Anda di halaman 1dari 6

Bab II

Kajian Pustaka
A. Meja Meja adalah salah satu furnitur berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja umumnya dipasangkan dengan kursi. Meja yang umum tidak memiliki laci, tapi jika berlaci dia bisa berbentuk meja rias, lemari meja dengan banyak laci, dan lain sebagainya. Meja yang khusus dipakai untuk bekerja disebut meja tulis atau bangku. Meja yang paling umum digunakan pada saat ini adalah meja berbahan dasar kayu. Kayu yang paling sering digunakan adalah kayu jati. Alasan memilih kayu jati adalah, karena kayu jati termasuk kayu yang kuat dan tahan rayap. Sehingga meja tersebut dapat awet dan kuat. Selain menggunakan kayu jati, meja juga dapat dibuat dari bahan plastik. Selain kuat, plastik adalah bahan yang ringan dan lebih ekonomis. Tetapi ada beberapa bahan berbahaya yang terdapat pada plastik. B. Kayu Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Indonesia memiliki sekitar 4.000 jenis pohon, yang berpotensi untuk digunakan sebagai kayu bangunan. Akan tetapi hingga saat ini hanya sekitar 400 jenis (10%) yang memiliki nilai ekonomi dan lebih sedikit lagi, 260 jenis, yang telah digolongkan sebagai kayu perdagangan. Dulu furniture dibuat dengan menggunakan kayu utuh tanpa sambungan agar lebih kokoh karena ketabalannya. Karena persediaan kayu yang terbatas kemudian orang membuat furniture dengan menggunakan kayu yang disambung-sambung. Sekarang kayu semakin langka sehingga limbah kayu pun dimanfaatkan dan diolah menjadi kayu lapis, MDF, HDF, particle board baru kemudian dibuat menjadi furniture. Berikut adalah jenis kayu yang sering digunakan untuk furniture : Kayu Solid Kayu solid merupakan bahan terkuat dan paling tahan lama dibandingkan kayu olahan. Namun persediaannya terbatas sehingga harganya pun sangat mahal. Proses pengerjaannya pun membutuhkan keterampilan yang khusus. Pengeringan harus sempurna untuk mengindari sifat muai susut kayu. Kayu yang biasa dipakai di Indonesia untuk furniture adalah kayu jati, kayu nyatoh, dan kayu sungkai dan beberapa jenis kayu lainnya seperti mahoni, pinus, ramin dan cedar. Kayu jati Kayu jati merupakan kayu yang paling banyak diminati karena kualitasnya, ketahanannya terhadap kondisi cuaca, tahan rayap, dan seratnya yang menarik. Kayu ini merupakan kayu kelas satu yang banyak diolah menjadi furniture berkelas. Jenis furniture ini pun sangat diminati oleh penduduk mancanegara sehingga permintaan eksport selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Kayu nyatoh Kayu nyatoh biasa disebut kayu jati muda yang banyak terdapat di propinsi Riau. Serat kayunya berwarna coklat muda dengan guratan yang khas. Kayu ini juga tahan terhadap serangan rayap dan tahan lama. C. Plastik Pada sekitar tahun 1800-an teknologi plastik mulai di kembangkan, pada tahun 1968John Wesley Hyatt membuat Ball Bilyard dengan meninjeksikan celluloid ke dalam mold, pada tahun 1872 John dan Isaiah Hyatt mematenkan mesin injection molding untuk pertamakalinya, selanjutnya perkumpulan industry plastik di bentuk pada tahun 1937, yang di lanjutkan pembentukan perkumpulan plastik engineer pada tahun 1941. Plastik adalah semua bahan sintetik organik yang berubah menjadi plastis setelahdipanaskan dan mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan. Saat ini, penggunaan material plastik sebagai kemasan banyak dijumpai. Hal ini dikarenakan beberapa keuntungan seperti ringan, praktis, dapat diberi warna, dan murah jika diproduksi dalam jumlah banyak. Sebagai fungsi kemasan, plastik memiliki daya tarik tersendiri pada produk yang dikemas. Kondisi ini dikarenakan orang dapat langsung melihat isinya, dapat membantu menjaga keutuhan bentuk dari isinya dan tentunya biaya yang murah.Beberapa contoh kemasan plastik yaitu kemasan berbentuk tray dan blister. Blister banyak digunakan untuk obat dan beberapa jenis permen. Untuk tray lebih banyak digunakan untuk makanan kering. Untuk pembuatannya digunakan metode thermoforming dengan sistem vacumforming. Material yang digunakan berbentuk plastik lembaran.Pada proses ini lembaran dipanaskan kemudian dibentuk sesuai dengan cetakannya dengan bantuan tekanan. Proses pembentukannya dipengaruhi oleh beberapa parameter seperti : Temperatur Pemanasan Lama waktu penahanan (holding time) Tekanan. Dilihat dari sifatnya, plastik dibagi menjadi termoplastik dan termoset. A. Termoplastik Termoplastik mempunyai sifat jika dipanaskan akan menjadi plastis dan jika terus dipanaskan sampai suhu lebih dari 200 C bisa mencair. Bila temperature kemudian diturunkan (didinginkan) material plastik akan mengeras dan dapat dibentuk kembali. Bahan termoplastik diantaranya sebagai berikut : Selulosa, produk pengolahan khusus dari serat kapas dan kayu. Sifat yang kuat menjadikan selulosa digunakan untuk mainan anak-anak, selubung baterai, bulu kuas, panel radio. Polisteren, digunakan untuk kotak baterai, piring, bagian dari radio,roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es, dll. Polietilen, sifat fleksibel pada suhu rendah dan tinggi, kedap air,tahan terhadap zat kimia, dapat dipatri dan dapat berwarna-warni. Digunakan untuk cetakan es, baki, pencuci film,kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, selang air dll.

