Anda di halaman 1dari 24

DASAR ANALISA KUALITATIF

1. Kesetimbangan Kimia :
Reaksi aA + bB <==> cC + dD
K = [C]c [D]d / [A]a [B]b
Harga K (konstanta kesetimbangan ) dipengaruhi Suhu.
Ingat Asas Le Chatelier.

2. Reaksi Berkesudahan
 Pembentukan Endapan : Ag+ + Cl-  AgCl(s)
 Pembentukan Gas : Na2S + 2HCl  H2S(g) + 2NaCl
3. Kesetimbangan Ion
Ionisasi Air : H2O + H2O <== > H3O+ + OH-
Harga Kw tergantung suhu.
Kesetimbangan asam Basa.
 Asam Lemah, Basa Lemah, Buffer, Hidrolisa

 Reaksi garam Logam berat:


CuSO4  Cu2+ + SO42-
H2O < == > OH- + H+
|
Cu(OH)+
4. Kesetimbangan padat-cair / Hasil kali kelarutan
Pembentukan endapan  penting untuk analisa
kualitatif.
Pemisahan berdasarkan kelarutan zat.
Kelarutan (s) : Banyaknya zat yang dapat larut dalam
sejumlah pelarut tertentu.
 Gram zat terlarut / 100 gram pelarut.
 Konsentrasi Molar dari larutan jenuh.

 Endapan : Zat yang memisahkan diri dari larutan


sebagai fase padat. Terjadi karena larutan jenuh oleh
zat terlarut.
 Kelarutan Tergantung pada :
 Suhu, Tekanan, Konsentrasi zat dalam larutan
 Komposisi pelarut
 Ksp = Hasil kali konsentrasi ion ion dalam larutan jenuh
garam garam yang relatif tidak larut adalah tetap pada
suhu tertentu.
Ksp >, s >, Konsentrasi ion >.
Ksp <, Zat makin sukar larut.
 Q = Hasil kali konsentrasi ion ion dalam larutan pada
kondisi sesaat.
Q > Ksp : Sudah Terjadi pengendapan.
Q = Ksp : Terjadi kesetimbangan dalam larutan jenuh, mulai
terjadi pengendapan.
Q < Ksp : Belum tercapai kesetimbangan, Pengendapan
belum terjadi.
 Hasil kali konsentrasi ion ion dapat diturunkan dengan :
Pengenceran : menurunkan konsentrasi ion, makin banyak
pelarut yang ditambahkan, maka makin banyak garam yg
larut.
Mengeluarkan salah satu ion yg ada dalam kesetimbangan
melalui : pembentukan elektrolit lemah , pembentukan gas
dan pembentukan endapan.
Aplikasi Ksp pada pemisahan Kation:
 Pengendapan Sulfida
H2S reagent (asam lemah) yang dapat terionisasi:
H2S < == > H+ + HS- K1
HS- < == > H+ + S2- K2
K1 =[H+ ][HS-] /[H2S] = 9,1 x 10-8
K2 =[H+ ][S2- ]/[HS-] = 1,2 x 10-13
Dimana K1 x K2 = [H+]2[S2-] / [H2S] = 1,09 x 10-22 ~ 10-22

Pada 25oC dan 1 atm larutan jenuh H2S 0,1M sehingga :


[H+]2[S2-] / [H2S] = [H+]2[S2-] / [0,1] = 10-22
[S2-] =10-23 / [H+]2
 Ada korelasi antara S2- dengan H+. Dengan mengatur [H+],
dengan penambahan asam basa  [S2-] dapat
disesuaikan untuk mencapai nilai tertentu yang diinginkan
. (pemisahan kation gol. II dan III).

