PENDAHULUAN
merupakan momentum penting bagi pembangunan sistem politik lokal ke arah yang lebih
demokratis. Melalui Pemilukada langsung banyak harapan yang disandarkan bagi perbaikan
kesejahteraan rakyat di daerah, kepala daerah lebih dekat dengan rakyat karena mendapatkan
Pilkada secara langsung dinilai banyak pihak sebagai kemajuan penting yang bisa
dicapai oleh bangsa Indonesia di era transisi yang sedang berlangsung. Makna terpenting dari
pemilihan langsung tersebut antara lain: pertama, merupakan pengakuan konstitusional atas
hak rakyat sebagai pemegang kedaulatan rakyat. Kedua, pelembagaan politik peran
substansial rakyat sebagai subjek hukum dan ketiga, diharapkan terciptanya keseimbangan
politik makro dan mikro dalam kehidupan ketatanegaraan, khususnya antara eksekutif dan
legislatif.
Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah. Dimana untuk memimpin jalannya
pemerintahan di suatu daerah maka di pilih dan di angkat seorang kepala daerah di masing-
Daerah. Lahirnya Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang pemerintahan daerah ini
1
merupakan perkembangan dari hasil dialektis dan masukan berbagai elemen masyarakat
kehidupan masyarakat akhir-akhir ini merupakan sebuah fenomena yang sangat menarik
untuk dicermati. masyarakat adat yang bertumbuh kembang dalam masyarakat desa yang
terkesan tradisional ini, ternyata dalam tataran realita mampu berperan sebagai sarana yang
potensial dan efektif dalam pelaksanaan pembangunan demokrasi di desa. Hal ini dibuktikan
dengan berbagai aktifitas pembangunan yang telah dilakukan baik berupa pembangunan
demokrasi serta pembangunan sarana maupun prasarana fisik desa secara mandiri. Tokoh
tokoh adat merupakan bagian dari sistem pemerintahan dimana dalam pemerintahan desa
maupun kecamatan terdapat masyarakat adat atau bahkan tokoh masyarakat yang merupakan
perubahan/pergeseran dari masa ke masa. Pada awalnya tokoh adat hadir dari peradaban
masyarakat dalam sebuah kelompok adat yang di warisi secara turun temurun, tokoh adat
hadir sebagai tokoh yang dituahkan bahkan menjadi panutan dalam kelompok adat tersebut.
Tokoh adat hadir sebagai jembatan atas perselisihan pendapat, permusyawaratan dan
mufakat, bahkan dalam menyelesaikan konflik antar anggota kelompok adat tersebut. Dalam
hal ini tokoh adat hadir dengan berbagai kebudayaan sebagai pemersatu.
Menurut Jamie Davidson dan David Hanley (2010:13), lembaga adat pada masa orde
baru sebagian besar dibatasi pada tingkat nasional, seperti yang dilihat pada ideal-ideal
terhadap unsur yang dianggap membahayakan kesatuan tersebut dan bekerja dalam sebuah
2
struktur birokrasi nasional yang seragam dan pada masa orde baru juga, komunitas-komunitas
Eksistensi tokoh adat pada masa reformasi berbeda dengan pada masa orde baru.
Pada masa ini kebangkitan adat baru sanggup berpencar dalam suasana kebebasan politik
baru. Menurut Bowen sebagaimana Jamie Davidson,dkk (2010:20) era reformasi telah
membuka jalan bagi kembalinya sisi lain adat yang selama ini direpresi, yaitu klaim-klaim
untuk menyediakan suatu landasan normatif komunitas politik lokal yang tidak bergantung
pada negara.
Maribeth Erb sebagaimana Jamie Davidson, dkk (2010:269) pada era reformasi juga
tradisional yang sudah ditindas demi kepentingan ortodoksi keagamaan. Era reformasi
penebangan kayu dan berbagai bentuk “pembangunan” lainnya, kini berani menuntut kembali
tanahnya atau meminta kompensasi atau tanah tersebut, atas nama hukum adat dan bukannya
hukum negara. Muncul pula reaksi yang tertunda atas penindasan terhadap adat itu sendiri di
bawah pemerintahan soeharto, sebuah penolakan terhadap modernitas atau paling tidak
terhadap bentuk modernitas yang dipromosikan oleh kebijakan negara sejak 1965 sampai
1998, yang sudah membawa kematian bagi lembaga-lembaga adat (institusi nasional lokal)
dan sangat dihormati di daerah-daerah. Sementara itu, orang-orang secara adat memang
memenuhi syarat untuk menduduki posisi dalam kepemimpinan lembaga tradisional (Jamie
Davodson,dkk 2010:18)
Menurut Rufus Patty Wutun, dkk (2010:8), eksistensi lembaga adat kembali mendapat
pengakuan secara formal dan lebih tegas setelah adanya Undang-undang No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintahan Daerah, secara khusus dalam bidang pemerintahan desa. Pasal 100
3
huruf e menegaskan bahwa “Pemerintah provinsi wajib memfasilitasi keberadaan kesatuan
masyarakat hukum adat, nilai-nilai adat, lembaga adat serta hak-hak tradisionalnya dalam
pelaksanaan Pemerintah Desa “ Eksistensi lembaga adat bertambah kuat lagi secara formal
Daerah dan dalam Undang Undang No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan Daerah, Desa
adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yangberwenang untuk
prakarsa masyarakat, hak asal usul, danhak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
Sesuai dengan amanat Undang-undang tersebut maka sudah menjadi suatu keharusan
untuk lebih menghidupkan kembali fungsi dan eksistensi tokoh adat, hal itu dapat dilakukan
hanya bila masyarakat desa diberi ruang yang luas untuk berpartisipasi aktif dan diakui
sebagai mitra sejajar oleh pemerintah formal. Seperti yang diamanatkan dalam undang –
undang No. 6 Tahun 2014 ditegaskan untuk meningkatakan ketahanan sosial budaya
masyarakat desa guna mewujutkan masyarakat desa yang mampu memelihara kesatuan sosial
sebagai sebagian dari ketahanan nasional serta memperkuat masyarakat desa sebagai subjek
pembangunan.
Berdasarkan pancasila dan Undang –Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Aktif mengembangkan nilai dan adat istiadat setempat yang tidak bertentangan
4
3) Memiliki kepengurusan yang tetap
Tokoh tokoh adat merupakan basis kekuatan politik lokal, karena memiliki kedekatan dengan
masyarakat secara interpersonal. Tokoh adat mempunyai peranan besar dalam bidang
kebudayaan, ini dikarenakan tokoh adat merupakan kelompok yang terorganisir untuk
menjaga adat-istiadat, nilai/norma yang diwariskan secara turun temurun. Selain itu lembaga
adat juga mempunyai peranan yang besar dalam bidang politik, lembaga adat mampu
memengaruhi masyarakatnya dalam penentuan pilihan yang sesuai dengan pilihan lembaga
adat itu sendiri. Hal ini juga berlangsung seperti halnya pada kelembagaan adat di Desa Oan
Tokoh adat di Desa Oan Mane berperan penting sebagai suatu bentuk kekuatan
permufakatan oleh para tokoh adat dan anggota-anggota adat yang terikat di dalamnya.
Lembaga adat di desa Oan Mane memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan
demokrasi di desa dalam proses pemilukada. Di setiap kelompok dalam persekutuan adat
mempunyai “clan-clan” dimana mereka bisa mengetahui asal-usul mereka dan dari clan
terbentuklah tokoh tokoh adat. Lembaga adat di desa Oan Mane dipimpin oleh tua adat, atau
seringkali disebut sebagai “Fukun”. Fukun mempunyai peranan penting dalam mengambil
kebijakan, fukun juga berfungsi sebagai mediator jika dalam suau pertemuan adat terjadi
perselisihan dan sebagai penunjuk jalan kepada masyarakat dalam penyelesaian masalah.
Fukun memiliki andil dalam mempengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan pilihan
politik dalam pilkada yang sesuai dengan pilihan fukun. Sama halnya fenomena ini terjadi
pada pemilukada kabupaten malaka tahun 2015. Para calon kepala daerah mendatangi kepala
suku di desa oan mane untuk mengkempanyekan visi misi yang di usung setiap bakal calon.
