PENDAHULUAN
dekat dengan rakyat karena mendapatkan legitimasi politik secara langsung dari
rakyat.
Pilkada secara langsung dinilai banyak pihak sebagai kemajuan penting yang
bisa dicapai oleh bangsa Indonesia di era transisi yang sedang berlangsung.
subjek hukum dan ketiga, diharapkan terciptanya keseimbangan politik makro dan
dan di angkat seorang kepala daerah di masing- masing daerah sesuai dengan
1
Koreksi ini semakin nampak dengan diimplementasikannya payung hukum
tentang pemerintahan daerah ini merupakan perkembangan dari hasil dialektis dan
masyarakat desa yang terkesan tradisional ini, ternyata dalam tataran realita
mampu berperan sebagai sarana yang potensial dan efektif dalam pelaksanaan
pembangunan sarana maupun prasarana fisik desa secara mandiri. Tokoh tokoh
desa maupun kecamatan terdapat masyarakat adat atau bahkan tokoh masyarakat
banyak perubahan/pergeseran dari masa ke masa. Pada awalnya tokoh adat hadir
dari peradaban masyarakat dalam sebuah kelompok adat yang di warisi secara
turun temurun, tokoh adat hadir sebagai tokoh yang dituahkan bahkan menjadi
panutan dalam kelompok adat tersebut. Tokoh adat hadir sebagai jembatan atas
2
perselisihan pendapat, permusyawaratan dan mufakat, bahkan dalam
menyelesaikan konflik antar anggota kelompok adat tersebut. Dalam hal ini tokoh
Menurut Jamie Davidson dan David Hanley (2010:13), lembaga adat pada
masa orde baru sebagian besar dibatasi pada tingkat nasional, seperti yang dilihat
nasional yang seragam dan pada masa orde baru juga, komunitas-komunitas
Eksistensi tokoh adat pada masa reformasi berbeda dengan pada masa orde
baru. Pada masa ini kebangkitan adat baru sanggup berpencar dalam suasana
(2010:20) era reformasi telah membuka jalan bagi kembalinya sisi lain adat yang
reformasi juga kebangkitan politik dari adat sejajar dengan kebangkitan praktik-
3
Para petani yang kehilangan tanah untuk kepentingan pertambangan,
berani menuntut kembali tanahnya atau meminta kompensasi atau tanah tersebut,
atas nama hukum adat dan bukannya hukum negara. Muncul pula reaksi yang
soeharto, sebuah penolakan terhadap modernitas atau paling tidak terhadap bentuk
modernitas yang dipromosikan oleh kebijakan negara sejak 1965 sampai 1998,
kembali mendapat pengakuan secara formal dan lebih tegas setelah adanya
2004 tentang Pemerintah Daerah dan dalam Undang Undang No .23 Tahun 2014
tentang pemerintahan Daerah, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut
dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
4
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
keharusan untuk lebih menghidupkan kembali fungsi dan eksistensi tokoh adat,
hal itu dapat dilakukan hanya bila masyarakat desa diberi ruang yang luas untuk
berpartisipasi aktif dan diakui sebagai mitra sejajar oleh pemerintah formal.
Seperti yang diamanatkan dalam undang –undang No. 6 Tahun 2014 ditegaskan
masyarakat desa yang mampu memelihara kesatuan sosial sebagai sebagian dari
pembangunan.
5
Tokoh tokoh adat merupakan basis kekuatan politik lokal, karena memiliki
peranan besar dalam bidang kebudayaan, ini dikarenakan tokoh adat merupakan
diwariskan secara turun temurun. Selain itu lembaga adat juga mempunyai
peranan yang besar dalam bidang politik, lembaga adat mampu memengaruhi
adat itu sendiri. Hal ini juga berlangsung seperti halnya pada kelembagaan adat di
Tokoh adat di Desa Oan Mane berperan penting sebagai suatu bentuk
adat yang terikat di dalamnya. Lembaga adat di desa Oan Mane memiliki
dimana mereka bisa mengetahui asal-usul mereka dan dari clan terbentuklah
Lembaga adat di desa Oan Mane dipimpin oleh tua adat, atau seringkali
kebijakan, fukun juga berungsi sebagai mediator jika dalam suau pertemuan adat
6
masyarakat dalam menentukan pilihan politik dalam pilkada yang sesuai dengan
pilihan fukun.
