Kode 5 PP (Polypropylene)
Polypropylene adalah plastik yang tangguh dan ringan, dan memiliki kualitas tahan panas
yang sangat baik. Berfungsi sebagai penghalang terhadap kelembaban, minyak dan bahan
kimia. Ketika anda mencoba untuk membuka lapisan plastik tipis dalam kotak sereal, itu
adalah polypropylene. Hal ini membuat sereal anda kering dan segar. PP juga biasa
digunakan untuk ember, botol plastik, margarin dan kontainer yogurt, tas keripik kentang,
sedotan, pita dan tali.
PP dianggap aman untuk digunakan kembali dan merupakan jenis plastik terbaik untuk
kebutuhan dapur.
Kode 6 PS (Polystyrene)
Jenis ini memiliki ciri kaku, getas, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk
dan melunak pada suhu 95 derajat celcius.
Sterofoam memang bahaya, terlebih jika terpapar suhu panas karena bahan kimia
berbahayanya mudah bermigrasi ke makanan dan ini sulit diolah oleh lingkungan jadi
disarankan perhatikan lagi penggunaannya.
Kode 7 OTHER
Yaitu jenis plastik lainnya selain dari no 01 - 06. Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis,
yaitu PC - polycarbonate, SAN styrene acrylonitrile, ABS - acrylonitrile butadiene styrene,
dan Nylon.Plastik jenis ini dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak Batita dan Balita
(sippy cup), botol minum polikarbonat, dan kaleng kemasan makanan dan minuman,
termasuk kaleng susu formula.
Contoh other dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti : botol minum
olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan
plastik kemasan
2. Kertas Kraft
Mempunyai sifat yang sangat kuat dan banyak digunakan untuk membuat kantong kertas
dalam ukuran besar. Kertas ini dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang berasal dari
Swedia dan Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat dari kertas Glassine, sehingga bahan
pangan yang dibungkus dengan kertas ini akan tetap kering lebih-lebih bila permukaannya
dilem dengan resin. Kertas ini biasanya digunakan untuk mengemas keju di Negara-negara
eropa
3. Kertas Perkamen
Kertas perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine,
biscuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan (basah, kering atau digoreng), daging (segar,
kering, diasap atau dimasak), hasil ternak lain, the dan kopi. Sifat-sifat kertas perkamen
adalah
mempunyai ketahanan lemak yang baik
mempunyai kekuatan basah (wet strength) yang baik walaupun dalam air mendidih
permukaannya bebas serat
tidak berbau dan tidak berasa
transparan dan translusid, sehingga sering disebut kertas glasin
tidak mempunyai daya hambat yang baik terhadap gas, kecuali jika dilapisi dengan bahan
tertentu
4. Kertas Lilin
Kertas lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan dasarnya adalah lilin parafin
dengan titik cair 46-74oC dan dicampur polietilen (titik cair 100-124oC) atau petrolatum
(titik cair 40-52oC). Kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/oli dan daya
rekat panasnya baik. Kertas lilin digunakan untuk mengemas bahan pangan, sabun, tembakau
dan lain-lain.
6. Chipboard
Chipboard dibuat dari kertas koran bekas dan sisa-sisa kertas. Jika kertas ini dijadikan kertas
kelas ringan, maka disebutbogus yaitu jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau
bantalan pada barang pecah belah. Kertas chipboard dapat juga digunakan sebagai
pembungkus dengan daya rentang yang rendah. Jika akan dijadikan karton lipat, maka harus
diberi bahan-bahan tambahan tertentu.
7. Tyvek
Kertas tyvek adalah kertas yang terikat dengan HDPE (high density polyethylene). Dibuat
pertama sekali oleh Du Pont dengan nama dagang Tyvek. Kertas tyvek mempunyai
permukaan yang licin dengan derajat keputihan yang baik dan kuat, dan sering digunakan
untuk kertas foto. Kertas ini bersifat :
no grain yaitu tidak menyusut atau mengembang bila terjadi perubahan kelembaban
tahan terhadap kotoran, bahan kimia
bebas dari kontaminasi kapang
mempunyai kemampuan untuk menghambat bakteri ke dalam kemasan.
