Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

JENIS DAN BAHAN KEMASAN PRODUK PANGAN


KEMASAN PLASTIK

DISUSUN OLEH :

1. ANDRINA ANISA PITRI (J1A018011)


2. BAIQ CANDRA PUSPITASARI (J1A018027)
3. PUTRI DWI IRMA (J1A018089)
4. ROSMAWATI (J1A018097)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2020
JENIS DAN BAHAN KEMASAN PANGAN
KEMASAN PLASTIK

A. Pengertian Kemasan Plastik


Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaran-lembaran yang
mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Bahan utama pembuat plastik adalah resin, baik
alami (dammar, oleoresin, terpentin) maupun sintetik (polietilena, polipropilena, poli vinil
chlorida). Untuk memperbaiki sifat plastik dapat ditambah bahan lain seperti filler,
plasticizer, lubricant, anti oksidan, zat warna, dan sebagainya.
Kemasan plastik dapat berbentuk kemasan kaku maupun kemasan yang mudah dibentuk
atau fleksibel. Untuk mengemas produk padat dan tidak memerlukan perlindungan khusus
maka digunakan plastik yang fleksibel. Contoh produk yang dikemas menggunakan plastik
fleksibel yaitu keripik, tahu, tempe dan lain-lain. Sedangkan untuk mengemas produk yang
memerlukan perlindungan seperti produk yang berbentuk cair atau pasta maka digunakan
plastik yang kaku namun bisa dibentuk, misalnya kemasan dalam bentuk botol, kotak atau
jerigen plastik. 
Kemasan plastik banyak digunakan dengan pertimbangan bahan tersebut mudah
dibentuk sesuai dengan keinginan, tidak bersifat korosif (mudah berkarat), tidak
memerlukan penanganan khusus. Dalam dunia perdagangan dikenal ada plastik khusus
untuk mengemas bahan pangan (food grade) dan plastik untuk mengemas bahan bukan
pangan (non-food grade). Oleh karena itu bila akan memilih plastik untuk mengemas bahan
dan produk pangan maka harus dipilih yang food grade.

B. Sifat Dan Fungsi Kemasan Plastik


1. Sifat Bahan Plastik
Plastik secara umum mempunyai sifat:
 Sifat tembus pandang (clarity) yang baik.
 Stiffnes: kekakuan dinyatakan dalam psi/100, ASTM 0790.
 Permeabel terhadap gas.
 Mar resisteance Ketahanan terhadap segala bentuk benturan, gesekan, dll.
 Warpage : dapat dilengkungkan/dibengkokan, berhubungan dengan sifat mengerut
dalam cetakan.
 Impact Strength : berhubungan dengan ketahanan terhadap benturan.
 Tear Strength : berhubungan dengan ketahanan terhadap sobekan
2. Fungsi
 Sebagai pengemas pangan
 Mempermudah konsumen untuk mengenali serta membawanya
 Untuk mewadahi dan/atau membungkus pangan baik yang bersentuhan langsung
maupun tidak langsung dengan pangan
 Untuk menjaga pangan tetap bersih serta mencegah terjadinya kontaminasi
mikroorganisme; menjaga produk dari kerusakan fisik; menjaga produk dari
kerusakan kimiawi (misalnya permeasi gas, kelembaban/uap air)
 Mempermudah pengangkutan dan distrisbusi
 Mempermudah penyimpanan
 Memberikan informasi mengenai produk pangan dan instruksi lain pada label
 Menyeragamkan volume atau berat produk dan membuat tampilan produk lebih
menarik sekaligus menjadi media promosi

