Kelas/Semester : XI/2
Kompetensi Dasar :
Indikator :
1. Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar
larut
2. Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau
pengendapannya
3. Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air
4. Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data Ksp atau
sebaliknya.
Tujuan Pembelajaran : Melalui materi kelarutan dan hasil kali kelarutan, siswa diharapkan
mampu :
2. Sabrilya Assya
Kelas : XI MIPA 3
1
1. Apakah pengertian dari kelarutan (solubility) ?
Jawab : Kelarutan adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarut.
3. Bagaimana hubungan antara kelarutan dan hasil kali kelarutan secara matematis ?
Jawab : Dalam persamaan reaksi AxBy(s) → xAy+(aq) + yBx-(aq)
Ksp = [Ay=]x[Bx-]y
= (xs) x(ys)y
= (xx x yy) s(x+y)
𝑥+𝑦 𝐾𝑠𝑝
Jadi, Ksp = (xx x yy) s(x+y) dan s = √𝑥 𝑥 . 𝑦𝑦
5. Tuliskan hubungan kelarutan dengan tetapan hasil kali kelarutan untuk zat elektrolit
berikut ?
a. H2SO4 b. Al(OH)3
Jawab :
a. H2SO4 → 2H+ + SO42- b. Al(OH)3 → Al3+ + 3OH-
s 2s s s s 3s
+ 2 2- 3+ - 3
Ksp : [H ] [SO4 ] Ksp : [Al ] [OH ]
2
: (2s) x s : s x (3s)3
: 4s3 : 27s4
3 𝐾𝑠𝑝 4 𝐾𝑠𝑝
s: √ s : √ 27
4
2
6. Diketahui Ksp Ag2SO4 = 1,6 x 10-8 (Mr = 312) dengan volume 200 ml. Tentukan :
a. kelarutan Ag2SO4
b. massa Ag2SO4
Jawab :
a. Ag2SO4 → 2Ag2+ + SO42-
s 2s s
Ksp Ag2SO4 : [Ag ] [SO42-]
2+ 2
: (2s)2 x s
: 4s3
3 𝐾𝑠𝑝 3 1,6 𝑥 10−8 3
s: √ =√ = √4 𝑥 10−9 = 1,58 x 10-3 M
4 4
Jadi kelarutan (s) adalah 1,58 x 10-3 M
𝑔𝑟 1000
b. M = 𝑀𝑟 𝑥 𝑚𝑙
𝑀 𝑥 𝑀𝑟 𝑥 𝑚𝑙 1,58 x 10−3 x 312 x 200
gr = = = 0,098 gram
1000 1000
Jadi, massa Ag2SO4 adalah 0,098 gram
8. Larutan jenuh AgNO3 ke dalamnya ditambahkan larutan AgCl dan asam nitrat
(HNO3). Berdasarkan penjelasan pada no.7, Bagaimana pengaruh tingkat kelarutan
AgNO3 setelah penambahan kedua larutan tersebut ?
Jawab :
AgNO3 → Ag+ + NO3-
AgCl → Ag+ + Cl-
HNO3→ H+ + NO3-
Penambahan AgCl dan HNO3 akan menyebabkan kelarutan ion-ion Ag maupun NO3
dalam reaksi menjadi berkurang. Jadi, penambahan ion senama akan menurunkan
kelarutan.
9. Tentukan kelarutan PbI2 (Ksp = 1,6 x 10-8) dalam larutan Pb(NO3)2 0,1 M !
Jawab :
PbI2 → Pb 2+ + 2I-
s s 2s
Pb(No3)2 → Pb + 2NO3-
2+
3
[I-] = √16 𝑥 10−8
[I-] = 4 x 10-4 M
Jadi, kelarutan PbI2 adalah 4 x 10-4 M
8 x 10-15 = s x (2s)2
8 x 10-15 = 4s3
3 8 𝑥 10−15 3
s = √ = √2 𝑥 10−15
4
s = 1,26 x 10-5 mol L-1
Jadi, kelarutan Fe(OH)2 dalam akuades adalah 1,26 x 10-5 mol L-1
12. Mengapa kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air, tetapi larut dalam larutan
HCl ?