mengenai adat akan tetapi di masa sekarang tokoh adat juga eksis dalam ranah
politik. Eksistensi tokoh adat dalam ranah politik sangat populer dengan
mentransfer visi-misi dan progam kerja, bahkan tokoh adat mampu merespon isu-
yang ideal, masyarakat pada saat mencoblos masih didasarkan pada pertimbangan
yang bersiat subyektif emosional, memilih hanya karna masih adanya ikatan
kekerabatan yang masih amat kental saat penentuan pilihan oleh pemuka adat dan
pilihan tersebut. Jika hal itu masih tetap berlangsung maka akan menghambat
7
Kepalah Daerah (Studi kasus Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
pada etnisitas.
adalah:
8
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan tujuan penelitian maka
9
BAB II
LANDASAN TEORI
dinamis, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri,
yakin eksistere yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi
esksitensi tidak bersifat kaku atau terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan
Menurut Nadia Juli Indrani (2010:29) eksistensi bisa kita kenal juga
dengan satu kata yaitu keberadaan. Dimana keberadaan yang di maksud adalah
adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Istilah buka “ hukuman”
merupakan istilah umum atau konfensional yang mempunyai arti yang luas dan
dapat berubah-ubah karena istilah itu dapat berkonotasi dengan bidang yang
cukup luas. Istilah tersebut tidak hanya digunakan dalam bidang hukum, tetapi
10
juga dalam istilah sehari-hari seperti di bidang moral, agama dan lain
sebagainnya.
“tradisi”, dan mengandung konotasi tata tertib yang terteram dan konsensus. Adat
masyarakat atau daerah yang dianggap memiliki nilai dan dijunjung serta dipatuhi
masyarakatnya.
Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang
terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar
2. Dilakukan terus-menerus
banyak terumus dan jelas, yang menganut supaya hubungan antara manusia harus
Di samping itu adat juga melibatkan kaidah dan peraturan yang terikat. Oleh
peraturan hidup yang bermasyarakat yang meskipun tidak tertulis, akan tetapi
11
ditaati dan dijunjung tinggi dan barang siapa yang melanggarnya akan terkena
sanksi.
Selain itu, adat bukan saja terbentuk dari nilai, norma dan peraturan yang
dibuat oleh masyarakat. Pada hakekatnya adat terbentuk atas kehendak sang
menurut Kehendak Allah, jadi yang telah merupakan undang-undang alam, yang
Dari definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa adat atau kebiasaan
merupakan seperangkat aturan yang harus ditaati oleh manusia dalam berperilaku
guna mempertahankan keutuhan serta tujuan hidup. Dengan demikian tujuan adat
kebiasaan yang sedang eksis di desa oan mane yaitu “lia mate” adalah ritual
kedukaan anggota suku, “lia moris” adalah ritual kelahiran yang menyangkut
Pada dasarnya suatu hukum adat itu memiliki tokoh yang mengakomodir
pelaksanaannya ,salah satunya ialah adanya tokoh adat selaku pemimpin atau
penegendali hukum adat dalam kehidupan sosial tokoh adat ini mempunyai
12
sanksi adat,menjamin berjalannya fungsi hukum adat,serta sebagai penyambung
(Munandar,2019)
daerah mereka, menganggap diri mereka beda dengan komunitas lain yang
sekarang berada di daerah mereka atau bukan bagian dari komunitas tersebut.