C. Jenis-Jenis Kemasan Plastik


1. Polyethylene Terephthalate (PET/PETE)
Biasanya di temukan pada kemasan air mineral, botol kecap, minyak goreng, saus
sambal, dan sebagainya. Ada beberapa ciri-ciri yang mudah dikenali dari jenis plastik
PET/PETE ini, antara lain jernih, kuat, tahan pelarut, kedap air dan gas, serta mudah
lunak jika berada pada suhu 80 derajat Celcius. Jika dipakai berulang-ulang, apalagi
untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botolnya itu akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogen yang bisa menyebabkan kanker. Maka dari itu, sebaiknya
jenis kemasan plastik yang satu ini disimpan di tempat yang sejuk dan hidarkan dari
tempat yang memiliki suhu diatas 80 derajat Celcius.
2. High Density Polyethylene (HDPE)
Jenis plastik ini biasa temukan pada plastik kemasan yang diberi tanda segitiga
dengan nomor dua di dalamnya. HDPE biasanya terdapat dalam botol deterjen, jus
kemasan, minyak, serta beberapa produk susu kemasan. Ciri-ciri HDPE adalah semi
fleksibel, tahan bahan kimia, dan lembab. Meskipun dikenal cukup aman dari reaksi
bahan kimia, tapi jenis plastik HDPE ini bisa berubah lunak jika berada pada suhu 75
derajat celcius. HDPE direkomendasikan untuk satu kali pemakaian saja, karena
pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Senyawa ini bisa
mengakibatkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, gangguan menstruasi bahkan bisa
menyebabkan keguguran bagi ibu hamil, jadi perlu berhati-hati.
3. Polyvinyl Chloride (PVC)
Jenis plastik yang ini mungkin sudah cukup familiar di kalangan masyarakat dalam
wujud pipa peralon atau pipa PVC. Jenis plastik ini memiliki tanda gambar segitiga
dengan nomor tiga di dalamnya. Tapi jangan salah, ternyata PVC banyak digunakan
untuk mengemas mentega, margarine, dan minyak goreng karena tahan terhadap
minyak dan memiliki permeabilita yang rendah terhadap air dan gas. PVC juga
digunakan untuk mengemas perangkat keras (hardware), kosmetik, dan obat-obatan.
PVC ini memiliki sifat kuat dan cukup keras, namun bisa berubah menjadi lunak jika
berada pada suhu 80 derajat celcius. PVC banyak digunakan sebagai bahan pakaian,
perpipaan, atap, dan lain lain. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama,
dan mudah dirangkai. Meskipun begitu, PVC juga mengandung komponen berbahaya
yang terdiri dari vinyl chloride monomer VCM), ester ftalat (DEHP, DIDP), senyawa
Pb, dan semi karbazid (SEM) sehingga tidak boleh digunakan untuk menyimpan
makanan dan minuman, karena mengandung zat diethylhydroxylamine (DEHA) yang
bisa merusak organ tubuh ginjal dan hati.
4. Low Density Polyethylene (LDPE)
Bergambar segitiga dan diberi nomor empat, jenis plastik ini biasa disebut LDPE.
Umumnya digunakan sebagai plastik pembungkus makanan, dan kantung plastik
supermarket yang biasa di gunakan. Sifat dari plastik ini kuat, fleksibel, kedap air,
permukaannya tidak jernih dan dapat berubah menjadi lunak jika berada pada suhu 70
derajat celcius. LDPE memiliki kemampuan perlindungan yang baik terhadap reaksi
kimia dan menjadi salah satu jenis plastik yang sering digunakan untuk membungkus
makanan dan minuman.
5. Polypropylene (PP)
Polypropylene di temukan pada plastik dengan gambar segitiga bernomor lima.
Plastik ini biasanya ditemukan pada kotak makanan, atau botol obat. Botol berbahan PP
tahan terhadap bahan kimia, panas dan minyak, tapi akan melunak pada suhu 140
derajat celcius. Polypropylene merupakan jenis plastik terbaik untuk digunakan sebagai
kemasan makanan dan minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia, dan
cukup tahan terhadap suhu panas.
6. Polystyrene (PS)
Jenis plastik Polystyrene ini juga dikenal dengan sebutan styrofoam. Jenis kemasan
ini memiliki sifat kaku, buram, terpengaruh terhadap lemak dan pelarut, cukup mudah
dibentuk dan berubah menjadi lunak jika berada pada suhu panas 95 derajat celcius.
Wadah styrofoam dapat ditemukan sebagai kemasan makanan beku, hidangan siap saji,
bahkan dapat dibuat sebagai piring, garpu, kemasan kopi dan sendok plastik. Styrofoam
diketahui bisa mengeluarkan zat styrene jika dipanaskan apalagi ketika mengunakan
microwave. Karena zat styrene ini bisa menimbulkan kerusakan otak, menggangu
sistem reproduksi, hingga sistem syaraf. Maka dari itu sangat dianjurkan untuk
menghindari jenis kemasan ini sebagai kemasan makanan atau minuman.
7. Polikarbonat
Jenis plastik Polikarbonat ditandai dengan gambar segitiga dengan nomor tujuh.
Plastik ini merupakan jenis plastik polikarbonat (PC) dengan ciri-ciri tidak mudah
pecah, ringan, dan jernih. Pada dasarnya, polikarbonat cukup aman, dan sering
digunakan pada galon air minum, bahkan botol susu bayi, selama tidak tergores dan
tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Karena itu, pada dasarnya polikarbonat
mulai tidak direkomendasikan lagi sebagai kemasan makanan atau minuman, karena
mengandung residu bisfenol A (BPA) yang sangat berbahaya bagi tubuh. Jumlah zat
kimia yang akan dikeluarkan tergantung pada suhu udara pada saat itu.
D. Kode Plastik dan Contoh Penggunaannya

