Anda di halaman 1dari 21

TITRASI PENGENDAPAN

Oleh :
Dr. Sutanto, MSi

titran
Complex agent
Kimia analisis kuantitatif : Volumetri
Pertemuan ke 11

Larutan ion logam


Sampel
indikator metalokromik
Reaksi pengendapan

Tetapan hasil kali kelarutan ( Ksp)

AgCl (S) Ag+ + Cl -

[Ag ][Cl ]
K
AgCl ( S)

Ksp = [Ag+] [Cl-]

Ag+ = jumlah AgCl terlarut = S = [Cl-]

S Ksp
Beberapa nilai Ksp dan kelarutan garam pada 25C

Senyawa Ksp Kelarutan (mol/liter)

BaC2O4 2 x 10-7 4,47 x 10-4


BaSO4 1 x 10-11 3,16 x 10-6
PbSO4 2 x 10-8 1,41 x 10-4
PbCl2 1 x 10-4 0,046
AgCl 1 x 10-10 1 x 10-5
AgI 1 x 10-16 1 x 10-8
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelarutan

Suhu
Suhu Kelarutan AgCl Ksp

25C 1,78 mg/l atau 1,25 x 10-5 M 1,56 x 10-10

100C 21,1 mg/l atau 1,48 x 10-4 M 2,17 x 10-8

Pelarut (solvent)

Pengaruh ion senama terhadap kelarutan AgCl


Ion-ion senama
Kelebihan Cl+ Kelarutan Kelebihan (Ag+)
M AgCl M
0,1 1,56 x 10-9 0,1
0,01 1,56 x 10-8 0,01
0,001 1,56 x 10-7 0,001
Contoh 6.1. : Hitung kelarutan molar CaF2 :
a). Dalam air
b). Dalam 0,010 M larutan CaCl2
c). Dalam 0,010 M larutan NaF
Diketahui Ksp untuk CaF2 = 4 x 10-11

Jawab : Reaksi pelarutan CaF2 :


2+ -
CaFs (S) Ca + 2F

a). Kelarutan molar dalam air CaF2 = S


(Ca2+) =S
(F-) = 2S
(Ca2+) (F-)2 = Ksp
(S) (2S)2 = Ksp
S = 2,1 x 10-4 mol/liter

b). Kelarutan molar CaF2 dalam 0,010 M CaCl2

S = 3,2 x 10-5 mol/liter

c). Kelarutan dalam 0,010 M NaF


S = 4 x 10-7 mol/liter
Kef adalah ketetapan solubility product (Ksp) yang memperhitungkan kondisi pH
larutan. Dengan menggunakan persamaan-persamaan di atas dapat dihitung bahwa
kelarutan molar CaF2 dalam HCl pH = 3 adalah : (Ksp) = 4 x 10-11

Ca + 2F -
2+
CaFs (S)
1 = 0,38
12 = 0,14
Kef = 2,9 x 10-14

Kelarutan CaF2 = [Ca2+] = S


(Ca2+) = S
CF = (HF) + (F ) = 2S
(S) (2S)2 = 2,9 x 10-10
S = 4,2 x 10-4 mol/liter

Dalam larutan netral, kelarutan CaF2 = 2,15 x 10-4 mol/liter artinya kelarutan CaF2 2
kali lebih besar dalam pH 3.
analit titran reaksi pengendapan

Cl- AgNO3 Cl- + AgNO3 AgCl(S) + NO3-

Ag+ KSCN Ag+ + KSCN Ag SCN(S) + K+

SO4-2 BaCl2 SO4= + BaCl2 BaSO4 + 2 Cl-

Zn2+ K4Fe(CN)6 3Zn2+ + 2K4Fe(CN)6 K2Zn3(Fe(CN)6)2 + 6K+

C2O42 Pb(CH3COO-)2 C2O4= + Pb(CH3COO-)2 PbC2O4 + 2CH3COO-

Pb2+ H2SO4 Pb2+ + H2SO4 PbSO4 + 2H+


Tabel 14 : Data titrasi 50 ml 0,10 M NaCl
dengan 0,10 M AgNO3
AgNO3 (Cl-) pCl
0,0 0,10 1,00
10,0 0,067 1,17
20,0 0,043 1,37
30,0 0,025 1,60
40,0 0,011 1,96
49,0 0,0010 3,00
49,9 1,0 x 10-4 4,00
50,0 1,0 x 10-5 5,00
50,1 1,0 x 10-6 6,00
51,0 1,0 x 10-7 7,00
60,0 1,1 x 10-8 7,96
Pertanyaan:
1. Mengapa pada titrasi pengendapan suhu harus
dipertahankan/tidak boleh berubah?
2. Mengapa pada titrasi pengendapan sebaiknya pH larutan
tidak berubah ?
3. Manakah yang lebih teliti, titrasi dengan konsentrasi 0,1 N dan
0,001 N. Berapa kesalahan relatif masing-masing ?
4. Berapakah volume analit yang sebaiknya digunakan
agar titrasi teliti sampai 0,01 % ?
Analisis volumetri dengan perak nitrat sebagai titran
pengendap dikenal dengan metode Agentometri :

Ada tiga cara titrasi argentometri yaitu


cara Mohr,
cara Volhard dan
cara Fajans,
Cara Mohr
Titrasi cara Mohr menggunakan garam kromat yang larut (K2CrO4)
sebagai indikator. Pada titik ekivalen kelebihan ion perak akan membentuk
endapan perak kromat yang berwarna kemerahan. Pada titrasi klorida dan
bromida dengan AgNO3 reaksi yang terlibat adalah L