5
Dari ketiga calon yang berkompetisi di kabupaten malaka, salah satu calon berhasil
mengambil hati masyarakat dari desa oan mane melalui pendekatannya dengan kepala suku
yang ada di desa tersebut. Kemudian selain tertarik dengan visi misi calon kepala daerah
tersebut, hubungan tali persaudaraan antara setiap suku di desa oan mane dengan salah satu
calon kepala daerah masih memiliki kedekatan. Atas dasar hal itu, kepala suku dari desa oan
mane yang berjumlah enam orang sesuai jumlah rumah adat yang ada, mengajak semua
anggota sukunya untuk ikut memilih paket calon kepala daerah yang telah mendapat simpati
dari kepala suku di desa oan mane. Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara dari ketiga
calon kepala daerah tersebut 80 persennya jatuh pada salah satu paket yang awalnya telah
Eksistensi tokoh adat pada awalnya sebatas urusan antar masyarakat mengenai adat
akan tetapi di masa sekarang tokoh adat juga eksis dalam ranah politik. Eksistensi tokoh adat
dalam ranah politik sangat populer dengan menjadikan lembaga adat sebagai perantara dalam
menyampaikan pendapat, mentransfer visi-misi dan progam kerja, bahkan tokoh adat mampu
merespon isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat. Sesuai uraian di atas pengamatan dari
Keterlibatan tokoh adat atau fukun pada pilkada di Kabupaten Malaka memberikan
kesan bahwa pilihan rasional dalam memilih pemimpinnya cendrung dikesampingkan. Hal
ini berakibat masyarakat memilih bukan berdasarkan pilihan yang ideal, masyarakat pada saat
mencoblos masih didasarkan pada pertimbangan yang bersiat subyektif emosional, memilih
masyarakat pemilu lebih mengikuti kemauan kepalah suku. Hal tersebut di atas dipengaruhi
karena faktor etnisitas ataupun kekerabatan yang masih amat kental saat penentuan pilihan
oleh pemuka adat dan tokoh masyarakat, yang mengakibatkan masyarakat juga ikut
berpengaruh pada pilihan tersebut. Jika hal itu masih tetap berlangsung maka akan
6
menghambat pembangunan dan memperhambat proses demokratisasi yang diharapkan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan suatu
penelitian tentang Eksistensi tokoh Adat dalam Pemilihan Kepalah Daerah (Studi kasus
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Malaka di Desa Oan Mane, Kecamatan
“Bagaimanakah Eksistensi tokoh adat dalam pemilukada di Desa Oan Mane, Kecamatan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan tujuan penelitian maka kegunaan
dan tokoh adat dalam rangkah melaksanakan pemelihan kepalah daerahdi Desa
7
Umum Kepalah Daerah Di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten
Malaka.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Secara etimologi, eksistensialisme berasal dari kata eksistensi, eksistensi berasal dari
bahasa Inggris yaitu excitence; dari bahasa latin existere yang berarti muncu, ada, timbul,
memilih keberadaan aktual. Dari kata ex berarti keluar dan sistere yang berarti muncul atau
timbul. Beberapa pengertian secara terminologi, yaitu pertama, apa yang ada, kedua, apa
yang memiliki aktualitas (ada), dan ketiga adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam
menekankan bahwa sesuatu itu ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan
sesuatu (apa sebenarnya sesuatu itu seseuatu dengan kodrat inherennya). Sedangakan
perhatiannya adalah situasi manusia. Memahami eksistensialisme, memang bukan hal yang
mudah. Banyak pendapat perihal definisi dari eksistensi. Tapi, secara garis besar, dapat
ditarik benang merah, diantara beberapa perbedaan devinisi tersebut. Bahwa, para
dalam kalangan filsafat eksistensialisme memiliki arti sebagai cara berada manusia, bukan
lagi apa yang ada, tapi, apa yang memiliki aktualisasi (ada). Cara manusia berada di dunia
berbeda dengan cara benda-benda. Bendabenda tidak sadar akan keberadaannya, tak ada
hubungan antara benda yang satu dengan benda yang lainnya, meskipun mereka saling
berarti. Cara berada benda-benda berbeda dengan cara berada manusia. Dalam filsafat
eksistensialisme, bahwa benda hanya sebatas “berada”, sedangkan manusia lebih apa yang
dikatakan “berada”, bukan sebatas ada, tetapi “bereksistensi”. Hal inilah yang menunjukan
9
bahwa manusia sadar akan keberadaanya di dunia, berada di dunia, dan mengalami
keberadaanya berada di dunia. Manusia menghadapi dunia, mengerti apa yang dihadapinya,
dan mengerti akan arti hidupnya. Artinya, manusia adalah subjek, yang menyadari, yang
sadar akan keberadaan dirinya. Dan barang-barang atau benda yang disadarinya adalah
objek.Manusia mancari makna keberadaan di dunia bukan pada hakikat manusia sendiri,
melainkan pada sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Manusia dalam dunianya,
Di sinilah peran aktif manusia yang harus menentukan hakikat keberdaan dirinya di
dunia ini dan mendorong dirinya untuk selalu beraktifitas sesuai dengan pilihan dirinya
dalam mengambil jalan hidup di dunia. Dengan segala peristiwa kesibukannya, maka
manusia dapat menemukan arti keberadaanya. Manusia dengan segala aktivitasnya, berani
menghadapi tantangan dunia di luar dirinya. Seperti halnya pendapat dari Heigdegger
tentang Desain, bahwa manusia selalu menempatkan dirinya diatara dunia sekitarnya. Yang
mana Desain terdiri dari dua kata, da : di sana dan sein : berada, berada disana yaitu di
tempat. Manusia selalu berinteraksi dan terlibat dalam alam sekitarnya. Namun, manusia
tidak sama dengan dunia sekitarnya, tidak sama dengan benda-benda, dan memiliki keunikan
tersendiri, karena manusia sadar akan keberadaan dirinya. Manusia adalah makhluk yang
sadar akan dirinya, maka ia tak dapat dilepaskan dari dirinya. Manusia harus menemukan diri
dalam situasi dan berhadapan dengan berbagai kemungkinan atau alternative yang dia
punyai. Bagi Jasper dan Hiedegger, situasi itu menentukan pilihan, kemudian manusia
Manusia itu terbuka bagi dunianya. Kemampuan untuk berinteraksi dengan hal-hal
diluar dirinya karena memiliki seperti kepekaan, pengertian, pemahaman, perkataan, dan
pembicaraan. Dengan mengerti dan memahami itulah manusia beserta kesadarannya akan
10
potensi atau kemungkinan-kemungkinan yang ada pada dirinya dan memberi manfaat pada
eksistensialisme tidak mempersoalakan tentang esensia dari segala yang ada. Karena
memang sudah ada, tak pernah ada persoalan. Tetapi bagaimana segala yang ada berada dan
untuk apa berada. Konsep adadalam dunia juga diperkenalkan oleh Heidegger untuk
memahami gejala keberadaan manusia. Bahwa manusia hidup dan mengungkap akan
Dengan cara demikian manusia bergantung jawab atas dirinya yang tidak diciptakan
sendiri itu. Jadi, di satu pihak manusia tidak mampu menyebabkan adanya dirinya, tetapi di
dirinya.Ada- dalam yang digunakan oleh Heideggger, mengandung arti yang dinamis. Yakni
mengacu pada hadirnya subjek yang selalu berproses. Begitu juga dunia yang dihadirkan
oleh Heidegger merupakan dunia yang dinamis, hadir dan menampakan diri, bukan dunia
tertutup, terbatas dan membatasi manusia. Jadi, ada dalam dunia itu tidak menunjuk pada
beradanya manusia di dalam dunia seperti berada karung atau baju dalam almari, melainkan
mewujud dalam realitas dasar bahwa manusia hidup dan mengungkapkan keberadaanya di
dunia smbil merancang, mengola, atau membangun dunianya. Persoalan tentang “berada” ini
hanya dapat dijawab melalui ontologi, dalam artian; jika persoalan ini dihubungkan dengan
manusia dan dicari artinya dalam hubungan tersebut. Satu-satunya “berada”, yang dapat
Perbedaan antara “berada” (Sein) dan “yang berada” (Seiende). Istilah “yang berada”
(Seiende) hanya berlaku bagi benda-benda, yang bukan manusia, jika di pandang pada
dirinya sendiri, terpisah dari yang lain, hanya berdiri sendiri. Benda-benda hanya sekedar
ada, hanya terletak begitu saja di depan orang, tanpa ada hubungannya dengan orang
11
tersebut. Benda-benda akan berarti jika dihubungkan dengan manusia, jika manusia
menggunakan dan memeliharanya. Maka dengan itu benda-benda baru memiliki arti dalam
hubungan itu. Sedangkan manusia juga berdiri sendiri, namun ia berada di tempat di antara
dunia sekitarnya. Manusia tidak termasuk dalam istilah “yang berada”, tetapi ia “berada”.
Keberadaan manusia inilah yang disebut oleh Heidegger sebagai Desain. Manusia
bertanggung jawab untuk meng-ada-kan dirinya, sehingga istilah “berada” dapat diartikan
Sehingga manusia memang harus keluar dari dirinya sendiri dan berada di antara atau
eksistensialisme sangat beragam, tidak hanya satu. Dari beberapa penjelasan di atas belum
sepenuhnya kita dapat memahami devinisi eksistensialisme yang universal, karena pemikiran
para filsuf mengenai eksistensialisme memiliki latar belakang yang beragam. Sebenarnya,
eksistensialisme adalah aliran filsafat yang bersifat teknis, yang tergambar dalam berbagai
system, yang berbeda satu sama lain. Namun, ada beberapa subtansi atau hal yang sama
tersebut adalah:
1. Motif pokoknya adalah cara manusia berada atau eksistensi. Hanya manusialah
yang bereksistensi. eksistensi adalah cara yang khas manusia berada. Pusat perhatian
dirinya secara aktif. Bereksistensi berarti berbuat, menjadi, merencanakan. Setiap saat
adalah realitas yang belum selesai, yang masih harus dibentuk. Pada hakikatnya
12
4. Filsafat eksistensialisme memberikan tekanan yang sangat besar kepada
pengalaman yang eksistensial. Arti pengalaman ini berbeda-beda antara satu filosof
Marchel kepada pengalaman keagamaan dan Jaspers kepada pengalaman hidup yang
tokoh, akan mendatangkan kebingungan, karena setiap penulis ini mempunyai pikiran
tersendiri tentang apa yang mereka maksud dengan ide “Eksistensialisme”. Namun, pada
dikatakan oleh Paul Tillich, adalah “sebuah gerakan pemberontakan selama lebih dari seratus
Eksistensi menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keberadaan, kehadiran yang
Menurut Abidin Zaenal (2007:16) :“Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, menjadi
atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakin eksistere yang artinya
keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi esksitensi tidak bersifat kaku atau terhenti,
melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya mengalami
Menurut Nadia Juli Indrani (2010:29) eksistensi bisa kita kenal juga dengan satu kata
yaitu keberadaan. Dimana keberadaan yang di maksud adalah adanya pengaruh atas ada atau
tidak adanya kita. Istilah buka “ hukuman” merupakan istilah umum atau konfensional yang
mempunyai arti yang luas dan dapat berubah-ubah karena istilah itu dapat berkonotasi dengan
13
bidang yang cukup luas. Istilah tersebut tidak hanya digunakan dalam bidang hukum, tetapi
juga dalam istilah sehari-hari seperti di bidang moral, agama dan lain sebagainnya.
Istilah “adat” dalam bahasa Indonesia memiliki arti “kebiasaan” atau “tradisi”, dan
mengandung konotasi tata tertib yang terteram dan konsensus. Adat adalah aturan, kebiasaan-
kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang dianggap
Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang terus menerus
dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama.
2. Dilakukan terus-menerus
mendefinisikan adat (kebiasaan) adalah seperangkat aturan yang sedikit banyak terumus dan
jelas, yang menganut supaya hubungan antara manusia harus memenuhi syarat tertentu dan
Di samping itu adat juga melibatkan kaidah dan peraturan yang terikat. Oleh karena itu Riwu
Kaho (2000:90) mengungkapkan bahwa adat-istiadat adalah sistem nilai yang sudah
yang meskipun tidak tertulis, akan tetapi ditaati dan dijunjung tinggi dan barang siapa yang
Selain itu, adat bukan saja terbentuk dari nilai, norma dan peraturan yang dibuat oleh
masyarakat. Pada hakekatnya adat terbentuk atas kehendak sang pencipta. Sesuai dengan hal
tersebut Anwar (1997:56) mengatakan yang dimaksud dengan adat-istiadat adalah segalah
14
sesuatu yang demikian terjadi menurut Kehendak Allah, jadi yang telah merupakan undang-
undang alam, yang selalu abdi dan tidak berubah-ubah, jadi merupakan hukum kodrat.
