PENDAHULUAN
memperlancar arus transportasi barang dan jasa. Lalu Lintas dan Angkutan
1
jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dapat disimpulkan bahwa apabila
Jalan telah diterapkan sampai dengan sekarang tapi tidak dapat dipungkiri
atau barang dari suatu tempat ketempat lainnya. Naluri dan keinginan
umum dalam transportasi kota. Akan tetapi di sisi lain terdapat pengaruh
2
kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan betapa banyaknya kecelakaan
harus mematuhi setiap rambu-rambu yang ada seperti yang telah diatur
yang tidak patuh terhadap peraturan lalu lintas. Namun dapat juga
ditemukan penyebab di luar faktor manusia seperti ban pecah, rem blong,
lalu lintas adalah seperti tidak memakai helm, tidak memiliki SIM atau
STNK, tidak menghidupkan lampu pada siang hari, dan bonceng tiga
sekolah. Pelanggaran lalu lintas seperti itu dianggap sudah menjadi kebiasaan
dilakukan operasi tertib lalu lintas di jalan raya oleh pihak yang
3
lintas dan tidak jarang juga karena pelanggaran tersebut kerap menimbulkan
malaka terasa belum efektif sampai saat ini, sehingga angka pelanggaran
tampaknya sangat komplek dan tidak dapat ditangani secara baik dan
benar oleh satu instansi saja yaitu kepolisian, maka diperlukan koordinasi
yang baik antar instansi untuk mengoptimalkan penegakan hukum lalu lintas
akan mendukung dan ikut serta secara aktif dalam usaha menciptakan
4
pantau dengan baik, dan dengan adanya sosialisasi sangat diharapkan agar
lintas demi keamanan dan keselamatan diri sendiri dan orang lain.
berikut :
Adapun judul peneliti yang sama dengan judul yang diteliti oleh
tentang pelanggaran lalu lintas yang terjadi, Faktor penghambat dan solusi
5
LINTAS DI WILAYAH HUKUM POLSEK MALAKA TENGAH” dengan
ini meliputi:
6
b) Dari Segi Praktis
penelitian selanjutnya.
lalu lintas dan solusi dalam upaya kelancaran penegakan aturan lalu
lintas.
7
1.5.2. Metode Pendekatan
1. Pendekatan Konseptual
2. Pendekatan Kasus
8
1) Data primer, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara secara
penelitian ini.
1.5.6.1. Populasi
khususnya Polisi Lalu lintas dan para pelaku pelanggaran lalu lintas di
1.5.6.2. Sampel
1.5.6.3. Responden
9
1.5.7. Teknik Pengumpulan Data
yang diteliti.
yaitu :
melakukan pengolahan;
mempermudah analisis.
analisis dengan tetap berpedoman pada asas dan kaidah hukum serta
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Efektivitas
kata efektif yang berarti mempunyai nilai pengaruh atau akibat, dan bisa
yang dilakukan. Jika dilihat dari tinjauan yang ada, maka Seperti halnya
Polsek Malaka Tengah yang masih dalam tanda tanya sejauh mana tingkat
khusus lagi mengenai hal ini seperti yang dilihat pada masalah yang ada.
sesuai dengan tujuan norma hukum, dengan kata lain norma itu diterapkan
menjauhi atau tidak berbuat sesuai dengan norma hukum, dengan kata
11
lain pihak yang ditujuh tidak menerapkan atau mematuhi norma
sesuai perintah hukum.2 Dalam tinjauan ini dapat kita pahami dalam
lalu lintas yang lebih baik maka perlu diterapkan semua peraturan
sesuai dengan hukum yang ada agar dipatuhi oleh semua pihak yang
dimaksudkan.
berbuat atau tidak berbuat, dengan kata lain norma itu benar-benar
tinjauan ini jelas bahwa dalam mencapai suatu tujuan yang lebih baik
dan sejahtera yaitu dalam hal ini keefektivitan penegakan aturan lalu
dipaksa melakukan sesuatu yang sudah ditetapkan dalam hal ini adalah
hukum. Dimana hukum atau aturan lalu lintas mengharuskan satu atau
12
a. Untuk tujuan “prefentif” harus dapat mencegah sifat yang tidak
disetujui .
oleh Alih Mukti agar hukum menjadi efektif bila memenuhi tiga syarat
yaitu:
1. Komunikasi
digunakan secara lisan, dan melalui media cetak dan media elektronik.
