Anda di halaman 1dari 13

Kelas : A

Prodi/angkatan: D-3 Teknik Sipil 2019

CRITICAL JOURNAL REVIEW


(CJR)

KELOMPOK : 4

IDENTITAS KELOMPOK

Nama : Franz Suwardi Ambarita 5193510003


Nama : Immanuel Silalahi 5193510010
Nama : Mitro Lumban Gaol 5193510004

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
IDENTITAS VIDE0

Judul Video : Teknologi Kayu Laminasi

Link video : https://youtu.be/0xNU3u9sswk

https://youtu.be/Hm259pLNXBM

https://youtu.be/EawKUiV4Z_s

1
Daftar Isi :

Identitas video....................................................................................................................2
Dokumentasi Kayu Laminasi...............................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
BAB II ISI................................................................................................................5
2.1 Nama produk dan fungsi...............................................................................5
2.2 Pasar dan Konsumen......................................................................................5
2.3 Analisa kebutuhan..........................................................................................6
2.4 Alat dan bahan yang digunakan dalam produksi...........................................7
2.5. Pasar dan Konsumen......................................................................................8
2.6 Teknologi produksi yang digunakan..............................................................8
2.7 Langkah kerja produksi..................................................................................9

2.8 Pembahasan “Franz Suwardi Ambarita “.....................................................10

BAB III KESIMPULAN....................................................................................11


DOKUMENTASI KAYU LAMINASI
BAB 1
1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN

Berdasarkan pengaturan susunan lamina-laminanya, kayu laminasi


dikelompokkan menjadi dua yaitu kayu laminasi simetris dan kayu laminasi
asimetris. Kayu laminasi simetris telah banyak diproduksi, namun produksi kayu
laminasi asimetris masih sedikit. Kayu laminasi simetris yaitu kayu laminasi yang
bagian face dan back-nya dibuat dari material yang sama dengan ukuran tebal
yang sama pula sedemikian sehingga garis netral berada tepat di tengah-tengah
core. Sedangkan kayu laminasi disebut asimetris apabila garis netralnya tidak
berada di tengah-tengah core.

Komponen dinding sekat meliputi dinding sekat itu sendiri, pintu dan
kusen. Dinding sekat pada umumnya memerlukan suatu konstruksi yang mampu
meredam suara dan cukup mampu menahan beban sedang. Kayu laminasi
asimetris dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan khusus seperti itu
dengan menambahkan bahan yang memiliki sifat peredam, refleksi dan refraksi
yangbaik seperti styrofoam sebagai lapisan pembentuk kayu laminasinya. Kayu
laminasi asimetris dapat disusun dengan mengkombinasikan bahan-bahan yang
berbeda sifatnya sehingga dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan. Kayu akasia berfungsi sebagai komponen yang menahan beban
karena keunggulannya dalam kekuatan dan kekakuannya. Sebagai peredam suara
dan panas dipilih styrofoam, MDF, dan kayu balsa, sedangkan plywood dipilih
sebagai pelapis bagian muka. Akhirnya diharapkan kayu laminasi dapat
dimanfaatkan untuk komponen dinding sekat yang efektif dan efisien.
BAB 2
ISI

Kayu laminasi terbuat dari potongan-potongan kayu yang relatif kecil yang dibuat menjadi
produk baru yang lebih homogen dengan penampang kayu yang dapat dibuat menjadi lebih
besar dan tinggi serta dapat digunakan sebagai bahan konstruksi

2.1 Nama produk dan fungsi


Lamination atau pelaminasian dalam industri pengolahan kayu bisa diartikan
sebagai proses pelapisan lembaran tipis kayu dengan metode khusus. Biasanya
diterapkan panas serta tekanan tinggi dalam proses pembuatan laminasi.
Pengertian produk tersebut adalah produk yang dibuat dari beberapa lapis yang
direkatkan memanfaatkan lem. Namun ada kalanya, istilah ini juga mengacu pada
lembaran tipis yang dibuat dengan tampilan serupa kayu hasil proses printing.

-fungsinya
biasanya laminated wood digunakan untuk pembuatan furniture, pembuatan
komponen bangunan, hingga produksi kabinet dapur. Trend desain modern
minimalis dan office adalah yang paling banyak menyerap produksi bahan
tersebut.

2.2 Pasar dan konsumen


Pemasaran produk oleh Perusahaan PT. Cahaya Samtraco Utama yang
setiap bulannya mengirim 22 kontainer ini sekitar 80 % produknya di kirim ke
Eropa terutama Jerman dan sisanya 20% ke Timur Tengah dan Korea, sementara
itu untuk lamanya pengiriman produk kurang lebih 30 hari. Untuk menjaga
kualitas dari hasil produksi yang di hasilkan, Perusahaan membuat laboratorium
pengujian ketahanan kayu selain itu juga perusahaan juga bekerja sama dengan
lembaga pendidikan dalam hal ini Universitas mulawarman pada khususnya
fakultas kehutanan dan juga kerjasama dengan pihak suplaiyer terutama kualitas
lem yang digunakan dalam perekatan.

