Anda di halaman 1dari 4

Pengemasan Produk Hasil Pertanian

Untuk menjaga ketersedian bahan pangan sangat diperlukan proses penyimpanan agar
produk yang dihasilkan dapat dipertahankan daya simpannya, adapun proses penyimpanan
meliputi pengemasan dan penggudangan.

Fungsi dan Tujuan Penyimpanan


Fungsi Penyimpanan itu sangatlah penting dimana penyimpanan mempunyai peranan yang
sangat besar yang jika tidak terpenuhi maka ketersediaan menjadi terganggu,jadi fungsi
penyimpanan dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Menjamin ketersediaan bahan pangan dalam jumlah yang cukup untuk berbagai tujuan
(konsumsi, perdagangan, bahan baku industri, memerangi kelaparan, dan sebagainya).
- Menjamin tersedianya bahan pangan yang bermutu, aman, dan bergizi.

Tujuan penyimpanan adalah agar tersedia bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.
Berikut ini merupakan tujuan dari penyimpanan :
- Untuk menjamin pasokan (supply) bahan pangan untuk masa depan
- Untuk menjamin ketahanan pangan.
- Persediaan bahan pangan dalam menghadapi paceklik.
- Menunjang kegiatan ekionomi.
- Persediaan benih.
- Persediaan logistik peperangan

Fungsi dan tujuan Pengemasan


Fungsi Pengemasan Fungsi pengemasan yaitu mengatur interaksi antara bahan pangan
dengan lingkungan sekitar, sehingga menguntungkan bagi bahan pangan dan
menguntungkan bagi manusia yang mengkonsumsi bahan pangan.

Tujuan Pengemasan
- Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang
- Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.
- Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan.
- Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.
- Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan.
- Mendukung perkembangan makanan siap saji.
- Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan

Persyaratan Bahan Pengemas :


- Memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan) udara yang sesuai dengan jenis bahan
pangan yang akan dikemas.
- Harus bersifat tidak beracun dan inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan).
- Harus kedap air.
- Tahan panas.
- Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif murah.

Jenis-jenis bahan pengemas :


1. Untuk wadah utama ( pengemas yang berhubungan langsung dengan bahan pangan)
2. Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau
penyimpanan)

Kayu,Karton,Kain Blacu, Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung
terigu atau tepung tapioka.
Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang berkapasitas 10-50 kg.
Kelebihannya adalah tidak mudah sobek/ kuat kainnya, flesibel, mudah dicetak dan murah
harganya.
Kelemahannya : memiliki permiabilitas udara yang jelek dan tidak kedap air.

Kertas
Kertas “greaseproof” : dapat digunakan sebagai pengemas utama mentega, margarin, daging,
kopi, dan gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki kekedapan terhadap perembesan
lemak.
Kertas “glassine” : dibuat 80% dari kertas greaseproof namun memiliki ketahanan terhadap
udara dan lemak yang kuat, permukaanya halus, serta mengkilat. Sering digunakan untuk
mengemas roti yang berkadar lemak tinggi.
Kertas “kraft” : kertas yang dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal dari Swedia
dan Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat dari kertas Glassine, sehingga bahan pangan yang
dibungkus dengan kertas ini akan tetap kering lebih-lebih bila permukaannya dilem dengan
resin. Kertas ini biasanya digunakan untuk mengemas keju di Negara-negara eropa.

Gelas
Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu dan alumina.
Bersifat inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan)
Kuat (tahan terhadap kerusakan akibat pengaruh waktu)
Transparan (bentuk dan warna bahan pangan dapat dilihat).
Kelemahannya adalah mudah pecah, tidak dapat digunakan untuk bahan pangan yang peka
terhadap sinar

Metal / Logam
Bahan yang sering dipakai : Kaleng (tin plate) dan almunium.
Tin plate adalah wadah yang terbuat dari baja yang dilapisi timah putih yang tipis, bagian
dalamnya juga dilapisi dengan lapisan email. Lapisan email tersusun atas senyawa oleoresin,
fenolik, vinil, dan lilin. Fungsi email adalah untuk mencegah korosi dan mencegah kontak
antara metal dengan bahan pangan. Misal email fenolik digunakan untuk melapisi kaleng
pengemas bahan ikan dan daging.