8. Kertas Soluble
Kertas soluble adalah kertas yang dapat larut dalam air. Kertas ini diperkenalkan pertama
sekali oleh Gilbreth Company, Philadelphia dengan nama dagang Dissolvo. Digunakan untuk
tulisan dan oleh FDA (Food and Drug Administration) tidak boleh digunakan untuk pangan.
Sifat-sifat kertas soluble adalah kuat, tidak terpengaruh kelembaban tetapi cepat larut di
dalam air.
9. Kertas Plastik
Kertas plastik dibuat karena keterbatasan sumber selulosa. Kertas ini disebut juga kertas
sintetis yang terbuat dari lembaran stirena, mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
daya sobek dan ketahanan lipat yang baik
daya kaku lebih kecil daripada kertas selulosa
tidak mengalami perubahan bila terjadi perubahan kelembaban (RH)
tahan terhadap lemak, air dan tidak dapat ditumbuhi kapang.
Dapat dicetak dengan suhu pencetakan yang tidak terlalu tinggi, karena polistirena akan
lunak pada suhu 80oC.
yang lebih keras (kayu keras) jarang digunakan untuk hasil pertanian.
Kemasan kayu yang digunakan untuk ikan asin, sayuran (kol) dan buahbuahan (apel, mangga) berbeda dengan kemasan kayu yang digunakan
untuk teh kering. Pada peti kayu untuk teh perlu dilapisi dengan bahan
yang kedap air pada dinding bagian dalam. Hal ini diperlukan untuk
mencegah penyerapan air dari luar atau penguapan dari dalam.
Kelebihan :
Umumnya bentuk kemasan kayu persegi atau persegi panjang, hal ini
untuk memudahkan penataan bahan atau barang yang dikemas.
yang berbeda ditandai oleh kelas hidrolitik atau kompleks resistensi. Melalui proses
manipulasi permukaan, resistensi hidrolitik gelas dapat sangat diperbaiki (dikompenansi).
Pelepasan alkali sangat dikurangi air (diuapi) pada suhu tinggi. Gelas berwarna yang
digunakan untuk menyimpan bahan obat peka cahaya, diperoleh melalui penambahan logam
oksida. Kekurangan utama gelas sebagai bahan pengemas adalah mudah pecah dan berat
(Dhadhang, WK., Teuku, NSS. 2012)
Bahan karet seperti produk karet sintesis dapat divulkanisasi hal ini untuk memperoleh
elastisitasnya, contohnya vulkanisasi karet mentah dengan penambahan belerang dan
pemanasan. Pada proses pembuatan terdapat bahan-bahan pembantu diantaranya :
1.
Karet klor diperoleh melalui pengklorinasian karet mentah dalam karbon tetraklorida
pasa suhu 80-110 oC. Kandungan klor berjumlah sampai 65 % pada suhu di atas 80 oC
terjadi penguraian( pemisahan HCl). Keuntungannya terletak pada kekerasannya, tidak
mudah terbakar dan memiliki kualitas yang lebih baik dalam alkali dan asam.
Karet siklo merupakan produk siklinisasi yang terbentuk melalui pemanasan karet
mentah dengan asam sulfonilat atau sulfoklorida. Karet siklo stabil terhadap lemak, asam
encer, dan alkali, akan tetapi rusak oleh hodrokarbon alifatik dan aromatik. Digunakan
untuk membuat salutan pada material wadah.
Karet sintetis memiliki kemiripan dengan karet alam dalam bangun kimianya atau
sifat fisika kimianya. Karet jenis ini juga digunakan dalam campuran dengan karet alam.
