Untuk menjaga ketersedian bahan pangan sangat diperlukan proses penyimpanan agar produk yang
dihasilkan dapat dipertahankan daya simpannya, adapun proses penyimpanan meliputi pengemasan
dan penggudangan.
Tujuan penyimpanan adalah agar tersedia bahan makanan siap pakai dengan kualitas dan kuantitas
yang tepat sesuai dengan perencanaan. Berikut ini merupakan tujuan dari penyimpanan :
- Untuk menjamin pasokan (supply) bahan pangan untuk masa depan
- Untuk menjamin ketahanan pangan.
- Persediaan bahan pangan dalam menghadapi paceklik.
- Menunjang kegiatan ekionomi.
- Persediaan benih.
- Persediaan logistik peperangan
Tujuan Pengemasan
- Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang
- Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.
- Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan.
- Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.
- Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan.
- Mendukung perkembangan makanan siap saji.
- Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan
Kayu,Karton,Kain Blacu, Digunakan untuk mengemas bahan pangan tepung, seperti tepung terigu
atau tepung tapioka.
Dibuat dalam bentuk kantung-kantung yang berkapasitas 10 - 50 kg.
Kelebihannya adalah tidak mudah sobek/ kuat kainnya, flesibel, mudah dicetak dan murah harganya.
Kelemahannya : memiliki permiabilitas udara yang jelek dan tidak kedap air.
Kertas
Kertas “greaseproof” : dapat digunakan sebagai pengemas utama mentega, margarin, daging, kopi, dan
gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki kekedapan terhadap perembesan lemak. Kertas “glassine”
: dibuat 80% dari kertas greaseproof namun memiliki ketahanan terhadap udara dan lemak yang kuat,
permukaanya halus, serta mengkilat. Sering digunakan untuk mengemas roti yang berkadar lemak
tinggi. Kertas “kraft” : kertas yang dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal dari Swedia dan
Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat dari kertas Glassine, sehingga bahan pangan yang dibungkus
dengan kertas ini akan tetap kering lebih-lebih bila permukaannya dilem dengan resin. Kertas ini
biasanya digunakan untuk mengemas keju di Negara-negara eropa.
Gelas
Terbuat dari campuran pasir C2O, soda abu, dan alumina.
Bersifat inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan) Kuat (tahan terhadap kerusakan akibat pengaruh
waktu) Transparan (bentuk dan warna bahan pangan dapat dilihat).
Kelemahannya adalah mudah pecah, tidak dapat digunakan untuk bahan pangan yang peka terhadap
sinar
Metal / Logam
Bahan yang sering dipakai : Kaleng (tin plate) dan almunium. Tin plate adalah wadah yang terbuat dari
baja yang dilapisi timah putih yang tipis, bagian dalamnya juga dilapisi dengan lapisan email. Lapisan
email tersusun atas senyawa oleoresin, fenolik, vinil, dan lilin. Fungsi email adalah untuk mencegah
korosi dan mencegah kontak antara metal dengan bahan pangan. Misal email fenolik digunakan untuk
melapisi kaleng pengemas bahan ikan dan daging.
Aluminium
Aluminium memiliki keuntungan sebagai bahan pengemas, yaitu memiliki berat yang lebih ringan
dibanding baja. Aluminium juga mudah dibentuk sesuai keinginan. Aluminium lebih tahan korosi karena
bisa membentuk aluminium oksida. Kelemahan aluminium adalah mudah berlubang dibanding baja dan
lebih sukar disolder sehingga sambungan kemasan tidak benar-benar rapat.
Plastik
Penggunaan plastik dalam pengemasan sebenarnya sangat terbatas tergantung dari jenis makanannya.
elemahan plastik adalah tidak tahan panas, tidak hermetis (plastik masih bisa ditembus udara melalui
pori-pori plastik), dan mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun. Jenis
plastik yang digunakan dalam pengemasan antara lain : polietilen, cellophan, polivinilklorida (PVC),
polivinil dienaklorida (PVDC), polipropilen, poliester, poliamida, dan polietilentereptalat (PET). Polietilen :
adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki beberapa varian antara lain : Low Density
Polyetilene (LDPE), High Density Polyetilene (HDPE), dan Polietelentereptalat (PET). Polietilen memiliki
sifat kuat bergantung variannya, transparan, dan dapat direkatkan dengan panas sehingga mudah
dibuat kantong plastik.
Cellophan : sebenarnya terbuat dari serat selulosa yang disulfatasi. Cellophan dapat dipergunakan
untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti. Cellophan yang dilapisi nitroselulosa
mempunyai sifat yang tahan terhadap uap air, fleksibel, dan mudah direkatkan dengan pemanasan.
Cellophan yang dilapisi PVDC tahan terhadap uap air dan kedap oksigen sehingga baik untuk
mengemas makanan yang mengandung minyak atau lemak.
Polivinilklorida (PVC) : jenis plastik yang kuat, namun memiliki kelemahan yaitu dapat berkerut
(Shrinkable) dan sering digunakan untuk mengemas daging atau keju. Polivinildienaklorida (PVDC) :
jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan transmisi udara. Sering dugunakan dalam
pengemasan keju dan buah-buahan yang dikeringkan.
Edible film
Edible film adalah bahan pengemas organik yang dapat dimakan sekaligus dengan bahan pangan yang
dikemasnya, biasa terbuat dari senyawa polisakarida dan turunan lemak. ahan yang digunakan antara
lain polisakarida yang berasal dari rumput laut (agarose, karaginan, dan alginat), polisakarida pati,
amilosa film, gelatin, gum arabik, dan turunan monogliserida. Contoh pengemasan edible film adalah
pada sosis, permen, kapsul minyak ikan, sari buah dan lain-lain.
Karton
Karton sebenarnya merupakan bagian dari kertas namun lebih sering berfungsi sebagai wadah luar atau
sebagai penyokong wadah utama dalam pengemasan bahan pangan agar lebih kuat, dan rigid. Karton
memiliki kelebihan antara lain elastisitas lebih baik dibanding kayu, dapat dicetak pada permukaannya,
dapat dikerjakan secara masinal, pemakaiannya mudah, dan dapat dilipat sehingga tidak memerlukan
ruang luas
Gerabah
Digunakan sejak zaman dahulu, aman bagi bahan pangan asal tidak mengandung timbal. Gerabah yang
diglasir bersifat kedap air, kedap udara, mampu menghambat mikrobia, dan bersifat dingin sehingga
cocok untuk mengemas bahan pangan seperti saus, madu, anggur, minyak, curd/dadih dll