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adat atau kebiasaan merupakan
seperangkat aturan yang harus ditaati oleh manusia dalam berperilaku guna mempertahankan
keutuhan serta tujuan hidup. Dengan demikian tujuan adat adalah terciptanya kelangsungan
masyarakat yang semakin eksis dilingkungan masyarakat, kebiasaan yang sedang eksis di
desa oan mane yaitu “lia mate” adalah ritual kedukaan anggota suku, “lia moris” adalah ritual
Pada dasarnya suatu hukum adat itu memiliki tokoh yang mengakomodir
pelaksanaannya ,salah satunya ialah adanya tokoh adat selaku pemimpin atau penegendali
hukum adat dalam kehidupan sosial tokoh adat ini mempunyai peranan yang sangat besar
Masyarakat adat adalah sekelompok orang yang memiliki jejak sejarah dengan
masyarakat sebelum masa invasi dan penjajahan, yang berkembang di daerah mereka,
menganggap diri mereka beda dengan komunitas lain yang sekarang berada di daerah mereka
atau bukan bagian dari komunitas tersebut. Mereka bukan merupakan bagian yang dominan
dari masyarakat yang bertekad untuk memelihara, mengembangkan, dan mewariskan daerah
leluhur dan identitas etnik mereka kepada generasi selanjutnya; sebagai dasar bagi
15
kelangsungan keberadaan mereka sebagai suatu suku bangsa, sesuai dengan pola budaya,
Tahun 1999 dan masih dipakai sampai saat ini adalah: “komunitas-komunitas yang hidup
berdasarkan asal-usul leluhur secara turun-temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki
kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, tokoh diartikan sebagai rupa, wujud dan
keadaan, bentuk dalam arti jenis badan, perawakan, orang yang terkemuka atau kenamaan
representasi dari adanya sifat-sifat kepemimpinan yang menjadi acuan bagi masyarakat dalam
tidak bisa dilepaskan dari sifat kepemimpinan yang tercermin didalam diri tokoh masyarakat
16
mengidentifikasikan diri kepada sang pemimpin, dan ia dianggap sebagai penyambung lidah
masyarakat.
biasanya muncul pemimpin yang kharismatik untuk menggerakkan masa rakyat mencapai
kemerdekaannya. Kemudian pemimpin ini muncul sebagai simbol persatuan bangsa, seperti
tokoh dwitunggal Soekarno-Hatta di Indonesia dan Joseph Bros Tito di Yugoslavia. Dalam
hal ini tokoh masyarakat adalah merupakan orang-orang yang dihormati dan disegani dalam
tertentu yang dimilikinya.Akan tetapi, pemimpin saja mungkin tidak menjamin bagi terbentuknya
suatu bangsa-negara sebab pengaruh pemimpin bersifat sementara. Dalam hal ini ada dua
penyebab. Pertama, umur manusia (pemimpin) terbatas, dan khususnya pemimpin kharismatik
tidak dapat di wariskan. Pemimpin tidak hanya yang masih hidup dapat berfungsi sebagai symbol
persatuan bangsa, tetapi juga yang sudah menjadi pahlawan. Namun, sifat permasalahan yang
tengah dihadapi masyarakat memerlukan tipe kepemimpinan yang sesuai. Kedua, tipe
Pada pihak lain tidak hanya di Negara-negara berkembang seorang pemimpin kharismatik
dipandang sebagai symbol persatuan bangsa, tetapi juga di Negara-negara yang maju seorang
pemimpin diharapkan tampil sebagai “wakil” atau personifikasi bangsa di dalam maupun di luar
Indonesia
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan
17
kemaslahatan. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya:
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan
masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin societas, yang berarti hubungan persahabatan
dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti
society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna
bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai
tujuan bersama.
Dapat kita telaah korelasi hubungan antara ketokohan didalam masyarakat, dengan
masyarakat itu sendiri. Dari sejumlah asumsi dasar tersebut maka secara esensial pendekatan
Masyarakat merupakan sistem yang kompleks yang terdiri dari bagian-bagian yang
saling berhubungan dan tergantung satu sama lain, serta setiap bagian tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap bagian-bagian lainnya. Setiap bagian dari suatu masyarakat eksis
karena bagian tersebut memiliki fungsi dalam memelihara eksistensi dan stabilitas
mekanisme yang dapat merekatkannya menjadi satu. Mekanisme ini adalah komitmen para
anggota masyarakat kepada serangkaian kepercayaann dan nilai yang sama. Masyarakat
cenderung mengarah pada suatu keseimbangan (equilibrium) dan gangguan pada salah satu
bagiannya cenderung menimbulkan penyesuaian pada bagian lain agar tercipta harmoni atau
stabilitas
Masyarakat adalah kumpulan individu yang tinggal pada satu wilayah. Kumpulan
individu ini mempunyai karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dengan masyarakat lain. Ia
mencoba memahami tingkah laku individu dalam masyarakat, dan tingkah laku masyarakat
18
sebagai kumpulan individu dengan kelompok masyarakat yang lain. Ia mencoba memahami,
meneliti, menemukan perbedaan dan persamaan interaksi individu dalam masyarakat dan
tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang lebih tinggi terhadap hal-
hal tertentu, akan menempatkan hal tersebut pada kedudukan yang lebih tinggi dari hal-hal
Selama dalam suatu masyarakat ada sesuatu yang dihargai, dan setiap masyarakat pasti
mempunyai sesuatu yang dihargai, sesuatu itu akan menjadi bibit yang dapat menumbuhkan
adanya system lapisan dalam masyarakat itu. Sesuatu yang dihargai di dalam masyarakat dapat
berupa uang atau benda-benda yang bernilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan,
kesalehan dalam agama atau mungkin juga keturunan yang terhormat. Hal inilah yang menjadi
salah Satu faktor timbulnya pelapisan dalam masyarakat/stratifikasi social, Stratifikasi dapat
terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat
dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat
tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-
batas tertentu.
Tokoh masyarakat yang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat itu
sendiri merupakan instrumen politik yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan
masyarakat terutama masyarakat yang masih berada pada lingkungan pedesaan. Peran ini
Pada hakikatnya tokoh masyarakat ialah orang yang mempunyai peranan yang besar
dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki kekuasaan yaitu kemampuan mempengaruhi
orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dirinya. Dalam kaitannya dengan
hubungan sosial-budaya dari perspektif ilmu sosial biasa disebut dengan budaya
paternalistik, di mana peran seorang tokoh/elite dalam masyarakat desa adalah sangat
dominan dalam hubungan-hubungan sosial maupun dalam ranah politik yang bertalian
19
dengan pengambilan kebijakan pada aras desa. Sementara itu, apa yang disebut dengan elit
desa setidaknya dapat dipilah menjadi beberapa jenis elit, diantaranya elit pemerintahan, elit
agama, elit ekonomi, elit ormas, elit intelektual, dan elit adat sebagai para stakeholders
Elit pemerintahan ditunjukkan dengan adanya kepala desa, kepala dusun, sekretaris
desa, dan perangkat desa lainnya. Elit agama adalah tokoh panutan dalam agama seperti kyai,
ustadz, pendeta, romo, dan tokoh agama lainnya. Elit ekonomi adalah golongan yang kaya
secara ekonomi di desa termasuk para pemilik lahan. Elit Ormas merupakan tokoh dalam
organisasi kemasyarakatan atau politik yang ada di desa, elit intelektual adalah ditokohkan
20
sedangkan mereka bisa berprofesi guru, pegawai/pejabat pemerintahan, sedangkan elit adat
merupakan tokoh yang sangat dihormati dalam tradisi-tradisi atau adat setempat yang masih
Berkenaan dengan posisi mereka sebagai elit desa, sangat mungkin mereka menyandang
lebih dari 1 (satu) jenis elit, misalnya seorang kepala desa selain elite pemerintahan juga
sebagai elit ekonomi dan elit agama, begitu pula untuk tokoh/elit yang lain. Kecenderungan
dimiliki serta kecakapan dalam bertindak dan tentunya kemampuan intelektual, spiritual,
serta komunikasinya. Manusia-manusia yang terlahir sebagai sosok cakap dalam berbagai
kemampuan, kemudian menjadi perhatian masyarakat sebagai sosok yang dalam pandangan
Pemimpin (leader) dalam bahasa Indonesia sering diberi arti macam-macam seperti
kepala, ketua, raja, pemuka, pembina, penghulu, pelopor, pemuka, pemandu, pembimbing,
pengurus, penggerak, penuntun, tua-tua, dan sebagainya. Maka pemimpin ialah seorang
Sedangkan kepemimpinan (leadership) menurut Derry Eka Ardhiansyah (2013) adalah suatu
cara untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain, bawahan atau kelompok untuk saling
bekerja sama dalam upaya mencapai suatu tujuan bersama tanpa adanya unsur paksaan. Dari
21
3. Kepemimpinan muncul di dalam kelompok
Tokoh masyarakat adalah mereka yang memiliki kedudukan sosial dan dihormati di
lingkungannya. Mereka disebut tokoh masyarakat karena memiliki kedudukan serta pengaruh
dan diakui oleh masyarakat. Menurut UU Nomor 8 Tahun 1987 pasal 1 ayat 6 Tentang
Protokol bahwa tokoh masyarakat adalah seseorang yang karena kedudukan sosialnya
masyarakat menurut UU Nomor 2 Tahun 2002 pasal 39 ayat 2 Tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia) bahwa bahwa tokoh masyarakat ialah pimpinan informal masyarakat
yang telah terbukti menaruh perhatian terhadap kepolisian. Untuk memahami dengan baik,
siapa dan apa yang menyebabkan seseorang disebut sebagai tokoh masyarakat paling tidak
untuk menduduki posisi-posisi penting di masyarakat mulai dari ketua RT, ketua RW, ketua
masyarakat seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan lain-lain, termasuk tokoh agama, tokoh
adat, tokoh organisasi kedaerahan, tokoh lingkungan, tokoh dari suatu kawasan, tokoh
keturunan darah biru, tokoh pekerja, tokoh pergerakan dan lain-lain. Dengan ketokohannya,
ada yang mencalonkan diri dan dicalonkan oleh partai politik untuk menjadi calon anggota
kedudukan, maka sering blusukan dan bersama masyarakat yang dipimpinnya. Ketokohannya
22
menyebabkan dihormati, dipanuti, diikuti, diteladani oleh masyarakat. Pemimpin formal
semacam ini, pada suatu waktu bisa disebut tokoh masyarakat, apakah masih memiliki
c. Mempunyai ilmu yang tinggi dalam bidang tertentu atau dalan berbagai bidang sehingga
masyarakat dan pemimpin pemerintahan dari tingkatan paling bawah – sampai ke atas selalu
meminta pandangan dan nasihat kepadanya. Karena kepakarannya, maka yang bersangkutan
diberi kedudukan dan penghormatan yang tinggi, kemudian disebut tokoh masyarakat.
d. Ketua partai politik yang dekat masyarakat, rajin bersilaturrahim kepada masyarakat,
menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan masyarakat, suku menolong masyarakat diminta
atau tidak. Ketua partai politik seperti ini, dapat disebut sebagai tokoh masyarakat.
e. Usahawan/pengusaha yang rendah hati, suka berzakat, berinfak dan bersedekah, peduli kepada
masyarakat, serta suka bersilaturrahim, pada umumnya masyarakat menyebut yang bersangkutan
Tokoh Masyarakat (1) adalah seseorang yang karena kedudukan sosialnya menerima
kehormatan dari masyarakat dan/atau Pemerintah. (Pasal 1 Angka 6 UU Nomor 8 Tahun 1987
Tentang Protokol). Tokoh Masyarakat (2) ialah pimpinan informal masyarakat yang telah
terbukti menaruh perhatian terhadap kepolisian. (Pasal 39 Angka 2 UU Nomor 2 Tahun 2002
23
2.2.3 Lembaga Adat
Kata lembaga dalam bahasa Inggris disebut institution yang bermakna pendirian,
lembaga, adat dan kebiasaan. Dari pengertian literal ini, lembaga dapat diartikan sebagai
sebuah istilah yang menunjukan kepada pola perilaku manusia yang mapan terdiri dari
interaksi sosial yang memiliki struktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan. Sesuai
dengan hal tersebut Duverger (2010:147) menyebutkan bahwa konsep “lembaga” yakni
Menurut Maran (2001:48) lembaga bisa didefinisikan sebagai pola perilaku manusia
yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan.