3. Disposisi
5
Allot Antony, The Limit of Law, Butterworth & Co, London, hlm. 180
13
Kemapuan untuk melindungi kepentingan hukum bagi subjek
muka, radio, atau televisi. Secara tertulis melalui surat kabar dan
a. Kepatuhan Hukum
pada dirinya sendiri (internal) dan datang dari luar dirinya. Terdapat
14
mematuhi hukum dan kepatuhan merupakan suatu derajad
b. Pengawasan
pengawasan melekat.
juga”.
a) Pelanggaran
Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada
8
Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, Rajawali, Jakarta, hlm 82
15
Pasal 316, pelanggaran lalu lintas dibagi atas dua yaitu pelanggaran
dan kejahatan.
perundang –undangan.9
b) Sanksi
aturan dan tingkah laku itu tidak dapat dipaksakan oleh tata usaha
9
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Perizinan, Yuridika, Surabaya, hlm 81
16
2) Penarikan kembali keputusan (ketetapan) yang
berwibawa (prestigeful);
terhadap hukum;
e. Para penegak dan pelaksana hukum merasa dirinya terikat pada hukum
10
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadja Mada University Press,
Yogyakarta, hlm 245
11
,Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Edisi Khusus, Surabaya,
hlm 26
17
f. Sanksi-sanksi yang positif maupun negatif dapat dipergunakan untuk
aturan hukum.12
hukumnya;
sendiri;
lalu lintas diartikan sebagai gerak (bolak balik) manusia atau barang dari
Indonesia menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir
12
Mayer Soekanto, Syarat-syarat Efektivitas Hukum, Remaja Rosdakarya, Bandung, hlm 175-
176
13
Soerjono Soekanto, Efektivitas Hukum dan Peranan Sanksi, Remaja Rosdakarya, Bandung,
hlm 178
14
Djajoesman HS, Grafik Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Balai Pustaka, Jakarta, hlm 50
18
mudik dan perihal perjalanan di jalan dan sebagainya serta berhubungan
lain di jalan dengan menggunakan alat gerak. Alat gerak yang dapat
digunakan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, itu
Jalan, sedangkan yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah
yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien
melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu
19
lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan
persyaratan geometrik.
b. Kendaraan
20
perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu
c. Jalan
21
a. Usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau
jaringan jalan;
tertentu;
pemakai jalan
Untuk mengendalikan arus lalu lintas supaya dapat berjalan tertib dan
lancar
16
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 134
22
c) Sebagai usaha untuk mempengaruhi pemakai jalan untuk patuh dan
lintas
tugasnya.17
dan lancar
umum
lalu lintas
tugasnya.
17
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bntara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 135
23
Dalam mengatur lalu lintas agar instruksi yang diberikan mudah
Misalnya seperti arus lalu lintas yang membelok ke kiri dan arus
Hal ini biasanya terjadi di kota-kota kecil, petugas bila perlu cukup
24
g) Mengatur lalu lintas dalam keadaan tertentu/khusus
lalu lintas atau peraturan lalu lintas ditaati oleh setiap pemakai jalan.
dapat atau tidak menimbulkan kerugian jiwa atau harta benda tetapi dapat
Penegakan hukum lalu lintas adalah salah satu kegiatan dari fungsi
18
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 135
19
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 145
25
kegiatan dan tindakan dari polri dibidang lalu lintas agar undang-undang
“Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan
maka dapat disimpulkan definisi dari Polisi Lalu Lintas, yaitu “bagian
Dalam kaitannya dengan Polisi Lalu Lintas sebagai objek persepsi dari
pengguna lalu lintas, maka Polisi Lalu Lintas memiliki beberapa aspek
pengemudi ketika berlalu lintas dituntut untuk patuh terhadap tata tertib
26
lalu lintas dan Polisi Lalu Lintas hadir sebagai pihak yang bertugas
Hal ini dapat terjadi juga pada aktivitas berlalu lintas. Dalam berlalu
lintas, seorang pengguna lalu lintas dituntut untuk taat terhadap hukum
membangun hubungan sosial yang baik dari Polisi Lalu Lintas dapat
pengguna lalu lintas. Apabila kesan yang diberikan adalah polisi lalu
sosial yang baik maka perilaku ketaatan pengguna lalu lintas pun
27
berkurang. Apabila perilaku ketaatan pengguna lalu lintas berkurang
dengan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh pengguna lalu lintas.
Semakin baik kesan yang diberikan oleh pengguna lalu lintas terhadap
pihak otoritas seperti Polisi Lalu Lintas maka tingkat ketaatannya terhadap
hukum tentang Lalu Lintas pun semakin tinggi sehingga tidak melakukan
pelanggaran lalu lintas. Begitu pun sebaliknya, semakin rendah kesan yang
lalu lintas.
norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam lalu lintas
bernegara
28
Secara konsepsional, maka inti dan arti penegakan hukum terletak
adalah salah satu kegiatan dari fungsi kepolisian bidang lalu lintas
berikut:
29
2) Penjagaan/Pengawasan Lalu Lintas
Tugas Polisi Lalu Lintas sebagai salah satu unsur Polri, yang
bahwa :
dibawah Kapolres.