Resin Akrilik, sifat mempunyai daya tembus cahaya yang sangat baik,mudah dibuat, dan tahan terhadap kelembaban. Digunakanuntuk jendela pesawat terbang, pintu, penutup alat ukur,alat kecantikan dll. Resin Vinil, sifat jernih dan liat. Digunakan untuk jas hujan, tangki dan produk cetak fleksibel. Karet sintesis, Sifat tahan terhadap bensin, minyak, dan cat, sinarmatahari. Digunakan untuk membuat selang, hak dan sol sepatu, melapisi tekstil dan lapisan isolasi.

B. Termoset Plastik jenis ini memerlukan panas dengan atau tanpa tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras melalui proses polimerisasi sehingga tidak dapat dilunakkan lagi. Bahan termoset diantaranya sebagai berikut : Phenol, dibuat dengan meraksikan penol dengan formaldehida.Sifat bahan keras, kuat dan awet dapat dicetak denganberbaga kondisi. Digunakan untuk bahan pelapis dan laminating pengikat batu gurinda, dan pengikat logam,dapat dicetak menjadi kotak, tutup botol, tangkai pisau,kotak radio dan TV. Resin Amino, resin yang terpenting ialah formaldehida urea dan formaldehida-melamin. Digunakan untuk rumah alat peralatan listrik, alat pemutus hubungan listrik, dan kancing. Resin Furan, berasal dar pengolahan limbah pertanian seperti tongkoljagung dan biji kapas. Digunakan untuk pengikat inti pasir,pengeras campuran. Epoksida, digunakan untuk pengecoran, pelapisan dan perlindungan bagian-bagian listrik, campuran cat, dan perekat. Mempunyai sifat daya tahan kimia dan stabilitas dimensi yang baik setelah resin diawetkan. Silikon, bahan dasar silicon. Sifat khasnya yaitu stabillitas, ketahan terhadap suhu tinggi untuk waktu yang lama, kedap air,dan karakteristik suhu rendah dan listrik yang baik. Cara pembentukan plastik dengan teknologi tinggi. Bahan plastik berbeda dengan satu sama lainnya sehingga memerlukan berbagai cara pemrosesan diantaranya : a. Pencampuran dan prapembentukan, plastik yang digunakan umumnya perlu dicampur dengan zat tertentu untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Bahan termoplastik dipasarkan berbetuk butiran oleh karena itu dicampurkan dalam keadaan kering. Bahan termoplastik mengalami pembentukan mula mendekati bentuk rongga cetakan. Prapembentukan ini mempunyai berat jenis dan berat yang sama untuk lebih efektif dan efisien. b. Cetak Tekan Bahan, dimasukan ke dalam cetakan logam yang telah dipanaskan, pada waktu cetakan ditutup bahan yang telah lunak akan mengisi rongga cetakan. Bahan yang digunakan dapat berbentuk serbuk atau tablet prabentuk. Sebagian yang ada diatas hanyalah sebagian dari beberapa cara pembukan plastik yang masih banyak. Cetakan untuk plastik. Cetakan baik untuk proses kompresi atau proses injeksi dibuat dari baja yang telah mengalami perlakuan panas. Ada dua jenis cetakan tekan yaitu jenis cetakan tangandan jenis cetakan semi-otomatis dengan desain positif dan sem-positif. Cetakan injeksi ada 2 bagian yaitu satu bagian yang terpasang dan bagian yang lainnya yang digerakan. Pada cetakan injeksi terdapat saluran pendingin padakedua belahan cetakan agar dapat dijaga suhu benda cetakyang uniform yang umumnya dibuat dari bahantemoplastik. Inti yang diperlukan diletakkan dibelahan cetakanyang dapat bergerak karena penyusutan ada kecenderungandari produk untuk melekat pada inti.