Keberadaan lembaga-lembaga dibatasi oleh dua unsur dasar. Pertama, unsur struktural,
mengacu pada sistem hubungan yang diatur suatu lembaga. Lembaga pendidikan misalnya
Sesuai pendapat Robert Mac Iver dan Charles H. Page sebagaimana Soekanto (1990:189)
mengartikan lembaga adat sebagai suatu tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk
mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok masyarakat
Dari beberapa definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa lembaga adat
adalah suatu lembaga sosial kemasyarakatan yang menunjukan pola-pola kebudayaan berupa
tindakan, ide dan sikap serta segala aktivitas manusia untukmemenuhi kebutuhan hidupnya,
dengan memeihara adat-istiadat dan mengontrol nilai dan norma sosial yang ada di dalam
masyarakat.
dibuktikan dengan adanya berbagai sukubangsa, ras, bahasa, seni, adat istiadat, sistem
kepercayaan (religi) dan juga sistem nilai budayanya. Keragaman budaya yang menjadi
24
kebanggaan bangsa Indonesia tersebut pada dasarnya tidak luput dari dinamika atau
Namun demikian, pada setiap masyarakat diantara unsur-unsur budaya tersebut biasanya
masih ada yang relatif tidak berubah karena merupakan inti dari kebudayaan tersebut. Dalam
hal ini, biasanya adalah sistem nilai budaya yang berlaku pada masyarakat tersebut secara
turun temurun. Sistem nilai budaya, merupakan tingkat yang paling tinggi dan paling abstrak
Hal itu disebabkan karena nilai -nilai budaya itu merupakan konsep-konsep mengenai
segala sesuatu yang dinilai berharga dan penting oleh suatu masyarakat, sehingga dapat
berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan para
warga masyarakat tadi (Koentjaraningrat, 1979; 204). Unit atau kesatuan sosial yang
biasanya tetap mempertahankan sistem nilai budaya yang diwarisi dari leluhurnya adalah
komunitas (masyarakat) adat yang tersebar di berbagai tempat. Masyarakat atau komunitas
adat itu masih memelihara sistem nilai budaya yang terimplementasi dalam kehidupan
mereka sehari-hari berupa norma-norma adat yang telah diwarisi turun temurun, serta adanya
suatu institusi atau pranata yang mengawal atau mengatur pelaksanaannya ditengah
masyarakat tersebut. Hal tersebut berwujud dalam bentuk suatu kelembagaan adat yang biasa
disebut dengan lembaga adat. 2 Lembaga adat, dilihat dari padanan katanya, berasal dari
gabungan antara kata “lembaga” dan kata “adat”. Kata lembaga dalam bahasa Inggris disebut
dengan institution yang berarti pendirian, lembaga, adat dan kebiasaan, sedangkan adat
merujuk pada kebiasaan pada suatu masyarakat yang telah berlangsung secara turun temurun.
Dengan demikian, lembaga adat mengandung pengertian adanya lembaga atau organisasi
kemasyarakatan (sosial) yang berkaitan dengan adat yang berlaku di suatu daerah atau
kesatuan masyarakat adat. Pengertian lembaga adat adalah sebuah organisasi kemasyarakatan
baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar telah tumbuh berkembang didalam
25
sejarah masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu masyarakat hukum adat tertentu
dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam wilayah hukum adat tersebut. 1,
Menurut ilmu budaya, lembaga adat diartikan sebagai suatu bentuk organisasi adat yang
tersusun relatif tetap atas pola-pola kelakuan, peranan-peranan, dan relasi-relasi yang terarah
dan mengikat individu, mempunyai otoritas formal dan sanksi hukum adat guna tercapainya
suatu organisasi kemasyarakatan adat yang dibentuk oleh suatu masyarakat hukum adat
tertentu, mempunyai wilayah tertentu dan harta kekayaan sendiri serta berhak dan berwenang
untuk mengatur dan mengurus serta menyelesaikan hal- hal yang berkaitan dengan adat.
Peraturan Mendagri (Permendagri) No. 23 Tahun 1997, menyebutkan lembaga adat sebagai
sebuah organisasi kemasyarakatan baik yang sengaja dibentuk maupun yang secara wajar
telah tumbuh dan berkembang didalam masyarakat yang bersangkutan atau dalam suatu
masyarakat hukum adat tertentu dengan wilayah hukum dan hak atas harta kekayaan di dalam
wilayah hukum adat tersebut yang berhak dan berwenang mengatur, mengurus dan
berada di luar susunan organisasi pemerintahan.4 Keberadaan lembaga adat pada dasarnya
tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan suatu masyarakat, dan fungsinya adalah untuk
menjaga, melaksanakan dan melestarikan adat yang berlaku pada masyarakatnya turun
temurun. Peran lembaga adat dalam pewarisan budaya adalah mensosialisasikan norma dan
adat yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karenanya, keberadaan lembaga adat dalam setiap
masyarakat pada prinsipnya selalu dijaga dan diberdayakan, agar khasanah budaya setiap
masyarakat serta nilainilai yang dikandungnya tetap terjaga dan lestari. Hal itu disebabkan
26
karena lembaga adat sebagai organisasi kemasyarakatan bertugas mengatur pelaksanaan adat
sebagaimana diwarisi dari generasi sebelumnya, dan akan memberikan sanksi bagi warga
betapa pentingnya menjaga kelestarian adat, agar generasi muda tidak melupakan begitu saja.
ada pada setiap masyarakat/suku bangsanya semenjak dahulu yang tugas dan fungsinya
antara lain menjaga, menyelenggarakan dan melestarikan budaya atau adat istiadat yang
berlaku di tengah masyarakatnya. Bahkan, biasanya lembaga adat itu sekaligus berfungsi
sebagai sistem pemimpin dalam pengertian yang umum yakni penguasa didaerahnya, atau
perkembangan kemudian, atas inisiatif pemerintah yang bekerjasama dengan tokoh adat
setempat dibuat kelembagaan adat baru yang tujuannya agar pelaksanaan adat tetap
Pembentukan kelembagaan adat tersebut bertitik tolak dari lembaga adat yang sudah ada
dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekarang ini. Pada hakikatnya fungsi lembaga
adat itu sama dengan kelembagaan adat yang sudah ada sebelumnya. Tugas dan fungsi
kelembagaan adat tersebut pada dasarnya sama dengan kelembagaan tradisional yakni berhak
dan berwenang untuk mengatur dan mengurus serta menyelesaikan hal- hal yang berkaitan
dengan adat. Aneka kelembagaan adat yang yang terdapat di Indonesia dengan sendirinya
menunjukkan bahwa keragaman bangsa Indonesia tidak saja dari keragaman budaya,
melainkan juga keragaman kelembagaan adat setiap sukubangsa yang tersebar dari Sabang ke
Merauke.
27
2.2.1 Eksistensi Tokoh Adat
Eksistensi tokoh adat adalahhadir dan aktifnya tokoh adat dalamMasyarakat. Awalnya
eksistensi tokoh adat sebagai perantara antar masyarakatnya dalam hal adat yang di warisi
secara turun temurun. Dalam hal ini posisi tokoh adat sangat berperan penting karena
merupakan tokoh yang dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di desa Ona Mane tokoh
adat sebagai perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia mate”
dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul masyarakat kelompok
adat untuk turut ambil bagian dalam ritual adat seperti mentransfer progam kerja dalam ritual
adat , tokoh adat mampu merespon masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga
Posisi tokoh adat sangat penting di tataran masyarakat adat, seiring berjalannya waktu
posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik yakni dipergunakan sebagai perantara para
calon kepala daerah dengan masyarakat adat. Kepentingan politik menumpangi ritual adat
melalui tokoh adat untuk merangkul kelompok adat serta menyampaikan aspirasi, visi-misi
serta progam kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap isu-isu dalam
kelompok masyarakat adat. Dengan demikian eksistensi tokoh adat dalam ranah politik
Pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu sendiri.
Setelah sukses bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilu 2004 secara langsung, dan
disusul dengan pemilihan di tingkat lokal, yakni pemilihan umum kepala daerah
28
pemilukada, yakni dari sistem pengangkatan langsung oleh pejabat pusat, kemudian menjadi
sistem pemilihan perwakilan oleh Dean Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang senantiasa
mengandung kultur vested interest (kepentingan pribadi) dikalangan elit dan akhirnya
Pemilihan umum Banyak para ahli yang menjelaskan tentang pengertian pemilu,
antara lain dikemukakan oleh Ramlan Surbakti (1992:181) Pemilu diartikan sebagai
mekanisme penyeleksi dan pendelegasian atau penyerahan kedaulatan kepada orang atau
dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012 pasal 1 ayat (1) yang dimaksud
Pemilihan Umum (Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945. Pemilihan umum yang diselenggarakan untuk memilih
anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota disebut pemilihan umum
legislatif. Pemilihan umum legislatif merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk
memilih wakil rakyat yang dapat mewakili aspirasinya yang tata cara pelaksanaanya diatur
rakyat memegang kedaulatan penuh, namun dalam pelaksanaanya dilakukan oleh wakil wakil
badan badan perwakilan rakyat melalui wakil wakil yang terpilih atau partai
29
c) pemilu sebagai sarana memobilisasi, menggerakan atau menggalang
dukungan rakyat terhadap Negara dan pemerintahan dengan jalan ikut serta
30
4. Pemilu sebagai sarana bagi pemimpin politik untuk
Dari berbagai pendapat para ahli mengenai tujuan pemilu diatas dapat diketahui
bahwa tujuan dari pemilu adalah untuk menyeleksi para pemimpin pemerintahan baik di
demokratis, kuat dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan
31
Asas-Asas Pemilu Dalam pelaksanaan pemilihan umum asas-asas yang digunakan
memilih secara langsung dalam pemilihan umum sesuai dengan keinginan diri
b) Umum Umum, berarti pemilihan umum berlaku untuk seluruh warga negara
sebagai pemilih pada pemilihan umum, bebas menentukan siapa saja yang
akan dicoblos untuk membawa aspirasinya tanpa ada tekanan dan paksaan
dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya
diberikan.
e) Jujur Jujur, berarti semua pihak yang terkait dengan pemilu harus bertindak
berlaku.
f) Adil Adil, berarti dalam pelaksanaan pemilu, setiap pemilih dan peserta
pemilihan umum mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan
32
Metode berhubungan erat dengan aturan dan prosedur merubah suara ke kursi
di legislatif.
kecil menentukan satu wakil tunggal berdasarkan suara terbanyak. Sistem Distrik bisa
dimaknai bahwa satu dapil memilih satu wakil. sistem distrik memiliki karakteristik,
antara lain :
1. First past the post : sistem yang menerapkan single memberdistrict dan
2. The two round system : sistem ini menggunakan putaran kedua sebagai dasar
3. The alternative vote : sama dengan first past the post bedanya adalah para
yang terdapat dalam daftar calon tanpa melihat afiliasi partai dari caloncalon
integrasi antar partai, karena kursi kekuasaan yang diperebutkan hanya satu.
b. Perpecahan partai dan pembentukan partai baru dapat dihambat, bahkan dapat
karena itu wakil terpilih dapat dikenali dengan baik oleh komunitasnya, dan
33
Bagi partai besar, lebih mudah untuk mendapatkan kedudukan mayoritas di parlemen.
Jumlah partai yang terbatas membuat stabilitas politik mudah diciptakan Kelemahan
Sistem Distrik
a. Ada kesenjangan persentase suara yang diperoleh dengan jumlah kursi di partai,
b. Partai kecil dan minoritas merugi karena sistem ini membuat banyak suara
terbuang.
kepentingan nasional.
sistem yang melihat pada jumlah penduduk yang merupakan peserta pemilih. Sistem
proporsional dapat dimaknai bahwa satu dapil memilih beberapa wakil. Sistem ini juga
dinamakan perwakilan berimbang ataupun multi member constituenty. ada dua jenis sistem di
partai peserta pemilu menunjukan daftar calon yang diajukan, para pemilih
cukup memilih partai. alokasi kursi partai didasarkan pada daftar urut yang
sudah ada.
pemenangnya didasarkan atas penggunaan kuota yang sudah diatur sesuai perundang-
1. Dipandang lebih mewakili suara rakyat sebab perolehan suara partai sama
34
2. Setiap suara dihitung & tidak ada yang terbuang, hingga partai kecil dan
Proporsional:
2. Wakil rakyat kurang dekat dengan pemilihnya, tapi lebih dekat dengan
partainya. Hal ini memberikan kedudukan kuat pada pimpinan partai untuk
Sebagaimana sudah dijelaskan pada latar belakang, tentang fungsi dan eksistensi dari tokoh
adat masyarakat di desa Oan Mane, dalam ranah dan interaksi sosial politik yang berperan
sebagai sosialisasi politik, partisipasi politik, komunikasi politik dan rekrutmen politik. tokoh
adat memberikan efek kepada demokrasi lokal, termasuk di dalamnya adalah penentuan
35
Gambar 01.
Adat istiadat
Aturan- aturan
Eksistensi Tokoh
Adat Suku Oan
Mane
Sosialisasi Partisipasi
Komunikasi
Politik Politik
Politik
Demokrasi Lokal
Peran penting dalam mengambil kebijakan, fukun juga berfungsi sebagai mediator
jika dalam suatu pertemuan adat terjadi perselisihan dan sebagai penunjuk jalan kepada
masyarakat dalam penyelesaian masalah. Tokoh adat (Fukun) memiliki andil dalam
36
memengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan pilihan politik dalam pemilukada yang
dikesampingkan. Hal ini berakibat masyarakat juga memilih bukan berdasarkan pilihan yang
ideal, masyarakat pada saat mencoblos masih didasarkan pada pertimbangan yang bersifat
subjektif emosional, memilih hanya karena masih adanya ikatan kekeluargaan, kekerabatan
dan persahabatan.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
bersifat kualitatif dengan memberikan fokus penelitian pada peranan tokoh adat dalam
peristiwa pemilihan dan kaitannya terhadap masyarakat dalam situasi tertentu. peneliti akan
melihat sejauh mana eksistensi tokoh adat dalam pemilukada. Selanjutnya peneliti akan
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka penelitian ini pada dasarnya
deskriptif , maka metode pendekatan yang digunakan adalah penelitian deskriptif, maka
metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.(Maleong, 1998: 3). Jadi dengan metode
ini dihasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari fenomena sosial
atau orang-orang yang diamati, baik melalui observasi,wawancara maupun dokumentasi yang
relevan.
1. Definisi konseptual
tujuannya untuk menjelaskan atau paling tidak mendeskripsikan hal-hal yang berhubungan
dengan masalah yang dikaji. Melalui penjelasan konseptual diharapkan membantu peneliti
38
a. Mayarakat adat
Masyarakat adat adalah sekelompok orang yang memiliki jejak sejarah dengan
masyarakat sebelum masa invasi dan penjajahan, yang berkembang di daerah mereka,
menganggap diri mereka beda dengan komunitas lain yang sekarang berada di daerah
b. Tokoh Adat
Tokoh adat adalah pemimpin atau penegendali hukum adat dalam kehidupan
sosial tokoh adat ini mempunyai peranan yang sangat besar seperti menyelesaikan
sengketa adat,
Eksistensi Tokoh Adat adalah :Suatu keberadaan atau kehadiran pranata pranata
masyarkat adat yang di warisi secara turun temurun dan memiliki peran penting dalam
kehidupan masyarkat.
kepalah Daerah di harapkan mampu melahirkan kepemimpinan yang dekat dan menjadi
idaman bagi seluruh lapisan masyarakat minimal dalam moral dan ikatan
pimpinya.
Tokoh adat memiliki peran penting dalam mengambil kebijakan, fukun juga
berfungsi sebagai mediator jika dalam suatu pertemuan adat terjadi perselisihan dan sebagai
39
penunjuk jalan kepada masyarakat dalam penyelesaian masalah. tokoh adat (fukun) memiliki
andil dalam memengaruhi pilihan masyarakat dalam menentukan pilihan politik dalam
pemilukada yang sesuai dengan pilihan fukun. Keterlibatan tokoh adat (fukun) pada
pemilukada di kabupaten Malaka, memberikan kesan bahwa pilihan rasional dalam memilih
pemimpinnya cenderung diutamakan. Eksistensi tokoh adat dalam pemilihan kepalah daerah
sebagai pengikut untuk memilih pemimpin daerah dalam hal ini kepalah daerah yang
memiliki kemampuan dan konsisten dalam menyelesaikan masalah masalah yang di hadapi
2. Definisi operasional
Sesuai dengan defenisi konsepsioner yang di uraikan di atas maka yang menjadi
operasionalisasi konsep dalam penelitian ini dapat di ukur dengan beberapa indikator sebagai
berikut:
Pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu sendiri.
a. Pemetaan Informan
Informan adalah orang yang benar- benar tahu dan terlihat langsung dalam permasalahan
penelitian.Informan yang bertindak sebagai sumber data di lihat dari kapasitas dan posisi
strategis pada masalah tersebut,kriteria yang di pakai dalam pemilihan informan adalah
40
kelompok orang atau individu yang terlibat langsung dalam mengimplementasikan serta
adat(fukun)dengan demikian yang menjadi informan dalam penelitian yang yang di telitih
adalah :tokoh adat 9 orang,tokoh masyarkat 5 orang ,masyarakat 10 orang dengan jumlah :24
orang sehingga teknik penentuan informan ini adalah menggunakan teknik purposive
tertentu
a. Pengamatan (Observasi)
b. Wawancara
Wawancara yaitu teknik yang digunakan melalui penetuan informasi dilakukan secara
purposive sampling atau melalui kontak hubungan pribadi antara peneliti dengan sumber
data (informan). Pihak-pihak yang terkait adalah tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, dan pihak yang diteliti (informan) diharapkan dapat memberi arah dalam
berjalannya riset.
c. Studi Literatur
Data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian dicari dalam dokumen atau
bahan pustaka.
Analisis Data yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu dengan mengkaji berbagai
informasi dari berbagai data yang diperoleh pada saat penelitian. Data tersebut diinterpretasi
41
berdasarkan pembahasan persoalan dalam rangka menawab permasalahan penelitian dengan
1. Kategorisasi
Adalah proses analisis data, dimana data-data yang telah dikmpulkan kemudian
diinterpretasikan.
2. Interpretasi
3. Induktif
Adalah cara berpikir dengan menarik kesimpulan umum dari pengamatan atas gejala-
42
BAB IV
Kabupaten Malaka adalah salah satu daerah otonomi baru di propinsi Nusa Tenggara
Timur Indonesia .yang ibu kotanya Betun ,dan Malaka merupakan hasil pemekaran dari
kabupaten Belu yang di sah kan dalam sidang paripurna DPR RI Pada 14 Desember 2012
Kabupaten Malaka terletak pada 9⁰ - 10⁰ Lintang Selatan dan 124⁰ - 126⁰ bujur
Timur. Luas Kabupaten Malaka adalah 1160,62 km2. Secara Geografis, Sebelah Timur
berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste, Sebelah Utara berbatasan
dengan Kabupaten Belu, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Timor, dan sebelah barat
berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan,Dan jumlah jiwah 186.822 jiwa.dan
1. Desa Oan Mane Merupakan salah satu Desa dari enam belas Desa yang ada di
2. Kependudukan
Jumblah penduduk di Desa Oan Mane adalah 1.124 jiwa dengan komposisi 567
penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 557 jiwa penduduk berjenis kelamin
perempuan.
43
a. Jumlah penduduk berdasarkan penganut Agama
Katolik :10.98
Protestan:24
Islam :-
Hindu :-
Budha :-
3. Pendidikan
44
d. Pertanian
Luas Lahan
I. We’Knamon
Luas Lahan : 15 ha
45
Sejarah terbentuknya Desa Oan Mane, Awalnya Desa Oan Mane merupakan salah
satu wilayah dari Desa Sikun, Dan pemekaran sendiri pada Tanggal 14 Oktober 2003.Dari
Desa induk yaitu Desa Sikun untuk menjadi desa persiapan yang di beri nama Oan Mane
yang artinya Oan:anak dan Mane artinya Laki Laki, jadi Oan Mane di artikan sebagai( Anak
laki -laki) pemegang tongkat kekusaan di Desa Oan Mane. Perjuangan untuk pemekaran
sendri membutukan kerja sama yang kuat di dalam masyarakat,sehingga pada Tahun 2009
menjadi deveritif dengan wilayah kekusaan 5 dusun 5 RT dan 5 RW dan Bapak Nikolas
Seran sebagai Desa terpilih perdana pada Desa OAN Mane, dengan masa jabatan dari, 2003-
2009 . Adapun nama-nama yang menjadi kepala desa adalah sebagai berikut: Nikolas Seran
(2003-2009), Helmut Nggebu (2009-2014), Maria Yosefina (2014-2017), Lukas Leki (2017-
sekarang).
Desa Oan Mane adalah wilayah kesatuan adat yang memegang peranan penting
dalam wilayah adat Wesey-Wehali (sejak jaman Kerajaan Maromak Oan yang menguasai
hampir seluruh Pulau Timor) dengan tradisi kuat Sabete Saladi yang dihidupi oleh sebagian
besar masyarakat Malaka (Kecamatan Malaka Barat, Kecamatan Malaka Tengah, Kecamatan
Weliman, Kecamatan Wewiku dan Kecamatan Kobalima) dan hingga saat ini masih
Dapat disebutkan bahwa yang menyebabkan Desa Oan mane memiliki kedudukan
penting dalam tradisi Sabete Saladi atau memiliki eksistensi penting sebagai Tokoh Adat
dalam pemilihan umum kepala daerah dengan wilayah adat Wesey – Wehali Karena Setiap
ada kunjungan raja, Pejabat Negara atau Pejabat lainnya seperti dalam rangka
kampanyaepolitik, warga Oan manelah yang harus menyanyikan “Manukakae “ sebagai yel-
yel adat untukmelakukan Hase Hawaka (Sapaan adat terhadap tamu terhormat).
Secara geografis, batas wilayah Desa Oan Mane adalah sebagai berikut:
46
sebelah utara:berbatasan dengan Desa Forekmodok
1. KEPALA DESA
bersama BPD
BPD
h) Mewakili desanya di dalam dan luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
2. SEKRETARIS DESA
a) Tugas Pokok :
Pemerintah Desa.
47
b) Fungsi :
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
Pelaksanaan, pengendalian dan pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta
48
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.
4. KAUR KEUANGAN
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
5. KAUR PEMERINTAHAN
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
Kepala Desa
49
Pelaksanaan Kegiatan pencatatan monografi Desa
o Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi warga Desa yang
sakit. Pembuatan surat ini tidak memerlukan biaya, digratiskan bagi warga
Kartu Multiguna, Kartu ini dapat digunakan oleh satu keluarga yang diwakili
50
6. KAUR EKONOMI PEMBANGUNAN
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
masyarakat
1. Tugas Pokok :
2. Fungsi :
51
Penyiapan bahan dan pelaksanaan program, pemberdayaan masyarakat dan
8. KEPALADUSUN(KADUS)
Tugas :
royong masyarakat
masyarakat
Fungsi :
52
9. BPD (BADANPERWAKILAN DESA)
Tugas :
kepala desa
masyarakat
Hak :
peraturan perundang-undangan
desa
masyarakat
53
8. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan
golongan
10. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
kemasyarakatan.
Feto Hitu
1. Fukun
54
b) Fukun/ketua suku selalu menjaga supaya selalu memelihara
seperti pemilukada.
2. Ferik Fukun.
Bersama fukun dan pemangku adat lainnya dalam penyambutan raja atau
pejabat yang berkunjung di desa, ferik fukun menyajikan siri pinang atau
55
4.1.3.2. Struktur Pemerintahan Desa Oan Mane
KEPALA DESA
LUKAS LEKI
SEKRETARIS DESA
AGUSTINUS SERAN
KAUR TANI KAUR KESRA KAUR PEMERINTAHAN KAUR KEUANGAN KAUR PEMBANGUNAN
MARIA BRIA YAKOBUS SERAN ANTONIUS SERAN TITUS GABRIEL SALOMON LEKI
BRIA
KEPALA DUSUN 01 KEPALA DUSUN 02 KEPALA DUSUN 03 KEPALA DUSUN 04 KEPALA DUSUN 05
ANASTASYA HOAR IMANUEL NAHAK PELIPUS SERAN FERDI FAHIK PATRISIUS SERAN
1) VISI
2) MISI
56
4.1 HASIL PENELITIAN
4.2.1. Eksistensi Tokoh Adat dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Desa Oan
Dalam upaya menyukseskan Pemilihan Umum Kepala Daerah di Desa Oan Mane
Kecamatan Malaka Barat Kabupaten Malaka yang santun dan penuh perdamaian antara
masyarakat dan pemerintah salah satunya dengan cara melibatkan tokoh-tokoh adat We Sei-
We Hali, karena sampai saat ini tokoh adat masih sangat berperan penting dalam Pilkada dan
memiliki eksistensi yang sangat kuat dan masih di dengar baik oleh masyarakat adat
setempat. Eksistensi tokoh adat sangat penting karena merupakan tokoh yang dipercayai
penuh dalam segala ritual, seperti di Desa Oan Mane tokoh adat sebagai perantara antara
masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia mate” dalam ritual adat posisi tokoh
adat sangat penting sebagai perangkul masyarakat kelompok adat untuk turut ambil bagian
dalam ritual adat seperti mentransfer progam kerja dalam ritual adat tokoh adat mampu
merespon masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga sebagai tempat bertukar
Posisi tokoh adat sangat penting di tataran masyarakat adat, seiring berjalannya waktu
posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik yakni dipergunakan sebagai perantara para
calon kepala daerah dengan masyarakat adat. Kepentingan politik menumpangi ritual adat
melalui tokoh adat untuk merangkul kelompok adat serta menyampaikan aspirasi, visi-misi
serta progam kerja dari partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap isu-isu dalam
kelompok masyarakat adat. Dengan demikian eksistensi tokoh adat dalam ranah politik
Seperti di Desa Oan Mane tokoh adat sebagai perantara antara masyarakat adat dalam
ritual adat” lia maten” atau” lia moris” lia maten artinya acara kematian lia moris acara
pesta,ketika kedua peristiwa tersebut terjadi tokoh adatlah yang sebagai pemandu dimana
57
peranannya sangat dibutukan untunk melakukan ritual adat,sehingga parah kandidat politik
mengambil kesempatan untuk mendaptkan dukungan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
penyusun dapat menyajikan data penelitian dengan mengacu pada indikator-indikator sebagai
berikut:
yang dilakukan untuk menyatukan semua elemen dalam suatu kelompok masyarakat guna
memperkuat kedudukan politik dalam memperjuangkan suatu tujuan yang hendak dicapai
dan berusaha dengan berbagai cara untuk meyakinkan masyarakat pemilih dengan
Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator tersebut maka Penulis
cara mempengaruhi kelompok anggota suku ataupun pengikut yang dilakukan setiap Tim
Sukses dalam upaya memenangkan setiap paket calon kepala daerah di desa oan mane?
Terhadap pertanyaan ini salah satu kepala suku di desa oan mane atas nama Blasius
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak agustinus seran selaku kepala suku uma
58
disetiap kepala suku lainnya dan stakeholder – stakeholder yang ada di desa
Oan Mane”. (hasil wawancara di rumah tanggal 12 Oktober 2019)
Seperti yang dikatakan oleh kepala suku uma Laeatua diatas, bapak Stanislaus klau
“ dalam hal mempengaruhi setiap anggota suku di desa ini, kami selaku fukun
atau kepala suku dalam hal ini yang berperan sebagai tokoh adat yang memiliki
legitimasi dari setiap anggota suku, kami memberikan penjabaran yang jelas
berkaitan dengan program dari visi misi dari calon kepala daerah yang di
dukung pada masa itu. Semua penjabaran terkait visi misi tersebut sosialisasikan
kepada semua anggota suku sekalian meyakinkan mereka tentang pilihan kami
para tokoh adat ini”. (Wawancara di Rumah tanggal 15 Oktober 2019)
Bapak Stefanus Nahak selaku Tokoh masyarakat dalam pemilihan Bupati Malaka, ia
mengatakan bahwa:
seluruh elemen masyarakat untuk memenangkan Stefanus Bria Seran sebagai Bupati Malaka
para Tim Pemenangan melakukan berbagai cara untuk meyakinkan masyarakat yaitu dengan
mengundang masyarakat, para kepala suku dan lembaga adat Desa dan menyampaikan visi
misi dan program kerja serta kepribadian atau sifat sang calon Bupati Malaka itu.
kemampuan adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
59
pikiran dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Spencer and Spencer (dalam
Hamzah B. Uno, dkk. 2010: 62) mendefinisikan kemampuan sebagai karakteristik yang
menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan/superior
dalam suatu pekerjaan atau situasi. Poerwadarminta (2007: 742) mempunyai pendapat lain
tentang kemampuan yaitu mampu artinya kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu,
pekerjaan.
Dalam hal ini kemampuan siswa dapat diartikan sebagai suatu kecakapan dan
kesanggupan dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan proses pembelajaran yang dilakukan.
Pendapat adalah suatu hasil interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu hal yang
kemudian dinyatakan atau diekspresikan (Sastropoetro Santoso, 1990: 41). Pendapat adalah
suatu hasil pemikiran manusia yang diekspresikan atau diungkapkan dengan kata-kata
sebagai suatu respon dalam menanggapi suatu permasalahan (Henrika Dewi Anindawati,
2013: 11). Tommy Suprapto (2011: 11) mengemukakan bahwa opini atau pendapat
merupakan sebuah aktualisasi yang telah diekspresikan atau dinyatakan secara verbal maupun
non verbal baik melalui perilaku, bahasa tubuh, raut muka, simbol-simbol tertulis, pakaian
yang dikenakan dan tanda-tanda lain melalui referensi, nilai-nilai, sikap, pandangan dan
sebagainya.