20
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 134
21
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 110
30
3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Sat
sektoral,
31
1) Aparat Penegak Hukum terutama Perundang-Undangan Lalu
Bermotor.
refresif. Pengertian polisi lalu lintas adalah suatu kegiatan perondaan pada
suatu jalan dengan tujuan pengawasan situasi lalu lintas, guna mencegah
22
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 111
23
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 143
32
c) Menemukan, mengejar, dan menindak pelanggaran
Malaka Tengah
(92,06 %), dengan luas kecamatan malaka tengah adalah 59.958 Ha.
jalan 6 meter, dengan panjang jalan kecamatan malaka tengah adalah 80,7
km.
24
Drs. S.A. Soepardi, MM, Buku Pedoman Tugas Bintara Polri, Lembaga Pendidikan dan Latihan
Polri, Jakarta, hlm 144
33
satu modal dasar pembangunan wilayah kecamatan malaka tengah karena
kecamatan malaka tengah menurut jenis kelamin dalam tiga tahun terakhir
Tabel 1.
Jumlah Penduduk Kecamatan Malaka Tengah
Menurut Jenis kelamin Tahun 2014-2016
No. Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 2014 17.068 17.926 34.994
2. 2015 17.357 18.112 35.469
3. 2016 17.540 18.329 35.869
Sumber: BPS Nusa Tenggara Timur Tahun 2017
kecamatan malaka tengah pada tahun 2014 mencapai 34.994 jiwa yang
34
Kondisi kota betun dalam Wilayah Hukum Polsek Malaka
yang belum memadai. Selain itu jumlah personil polisi lalu lintas dan
fasilitas yang tersedia saat ini masih sangat terbatas, sesuai data yang
diperoleh dari Polsek Malaka Tengah jumlah personil polisi lalu lintas
Tabel 2.
Jumlah Polisi Lalu Lintas di Wilayah
Hukum Polsek Malaka Tengah Tahun 2017
No
Nama NRP Pangkat
1. Agus Basuki, SH 80120736 Bripka
2. Yohanes Tahu 80060929 Bripka
3. Ari Kevanto 85110907 Brigadir
Sumber: Polsek Malaka Tengah Tahun 2017
dalam membagi waktu dan tenaga pada saat bertugas menangani keadaan
Malaka Tengah meliputi kendaraan roda dua, roda empat, dan atau lebih.
35
Populasi kendaraan bermotor cenderung meningkat secara drastis seiring
Tabel 3.
Jumlah Kendaraan Menurut Jenisnya di Wilayah Hukum
Polsek Malaka Tengah Tahun 2014-2016
Tahun
No Jenis Kendaraan
2014 2015 2016
1 Mikrolet/Bemo 30 36 48
2 Bus 27 31 37
3 Truk, Pick Up, Tangki 22 34 45
4 Ambulance 4 7 9
5 Sepeda Motor 160.184 260.789 326.736
Sumber : Polsek Malaka Tengah Tahun 2017
itu kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat atau lebih di Wilayah
Baik itu kendaraan jenis mikrolet, bus, truck, pick up, tangki, ambulance dan
sepeda motor. Dimana sepeda motor berada pada posisi jumlah terbanyak
dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2016 jumlah kendaraan sepeda motor
sebanyak 326.736.
36
2.2. Kerangka Berpikir
Efektivitas Penegakan
Aturan
Lalu Lintas
Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 alinea ke-4
Kurangnya Tingkat
Kesadaran Masyarakat Dalam
Mematuhi Peraturan Lalu
Gambar 1.
Skema Kerangka Berpikir
Dalam melihat efektivitas penegakan aturan lalu lintas terdapat beberapa
terdapat pula faktor-faktor penghambat dalam penegakan aturan lalu lintas seperti
mematuhi peraturan lalu lintas, sehingga solusi terbaik sangat diperlukan dalam
38
BAB III
39
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terdapat pelanggaran-
sebagai berikut:
STNK, dan Helm ini sangat penting untuk mencegah serta menjauhkan
kerena tidak adanya kesadaran dari masyarakat sendiri akan hal itu,
pelaku.