Nomor kode Jenis plastik Keterangan


PET, PETE  Bersifat jernih dan transparan,
(Polyethylene terephthalate) kuat, tahan pelarut, kedap gas dan
air, melunak pada suhu 80oC.
 Biasanya digunakan untuk botol
minuman, minyak goreng, kecap,
sambal, obat.
 Tidak untuk air hangat apalagi
panas.
 Untuk jenis ini, disarankan hanya
untuk satu kali penggunaan dan
tidak untuk mewadahi pangan
dengan suhu >60oC.
HDPE (High Density  Bersifat keras hingga
Polyethylene) semifleksibel, tahan terhadap
bahan kimia dan kelembaban,
dapat ditembus gas, permukaan
berlilin, buram, mudah diwarnai,
diproses dan dibentuk, melunak
pada suhu 75oC.
 Biasanya digunakan untuk botol
susu cair, jus, minuman, wadah es
krim, kantong belanja, obat, tutup
plastik.
 Disarankan hanya untuk satu kali
penggunaan karena jika
digunakan berulang kali
dikhawatirkan bahan
penyusunnya lebih mudah
bermigrasi ke dalam pangan.
PVC (Polyvinyl chloride)  Plastik ini sulit didaur ulang.
 Bersifat lebih tahan terhadap
senyawa kimia.
 Biasanya digunakan untuk botol
kecap, botol sambal, baki, plastik
pembungkus.
 Plastik jenis ini sebaiknya tidak
untuk mewadahi pangan yang
mengandung lemak/minyak,
alkohol dan dalam kondisi panas.
LDPE (Low Density  Bahan mudah diproses, kuat,
Polyethylene) fleksibel, kedap air, tidak jernih
tetapi tembus cahaya, melunak
pada suhu 70oC. ƒ
 Biasanya digunakan untuk botol
madu, wadah yogurt, kantong
kresek, plastik tipis. ƒ
 Plastik ini sebaiknya tidak
digunakan kontak langsung
dengan pangan.
PP (Polypropylene)  Ciri-ciri plastik jenis ini biasanya
transparan tetapi tidak jernih atau
berawan, keras tetapi fleksibel,
kuat, permukaan berlilin, tahan
terhadap bahan kimia, panas dan
minyak, melunak pada suhu
140oC. ƒ
 Merupakan pilihan bahan plastik
yang baik untuk kemasan pangan,
tempat obat, botol susu, sedotan.

