapangan yang sesuai dengan perencanaan, maka
perencanaan tersebut dikatakan bagus atau sesuai, jika tidak sesuai maka harus ada
yang dievaluasi agar dapat diperbaiki pada kegiatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA