/ 240210150073)
1.1. Deskripsi Produk
Produk ini merupakan bumbu instan rasa seafood untuk nasi goreng yang
terbuat dari berbagai komposisi seperti cabe, rempah-rempah, bumbu dapur,
udang, dan lain-lain. Tekstur dari bumbu instan ini cukup kental. Warna dari
produk ini merah tua kecoklatan.
1.3 Bahan
Bahan-bahan yang terdapat dalam produk adalah cabe (36%), gula, garam,
minyak nabati, rempah, bumbu, garam, penguat rasa (monosodium glutamat,
dinatrium inosinat-guanilat), udang, pengental pati termodifikasi, pengatur
keasaman, dan pengawet (kalium sorbat dan natrium metabisulfit). Bahan
penyedap yang ditambahkan adalah monosodium glutamat atau MSG mempunyai
pengaruh terhadap kemampuan untuk merasakan suatu makanan. MSG
meningkatkan citarasa makanan sampai 0,6 %. Percobaan yang telah dilakukan
dengan mengkonsumsi MSG menunjukkan kemampuan untuk mencicipi makanan
semakin meningkat. Dampak pemberian MSG pada makanan meningkatkan kadar
kalsium dan magnesium, selain itu juga meningkatkan kadar lemak dalam tubuh
(Bellisle, dkk., 1991). Menurut Fahim (1999) MSG menyebabkan penurunan
kandungan histamin yang berarti dalam sistem saraf pusat dan menyebabkan
kerusakan pada otak. MSG menyebabkan terjadinya obesitas dan gangguan
pertumbuhan serta perkembangan tubuh pada tikus neonatal. Selain itu beberapa
peneliti lain mengatakan bahwa MSG dapat menyebabkan gangguan endokrinal
melalui mekanisme hipotalamus-hipofisis (Maidawilis, 2010).
Pengatur keasaman yang ditambahkan tidak sertakan jenisnya secara jelas
pada kemasan. Pengatur keasaman merupakan senyawa kima yang bersifat asam
dan merupakan salah satu dari bahan tambahan pangan yang sengaja ditambahkan
ke dalam pangan dengan berbagai tujuan. Fungsi pengatur keasaman pada
makanan adalah untuk membuat makanan menjadi lebih asam, lebih basa, atau
menetralkan makanan. Pengatur keasaman mungkin ditambahkan langsung ke
dalam makanan, tetapi seringkali terdapat di dalam bahan-bahan yang digunakan
untuk membuat makanan. Beberapa pengatur keasaman yang diizinkan untuk
digunakan dalam makanan, diantaranya adalah aluminium amonim/ kalium/
natrium sulfat, asam laktat, asam sitrat, kalium, dan natrium bikarbonat.
Bahan pengawet yang ditambahkan adalah kalium sorbat dan asam benzoat.
Bahan pengawet umumnya digunakan untuk memperpanjang masa simpan bahan
makanan yang mempunyai sifat mudah rusak. Bahan ini dapat menghambat atau
memperlambat proses degradasi bahan pangan terutama yang disebabkan oleh
faktor biologi. Penggunaan pengawet dalam makanan harus tepat, baik jenis
maupun dosisnya. Suatu bahan pengawet mungkin efektif untuk mengawetkan
makanan tertentu, tetapi tidak efektif untuk mengawetkan makanan lainnya karena
makanan mempunyai sifat yang berbeda-beda sehingga mikroba perusak yang
akan dihambat pertumbuhannya juga berbeda.
1.4 Prosedur/ Tahap Pengolahan
1.5 Kemasan
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar
produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi,
mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah
produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006:33).
Berikut adalah beberapa data yang terdapat pada kemasan Bumbu Nasi
Goreng Instan:
Nama Produk : Bumbu Nasi Goreng Rasa Seafood Instan
Merk : Del Monte
Berat : 210 g
Komposisi : Cabe (36%), gula, garam, minyak nabati, bumbu (bawang
7%, terasi), garam, penguat rasa (monosodium glutamat,
dinatrium inosinat-guanilat), pengental pati termodifikasi,
penagtur keasaman, pengawet (kalium sorbat dan natrium
metabisulfit).
Manufacturers : PT Lasallefood Indonesia
Nomor Pedaftaran : BPOM RI MD 155610014027
Berdasarkan hasil pengamatan, kemasan dari produk ini berupa botol kaca
jar kemudian terdapat tempelan kertas yang membalut sisi jarnya. Desain dari
produk ini dominan berwarna merah dan terdapat gambar yang cukup menarik.
Tutup dari jar tersebut berbahan seng dan tertutup sangat rapat. Kemudian
terdapat plastik melapisi bagian luarnya mulai dari tutup hingga pantat botol
jarnya. Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merek
dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi
pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu
produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat merebut minat konsumen
terhadap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik pada
kemasan produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan
produsen lain yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2013. Peraturan Kepala
Badan dan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2013 Tentang Batas Maksimum Pengunaan Bahan Tambahan Pangan
Pengawet.
Bellisle, F., Monneuse, M.O., Chabert, M., Larue, A.C., Lanteaume, M.T., dan
Louis, S.J. (1991). Monosodium Glutamate As a Palatability Enhancer in
the European Diet. Physiol Behav. 49(5): 869-73.
Estiasih, Teti dan Ahmadi, Kgs. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Edisi
Cetakan I. Jakarta: Bumi Aksara.