Keju merupakan olahan dari produk susu segar yang dipekatkan sehingga sebagian nilai gizi
susu juga terdapat di dalam keju. Keju adalah suatu produk pangan yang berasal dari hasil
penggumpalan (koagulasi) protein susu. (TAMBAHI DARI JURNAL PEMBUATAN KEJU)
Kandungan gizi keju dalam 100 gramnya memiliki energi, protein, kalsium, fosfor, vitamin A
dan B, riboflavin, vitamin D dan lemak. Kandungan gizi keju yang tinggi dan lengkap inilah
yang membuat penggemar keju dan makanan olahan keju menjadi semakin banyak dari hari ke
hari.
Kalsium, fosfor, dan mineral yang terkandung di dalam keju sangat diperlukan oleh tubuh untuk
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Protein pada keju yang utama adalah kasein yang sangat
berguna bagi pembentukan lapisan mahkota gigi dan mampu melindungi gigi dari sifat asam
yang dapat merusak gigi. Lemak pada keju memberikan rasa dan tekstur pada keju menjadi lebih
unik saat dikonsumsi. Kandungan lemak pada keju segar, berbeda dengan keju yang telah
dimasak. Mengingat kandungan gizi keju yang sanat baik bagi tubuh inilah, sangat disarankan
untuk memberikan keju.
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Keluarga/keju.lezat.dan.kaya.manfaat/
001/001/328/2/3
2. Aluminium Foil
Aluminium foil adalah bahan kemasan berupa lembaran logam aluminum yang padat dan tipis
dengan ketebalan <0.15 mm. Kemasan ini mempunyai tingkat kekerasan dari 0 yaitu sangat
lunak, hingga H-n yang berarti keras. Semakin tinggi bilangan H-, maka aluminium foil tersebut
semakin keras. Ketebalan dari aluminium foil menentukan sifat protektifnya. Jika kurang tebal,
maka foil tersebut dapat dilalui oleh gas dan uap.
Sifat-sifat dari aluminium foil adalah hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya sehingga dapat
digunakan untuk mengemas bahan-bahan yang berlemak dan bahan-bahan yang peka terhadap
cahaya. Aluminium foil banyak digunakan sebagai bahan pelapis atau laminan.
Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yang pertama sebelum ditemukannya plastik dan
aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu bersaing dengan
kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah diperoleh dan
penggunaannya yang luas. Selain sebagai kemasan, kertas juga berfungsi sebagai media
komunikator dan media cetak. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas bahan pangan adalah
sifatnya yang sensitif terhadap air dan mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan.
Sifat-sifat kemasan kertas sangat tergantung pada proses pembuatan dan perlakuan tambahan
pada proses pembuatannya. Kemasan kertas dapat berupa kemasan fleksibel atau kemasan kaku.
Beberapa jenis kertas yang dapat digunakan sebagai kemasan fleksibel adalah kertas kraft, kertas
tahan lemak (grease proof). Glassin dan kertas lilin (waxed paper) atau kertas yang dibuat dari
modifikasi kertas-kertas ini. Wadah-wadah kertas yang kaku terdapat dalam bentuk karton,
kotak, kaleng fiber, drum, cawan-cawan yang tahan air, kemasan tetrahedral dan lain-lain, yang
dapat dibuat dari paper board (kertas berbentuk papan), kertas laminasi, corrugated board dan
berbagai jenis board/papan dari kertas khusus. Wadah kertas biasanya dibungkus lagi dengan
bahan-bahan kemasan lain seperti plastik dan foil logam yang lebih bersifat protektif.
Jenis kemasan terbaik yang dipilih untuk mengemas keju cheddar adalah :
Kemasan primer yang digunakan adalah plastik PVDC. Karena plastik ini dapat dilaminasi
dan divakum (MAP) sehingga tidak berkontak langsung dengan udara serta memperpanjang
umur simpan.
Kemasan sekunder yang digunakan adalah Karton karena lebih mudah untuk distribusi dan
untuk melindungi keju.