Menurut Cutlip dan Center (dalam Tommy Suprapto, 2011: 44) bahwa opini atau
pendapat merupakan kecenderungan untuk memberikan respon terhadap suatu masalah dan
masih ada dalam diri seseorang. Sedangkan Parera (1987: 185) menjelaskan bahwa
bahasa dengan baik, tepat dan seksama dan kemampuan mengutarakan pendapat secara
60
analitis, logis dan kreatif. Eka Puspita (2014: 4) mengungkapkan bahwa mengemukakan
pendapat adalah suatu 14 keterampilan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat
mengusulkan, menganjurkan atau menganjukan pesan berupa isi pikiran melalui bahasa lisan
untuk dapat merundingkan atau mendiskusikan sesuatu. Lebih lanjut menurut Heli Handono
pikiran secara logis sesuai dengan konteks. Dalam hal ini tersirat hubungan antara orang yang
menyampaikan gagasan dengan orang yang diajak berkomunikasi mengenai persoalan yang
sedang dibahas.
adalah suatu bentuk pengekspresian pikiran dan perasaan dari hasil interaksi yang diutarakan
secara lisan dengan menggunakan bahasa yang baik, tepat dan seksama serta merupakan
Strategi yang digunakan oleh Tim Pemenangan dari Bapak Stefanus Bria Seran untuk
menyampaikan pendapat atau ide di hadapan masyarakat banyak tentu sudah di bahas
bersama sebelumnya, terutama hal penting yang harus diperhatikan saat mengemukakan
pendapat di masyarakat. Jadi, Penentuan strategi penyampaian pendapat atau ide merupakan
Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator tersebut maka Penulis
pendapat atau ide di hadapan masyarakat banyak agar bisa mempengaruhi masyarakat
Terhadap pertanyaan ini salah satu Tim Pemenangan Stefanus Bria Seran, Bapak
“Kami sebagai tim pemenang Bapak Stefanus Bria Seran selalu berusaha untuk
menyampaikan pendapat dengan baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain,”
(hasil wawancara di rumah tanggal 14 Oktober 2019)
61
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Nikolas Seran yang juga salah satu Tim
“Kita selalu berusaha memberikan solusi pada setiap pertemuan dalam membahas
setiap persoalan sehingga masyarakat benar-benar berpihak pada kita” (hasil
wawancara di rumah tanggal 14 Oktober 2019)
Selanjutnya Bapak Mikhael Taek Seran sebagai salah satu Tim Pemenangan juga
mengatakan bahwa:
“salah satu strategi yang kita gunakan adalah bekerja keras dan keluar masuk rumah
(dor to dor) untuk mengajak masyarakat memenangkan Stefanus Bria Seran sebagai
Bupati Malaka”. (hasil wawancara di rumah tanggal 14 Oktober 2019)
Terkait dengan Kemampuan Menyampaikan Pendapat Atau Ide Penulis mengajukan
pertanyaan yang sama kepada masyarakat pemilih pendukung Stefanus Bria Seran yaitu
“Para tim sukses bapak Stefanus Bria Seran kerja keras dengan melakukan “dor to
dor” (masuk keluar rumah) untuk mengajak masyarakat mendukung Bapak Stefanus
Bria Seran sebagai Bupati Malaka” (hasil wawancara di rumah tanggal 14 Oktober
2019)
pemenangan Stefanus Bria Seran para aktor menggunakan berbagai strategi dalam upaya
memenangkan Stefanus Bria Seran sebagai Bupati Malaka yaitu mulai dari pola komunikasi,
mengemukakan pendapatan di muka umum hingga pola “dor to dor” untuk mengajak
aspirasi dari masyarakat. Jadi peran aktor menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam
Ketika menyampaikan Visi –Misi Dan Program kerja, Tim Sukses atau
relawan,masuk melalui kepalah Desa , tokoh tokoh adat ,,dan kepalah desa dan tokoh adat
62
menyampaikan visi misi dan program kerja yang ada dan yang sesuai dengan kebutuhan
Dan visi misi dan program kerja dari bakal calon atau kandidat SBS adalah sebagai
berikut:
YANG “BERBUDAYA”, PROFESIONAL ,DEMOKRATIS DAN
SEJAHTERA”.
hidup
pengembangan ekonomi,,penenuhan kebutuahan hidup,penegaka
Visi misi dan program kerja merupakan salah satu produk politik sangat penting yang
harus dimiliki oleh seorang/salah satu paket yang akan mencalonkan diri dalam
Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator tersebut maka Penulis
Terkait pertanyaan ini salah satu Tim Pemenangan Stefanus Bria Seran Bapak
63
“visi-misi dan program kerja yang ditawarkan Stefanus Bria Seran selaku calon
Bupati Malaka adalah yang pertama: pembiayaan setiap siswa yang berprestasi dan
pengobatan gratis serta melanjutkan program revolusi pertanian Malaka”. (hasil
wawancara di rumah tanggal 15 Oktober 2019)
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Yakobus Taek, yang juga adalah salah satu
“visi-misi yang ditawarkan oleh calon Bupati Malaka yaitu bapak Stefanus Bria Seran itu
adalah membangun infrastruktur di setiap desa untuk membuka akses masyarakat”. (hasil
wawancara di rumah tanggal 15 Oktober 2019)
Stefanus Bria Seran kepada masyarakat cukup berhasil dimana masyarakat menganggap
Stefanus Bria Seran lebih pantas untuk memimpin Kabupaten Malaka karena
Selain itu juga, Dari pendapat di atas jelas bahwa pemimpin daerah dan masyarakat
adat desa oan mane saling mendukung dan saling membutuhkan pihak masing-masing.
Dimana jelas bahwa masyarakat mendukung penuh karena ada harapan penuh kebutuhan
hidup mereka akan diperhatikan oleh orang yang mereka percayakan, sebaliknya demikian
pemerintah sangat membutuhkan masyarakat desa oan mane untuk mendukung segalah
urusannya dalam menjabat terlebih memberikan suara dan aspirasi yang besar dari
masyarakat.
Saat ini pembangunan di kabupaten malaka semakin membaik, seperti yang dilihat
Adanya pengerjaan infrastruktur yang berjalan lancar, baik itu jalan raya aspal ataupun
pemabangunan tanggul,parah petani di bantu dengan traktor pacul gratis. Pemerintah dan
masyarakat Desa Oan Mane sangat berharap agar kelangsungan hidup saat ini dapat mereka
64
pertahankan bahkan lebih berkembang membaik agar dapat bersama-sama membangun Rai
Malaka lebih baik dan dapat dikenal diwilayah luar atau wilayah tetangga.
pengertian Respon atau tanggapan Menurut Djalaludin Rakhmat, respon adalah suatu
kegiatan(activity)dari organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, dari
setiap jeniskegiatan yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut
respon.Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau kesan
komunikasi itu memberikan efek berupa respon darikomunikasi terhadap suatu pesan yang
pengaruh ynag besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi (Ahmad
Subandi, 1982:50). Dengan adanya respon yang disampaikan dari komunikan kepada
Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator tersebut maka Penulis
melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan: “Isu – isu politik apasajakah yang
ditawarkan kepada masyarakat untuk memenangkan Stefanus Bria Seran sebagai Bupati
Malaka”?
Terhadap pertanyaan ini salah satu Tim Pemenangan Stefanus Bria Seran Bapak
65
“Isu politik yang kita tawarkan adalah Transparansi yaitu segala bentuk
pengelolaan keuangan di Kabupaten Malaka dari tingkat Kabupaten,
Kecamatan maupun tingkat Desa akan disampaikan secara terbuka kepada
masyarakat” (hasil wawancara di rumah tanggal 19 Oktober 2019)
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu Tim Pemenangan Stefanus Bria Seran
Desa Oan Mane yaitu Bapak Blasius Klau Taek, ia mengatakan bahwa:
“Salah satu isu politik yang ditawarkan oleh Calon Bupati Malaka melalui
para Tim Sukses yaitu “apabila Bapak Stefanus Bria Seran menang dalam
Pemilihan Bupati Malaka maka Bapak / Ibu akan mendapatkan bantuan
benih setiap tahun secara gratis. Pemerintah juga akan membuka kases
pasar agar masyarakat bisa menjual hasil panen”. (hasil wawancara di
rumah tanggal 19 Oktober 2019)
Jadi dari beberapa pernyataan di atas, Penulis menyimpulkan bahwa isu politik yang
ditawarkan adalah isu yang bersifat menyerang lawan dengan membuat perbandingan
terhadap lawan politik maupun mempertahankan dukungan, yang tujuannya adalah untuk
Salah satu cara untuk memperluas dukungan sampai menembus lapisan masyarakat
adalah dengan memainkan isu-isu politik yang dimainkan oleh para aktor, karena sebagai
seorang politisi dituntut untuk mencari, mengelola atau memainkan isu yang tujuannya
66
adalah untuk memperluas arus dukungan maupun mempertahankan dukungan basis sudah
ada.
Untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang indikator tersebut maka Penulis
melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan: “Isu – isu politik apasajakah yang
ditawarkan kepada masyarakat untuk memenangkan Stefanus Bria Seran sebagai Bupati
Malaka”?
Terhadap pertanyaan ini salah satu Tim Pemenangan Stefanus Bria Seran Bapak
“Isu politik yang kita tawarkan adalah Transparansi yaitu segala bentuk
pengelolaan keuangan di Kabupaten Malaka dari tingkat Kabupaten,
Kecamatan maupun tingkat Desa akan disampaikan secara terbuka kepada
masyarakat” (hasil wawancara di rumah tanggal 19 Oktober 2019)
Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu Tim Pemenangan Stefanus Bria Seran
Desa Oan Mane yaitu Bapak Blasius Klau Taek, ia mengatakan bahwa:
“Salah satu isu politik yang ditawarkan oleh Calon Bupati Malaka melalui
para Tim Sukses yaitu “apabila Bapak Stefanus Bria Seran menang dalam
Pemilihan Bupati Malaka maka Bapak / Ibu akan mendapatkan bantuan
benih setiap tahun secara gratis. Pemerintah juga akan membuka kases
pasar agar masyarakat bisa menjual hasil panen ,menyediakan traktor untuk
olah gratis kebun masyarkat tani ”. (hasil wawancara di rumah tanggal 19
Oktober 2019)
67
Jadi dari beberapa pernyataan di atas, Penulis menyimpulkan bahwa isu politik yang
ditawarkan adalah isu yang bersifat menyerang lawan dengan membuat perbandngan
terhadap lawan politik maupun mempertahankan dukungan, yang tujuanna adalah untuk
4.2.2 Pembahasan
Eksistensi tokoh adat adalah hadir dan aktifnya tokoh adat dalam Masyarakat.