Jawab :
Kalsium karbonat (CaCO3) sukar larut dalam air dikarenakan daya tarik antar molekul
kalsium karbonat lebih besar dari daya tarik antar molekul kalsium karbonat dengan
molekul air. Sedangkan pada larutan HCl daya tarik molekul kalsium karbonat dengan
4
molekul HCl lebih besar daripada daya tarik antar molekul kalsium karbonat sehingga
menyebabkan kalsium karbonat (CaCO3) melarut. Hal tersebut dapat dijelaskan
melalui reaksi kesetimbangan berikut.
CaCO3 → Ca2+ + CO32-
Dalam larutan asam, ion CO32- akan diikat oleh ion H+ membentuk HCO3- atau
H2CO3. H2CO3 selanjutnya akan terurai membentuk CO2 dan H2O. Hal ini akan
menggeser kesetimbangan ke kanan atau dengan kata lain, menyebabkan CaCO3
melarut.
13. Dalam suatu larutan kita dapat mengetahui apakah larutan tersebut berbentuk endapan
atau tidak melalui harga Ksp dan Qc. Bagaimanakah ketentuan dari harga Ksp dan Qc
tersebut sehingga larutan dapat dikatakan membentuk endapan atau tidak ?
Jawab : 1. Qc< Ksp, berarti larutan belum jenuh, belum terbentuk endapan
2. Qc = Ksp, berarti larutan tepat jenuh, tetapi belum terbentuk endapan
3. Qc > Ksp, berarti lewat jenuh, terbentuk endapan
14. Untuk mengetahui terbentu atau tidak terbetuknya endapan PbI2, campurkan 50 ml
larutan Pb(NO3)2 0,01 M dengan 100 ml larutan Nal 0,1 M . Dari pencampuran kedua
senyawa tersebut, apakah terbentuk endapan PbI2 ? (Ksp PbI2 = 6 x 10-9).
Jawab :
Diketahui: Volume larutan Pb(NO3)2 = 50 ml
Molaritas Pb(NO3)2 = 0,01
Volume NaI = 100 ml
Molaritas NaI = 0,1 M
Ksp PbI2 = 6 x 10-9
Ditanya : Terbentuknya endapan PbI2
Penyelesaian :
o Mol Pb2+ mula-mula : V x M : 50 x 0,01 = 0,5 mmol
o Mol I- mula-mula : 100 x 0,1 = 10 mmol
o Volume total dalam campuran : 150 ml
o Reaksi yang terjadi yaitu :
Pb(NO3)2(aq) → Pb2+ + 2NO3- NaI → Na+ + I-
0,5 mmol 0,5 mmol 10 mmol 10 mmol
2+
o [Pb ] setelah terjadi pencampuran :
𝑚𝑜𝑙 𝑃𝑏 2+ 0,5
= = 3,3 𝑥 10−4 M
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 150
o [I-] setelah terjadinya pencampuran :
𝑚𝑜𝑙 𝐼 − 10
= 150 = 6,67 𝑥 10−3 M
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
o [Pb2+] [I-] setelah pencampuran :
3,3 𝑥 10−4 x 6,67 𝑥 10−3 = 148,15 x 10-10 M
o Karena [Pb2+] [I-] < Ksp atau 148,15 x 10-10 M < 6 x 10-9, maka tidak
terbentuk endapan.
5
15. Sebanyak 100 ml larutan AgNO3 0,001 M dimasukkan ke dalam 100 ml larutan NaCl
0,01 M. Jika diketahui Ksp AgCl = 1,6 x 10-10, prediksilah apakah terbentuk endapan!
Jawab :
o mol AgNO3 = 0,001 x 100 = 0,1 mmol
o mol NaCl = 0,01 x 100 = 1 mmol
o reaksi yang terjadi :
AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3
m 0,1 1 - -
r 0,1 0,1 0,1 0,1
s - 0,9 0,1 0,1
𝑛 0,1
o M AgCl : = = 5 x 10-4
𝑣𝑡𝑜𝑡 200
o AgCl → Ag+ + Cl-
5 x 10-4 5 x 10-4 5 x 10-4
o Hasil kali ion = [Ag+] [Cl-]
= 5 x 10-4 x 5 x 10-4
= 2,5 x 10-7
o Hasil kali ion > Ksp : 2,5 x 10-7 > 1,6 x 10-10 sehingga terbentuk endapan.