D. Mendaur ulang Plastik Bekas Daur ulang merupakan upaya memanfaatkan kembali barang-barang yang dianggap sudah tidak memiliki nilai ekonomis, melalui proses fisik maupun kimiawi atau keduanya hingga didapat suatu produk yang dapat dipergunakan dan diperjualbelikan lagi. Produk baru tersebut pada umumnya memiliki kualitas yang lebih rendah karena sudah kehilangan sebagian karakteristik bahannya. Berikut adalah sebagian nama-nama jenis sampah plastik yang biasanya didaur ulang.

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya. Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Cara mendaur ulang plastik dengan sistem injeksi manual. Sistim manual pencetakan produk plastik pada dasarnya adalah memanaskan limbah plastik cacahan hingga meleleh dan mencetak dengan memberikan tekanan kepada cetakan yang sudah disediakan kemudian didinginkan. Produk yang dihasilkan tidak akan kalah mutunya dengan produk hasil pencetakan sistim otomatis. Secara skematik. proses manual dibandingkan dengan proses otomatis dapat digambarkan sebagai berikut:

Berikut ini adalah skema sistem pencetakan produk plastik melalui injeksi manual :

E. Batang Pisang Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar. Menurut Lisnawati (2010) yang menyatakan bahwa anatomi (struktur dalam) serat pada batang pisang memiliki kualitas yang baik dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku produk papan serat. Hasil dari eksperimen yang dilakukan oleh Lis Nurrani didapatkan sebuah kesimpulan yang menyatakan bahwa serat batang pisang dapat digunakan sebagai bahan baku alternative dalam pembuatan papan serat dengan perlakuan termo-mekanis melalui pembentukan mat dengan cara basah (wet process). Kualitas papan serat terbaik didapatkan pada perlakuan suhu 100C tanpa tambahan perekat sintetik. Sifat fisis dan mekanis papan serat tersebut memenuhi standar FAO dan JIS kecuali nilai penyerapan airnya yang sangat tinggi.

Daftar Pustaka Yusman, Mohamad. 2010. Pencetakan Limbah Plastik Sistim Injek Manual, (online). (http://3rindonesia.blogspot.com), (diakses 17 Maret 2013). Wardani, Rahma. 2009. Makalah Plastik, (online). (http://www.scribd.com), (diakses 17 Maret 2013). Nurrani, Lis. 2010. Pemanfaatan Batang Pisang (Musa sp.) Sebagai Bahan Baku Papan Serat dengan Perlakuan Termo-Mekanis, (online). (http://pustekolah.org), (diakses 12 April 2013). Anonim. 2013. Meja, (online). (http://id.wikipedia.org), (diakses 17 Maret 2013). Anonim. 2013. Kayu, (online). (http://id.wikipedia.org), (diakses 17 Maret 2013). Anonim. 2009. Mengenal Jenis-Jenis Kayu Untuk Furniture, (online). (http://www.rumahide.com), (diakses 17 Maret 2013).

Anda mungkin juga menyukai