Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN IMAKRIS

PENDALAMAN ALKITAB
2019
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Agama Kristen

Dosen : Leonardes Agustiadi, M.Th

Disusun Oleh :
Ester Abigail Theresia K. (190543636445)
S1 Pendidikan Tata Boga
Fakultas Teknik

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
IMAKRIS (Ikatan Mahasiswa Kristen) merupakan salah satu UKM kerohanian
yang ada di Universitas Negeri Malang. UKM ini mewadahi seluruh mahasiswa Kristen
untuk bertumbuh dan melayani Tuhan baik melalui pelayanan, menjadi pendoa, dan lain-
lain. Salah satu bentuk kegiatan bertumbuh dalam Tuhan adalah melalui Pendalaman
Alkitab (PA) PA adalah kegiatan bagi semua mahasiswa Kristen Universitas Negeri
Malang sebagai wadah bagi mahasiswa yang merindukan pelayanan dan bersekutu di
tengah-tengah kehidupan sehari-hari. Selain itu, agar masing-masing mahasiwa dapat
mengenal satu sama lain juga bertumbuh dalam iman kepada Tuhan.

B. Tujuan
 Mendalami isi Alkitab dan mengenal Firman Tuhan
 Mengikuti pelayanan di lingkungan kampus
 Bersekutu dan melayani bersama saudara seiman
 Melakukan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari

C. Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini diadakan oleh kepengurusan UKM IMAKRIS, dan yang menjadi sasaran
kegiatan ini adalah seluruh mahasiswa Kristen Universitas Negeri Malang.

D. Waktu dan Tempat


 Waktu :
Pendalaman Alkitab (PA) setiap hari Senin pukul 18.00 WIB
 Tempat : Gedung KBK
BAB II
ISI

A. Kegiatan Pendalaman Alkitab (PA)


Pendalaman Alkitab adalah salah satu program IMAKRIS UM yang rutin diadakan pada
hari senin sore. Kita para mahasiswa Universitas Negeri Malang diberi fasilitas untuk
lebih mendalami isi alkitab dengan adanya program ini. Setiap minggunya, IMAKRIS
mengadakan

B. Ringkasan Materi PA

1. Senin, 2 September 2019


 Tema : SERUPA TAPI TAK SAMA

2. Senin, 9 September 2019


 Tema : BERBEDA UNTUK BERSAMA

3. Senin, 30 September 2019


 Tema : DOA MISI

4. Senin, 7 Oktober 2019


 Tema : RUMAH IDEAL
 Ayat Alkitab: 1 Korintus 3 : 16-17
 Ringkasan :
Diambil dari 1 Korintus 3 : 16-17 “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait
Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang
membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia . Sebab bait Allah
adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.” Menurut perjanjian baru, “kamulah bait
Allah” . Tuhan itu kudus, kita harus menjaga kekudusan kita.

Hubungan menjadi sehat ketika kita saling melayani. Effesus 4:16 “Dari pada-Nyalah
seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua
bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima
pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.“
Yang harus terjadi :
1. To know and to be known (kenal dan mengenal)
2. To encourage and to be encouraged
3. To celebrate and to be celebrated
4. To serve and to be served
5. To speak the truth in love and to be spoken the truth in love
5. Senin, 14 Oktober 2019
 Tema : KELUARGAKU
 Ayat Alkitab : Kisah Para Rasul 2 : 42
 Pembicara : Pdt. Rhesa Rumampuk
 Ringkasan :
Efesus 2 : 18-22 “2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh t beroleh
jalan masuk u kepada Bapa 1 . v 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing
dan pendatang, w melainkan kawan sewarga x dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga y Allah, 2:20 yang dibangun z di atas dasar a para
rasul 2 dan para nabi, b dengan Kristus Yesus c sebagai batu penjuru. d 2:21 Di
dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah e yang
kudus, di dalam Tuhan. 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi
tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Persatuan (unity) kita dan Bapa terpisah
oleh dosa tapi karena roh kita dipersatukan.

Kejadian 3 : 12 “Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di


sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
1. Keluarga mulai pecah karena saling menyalahkan.
2. Apa yang bisa kita lakukan, bukan apa yang bisa mereka lakukan.
3. Caring, saling peduli
4. Mengampuni, jangan saling menyalahkan

Efesus 2 : 19-20 “demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang,
melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga
Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun,
menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh”
Ayub 42 : 5 “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi
sekarang mataku sendiri memandang Engkau.”

Efesus 2:20 “yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus
Yesus sebagai batu penjuru.” Yang berarti Tuhan Yesus sebagai batu penjuru,
didasari oleh hubungan dengan kasih Kristus

Matius 22 : 37-40 “Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan


segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang
sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada
kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Kita
harus peduli dengan orang lain, mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri
kita sendiri.

Efesus 2;21-22 “Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi
bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut
dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.” Kita akan
bertumbuh, menerima kesalahan orang lain dan Bersama memperbaiki.

Mazmur 133:1 “Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan


indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”

6. Senin, 21 Oktober 2019


 Tema : ONENESS
 Ayat Alkitab : Yohanes 17 : 20-22
 Pembicara : Evelin Melisa Febriana
 Ringkasan :
Oneness (the fact or state of being one in number "belief in the oneness of God")
adalah kata yang diambil dari Bahasa inggris yang berarti satu, tunggal, unity,
kesatuan.

Diambil dari ayat Yohanes 17: 20-22 “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa,
tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan
mereka; 17:21 supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di
dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. 17:22 Dan Aku telah
memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya
mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu”
Prinsip Keluarga :

1. Lepas dari ikatan


2. Bertumbuh Bersama
3. Menyamakan visi Bersama
4. Menghidupkan rohani yang mati

Yehemia 47 : 9 ”sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang
berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana
saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir,
semuanya di sana hidup.”
7. Senin, 4 November 2019
 Tema : HIDUP ADALAH KESEMPATAN
 Ayat Alkitab : Matius 28 : 19-20
 Pembicara : Pdt. Ruth Yunike Prayitno, S.E.,M.A.
 Ringkasan :
Hidup ini adalah kesempatan yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Kita hidup
di dunia untuk Tuhan. Kita memiliki tujuan di dunia ini. Matius 28:19-20 “Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, 28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman." Kita harus memanfaatkan kesempatan yang Tuhan beri,
yaitu menjadi saksi Tuhan. Dalam hidup ini kita harus menjadi berkat bagi orang lain,
membagikan kasih Tuhan yang terjadi dalam hidup kita.

Kepada siapa?
1. Mereka yang belum mengenal injil (Roma 15:21 “tetapi sesuai dengan yang ada
tertulis: "Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat
Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya.”) Tuhan
punya rencana dalam hidup kita.
2. Mereka yang terhilang (Matius 18:11 “Karena Anak Manusia datang untuk
menyelamatkan yang hilang.”)
3. Mereka yang diselamatkan ( 1 Korintus 1:18 “Sebab pemberitaan tentang salib
memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang
diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.”) tidak ada motivasi yang
lebih kuat dari firman Tuhan, caranya:
- Lewat kesaksian hidup. Jangan hidup sembarangan (1 Timotius 4 : 12
“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.”)
- Lewat pengajaran firman. Membaca firman, kalau kita mau memberitakan
firman Tuhan kita harus merasakan terlebih dulu pengalaman dengan
Tuhan.
Yang dapat membuat kita berhenti :

- Tantangan. Kita harus berada di komunitas yang benar. Kalau kita tidak
memiliki masalah, kita tidak bisa sharing cerita kita. Jadikanlah tantangan
menjadi pembelajaran.
- Penyesatan / ketidaktahuan (2 Timotius 4:3 “Karena akan datang
waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka
akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.”)
- Cinta dunia. Terlalu mencintai dunia secara berlebihan.
- Cinta diri sendiri. Mencintai diri sendiri terlalu berlebihan

Anda mungkin juga menyukai