A. Pengertian Permen
Permen adalah sejenis gula-gula atau makanan berkalori tinggi yang pada umumya
berbahan dasar gula dengan konsentrasi tertentu dan dicampur dengan air serta diberi
tambahan perasa atau pewarna agar lebih menarik. Permen pertama kali dibuat oleh
bangsa Cina, Timur Tengah, Mesir, Yunani dan Romawi (Toussaint dan Maguelonne,
2009). Permen dibuat dengan cara mendidihkan campuran gula dan air bersama dengan
bahan pewarna dan pemberi rasa sampai tercapai kadar air kira-kira 3%. Biasanya suhu
yang digunakan sebagai petunjuk kandungan padatan. (Buckle, et al., 1987).
B. Klasifikasi Permen
Permen dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan dasar dan teksturnya.
Menurut bahan dasarnya, permen yang banyak beredar di kalangan masyarakat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
1. Permen keras (hard candy)
Berdasarkan SNI 3547-1-2008, permen keras merupakan jenis makanan selingan
berbentuk padat, tekstur keras, dan tidak menjadi lunak jika dikunyah. Menurut
Kimmerle (2003), beberapa jenis permen keras yaitu rock candy, candy cane, dan
fudge.
2. Permen lunak (soft candy)
Berdasarkan SNI 3547-2-2008, permen lunak adalah makanan selingan berbentuk
padat, bertekstur relatif lunak atau menjadi lunak jika dikunyah. Menurut Kimmerle
(2003), permen lunak terdiri dari beberapa jenis antara lain permen jelly, toffee,
nougat, karamel, marshmallow, dan permen karet.
Tekstur Contoh
Permen yang mengkristal
Kristal besar Rock candy
Kristal kecil Fondant, Fudge
Permen yang tidak mengkristal
Hard candy Sour balls, Butterscotch
Brittles Peanut brittle
Chewy candy Caramel, Taffy
Gummy candy Marshmallow, Jellies, Gumdrops
Sumber: Potter (1987)
Fungsi utama air dalam pembuatan permen yaitu untuk melarutkan gula,
sehingga hal penting yang perlu dipastikan adalah gula larut secara sempurna. Oleh
karena itu, banyak yang menggunakan gula yang telah dihaluskan guna mempercepat
kelarutan gula. Air yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai air minum. Nilai
pH air juga harus diperhatikan. Jika pH asam dapat menyebabkan inversi sukrosa dan
warna gelap, sedangkan jika pH alkali (basa) dapat menyebabkan berkerak (Meyer,
1978).
Produk permen yang dihasilkan dipengaruhi oleh suhu pemanasan gula. Maka dari itu,
penentukan batas bawah dan atas untuk suhu pembuatan permen perlu untuk dilakukan
dalam mencapai tekstur permen yang diinginkan.
Badan Standarisasi Nasional. 2008. SNI 3547-1-2008. Syarat Mutu Kembang Gula Keras.
Dewan Standarisasi Indonesia, Jakarta.
________. 2008. SNI 3547-1-2008. Syarat Mutu Kembang Gula Lunak. Dewan Standarisasi
Indonesia, Jakarta.
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet and M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Terjemahan
H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.
Mathur, R. B. L. 1975. Handbook of Cane Sugar Technology. Oxford and IBH Publishing
Company, New Delhi.
Potter, N. N. 1987. Food Science. The AVI Publishing Company. Inc., Westport.
Winarno, F. G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.