 Contoh:
Larutan mengandung CuSO4 0,1M dan MnSO4 0,1M.
Apa yang terjadi bila:
-larutan diasamkan hingga pH = 0 dan dijenuhkan dengan
H2S.
- Larutan ditambah (NH4 )2S hingga pH menjadi 10.
- Diketahui Ksp CuS = 1 x 10-44 dan MnS = 1,4 x 10-15 .
Kesetimbangan Senyawa Kompleks.
 Reaksi pembentukan kompleks  untuk pemisahan dan
identifikasi.
Contoh : Cu2+ + NH4OH  Cu(OH)2 (s)
Cu(OH)2 (s) + NH4OH  Cu(NH3)42+ (biru tua)
 konstanta pembentukan (Kf ) = Konstanta kesetimbangan
untuk pembentukan ion kompleks
Ag+ + 2 NH3 < == >[Ag(NH3)2]+
Kf =[Ag(NH3)2]+ /[Ag+][NH3] 2
 konstanta Dissosiasi ( Kd) = Konstanta Kesetimbangan
untuk penguraian ion kompleks
[Ag(NH3)2]+ < ==> Ag+ + 2 NH3 ;
Kd =[Ag+][NH3] 2/[Ag(NH3)2]+
 Jadi hubungan antara Kf dan Kd adalah
Kf = 1 / Kd
Contoh :
1. Hitung jumlah minimum NH3 yg diperlukan untuk
melarutkan 0,02 mol AgCl dalam air secukupnya untuk
mendapatkan larutan 1 liter.
AgCl(s) + 2 NH3 < == >[Ag(NH3)2]+ + Cl-
0,02 2(0,02) 0,02 0,02
Berapa jumlah NH3 berlebih agar dapat memenuhi Kd
untuk ion kompleks?
Ksp AgCl = 1,8 x 10-10 dan Kd [Ag(NH3)2]+ = 6,3 x 10-8
 Jawab:
AgCl(s) < == > Ag+ + Cl- ; Ksp =[Ag+][Cl-] = 1,8 x 10-10 pers (1)
Ag(NH3)2]+ < ==> Ag+ + 2 NH3
Kd =[Ag+][NH3] 2/[Ag(NH3)2]+ = 6,3 x 10-8 pers(2)

Dari pers (1) :


[Ag+] = Ksp/[Cl-] = 1,8 x 10-10 / 0,02 = 9 x 10-9 M
Dari pers (2) :
[NH3] 2 = Kd [Ag(NH3)2]+ /[Ag+] = 6,3 x10-8 .(0,02) /(9 x 10-9 )
[NH3] = 0,37 M
Jadi Jumlah total NH3 = jml mol NH3 secara teoritis + jml mol
yg diperlukan untuk memenuhi harga Kd.
[NH3] total = 0,04 + 0,37 = 0,41 mol.
 Hitung molaritas KCN yg ditambahkan untuk melarutkan
0,02 mol AgCN dalam 1 liter.
AgCN(s) < == > Ag+ + CN-; Ksp=[Ag+][CN-] = 1,2 x 10-16 pers (1)
[Ag(CN)2]- < == >Ag++ 2CN- ; Kd = [Ag+][CN]2 / [Ag(CN)2]- = 1,8x10-19
pers (2)
Untuk melarutkan 0,02 mol AgCN dalam KCN:
AgCN(s) + CN- [Ag(CN)2]-
0,02 0,02 0,02
Dari pers (1) : [Ag+] = Ksp / [CN-] = 1,2 x 10-16 / [CN-]
Dari pers (2) : [Ag+][CN]2/[Ag(CN)2]- = Kd
=> {1,2 x 10-16 / [CN-]}[CN-]2 = 1,8 x 10-19
0,02
[CN-] = 3,0 x 10-5
Jadi CN total = 0,02 + 3 x 10-5 ~ 0,02 mol

Jadi Kd cukup besar  mol ligand yang diperlukan untuk


terbentuk kompleks cukup besar.
PEMISAHAN ION ION DENGAN PENGONTROLAN
REAGENT PENGENDAP
 Dasar : Perbedaan Ksp dari ion ion sample terhadap
reagent pengendap. Secara umum Ksp <, maka
akan mengendap lebih dulu.
 Bagaimana cara memisahkan 2 ion atau lebih ?
 Apakah dapat dipisahkan?
 Bagaimana mengatur kondisi pemisahan?

 METODE HIDROKSIDA
Contoh : Suatu larutan mengandung ion Fe3+ dan ion Mg2+
masing masing 0,1M. Jika Ksp Fe(OH)3 = 4 x 10-38 dan Ksp
Mg(OH)2 = 1,8 x 10-11. Apakah kedua ion tersebut dapat
dipisahkan?
 Jawaban.
Dari harga Ksp, maka Fe (OH)3 akan mengendap lebih
dulu, dan diharapkan mengendap sempurna sehingga
hanya ada 1/1000 bagian Fe(OH)3 yang masih ada dalam
larutan { 1/1000 x 0,1 M = 10-4 M}.
 Konsentrasi (OH)- yang diperlukan :
Fe(OH)3 < == > Fe3+ + 3(OH-)
10-4 M 10-4 M
Ksp = [Fe3+][OH-]3
[OH-] = 3√ Ksp /[Fe3+] = 3√ 4x10-38 /( 10-4 )
[OH-] = 7,4 x 10-12
 Apakah Mg(OH)2 mengendap saat Fe(OH)3 mengendap
sempurna?
Saat [OH-]= 7,4 x 10-12 ,
maka [Mg2+][OH-]2 = (0,1) x (7,4 x 10-12)2
=5,48 x 10-24 < Ksp Mg(OH)2
Jadi Mg(OH)2 belum mengendap, saat Fe(OH)3
mengendap sempurna.
 Untuk mengontrol agar Fe3+ dapat dipisahkan dari Mg2+,
maka pH diatur.
Untuk Fe3+: [OH-] = 7,4x10-12
pOH = 11,13 atau pH=2,87 (antara 2 – 3).
Kapan Mg2+ mulai mengendap?
Ksp Mg(OH)2 = [Mg2+][OH-]2
(0,1)(OH-)2 = 1,8x10-11
(OH-) = 1,3 x10-5
pOH = 4,87 atau pH = 9,13

 jadi pH diatur : Untuk Fe3+ pada pH 2 – 3 maka Fe(OH)3


mengendap lalu endapan dicuci dengan asam.

