IIS ROSTINI
Kemasan makanan paling awal yang digunakan oleh manusia disajikan
hanya untuk menampung makanan selama pengumpulan, transportasi,
dan penyimpanan.
Benda alam biasanya digunakan untuk kemasan, seperti kerang, labu,
daun, gelondongan kayu bulat, dan kulit binatang.
Ada dua jenis kertas utama yang digunakan, yaitu kertas kasar
dan kertas lunak.
Kertas yang digunakan sebagai kemasan adalah jenis kertas
kasar, sedangkan kertas halus digunakan untuk kertas tulis
berupa buku dan kertas sampul.
Jenis kertas ini mempunyai permukaan seperti gelas dan transparan, mempunyai
daya tahan yang tinggi terhadap lemak, oli dan minyak, tidak tahan
terhadap air walaupun permukaan dilapisi dengan bahan tahan air
seperti lak dan lilin.
Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya
adalah lilin parafin dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen (titik
cair 100-124oC) atau petrolatum (titik cair 40-52oC).
Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya
rekat panasnya baik.
Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun,
tembakau dan lain-lain.
e. Kertas Chipboard
d. Kertas Container board
Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-
Kertas daluang banyak digunakan dalam sisa kertas. Jika
pembuatan kartun beralur. Ada kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka
dua jenis kertas daluang, yaitu, line disebut bogus yaitu jenis
board disebut juga kertas kraft yang kertas yang digunakan sebagai pelindung atau
berasal dari kayu cemara dan bantalan pada barang
corrugated medium yang berasal dari pecah belah. Kertas chipboard dapat juga
kayu keras dengan proses sulfat. digunakan sebagai
pembungkus dengan daya rentang yang rendah.
Jika akan dijadikan
karton lipat, maka harus diberi bahan-bahan
tambahan tertentu.
f. Kertas Tyvek
Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density
polyethylene). Dibuat pertama sekali oleh Du Pont dengan nama
dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai permukaan yang licin
dengan derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan
untuk kertas foto.
Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini
diperkenalkan pertama sekali oleh Gilbreth Company, Philadelphia
dengan nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk tulisan dan oleh
FDA (Food and Drug Administration) tidak boleh digunakan untuk
pangan.
Sifat-sifat kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban
tetapi cepat larut di dalam air.
h. Kertas plastik
Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia. Kayu
yang digunakan dalam pembuatan palet, peti, dan kotak kayu merupakan bahan
baku terpenting di negara-negara berkembang yang mempunyai sumber kayu
alam dalam jumlah yang banyak.
Penggunaan peti kayu untuk kemasan di beberapa negara juga masih lebih murah
dibandingkan bahan pengemas lain.
Selain itu negara-negara pengimpor seperti Australia juga meminta adanya sertifikat
yang menyatakan kayu telah mendapat perlakuan khusus untuk mencegah
penyebaran penyakit kayu atau serangga, misalnya perlakuan fumigasi atau
perlakuan kimia lainnya.
4. Kemasan Logam (Kaleng)
Enamel buah Buah-buahan berwarna gelap dan buah-buahan lain yang Oleoresin
memerlukan perlindungan terhadap garam metal
Enamel C Jagung, kacang polong dan bahan pangan lain yang Oleoresin dengan pigmen seng
mengandung senyawa belerang termasuk bahan pangan oksida yang disuspensikan
yang berasal dari laut
Enamel jeruk Produk-produk dari jeruk dan konsentrat Oleoresin yang dimodifikasi
Enamel makanan laut Produk-produk dari ikan dan pasta daging Phenol
Enamel daging Daging dan produk-produk dari daging Epon yang dimodifikasi
dengan pigmen aluminium
Enamel susu Susu, telur dan produk-produk lain dari susu Epon
Enamel minuman tidak Sari sayuran, sari buah berwarna merah, buah-buahan yang Sistem dua lapis yang terdiri
berkarbon sangat korosif, minuman yang tidak mengandung gas dari oleoresin yang dilapisi lagi
karbon dengan vinyl
Enamel bir Bir dan minuman penyegar yang mengandung gas karbon Sistem dua lapis yaitu oleoresin
atau polibutadiena yang
dilapisi lagi dengan vynil
Kemasan Logam Penampang melintang badan logam komposit
Komposit
Umumnya
berbentuk kaleng dan Keterangan :
1. Plastik PE
merupakan hasil Bagian Bagian 2. Aluminium Foil
1 2 3 4
gabungan dua atau Dalam Luar 3. Kertas Kraft
lebih bahan kemasan : 4. Art Paper
plastik, aluminium
foil, papan kertas
bergelombang atau
logam.
5. Kemasan Plastik
Kemasan pangan plastik ini juga mempunyai kelemahan antara lain tidak tahan panas,
dapat mencemari produk akibat migrasi komponen monomer pada pangan dan
menimbulkan bahaya pada kesehatan, bahan kemasan pangan plastik juga bermasalah
pada lingkungan karena merupakan bahan tidak dapat dihancurkan dengan cepat dan
alami (non biodegradable), sehingga dapat mencemari lingkungan dan dapat memenuhi
tempat pembuangan. Oleh sebab itu perlu digalakkan daur ulang (recycling) plastik
untuk mengatasi hal tersebut.