PS (Polystyrene)  Terdapat dua macam PS, yaitu


yang kaku dan lunak/berbentuk
foam. ƒ
 PS yang kaku biasanya jernih
seperti kaca, kaku, getas, mudah
terpengaruh lemak dan pelarut
(seperti alkohol), mudah
dibentuk, melunak pada suhu
95oC. Contoh : wadah plastik
bening berbentuk kotak untuk
wadah makanan. ƒ
 PS yang lunak berbentuk seperti
busa, biasanya berwarna putih,
lunak, getas, mudah terpengaruh
lemak dan pelarut lain (seperti
alkohol). Bahan ini dapat
melepaskan styrene jika kontak
dengan pangan. Contohnya yang
sudah sangat terkenal styrofoam.ƒ
 Biasanya digunakan sebagai
wadah makanan atau minuman
sekali pakai, wadah CD, karton
wadah telur, dll. ƒ
 Kemasan styrofoam sebaiknya
tidak digunakan dalam
microwave. ƒ
 Kemasan styrofoam yang
rusak/berubah bentuk sebaiknya
tidak digunakan untuk mewadahi
makanan berlemak/berminyak
terutama dalam keadaan panas.
Other (Digunakan untuk  Bersifat keras, jernih dan secara
jenis plastik selain pada termal sangat stabil.
nomor 1-6, termasuk  Bahan Polycarbonat dapat
Polycarbonat, bio-based melepaskan Bisphenol-A (BPA)
plastic, co-polyester, ke dalam pangan, yang dapat
acrylic, polyamide, dan merusak sistem hormon. ƒ
campuran plastik)  Biasanya digunakan untuk galon
air minum, botol susu, peralatan
makan bayi.
 Untuk mensterilkan botol susu,
sebaiknya direndam saja dalam
air mendidih dan tidak direbus.
 Botol yang sudah retak sebaiknya
tidak digunakan lagi. ƒ
 Pilih galon air minum yang
jernih, dan hindari yang berwarna
tua atau hijau.

E. Keunggulan Dan Kekurangan Kemasan Plastik


1. Keunggulan Kemasan Plastik
a) Daya tahannya lebih lama
Plastik memiliki daya tahan yang lebih lama, bahkan melemparkan wadah
plastik dari kejauhan tidak perlu khawatir pecah.
b) Tidak mudah rusak
Umur kemasan plastik lebih panjang jika dibandingkan dengan kemasan
kertas yang lebih mudah robek. Umur bahan ini tidak dipengaruhi oleh cahaya yang
berlebihan dan kelembapan.

c) Fleksibel dan mudah dibentuk


Bahan plastik sangat fleksibel dan mudah dibentuk. Bahan ini memungkinkan
produsen untuk mengubah ke berbagai bentuk seperti tabung dan wadah dengan
ukuran dan gaya sesuai dengan kebutuhan kemasan.
d) Ringan dan mudah disimpan
Kemasan plastik sangat ringan dan tidak membutuhkan banyak ruang
penyimpanan. Baham omo juga mudah untuk diangkut dan dapat menghemat biaya
transportasi.
e) Lebih tahan cuaca panas maupun dingin
Kemasan ini dapat bertahan di lingkungan dengan cuaca panas dan dingin.
Dengan begitu, dapat menjaga produk di dalamnya. Kemasan ini juga bisa
melindungi produk dari angin, debu, cahaya, dan bau.
f) Bisa dicetak dengan tinta
Kemasan ini memungkinkan untuk dicetak dengan desain grafis. Cetakan yang
berkualitas tinggi dapat meningkatkan angka penjualan.
2. Kekurangan Kemasan Plastik
a) Tidak mudah diuraikan
Plastik tidak dapat terurai secara hayati. Maka tidak mungkin bagi bumi untuk
secara alami menyerap bahan ini kembali ke tanah. Justru sebaliknya, cahaya dapat
memecah plastik menjadi potongan-potongan kecil yang bisa mencemari tanah.
b) Bisa menyebabkan pencemaran lingkungan
Banyak penelitian dilakukan menunjukkan bahwa limbah kemasan plastik
adalah masalah besar. Sampah plastik merupakan ancaman besar bagi lingkungan
kita dan sering mengisi lautan.
c) Cenderung menyerap bau dan rasa
Ketika digunakan untuk menyimpan makanan, plastik cenderung menyerap bau
dan rasa makanan yang disimpan di dalamnya. Bahkan setelah wadah dicuci
dengan sabun baunya tidak mudah di hilangkan.

DAFTAR PUSTAKA
http://ik.pom.go.id/v2016/artikel/Plastiksebagaikemasanpangan.pdf
https://mello.id/kelebihan-dan-kekurangan-kemasan-plastik/
https://www.rumahmesin.com/plastik-kemasan/
http://www.asiabaru.com/sifat-dan-fungsi-kemasan-plastik/

Anda mungkin juga menyukai