0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.


Fe3+ Mg2+
 METODE SULFIDA
REAGENT Sulfida (H2S) 0,1 M sering digunakan sebagai
reagent pengendap.
H2S < ==> H+ + HS- K1 = 5,7 x 10-8
HS- < ==> H+ + S2- K2 = 1,2 x 10-15
K1 x K2 = (H+)(HS-) x (H+)(S-2) = (H+)2 (S-2)
(H2S) (HS-) (H2S)
(S2-) = K1 x K2 (H2S) = 6,8 x 10-24
(H+)2 (H+)2
 Contoh.
Carilah kondisi pemisahan dimana terdapat ion Cd2+ dan Tl+
dalam larutan dengan konsentrasi masing masing 0,1 M
dengan metode Sulfida. Ksp CdS = 2 x 10-28 dan Tl2S = 10-22.
Konsentrasi (S2-) yg diperlukan untuk mulai mengendap.
Ksp CdS = [Cd2+][S2-]
2 x 10-28 = (0,1)(S2-)
[S2-] = 2x10-27

KspTl2S = [Tl+]2 [S2-]


10-22 = (0,1)2(S2-)
[S2-] = 10-20

Karena kelarutan CdS < Tl2S maka CdS mengendap lebih


dulu.
CdS mengendap sempurna saat konsentrasi dalam larutan
1/1000 x 0,1 M =10-4M = [Cd2+].
Maka [S2-] yang diperlukan :
Ksp / [Cd2+]= 2x10-28 /10-4 = 2x10-24 M.

Atau pH mengendap sempurna :


[H+]2 = 6,8 x 10-24 = 6,8x10-24
[S2-] (2x10-24)
[H+] = 1,84 maka pH = -0,26
CdS mulai mengendap pada pH ?:
[H+]2 = 6,8 x 10-24 = 6,8x10-24
[S2-] 2x10-27
[H+] = 58,31 maka pH = -1,76

Tl2S mulai mengendap pada pH ?


[H+]2 = 6,8 x 10-24 = 6,8x10-24
[S2-] 10-20
[H+] = 0,026 maka pH = 1,58
Kondisi pemisahan :

0. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.


Cd2+ Tl+
TEKNIK ANALISA KUALITATIF
1. Pengambilan sampel untuk analisis ;
 Berat sampel ± 15 – 30 mg.
2. Pelarutan sampel.
 ± 15 – 30 mg sampel dilarutkan dalam 3 ml pelarut 
ambil 1 ml untuk dianalisis.
 Macam macam pelarut:
 Akuadest
 HCl encer
 HNO3 encer
 HCl pekat
 HNO3 pekat
 Akua regia
 Bila tak larut , maka beri Na2CO3 (75 mg) didihkan dgn 10
ml air selama ½ jam.  pisahkan. Cairan / filtrat dipakai
untuk analisa kation. Endapan ( bentuk karbonat) dilarutkan
dlm HNO3 atau akua regia.
 Bila tidak larut  endapan dicuci dengan etanol 
Keringkan  tambah Na2CO3 dan lebur hingga putih 
larutkan.
3. Penambahan Pereaksi
4. Penambahan H2S.
5. Hindari kontaminasi H2S dalam aseton oleh asam
 terbentuk tioaseton shg endapan sulfida tak
terbentuk.
6. Penambahan dan penguapan larutan
7. Pemisahan endapan
8. Pencucian endapan
9. Pelarutan Endapan
10. Uji untuk gas
•  Anion : CO32- , S2- , SO32- , S2O32- , ClO- diidentifikasi
gas yg dibebaskan.
•  NH3 , H2S , SO2 uji dgn kertas saring yg diberi
pereaksi.
11. Uji nyala
•  Untuk Logam alkali dan alkali tanah
•  Digunakan kawat Pt atau Ni-Cr yg dicelupkan dlm HCl
pekat, lalu panaskan dlm nyala suhu tinggi
Warna nyala Unsur
 Kuning keemasan Na
 Ungu K
 Merah bata Ca
 Merah Tua Sr
 Hijau kekuningan Ba
 Biru abu abu Pb,
As, Sb,
Bi, Cu

Anda mungkin juga menyukai