Aluminium
Aluminium memiliki keuntungan sebagai bahan pengemas, yaitu memiliki berat yang lebih
ringan dibanding baja. Aluminium juga mudah dibentuk sesuai keinginan. Aluminium lebih
tahan korosi karena bisa membentuk aluminium oksida. Kelemahan aluminium adalah mudah
berlubang dibanding baja dan lebih sukar disolder sehingga sambungan kemasan tidak
benar-benar rapat.

Plastik
Penggunaan plastik dalam pengemasan sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis
makanannya. elemahan plastik adalah tidak tahan panas, tidak hermetis (plastik masih bisa
ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan mudah terjadi pengembunan uap air didalam
kemasan ketika suhu turun.
Jenis plastik yang digunakan dalam pengemasan antara lain : polietilen, cellophan,
polivinilklorida (PVC), polivinil dienaklorida (PVDC), polipropilen, poliester, poliamida, dan
polietilentereptalat (PET).
Polietilen : adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa varian
antara lain : Low Density Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE), dan
Polietelentereptalat (PET).
Polietilen memiliki sifat kuat bergantung variannya, transparan, dan dapat direkatkan dengan
panas sehingga mudah dibuat kantong plastik.

Cellophan : sebenarnya terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan dapat
dipergunakan untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti. Cellophan yang
dilapisi nitroselulosa mempunyai sifat yang tahan terhadap uap air, fleksibel, dan mudah
direkatkan dengan pemanasan. Cellophan yang dilapisi PVDC tahan terhadap uap air dan
kedap oksigen sehingga baik untuk mengemas makanan yang mengandung minyak atau
lemak.

Polivinilklorida (PVC) : jenis plastik yang kuat, namun memiliki kelemahan yaitu dapat
berkerut (Shrinkable) dan sering digunakan untuk mengemas daging atau keju.
Polivinildienaklorida (PVDC) : jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan transmisi
udara. Sering dugunakan dalam pengemasan keju dan buah-buahan yang dikeringkan.
Edible film
Edible film adalah bahan pengemas organik yang dapat dimakan sekaligus dengan bahan
pangan yang dikemasnya, biasa terbuat dari senyawa polisakarida dan turunan lemak. ahan
yang digunakan antara lain polisakarida yang berasal dari rumput laut (agarose, karaginan,
dan alginat), polisakarida pati, amilosa film, gelatin, gum arabik, dan turunan monogliserida.
Contoh pengemasan edible film adalah pada sosis, permen, kapsul minyak ikan, sari buah
dan lain-lain.

Karton
Karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas namun lebih sering berfungsi sebagai
wadah luar atau sebagai penyokong wadah utama dalam pengemasan bahan pangan agar
lebih kuat, dan rigid. Karton memiliki kelebihan antara lain elastisitas lebih baik dibanding
kayu, dapat dicetak pada permukaannya, dapat dikerjakan secara masinal, pemakaiannya
mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak memerlukan ruang luas

Bahan Pengemas Tradisional


Daun pisang, daun jati, daun bambu, daun jagung dan daun palem. Lebih aman
digunakan dalam proses pemanasan dibanding plastik.
Gerabah
Digunakan sejak zaman dahulu, aman bagi bahan pangan asal tidak mengandung timbal.
Gerabah yang diglasir bersifat kedap air, kedap udara, mampu menghambat mikrobia, dan
bersifat dingin sehingga cocok untuk mengemas bahan pangan seperti saus, madu, anggur,
minyak, curd/dadih dll

Anda mungkin juga menyukai