Mereka bukan merupakan bagian yang dominan dari masyarakat yang bertekad
keberadaan mereka sebagai suatu suku bangsa, sesuai dengan pola budaya,
berbeda;
dan
13
Pengertian menurut AMAN (Analisis Masyarakat Adat Nusantara) pada
Kongres I Tahun 1999 dan masih dipakai sampai saat ini adalah: “komunitas-
suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam,
kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat yang
pendirian, lembaga, adat dan kebiasaan. Dari pengertian literal ini, lembaga dapat
diartikan sebagai sebuah istilah yang menunjukan kepada pola perilaku manusia
yang mapan terdiri dari interaksi sosial yang memiliki struktur dalam suatu
kerangka nilai yang relevan. Sesuai dengan hal tersebut Duverger (2010:147)
manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka
nilai yang relevan. Keberadaan lembaga-lembaga dibatasi oleh dua unsur dasar.
Pertama, unsur struktural, mengacu pada sistem hubungan yang diatur suatu
14
Sesuai pendapat Robert Mac Iver dan Charles H. Page sebagaimana Soekanto
(1990:189) mengartikan lembaga adat sebagai suatu tata cara atau prosedur yang
lembaga adat adalah suatu lembaga sosial kemasyarakatan yang menunjukan pola-
pola kebudayaan berupa tindakan, ide dan sikap serta segala aktivitas manusia
Eksistensi tokoh adat adalah hadir dan aktifnya tokoh adat dalam
masyarakatnya dalam hal adat yang di warisi secara turun temurun. Dalam hal ini
posisi tokoh adat sangat berperan penting karena merupakan tokoh yang
dipercayai penuh dalam segala ritual, seperti di desa Ona Mane tokoh adat sebagai
perantara antara masyarakat adat dalam ritual “lia moris” atau pun “lia mate”
dalam ritual adat posisi tokoh adat sangat penting sebgai perangkul masyarakat
kelompok adat untuk turut ambil bagian dalam ritual adat seperti mentransfer
progam kerja dalam ritual adat , tokoh adat mampu merespon masalah-masalah
yang terjadi dan tokoh adat juga sebagai tempat bertukar pendapat/aspirasi
15
Posisi tokoh adat sangat penting di tataran masyarakat adat, seiring
berjalannya waktu posisi tokoh adat sangat eksis dalam ruang politik yakni
dipergunakan sebagai perantara para calon kepala daerah dengan masyarakat adat.
Kepentingan politik menumpangi ritual adat melalui tokoh adat untuk merangkul
kelompok adat serta menyampaikan aspirasi, visi-misi serta progam kerja dari
partai dan calon kepala daerah, serta merespon setiap isu-isu dalam kelompok
masyarakat adat. Dengan demikian eksistensi tokoh adat dalam ranah politik
Pemilihan umum dianggap lambang sekaligus tolak ukur dari demokrasi itu
2010:461)
langsung, dan disusul dengan pemilihan di tingkat lokal, yakni pemilihan umum
dalam sistem pemilukada, yakni dari sistem pengangkatan langsung oleh pejabat
16
1.2 Kerangka Berpikir
eksistensi dari tokoh adat masyarakat di desa Oan Mane, dalam ranah dan
interaksi sosial politik yang berperan sebagai sosialisasi politik, partisipasi politik,
komunikasi politik dan rekrutmen politik. tokoh adat memberikan efek kepada
Gambar 01.
Skema Kerangka Perpikir Penelitian
Masyarakat Adat
Eksistensi Tokoh
Adat Suku Oan
Mane
mediator jika dalam suatu pertemuan adat terjadi perselisihan dan sebagai
menentukan pilihan politik dalam pemilukada yang sesuai dengan pilihan fukun.
berdasarkan pilihan yang ideal, masyarakat pada saat mencoblos masih didasarkan
18
BAB III
METODE PENELITIAN
terhadap masyarakat dalam situasi tertentu. peneliti akan melihat sejauh mana
19
dengan hal tersebut diatas, maka penelitian ini pada dasarnya menggunakan jenis
metode ini dihasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
1. Definisi konseptual
hal yang berhubungan dengan masalah yang dikaji. Melalui penjelasan konseptual
diharapkan membantu peneliti untuk memahami masalah yang dikaji seperti teori
atau pendekatan.
Menurut Nadia Juli Indrani (2010:29) eksistensi bisa kita kenal juga
dengan satu kata yaitu keberadaan. Dimana keberadaan yang di maksud adalah
adanya pengaruh atas ada atau tidak adanya kita. Istilah buka “ hukuman”
merupakan istilah umum atau konfensional yang mempunyai arti yang luas dan
dapat berubah-ubah karena istilah itu dapat berkonotasi dengan bidang yang
cukup luas. Istilah tersebut tidak hanya digunakan dalam bidang hukum, tetapi
juga dalam istilah sehari-hari seperti di bidang moral, agama dan lain
sebagainnya. Jadi eksistensi tokoh adat ketika Didalam masyarakat hukum adat
20
apabila terjadi perselisihan sesama warga,di selesaikan secara musyawarah,dan
dekat dan menjadi idaman bagi seluruh lapisan masyarakat minimal dalam moral
yang di pimpinya.
demokrasi terpentingdi daerah tidak hanya terbatas pada mekanisme pemilih harus
Malaka.
Tokoh adat memiliki peran penting dalam mengambil kebijakan, fukun juga
berfungsi sebagai mediator jika dalam suatu pertemuan adat terjadi perselisihan
tokoh adat (fukun) memiliki andil dalam memengaruhi pilihan masyarakat dalam
menentukan pilihan politik dalam pemilukada yang sesuai dengan pilihan fukun.
21
Keterlibatan tokoh adat (fukun) pada pemilukada di kabupaten Malaka,
cenderung diutamakan.
1. Definisi operasional
ini adalah:
daerah mereka, menganggap diri mereka beda dengan komunitas lain yang
sekarang berada di daerah mereka atau bukan bagian dari komunitas tersebut.
Adat atau kebiasaan dapat diartikan sebagai tingkah laku seseorang yang
terus menerus dilakukan dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar
22
berserikat, dapat dianggap mencerminkan akuratnya partisipasi dan
a. Informan
Informan adalah orang yang benar- benar tahu dan terlihat langsung
lihat dari kapasitas dan posisi strategis pada masalah tersebut,kriteria yang di
pakai dalam pemilihan informan adalah kelompok orang atau individu yang
b.Dokumen
a. Wawancara:
dilakukan secara purposive sampling atau melalui kontak hubungan pribadi antara
peneliti dengan sumber data (informan). Pihak-pihak yang terkait adalah tokoh
23
adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak yang diteliti (informan)
b. Pengamatan (Observasi)
permasalahan.
c. Studi Literatur
mengkaji berbagai informasi dari berbagai data yang diperoleh pada saat
rangka menawab perm asalahan penelitian dengan mencari hubungan antar satu
1. Kategorisasi
24
Adalah proses analisis data, dimana data-data yang telah dikmpulkan
kemudian diinterpretasikan.
2. Interpretasi
3. Induktif
BAB IV
Timur. Kabupaten Malaka terletak pada 9⁰ - 10⁰ Lintang Selatan dan 124⁰
- 126⁰ bujur Timur. Luas Kabupaten Malaka adalah 1160 km2. Secara
25
Belu, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Timor, dan sebelah barat
Desa Oan Mane merupakan salah satu desa dari enam belas desa
dengan tradisi kuat Sabete Saladi yang dihidupi oleh sebagian besar
Kobalima) dan hingga saat ini masih terlestarikan dalam banyak aspek
kehidupan masyarakat.
26
kunjungan raja, Pejabat Negara atau Pejabat lainnya seperti dalam
1. Kepala Desa
teliti dan bijak memilih pemimpin yang baik dan tepat serta
27
c) Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif
perundang-undangan.
