Proses pembuatan kipo ini terhitung sangat sederhana. Terlebih dulu disiapkan
adonan tepung beras ketan yang diberi warna hijau yang berasal dari daun pandan.
Untuk isinya parutan kelapa dicampur adonan gula jawa. Setelah itu adonan tepung
ketan dilipat dan diletakkan diatas wajan dari tanah liat yang dipanaskan dengan
arang atau kompor. Untuk menghasilkan kipo yang bagus dan matang, kipo harus
dibolak-balik sampai matang. Aroma kipo yang berasal dari perasan daun suji,
kelapa, gula, dan daun pisang itu benar-benar terasa khas harumnya.
Kudapan kecil yang berwarna hijau ini merupakan salah satu kue basah tradisional
yang memasaknya dengan cara dipanggang. Paduan kelapa parut dengan gula merah,
dan dilapisi oleh kulit yang diolah dari tepung ketan, kipo memiliki rasa yang lezat.
Kipo dibuat dari adonan tepung ketan sebagai kulit luarnya. Di dalam kulit tersebut
terdapat isi yang dinamakan enten-enten yang terbuat dari parutan kelapa muda yang
dicampur dengan gula jawa. Perpaduan enten-enten dengan kulit kipo yang terbuat
dari ketan yang diadoni dengan santan dan sedikit garam ini setelah dipanggang akan
menghasilkan rasa yang manis-manis gurih. Kipo hanya mampu bertahan selama satu
malam karena, hanya menggunakan bahan-bahan yang alami.
Daftar Pustalka
Daru WInartai. 1996. “Makanan Tradisional di DIY dan Sekitarnya”. Dalam majalah
Ilmu-ilmu Humaniora III, Yoyakarta: Gadjah Mada University