Awalnya eksistensi tokoh adat sebagai perantara antar masyarakatnya dalam hal adat yang di
warisi secara turun temurun. Dalam hal ini posisi tokoh adat sangat berperan penting karena
merupakan tokoh yang dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di desa Ona Mane tokoh
adat sebagai perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia mate”
dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul masyarakat kelompok
adat untuk turut ambil bagian dalam ritual adat seperti mentransfer progam kerja dalam ritual
adat , tokoh adat mampu merespon masalah-masalah yang terjadi dan tokoh adat juga
mengungkapkan, Posisi tokoh adat sangat penting di tataran masyarakat adat, seiring
berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik yakni dipergunakan
sebagai perantara para calon kepala daerah dengan masyarakat adat. Kepentingan politik
menumpangi ritual adat melalui tokoh adat untuk merangkul kelompok adat serta
menyampaikan aspirasi, visi-misi serta progam kerja dari partai dan calon kepala daerah,
serta merespon setiap isu-isu dalam kelompok masyarakat adat. Dengan demikian eksistensi
tokoh adat dalam ranah politik sangat menonjol di kalangan masyarakat adat.
tindakan yang dilakukan untuk menyatukan semua elemen dalam suatu kelompok
68
masyarakat guna memperkuat kedudukan politik dalam memperjuangkan suatu tujuan
yang hendak dicapai dan berusaha dengan berbagai cara untuk meyakinkan
Sesuai dengan hasil wawancara dari penulis dengan beberapa nara sumber
terdapat beberapa cara dan strategi yang digunakan oleh para Tim Sukses untuk
memenangkan calon Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran di Desa Oan Mane,
Kecamatan Malaka Barat. Terutama, mengenalkan cara kerja dari calon bupati malaka
kepada masyarakat dan memperkenalkan pula tentang kepribadian dari figur tersebut.
Pada indikator ini, Peran tokoh adat untuk mempengaruhi kelompok maupun
pengikut sangat penting. Pasalnya, di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat
pendekatan dengan para tokoh adat untuk mendapatkan dukungan yang maksimal.
perasaan dari hasil interaksi yang diutarakan secara lisan dengan menggunakan
bahasa yang baik, tepat dan seksama serta merupakan respon terhadap suatu masalah
Strategi yang digunakan oleh Tim Pemenangan dari Bapak Stefanus Bria
Seran untuk menyampaikan pendapat atau ide di hadapan masyarakat banyak tentu
sudah di bahas bersama sebelumnya, terutama hal penting yang harus diperhatikan
pendapat atau ide merupakan salah satu bagian terpenting dalam berbagai proses
pemilihan.
69
Terdapat beberapa pola yang digunakan oleh para Tim Pemenang dalam
pendapat dengan baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain,memberikan solusi
pada setiap pertemuan dalam membahas setiap persoalan sehingga masyarakat benar-
benar berpihak pada kita dan bekerja keras dan keluar masuk rumah (dor to dor)
Malaka.
Karena itu, dalam upaya pemenangan Stefanus Bria Seran para aktor
sebagai Bupati Malaka yaitu mulai dari pola komunikasi, mengemukakan pendapatan
di muka umum hingga pola “dor to dor” untuk mengajak masyarakat. Bahkan, Tim
masyarakat. Jadi peran aktor menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dalam dalam
Ketika menyampaikan Visi –Misi Dan Program kerja, Tim Sukses atau
relawan,masuk melalui kepalah Desa , tokoh tokoh adat ,,dan kepalah desa dan tokoh adat
menyampaikan visi misi dan program kerja yang ada dan yang sesuai dengan kebutuhan
70
Dengan visi “Terwujutnya Malaka Sebagai Kawasan Perbatasan Yang “Berbudaya”,
Profesional ,Demokratis Dan Sejahtera” dan misi Meningkatkan kwalitas sumber daya
tata ruang dan lingkungan hidup, Meningkatkan perlindungan Hak hidup masyarkat melalui
beraklak mulia dan berbudaya dengan memperhatikan penegembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi .
Visi misi dan program kerja merupakan salah satu produk politik sangat penting yang
harus dimiliki oleh seorang/salah satu paket yang akan mencalonkan diri dalam
Untuk itu, Tim pemenang dari calon Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran selalu
menyampaikan keunggulan dari visi-misi serta program kerja yang ditawarkan oleh Stefanus
Bria Seran selaku calon Bupati Malaka seperti pembiayaan setiap siswa yang berprestasi dan
Stefanus Bria Seran kepada masyarakat cukup berhasil dimana masyarakat menganggap
Stefanus Bria Seran lebih pantas untuk memimpin Kabupaten Malaka karena
Selain itu juga, Dari pendapat di atas jelas bahwa pemimpin daerah dan masyarakat
adat desa oan mane saling mendukung dan saling membutuhkan pihak masing-masing.
Dimana jelas bahwa masyarakat mendukung penuh karena ada harapan penuh kebutuhan
71
hidup mereka akan diperhatikan oleh orang yang mereka percayakan, sebaliknya demikian
pemerintah sangat membutuhkan masyarakat desa oan mane untuk mendukung segalah
urusannya dalam menjabat terlebih memberikan suara dan aspirasi yang besar dari
masyarakat.
Saat ini pembangunan di kabupaten malaka semakin membaik, seperti yang dilihat
Adanya pengerjaan infrastruktur yang berjalan lancar, baik itu jalan raya aspal ataupun
pemabangunan tanggul,parah petani di bantu dengan traktor pacul gratis. Pemerintah dan
masyarakat Desa Oan Mane sangat berharap agar kelangsungan hidup saat ini dapat
membangun Rai Malaka lebih baik dan dapat dikenal diwilayah luar atau wilayah
tetangga.
Sesuai dengan hasil wawancara antara penulis dengan beberapa tim pemenang
calon Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran di Desa Oan Mane, Kecamatan Malaka Barat,
Tim pemenang selalu berusaha menawarkan adanya transpransi dalam segala bentuk
tingkat Desa apabial figur yang diusung itu terpilih memimpin di daerah itu.
Selain itu juga, Tim Pemenangan dari Stefanus Bria Seran menawarkan adanya
keterbukaan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan keterbukaan dalam evaluasi. Salah satu isu
politik yang ditawarkan oleh Calon Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran melalui para Tim
Sukses yaitu apabila Bapak Stefanus Bria Seran menang dalam Pemilihan Bupati Malaka
maka Bapak / Ibu akan mendapatkan bantuan benih setiap tahun secara gratis. Pemerintah
juga akan membuka kases pasar agar masyarakat bisa menjual hasil panen.
72
Salah satu cara untuk memperluas dukungan sampai menembus lapisan masyarakat
adalah dengan memainkan isu-isu politik yang dimainkan oleh para aktor, karena sebagai
seorang politisi dituntut untuk mencari, mengelola atau memainkan isu yang tujuannya
adalah untuk memperluas arus dukungan maupun mempertahankan dukungan basis sudah
ada.
Untuk itu, Tim pemenang bakal calon Bupati Malaka, Stefanus Bria Seran selalu
Malaka dari tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun tingkat Desa akan disampaikan secara
terbuka kepada masyarakat. Selain itu juga, Tim pemenangan Calon Bupati Malaaka,
Stefanus Bria Seran selalu menawarkan isu yang bersifat menyerang lawan dengan membuat
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian ini
sebagai berikut:
73
Eksistensi tokoh adat Desa Oan Mane dalam kehidupan Pemilukada di Kabupaten
Malaka terwujud dengan baik dimana Raja/fukun/tokoh adat mempengaruhi atau mengajak
dan menginstruksikan masyarakat Desa Oan Mane untuk memilih dan mendukung pejabat
politik yang mereka yakini dapat memerhatikan segalah kebutuhan dan melengkapi segalah
kekurangan yang terjadi di Desa Oan Mane. Misalkan pada Pemilukada Tahun 2016 Bupati
terpilih Stefanus Bria Seran meraih perolehan suara terbanyak di Desa Oan Mane dan
Masyarakat adat Desa Oan Mane mengakui bahwa mereka memberikan hak suara
berdasarkan apa yang menjadi Visi Misi pejabat politik dan memiliki kesinambungan
terhadap segalah kebutuhan dan kekurangan masyarakat Desa Oan Mane. Adanya sikap
saling percaya dan saling mendukung antara pejabat politik dan para tokoh adat ini sangat
memberikan dampak yang sangat positif bagi kedua pihak. Dimanapejabat politik merasa
bahwa tujuan dan visi misinya didukung penuh dan masyarakat adatpun merasa bahwa
eksistensinya masih sangat diharapkan dan dihargai serta menjadi salah satu bagian yang
sangat dibutuhkan dalam beberapa kalangan terkhususnya dalam Pemilu dan Pemilukada di
Kabupaten Malaka.
5.2 SARAN
Eksistensi masyarakat adat Desa Oan Mane dalam Pemilukada yang sudah
berlangsung bertahun-tahun hingga saat ini masih tetap di pertahankan. Sangat diharapkan
agar keadaan seperti ini masih terus dijaga dan dipertahankan, oleh karena itu peran dari
fukun/ferik fukun/tokoh adat ataupun petinggi adat lainnya yang ada di Desa Oan Mane harus
74
tetap berpedoman pada hak dan wewenang aslinya yaitu dengan membawahi masyarakat
adatnya tanpa ada konflik politik yang justru bisa menimbulkan perpecahan atau bahkan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Teks
Anwar, Carul. 1997. Hukum adat indonesia (menuju hukum adat minangkabau). Rineke
Cipta, Jakarta.
Ahmad Tafsir, Filsafat Umum; Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Capra. Bandung : Rosda
Karya, 2006.
75
Ali Maksum, Pengantar Filsafat, Jakarta : Ar-Ruzz Media, 2008.
Erich From, Konsep Manusia Menurut Marx. Trjm Agung Prihantono.Yogyakarta : Pusataka
Pelajar, 2004.
Budiardjo, Miriam. 2010. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Ikrar Mandiri Abadi, Jakarta.
Hanley, David. Davidson, Jamie. 2010. Adat Dalam Politik Indonesia,Yayasan Pustaka Obor
Indonesia: Jakarta.
Munandar, Aris. 2019. Pohon Impian Masyarakat Adat. Uwais Inspirasi Indonesia:
Ponorogo.
Loekisno Choiril Warsito, Paham Ketuhanan Modern; Sejarah dan Pokok-Pokok Ajarannya
Surabaya : eLKAF.
Philipus Ng. Nurul Aini, , Sosiologi dan Politik, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta 2006
76
Soerjono soekanto, SOSIOLOGI Suatu Pengantar,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Syaifuddin Iskandar. Eksistensi Lembaga Adat sebagai Mitra Kerja Pemerintah Daerah.
Peraturan Perundang-undangan
Internet
http//infosulawesitengah.wordpress.com/2010/08/kulawihttp://nadzzukamu.wordpress.com/2
010/07/29/Eksistensi/kemal,yuma.
77