2. Sekretaris Desa
bertujuan kampanye,
3. Fukun
pemilukada,
28
b) Tidak bisa dipungkiri bahwa fukun/ketua suku selalu
4. Ferik Fukun.
KEPALA DESA
LUKAS LEKI
SEKRETARIS DESA
AGUSTINUS SERAN
KAUR TANI KAUR KESRA KAUR PEMERINTAHAN KAUR KEUANGAN KAUR PEMBANGUNAN
MARIA BRIA YAKOBUS SERAN ANTONIUS SERAN TITUS GABRIEL BRIA SALOMON LEKI
KEPALA DUSUN 01 KEPALA DUSUN 02 KEPALA DUSUN 03 KEPALA DUSUN 04 KEPALA DUSUN 05
ANASTASYA HOAR IMANUEL NAHAK PELIPUS SERAN FERDI FAHIK PATRISIUS SERAN
29
Sumber: Kantor Desa Oan Mane Tahun 2018
1) VISI
2) MISI
desa
bermutu.
4.2.1. Eksistensi Tokoh Adat dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah di Desa
30
karena sampai saat ini tokoh adat masih sangat berperan penting dalam
Pemilukada dan memiliki eksistensi yang sangat kuat dan masih di dengar
kampanye politik yang selalu melakukan audensi dengan para toko adat
We Sei-We Hali di Desa Oan Mane, karena bagi parah pejabat politik
masih sangat kuat didengar suaranya. Seperti yang dikatakan oleh salah
satu masyarakat adat Desa Oan Mane Agustinus Seran yang ditemui di
Dari hasil wawancara di atas sangat jelas bahwa Tokoh adat dan
masyarakat adat Desa Oan Mane sangat berharap agar figur atau
menjadi panutan yang baik bagi masyarakat, memiliki sifat yang kompeten
31
membangun Rai Malaka sesuai dengan harapan seluruh masyarakat
Malaka.
Wesei Wehali dalam Pemilukada yaitu dengan melihat pada Visi Misi
yang ada di Malaka. Seperti yang dikatakan oleh salah satu masyarakat
adat Desa Oan Mane Roberta Bano yang ditemui di rumahnya bahwa:
Pemilukada tentu ada isi dan memiliki manfaat tetapi sebagai masyarakat
32
kontra yang terutama tidak terjadinya pemecah-
belah sesama masyarakat pendukung”.
dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidaknya kita. Dari
desa oan mane terhadap Pemilukada. Dimana eksistensi tokoh adat, fukun,
masyarakat adat Desa Oan Mane. Seperti yang dikatakan salah satu Fukun
33
Perlu diketahui bahwa Desa Oan Mane menjadi salah satu desa
adat yang dipilih oleh sebagian besar pejabat politik yang melakukan
kampanye. Salah satu bukti nyata yang saat ini terjadi yaitu Bapak
Stefanus Bria Seran yang sudah terpilih sebagai Bupati Kabupaten Malaka
karena Fukun, Ferik Fukun dan masyarakat adat desa oan mane memiliki
Bria Seran bahwa dukungan terbaik dari masyarakat Desa Oan Mane
sepenuhnya akan disiapkan. Seperti yang dikatakan salah satu Ferik Fukun
adat desa oan mane saling mendukung dan saling membutuhkan pihak
34
oleh orang yang mereka percayakan, sebaliknya demikian pemerintah
lancar, baik itu jalan raya aspal ataupun gedung atau bangunan
agar kelangsungan hidup saat ini dapat mereka pertahankan bahkan lebih
lebih baik dan dapat dikenal diwilayah luar atau wilayah tetangga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Teks
Anwar, Carul. 1997. Hukum adat indonesia (menuju hukum adat minangkabau).
Jakarta.
35
Ihromi T,O. 1993. Antropologi Hukum.Yayasan Obor Indonesia: Jakarata.
Indonesia: Ponorogo.
Peraturan Perundang-undangan
Internet
http//mega.subhanagung.net/revitalisasi-kepemimpinan-masyarakat-asli/
http//infosulawesitengah.wordpress.com/2010/08/kulawihttp://nadzzukamu.wordp
ress.com/2010/07/29/Eksistensi/kemal,yuma
36
37