Berdasarkan sifat-sifatnya terhadap perubahan suhu, plastik dibagi menjadi 2, yaitu :
Pembuatan ALAMI
Damar
SINTETIS
Polietilena
Kemasan Oleoresin Polipropilena
Terpentin Polivinil khlorida
Plastik
BAHAN PEMBANTU Bahan Dasar
Filler Plastik
Plasticizer
Lubricant
Pelet atau Granula
Coloring agent
(dalam perdagangan)
Antioxidant
KEMAS PLASTIK
Film < 100m
Sheet > 200m
Rigid (kaku)
JENIS DAN SIFAT KEMASAN PLASTIK
a. Polietilen
Polietilen adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat dengan proses polimerisasi adisi dari gas
etilen yang diperoleh dari hasil samping industri minyak dan batubara.
Polietilen merupakan film yang lunak, transparan dan fleksibel, mempunyai kekuatan benturan dan
kekuatan sobek yang baik.
Pemanasan polietilen akan menyebabkan plastik ini menjadi lunak dan cair pada suhu 110 oC. Sifat
permeabilitasnya yang rendah dan sifat mekaniknya yang baik, maka polietilen dengan ketebalan
0.001 – 0.01 inchi banyak digunakan unttuk mengemas bahan pangan.
Plastik polietilen termasuk golongan termoplastik sehingga dapat dibentuk menjadi kantung dengan
derajat kerapatan yang baik.
b. Polipropilen
6. PS ( Polystyrene )
Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan
ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap
rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya
untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah
reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Bahan ini biasa
dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain.
7. O ( Other )
Bahan untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 macam, yaitu: 1. SAN (styrene acrylonitrile) 2. ABS
(acrylonitrile butadiene styrene) 3. PC (polycarbonate) 4. Nylon. Dapat ditemukan pada tempat
makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga,
komputer, alat elektronik dan plastik kemasan.
Properties of Plastic Materials Used for Food Packaging
Material Properties
LDPE, HDPE and PP Excellent moisture barriers; poor oxygen barriers
PVDC/PVC copolymer Excellent moisture, oxygen, & aroma barrier
EVOH copolymer & Polyamide (Nylon) Excellent oxygen & aroma barrier; poor moisture
barrier
PET Good moisture, oxygen, and aroma barrier
Good heat resistance
CPET Good moisture, oxygen, and aroma barrier
Crystallized PET has improved heat resistance
Low-density polyethylene.
High-density polyethylene.
Polypropylene.
Polyvinylidene chloride/polyvinylchloride.
Ethylene vinyl alcohol.
Polyethylene terephthalate.
Crystallized polyethylene terephthalate.
Handbook of Frozen Food Processing and Packaging 619
6. Kemasan Aseptik
Pengemasan aseptik adalah suatu cara pengemasan bahan di dalam suatu wadah
yang memenuhi empat persyaratan, yaitu : produk harus steril, wadah pengemas
harus steril, lingkungan tempat pengisian produk ke dalam wadah harus steril, dan
wadah pengepak yang digunakan harus rapat untuk mencegah kontaminasi
kembali selama penyimpanan.
Prinsip pengemasan aseptis adalah baik bahan pangan yang dikemas maupun
bahan kemasan harus bebas dari mikroorganisme perusak ketika bahan pangan
tersebut dikemas, sehingga produk pangan yang dikemas merupakan produk yang
steril. Hal ini berarti kemasan harus bebas dari mikroorganisme patogen dan
toksin, dan mikroorganisme penyebab kerusakan tidak dapat berkembang. Jika
kondisi ini sudah diterapkan, maka bahan pangan akan aman untuk disimpan pada
suhu ruang dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sistem pengemasan aseptis digunakan untuk mengemas berbagai
macam produk seperti bahan pangan dan obat-obatan. Dalam
pengawetan bahan pangan, pengemasan aseptis banyak digunakan
untuk pengawetan minuman atau makanan berbentuk cair terutama
susu dan sari buah yang mengandung asam rendah.
Edible packaging dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu yang berfungsi sebagai
pelapis (edible coating) dan yang berbentuk lembaran (edible film). Edible coating banyak
digunakan untuk pelapis produk daging beku, makanan semi basah (intermediate moisture
foods), produk konfeksionari, ayam beku, produk hasil laut, sosis, buah-buahan dan obat-
obatan terutama untuk pelapis kapsul (Krochta et al., 1994).
Edible film adalah lapisan tipis yang dibuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk di atas
komponen makanan yang berfungsi sebagai penghambat transfer massa (misalnya
kelembaban, oksigen, lemak dan zat terlarut) dan atau sebagai carrier bahan makanan atau
aditif dan atau untuk meningkatkan penanganan makanan.
Komponen penyusun edible coating dan film mempengaruhi secara langsung bentuk
morfologi maupun karakteristik pengemas yang dihasilkan. Komponen utama penyusun edible
packaging dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hidrokoloid (protein, karbohidrat), lipid (asam
lemak, asil gliserol), dan komposit (campuran hidrokoloid dan lipid).
8. Kemasan Hermetis
yaitu : kemasan yang secara sempurna tidak dapat dilalui gas,udara, maupun uap
air juga mikroba (ukuran mikroba > gas/udara/uap air)