Anda di halaman 1dari 4

MAKANAN KHAS KABUPATEN BELU

Makanan khas yang terdapat di kabupaten Belu adalah sebagai berikut:

1. Ai Uhik Kuhus
Makanan ini terbuat dari tepung singkong kering. Cara membuat singkong kering ialah
singkong dicabut dari kebun lalu dikuliti dan dibelah-belah dengan ukuran yang kecil dan
dijemur di panas matahari hingga kering. Singkong kering ini diambil kemudian ditumbuk
hingga menjadi semacam tepung terigu. Tepung singkong itu kemudian diramas-ramas
dengan dicampurkan dengan sedikit air di dalam sebuah wadah yang bernama nyiru yang
terbuat dari anyaman daun lontar. Campuran air pada tepung singkong itu hampir sama
dengan adonan terigu. Sementara itu, kita menyiapkan air mendidih yang dimasak di dalam
wadah tradisional yang disebut hanek. Hanek ialah periuk tanah tradisional tanah liat asal
Belu. Tujuannya ialah kita memperoleh uap air panas untuk proses pengukusan Ai Uhik
Kuhus kita. Setelah air panas itu mengepul-ngepul uapnya maka kita segera memasukkan
Kakuhus di atas periuk tanah atau Hanek tadi. Kakuhus ialah wadah pengukusan yang terbuat
dari anyaman daun lontar yang berbentuk wadah-piramide.Masukkanlah adonan tepung
singkong yang telah dicampuri dengan parutan buah kepala dan parutan gula merah ke dalam
wadah kakuhus di atas hanek. Masaklah seperti biasa. Tunggulah hingga masakan itu masak
dengan mengamati uap air panas di atasnya. Bila uap air itu telah cukup lama memenuhi
adonan singkong, berarti tandanya bahwa kukusan kita benar-benar telah masak.
Keluarkanlah kukusan itu ke dalam wadah nyiru tradisional atau bisa juga Tanasak
tradisional. Bersihkan kembali kakuhus tersebut dengan air bersih dan setelah itu buatlah
seperti langkah terdahulu, tergantung jumlah orang yang akan menyantapnya. Ai Uhik Kuhus
biasanya dimakan dengan atau tanpa rebusan sayuran pucuk dau labu dengan bunga dan buah
daun labu. Dahulu biasanya makanan ini dimakan oleh penggembala ternak sapi di padang.
Mereka biasanya menyantapnya dengan rebusan susu segar perasan dari sapi gembalaannya di
padang. Rasanya seperti roti, bergizi, kenyal, sedap, manis. Dalam satu porsi Ai Uhik Kuhus
mengandung 184.2 kkal, 2.7 gram protein, 2.6 gram lemak, dan 39.3 gram karbohidrat
2. Batar Sokur
Makanan ini terdiri dari hasil tumbukkan jagung kering yang dicampuri dengan air pada
sebuah lesung. Jagung ditumbuk berulangulang dengan tujuan agar kita mengeluarkan kulit
keras luarnya dan kotoran-kotoran yang tidak perlu di dalam biji jagung. Setelah ditumbuk
lalu ditampih dan dibersihkan di dalam nyiru. Kita boleh mencampurinya dengan kacang
hijau, kacang tanah atau kacang tali dan kacang turis sebelum merebus di dalam periuk tanah
tradisional atau periuk nasi. Masaklah hingga masak dan tentu membutuhkan waktu kira-kira
3-4 jam lamanya. Setelah masak, keluarkan dari peruk/hanek ke dalam sebuah wadah.
Siapkan lauknya. Lauknya ialah sambel terasi atau sambel ikan teri kering yang digoreng
dengan tomat dan lombok. Siapkan sayuran ini dengan memasukkan sedikit daun kemangi
yang sedap dan wangi baunya sehingga mengundang selera. Makanlah selagi hangat bersama
batar sokur. Batar sokur pada masa sekarang disebut Jagung Bose dan sudah cukup terkenal
karena telah dihidangkan sebagai makanan tradisional NTT di restoran-restoran dan hotel-
hotel di NTT.
3. Ut Filun
Makanan ut filun berbahan dasar Jagung muda. Jagung yang masih muda diambil dari
kebun, dikupas kulitnya, dibersihkan kemudian diluruh atau dikeluarkan biji-bijinya. Setelah
dikeluarkan semua bijinya yang masih muda, biji jagung muda itu kemudian ditumbuk pada
lesung berbentuk berdiri atau lesung duduk menggunakan alu yang semuanya terbuat dari
sejenis kayu kuat. Biji jagung itu harus ditumbuk hingga halus. Setelah halus, biji jagung itu
kini menyerupai semacam paste yang bersifat melekat maka kita harus menggunakan sendok
nasi untuk mengeluarkannya dari Lesung. Setelah jagung halus itu dikeluarkan dari Lesung,
maka langkah berikutnya ialah membungkusnya dengan kulit jagung muda. Kita memilih
kulit jagung muda yang terbaik, biasanya terletak di tengah jagung muda. Seterusnya paste
jagung muda yang sudah halus tadi diberi bentuk seperti roti dan dibungkus dengan kulit
jagung muda yang kita siapkansebelumnya, seterusnya diikat dengan menggunakan tali kecil
dari daun pohon gewang. Setelah dirapihkan seperlunya maka bungkusan-bungkusan itu
dimasukkan ke dalam periuk nasi dan diisikan dengan air bersih hingga pada ketinggian
bungkusan tadi. Satu kali masak biasanya terdapat sekitar 10/12 bungkus Ut Filun tergantung
dari jumlah manusia yang akan menyantapnya. Setelah semuanya beres maka apipun
dinyalakan. Masaklah hingga benar-benar masak. Untuk memastikan apakah Ut Filun kita
sudah masak dengan cara meramasnya. Bila sudah agak keras berarti Ut Filun tersebut sudah
benar-benar masak. Setelah masak maka berarti Ut filun itu langsung dikeluarkan ke dalam
sebuah wadah dan kini siap untuk dihidangkan dan dinikmati selagi hangat. Sayurnya ialah
sayur pucuk daun labu tanpa atau dengan bunga dan buah labu muda. Sayuran itu dimasak
dengan merebus lalu diberikan bumbu seperti lombok dan garam, ataupun ditumis
secukupnya dengan bawang. Orang kampung biasanya menyebut: Modo rotok toos atau
sayuran daun labu yang dimasak di kebun. Rasanya sungguh nyaman dimulut karena bentuk
Ut Filun itu seperti roti. Ut filun dimakan panas-panas dan rasanya enak dan bersifat
mengenyangkan.
TUGAS

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL TERNAK

“Makanan Khas Kabupaten Belu”

Oleh:
REYNOLD LAOS

1605030047

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2018

Anda mungkin juga menyukai