Produk ini mempunyai daya tahan mekanis yang baik, permeabilitas uap air dan gas yang
cukup, serta stabilitas yang baik terhadap minyak lemak dan parafin.
a. Poliklorbutadiena ( karet kloropren)
Pembuatannya berlangsung melelui polimerisasi dari kloropren (2-klor-1,3-butadiena).
Produk ini memiliki kekerasan yang besar, stabil terhadap pengaruh oksidatif, minyak
mineral, minyak lemak, asam dan basa encer. Permeabilitas air dan gasnya, rendah. Mereka
melunak sejak suhu kira-kira 600C (Anonim,1995).
b. Polisopren(karet isopren, karet metil)
Sifat dan penggunaannya identik dengan karet alam. Polisorpen terbentuk melalui
polimerisasi dari isopren (Anonim,1995)..
c. Polisobutilen (karet butil)
Karet butil diperoleh melalui polimerisasi campuran dari isobutan (97 %) dengan sedikit
isopren atau butadiena dalam metilen klorida pada suhu sekitar -100C (Anonim,1995).
d. Karet polisulfida
Tieolastik merupakan polikondensat dari alkalipolisulfpida dan dihalogenida alifatik. Mereka
memiliki stabilitas pembengkakan terhadap bahan pelarut, stabil terhadap penuaan dan
oksidasi, dan kekompakan mekanisnya relatif rendah.
e. Karet silicon
Karet silikon stabil terhadap minyak dan lemak serta tidak peka suhu. Permeabilitas gasnya,
sangat tinggi. Digunakan antara lain untuk material selang medicine, farmasi dan material
tutup serta bagian sintetis untuk implantasi.
f. Poliuretan
Poliuretan ini mirip karet diperoleh melalui penggantian diisosianat dengan poliester rantai
panjang, mengandung gugus hidroksil dan diakhiri dengan perajutan. Sifatnya tidak stabil
terhadap asam, basa dan air mendidih, tetapi kompak terhadap minyak dan gesekan yang
tinggi (Anonim,1995).
Penggunaan metal pada produk sediaan farmasi ini relatif terbatas. Metal ini digunakan
sebagai material kemasan yang memiliki bentuk dan sifat yang sukar diganti dengan kemasan
lain walupun metal ini mudah teroksidasi dan membentuk koosi . Metal yang biasa digunakan
yaitu timah, aluminium dan baja.
Kegunaan dari masing-masing metal :
1.
Timah sering digunakan untuk produksi kaleng erosol dengan cara electroplating
menjadi bentuk lembaran baja untuk meningkatkan resistensi terhadap korosi dan untuk
memfasilitasi penyolderan.
2.
Metal dibentuk menjadi sistem penghantaran obat yang lebih kompleks,seperti inhaler
sustained release, inhaler serbuk kering, alat untuk pemberian aerosol, bahkan jarum yang
siap untuk digunakan (Goeswin,2009).
Kelebihan dan kekurangan metal :
1.
Kelebihannya dapat digunakan untuk membuat tromol atau drum, ruahan material
dimana diperlukan kekuatan yang besar. Metal dapat pula dibentuk menjadi silinder
bertekanan tinggi untuk menyimpan produk gas.
2.
Kekurangan utama dari metal terikat dengan biaya dan control kualitas. Metal lebih
mahal harganya, dan lebih sulit untuk dibentuk menjadi kemasan yang dapat
dimanfaatkan. Untuk bentuk foil (lembaran tipis), banyak dihasilkan kemasan cacat
dikarenakan adanya lubang halus yang terbentuk selama proses manufacturing sehingga
sifatnya sangat tidak menguntungkan sebagai penghalang (terutama pada foil yang sangat
tipis) (Goeswin, 2009).
TUGAS KULIAH
TEKNOLOGI PENGEMASAN FARMASI
Tanggal : 18 April 2016
Nama
NPM
:
:
Fadillah Nurfallah
0661 14 122