Cl - + Ag+ AgCl (S)


=
2Ag+ + COO
CrO4 4= Ag2 CrO4(S)

Ksp, AgCl = 1 x 10-10 kelarutan AgCl = 1 x 10-5 mol/liter


Ag2CrO4 = 2 x 10-12 kelarutan Ag2CrO4 = 3,7 x 10-5 mol/liter

5 Ksp 2 10 12
[Cl ] Ksp(AgCl) 1 10
[CrO 4 ] 2
[Ag ] (1 10 5 ) 2
[Cl ] [Ag ] 0,02 M
Titrasi cara Mohr terbatas pada pH 6 - 9

2 CrO4= + 2H + 2 HCrO =4 Cr 2 O 7= + H 2O Kond. asam

2 Ag+ + 2 OH - 2 AgOH Ag 2 O + H 2 O Kond. basa


Cara Volhard
Teknik indikator besi membentuk ion kompleks berwarna

Ag+ + SCN - Ag SCN (S)


Fe 3+ + SCN Fe (SCN) 2+
Permasalahan titrasi ion klorida tak langsung.

AgCl (P) + SCN - Ag SCN (P) + Cl -

Ksp AgCl > Ksp AgSCN sehingga reaksi tersebut cenderung ke kiri.

Penanggulangan

Pertama endapan AgCl disaring

Kedua melindungi partikel AgCl sehingga tidak dapat


bereaksi dengan SCN-. Pelindung partikel yang
dimaksud adalah nitrobenzena
Modifikasi metode Volhard dapat diterapkan untuk analisis
sianida, CN-,
oksalat (C2O4=),
Sulfida (S=),
kromat (CrO4=),
karbonat (CO3=),
tiosianat (SCN-)
dan ion-ion lain yang mungkin dapat diendapkan sebagai
garam perak.
Cara Fajans
Teknik indikator adsorpsi.

Cl- + Ag+ AgCl s

Cl - M+

Sebelum titik ekivalen Cl - AgCl Cl - M + F indikator

Cl - M+ lapisan sekunder
lapisan primer

Ag +

Setelah titik ekivalen AgCl Ag F

Ag +
F
F
Penggunaan indikator adsorpsi harus diperhatikan 8
hal

1. Endapan tidak boleh terkoagulasi membentuk agregat, tetapi harus tetap


terdispersi sebagai koloid. (perlu koloid pelindung, misalnya dextrin)
2. Konsentrasi indikator harus cukup rendah supaya tidak membentuk endapan.
3. Indikator tidak boleh terserap terlalu kuat atau terlalu lemah.
4. pH larutan harus diperhatikan karena indikator adalah asam organik lemah
yang sangat tergantung kepada pH.
5. Indikator dipilih yang bermuatan berlawanan dengan muatan ion titran.
6. Hindarkan titrasi larutan yang memiliki konsentrasi tinggi (pekat) karena:
menyebabkan flokulasi ; menurunkan jumlah indikator yang terserap karena
adanya kompetisi dengan anion sehingga perubahan warna tidak tajam
7. Jangan diaduk-aduk terlalu kuat (suhu dapat berubah)
8. Hindarkan titrasi larutan yang terlalu encer, perubahan warna kurang peka
(titrasi larutan klorida < 0,005 M jarang dilakukan).
Beberapa penggunaan indikator titrasi
Indikator analit titran keadaan
Diklorofluorescein Cl- Ag+ pH 4
Fluorescein Cl- Ag+ pH 7 - 8
Eosin Br-, I-, SCN- Ag+ pH 2
Torin SO4= Ba2+ pH 1,5 3,5
Hijau Bromokresol SCN Ag+ pH 4 - 5

Metil jingga Ag+ Cl- Larutan asam


Rodamin 6 G Ag+ Br- HNO3 0,3 M
Ortokhrom T Pb2+ CrO42- Netral
Biru Bromofenol Hg2 2+ Cl- 0,1 M
Pertanyaan dan soal latihan

1. Mengapa titrasi pengendapan cara Mohr harus


dilakukan pada pH 6-8. Jelaskan.
2. Mengapa pada titrasi pengendapan sebaiknya pH dan
suhu larutan tidak berubah?
3. Jelaskan apa perbedaan titrasi cara Mohr; Fajans ; dan
cara Volhard
1. Hitung Molaritas larutan yang dibuat dengan cara :15,839 g
AgNO3 dilarutkan dengan air suling menjadi satu liter larutan.

2. Hitung nilai titer 0,0964 M AgNO3 untuk klorida dan bromida.

3. Hitung kelarutan molar BaSO4 dalam 0,020 M K2SO4.

4. Hitung nilai pCl dari larutan 0,010 M CaCl2


5. Sebuah industri memerlukan 2,0 g klorida ion per galon.
Larutan klorida yang tersedia dianalisis sebagai berikut: 50 ml
larutan dititrasi cara Mohr menggunakan 0,1500 M AgNO3.
Jika 25,80 ml larutan AgNO3 diperlukan untuk mencapai titik
ekivalen, dan titrasi blangko memerlukan 0,08 mL, hitung
berapa liter larutan klorida tersebut yang harus ditambahkan
untuk memenuhi kebutuhan klorida tersebut?

Catatan: Masa atom relatif Ag = 108

Anda mungkin juga menyukai