Dalam proses produksi kayu lamina di PT.Cahaya Samtraco Utama


termasuk proses produksi continue (terus-menerus). Proses produksi lamina ini
melewati 8 tahapan atau yang dikenal dengan 8 departemen, yaitu: Log pound,
Sawmill, Stock lindry, Hunting up,Multirip,Cross cut,Matching,Laminating, pada
laminating ini dilakukan selama 45 menit pengepresan.
2.3 Analisa kebutuhan bahan kayu laminasi

Ada beberapa macam pilihan material kayu yang bisa diterapkan pada
perancangan bangunan Pusat Kerajinan Rakyat dengan konstruksi kayu di Batu
ini. Beberapa diantaranya adalah kayu pada kawasan hutan konservasi, kayu dari
pohon pinus, kayu dari pohon kelapa dan juga kayu pohon sengon. Dari paparan
sebelumnya, bahwa kayu dari kawasan hutan konsevasi tidak dapat dimanfaatkan
sesuai dengan peraturan daerah dan kebijakan pemerintah. Kayu kelapa dewasa
ini telah banyak digunakan pada perancangan-perancangan bangunan. Dengan
karakteristik serat yang unik, jika diekspose kayu kelapa pada struktur bangunan,
kayu kelapa dapat memperkuat kesan nuansa alam dan ruang terbuka pada
bangunan Pusat Kerajinan Rakyat dengan konstruksi kayu ini. Pada umumnya
batang kelapa mengarah lurus ke atas dan tidak bercabang kecuali pada daerah-
daerah tebing atau pinggir sungai serta pesisir pantai. Titik lengkung pada batang
kelapa dipengaruhi oleh arah sinar matahari. Setelah berumur 3-4 tahun, saat
pangkal batang terbentuk, pada saat itu juga lingkar batang tidak akan tumbuh
membesar lagi mengingat tumbuhan kelapa yang tidak berkambium.
Pertimbangan pemilihan material kayu kelapa ini juga dipengaruhi oleh
petumbuhan tinggi batang kelapa. tinggi batang kelapa bisa mencapai 30 m
dengan garis tengah 20- 30 cm, tergantung dengan iklim, tanah dan lingkungan
sekitar pohon kelapa tumbuh. Selain itu, ada juga hasil kayu yang tidak berasal
dari hutan produksi, tetapi dari hutan tanaman industri atau hutan rakyat. Kayu
tersebut berasal dari tanaman sengon, bagian terpenting yang mempunyai nilai
ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Kayu sengon merupakan hasil
dari hutan rakyat atau yang bisa disebut hutan tanaman rakyat cepat tumbuh.
Jenis ini menghendaki iklim basah sampai agak kering, pada dataran rendah
hingga pegunungan sampai ketinggian 1500 m dari permukaan laut. Tinggi
pohon dapat mencapai 40 m dengan panjang batang bebas cabang 10-30 m, dan
diameter dapat mencapai 80 cm. Pada dasarnya pembuatan kayu laminasi
dilakukan dengan tujuan yang sama, yaitu menggabungkan dua jenis kayu
menjadi satu bagian untuk meningkatkan kekuatan dari kedua jenis kayu. Maka
penggabungan kayu kelapa dengan kayu sengon yang merupakan kelas kayu
dengan kualitas dibawah kayu hutan produksi menjadi solusi untuk pemilihan
material kayu .
2.4 Alat dan bahan yang digunakan dalam produksi

1.Machine rip saw

Membelah kayu sesuai dengan ukuran.

2. double planer machine

Meratakan dua permukaan.

3. molding machine

Untuk membuat tongue dan groove

4. cross cut machine

Untuk meratakan panjang kayu sesuai ukuran.

5. table press machine

Untuk pressing kayu pasca peneliman.

6. sanding machine

Untuk menghaluskan permukaan dua sisi dan untuk memastikan presisi


ketebalan kayu.

-Bahan
1. kayu

Kayu berukuran besar maupun kecil seperti waste material atau


kayu berdiameter kecil, bahkan kayu-kayu yang kurang dikenal (lesser
known species) juga memiliki kemungkinan sebagai bahan baku pembuatan
kayu laminasi.

2..Lem
lem laminasi digunakan untuk kebutuhan perekatan laminasi.
2.5 Pasar dan konsumen
Pemasaran produk oleh Perusahaan PT. Cahaya Samtraco Utama yang
setiap bulannya mengirim 22 kontainer ini sekitar 80 % produknya di kirim ke
Eropa terutama Jerman dan sisanya 20% ke Timur Tengah dan Korea, sementara
itu untuk lamanya pengiriman produk kurang lebih 30 hari. Untuk menjaga
kualitas dari hasil produksi yang di hasilkan, Perusahaan membuat laboratorium
pengujian ketahanan kayu selain itu juga perusahaan juga bekerja sama dengan
lembaga pendidikan dalam hal ini Universitas mulawarman pada khususnya
fakultas kehutanan dan juga kerjasama dengan pihak suplaiyer terutama kualitas
lem yang digunakan dalam perekatan.

Dalam proses produksi kayu lamina di PT.Cahaya Samtraco Utama


termasuk proses produksi continue (terus-menerus). Proses produksi lamina ini
melewati 8 tahapan atau yang dikenal dengan 8 departemen, yaitu: Log pound,
Sawmill, Stock lindry, Hunting up,Multirip,Cross cut,Matching,Laminating, pada
laminating ini dilakukan selama 45 menit pengepresan. Kayu-kayu lamina ini di
susun ke dalam alatnya sebanyak 24 kayu lamina kiri dan kanan, jadi masing-
masing kiri dan kanan 12 susun kayu lamina. Tekanan yang dipergunakan dalam
pengepresan ini adalah 6,5 – 7 dengan menggunakan laminating press. Setelah
menjalankan laminating, kayu lamina pun di susun dan packing siap untuk
diekspor baik ke Eropa, Korea, dan Timur Tengah.

2.6 Teknologi yang digunakan

laminasi kayu adalah salah satu teknologi woodworking yang telah lama diterapkan
manusia. Terhitung pada 1893, teknologi ini pertama diaplikasikan di sebuah auditorium
di Swiss. Meskipun masih begitu sederhana, namun basic atau dasar-dasar
pemanfaatannya sudah ditemukan sejak masa itu
2.7 .Langkah kerja produksi

1. Menentukan dimensi kayu laminasi

Kayu yang akan dibentuk ditentukan ukurannya dan bahan


dicocokan disesuaikan dengan kebutuhan dimensi yang telah
ditentukan.

2. Pengeringan dan pemilahan

Bahan yang akan digunakan dikeringkan hingga 7-15 %


kadar airnya , dan dipilih yang berat jenisnya tidak
terlalu berbeda serta arah seratnya relatif sama,
diusahakan bahan tidak memiliki cacat.

3. Penyambung 0jung

Bagian dari bahan disambung menggunakan


sambungan tertentu seperti yang dipaparkan
diatas tadi.

4. Perekatan permukaan
Untukmemperoleh permukaanyangbersih, sejajar dan
dapat direkat kayu laminasi harus diketam pada kedua
permukaanya.Tekanan yang diberikan juga harus merata

5. Finishing

Permukaan diketam atau diamplas, setelah itu akan


dilakukan pemotonganakhir. pelbungan , penambahan
sambungandan pemberian penutup.
2.8 Pembahasan “Franz Suwardi Ambarita “

Apa itu kayu laminasi?


Kayu laminasi terbuat dari potongan-potongan kayu yang relatif kecil yang dibuat
menjadi produk baru yang lebih homogen dengan penampang kayu yang dapat dibuat
menjadi lebih besar dan tinggi serta dapat digunakan sebagai bahan konstruksi.

Salah satu upaya untuk menambah kesediaan kayu adalah dengan membuat kayu
laminasi, atau terkadang ada yang menyebut sebagai kayu glulam (glue laminated).
Lembaran papan- papan kayu atau potongan kayu-kayu yang relatif kecil disusun dan
direkatkan dengan lem dengan arah serat yang sejajar. Dibuatnya kayu laminasi ini
diharapkan dapat memanfaatkan limbah dari sisa-sisa potongan kayu. Laminasi papan-
papan kayu ini akan menyebabkan dimensi dan penampang kayu menjadi lebih besar dan
dengan memampatkan juga akan diperoleh berat jenis yang lebih besar. Disamping itu,
dengan dibuat lembaranlembaran papan, maka kualitas dan kadar air (kekeringan) kayu
dapat dikontrol dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian komparasi mutu kayu
laminasi dan kayu utuh di Solo hasil uji laboratorium dengan analisis SNI 7973 - 2013.
Ditinjau dari kadar air, kerapatan kayu, kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, dan
kuat lentur.
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Kayu laminasi (glued laminated wood) adalah suatu batang yang dibuat
dari beberapa lapisan kayu dengan lebar tertentu, biasanya antara 2,5-5,0
cm direkat dengan lain
sehinggasemualapisanarahseratnyasamadengansumbu memanjang.

Ada beberapa jenis-jenis kayu laminasi yaitu:


a.Struktur lentur
b.Struktur tekan
c.Struktur runcing

Proses pembuatan kayu laminasi dapat dibagi menjadi 4 langkah, yaitu :


A. Pengeringan dan klasifikasikayu
b. Penyambungan kayu
c. Perekatan antar lapisan papan kayu
d. Penyempurnaan danfabrikasi

Anda mungkin juga menyukai