40
3. Kendaraan yang tidak layak di pergunakan
dengan kondisi ban yang sudah tidak layak pakai, rem tidak berfungsi,
tidak adanya lampu rem, dan plat nomor kendaraan, mesin yang tidak
lagi di layak fungsikan tetapi masih saja di fungsikan secara paksa dan
orang lain atau pengguna jalan lainnya yang sedang berkendara atau
berjalan kaki.
merupakan hal yang tidak kalah penting di dalam berlalu lintas namun
merawat kendaraan. Dari hasil operasi lalu lintas yang dilakukan oleh
41
seperti lampu rem, kaca spion, ban yang sesuai standar dan yang
lainnya”25.
kendaraan roda dua bonceng tiga orang atau kendaraan roda empat
atau lebih yang melakukan muatan yang berlebihan. Hal ini seringkali
keselamatan di jalan.
ojek sdr Manek mengatakan bahwa: “sebagai seorang tukang ojek saya
juga tidak mau untuk membonceng penumpang lebih dari satu orang,
taat pada peraturan lalu lintas ketika ada petugas Polantas yang bertugas,
25
Wawancara 28 Juni 2017
26
Wawancara 29 Juli 2017
42
operasi lalu lintas ataupun sanksi. Hal ini membuktikan bahwa
terjadi pada saat liburan sekolah dan hari-hari raya, walaupun kami
ada lagi tempat atau kursi untuk duduk tetapi dari masyarakat pengguna
jasa angkutan bus antar propinsi mereka memaksakan diri untuk naik
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Pasal 316,
pelanggaran lalu lintas dibagi atas dua yaitu pelanggaran dan kejahatan.
Tabel 4.
Klasifikasi Pelanggaran Lalu Lintas menurut
27
Wawancara 29 Juli 2017
43
Ketentuan Pidana di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah
No
Rentangan Pidana Kategori/Interpretasi
.
1. 6 Bulan - 1 Tahun ke atas Pelanggaran Berat
atau
Rp. 750.000.00 –
1.500.000.00
3. 15 Hari – 3 Bulan atau Pelanggaran Ringan
polsek malaka tengah. Dapat dilihat bahwa terdapat tiga kategori jenis
lalu lintas di wilayah hukum polsek malaka tengah berikut ini penulis
kurung waktu tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2014-2016 sebagai
berikut:
44
Tabel 5.
Pelanggaran Lalu Lintas di Wilayah Hukum
Polsek Malaka Tengah Tahun 2014 - 2016
Dari data pelanggaran di atas dapat dilihat bahwa pada satu sisi
meningkat drastis pada tahun 2014 sebanyak 322 kasus, tetapi kembali
karena tidak ada kesadaran dari masyarakat akan tertib berlalu lintas serta
penegakan aturan lalu lintas oleh polisi lalu lintas di wilayah hukum
45
Tabel 6.
Jumlah Masyarakat yang tidak memiliki SIM dan Helm
di Wilayah Hukum Polsek Malaka Tengah Tahun 2014-2016
No Tahun Helm SIM Jumlah
.
1. 2014 289 198 487
2. 2015 236 164 400
3. 2016 268 183 451
Sumber: Polsek Malaka Tengah Tahun 2017
masalah yang ada dapat dilihat bahwa tingkat kesadaran masyarakat masih
sangat rendah terhadap tertib berlalu lintas, jika dilihat dari jumlah
kendaraan operasional polisi lalu lintas roda dua dan roda empat. Polsek
Malaka Tengah juga perlu memakai metode penegakan aturan lalu lintas
46
selain tilang yaitu melakukan sosialisasi tentang tertib berlalu lintas
terjadi dalam wilayah hukum Polsek Malaka Tengah selama tiga tahun
(data diambil pada tanggal 26 juni 2017), tahun 2014 tercatat 8 jumlah
laka lantas, tahun 2015 tercatat 8 jumlah laka lantas, dan tahun 2016
berikut ini data tentang latar belakang profesi pelaku tindak pidana
Tabel 7.
Profesi Pelaku Laka Lantas
Profesi Pelaku Tahun
No Jumlah
Pelanggaran 2014 2015 2016
1 Pegawai Negeri Sipil 2 1 2 5
2 Karyawan / swasta 1 2 2 5
47
4 Pelajar 1 1 2 4
5 Pengemudi 4 4 5 12
Sumber : Satuan Lantas Polsek Malaka Tengah 2017
Data di atas dapat kita lihat bahwa pegawai negeri sipil pada
tahun 2014 ada 2 pelaku laka lantas, pada tahun 2015 terjadi penurunan
sebanyak 1 kasus dan tahun 2016 meningkat lagi menjadi 2 kasus, total
sebagai pegawai negeri sipil adalah 5 kasus. Karyawan swasta pada tahun
kasus, dan pada tahun 2016 tercatat sebanyak 2 kasus, total kecelakaan
kasus, pada tahun 2015 terdapat 1 kasus dan pada tahun 2016 terjadi
kasus. Pengemudi pada tahun 2014 tercatat 4 kasus, pada tahun 2015
kecelakaan, total laka lantas yang dilakukan oleh pengemudi dari tahun
para pelaku laka lantas di daerah Hukum Polsek Malaka Tengah, dari
data dalam tabel tersebut dapat kita lihat bahwa pengemudi yang paling
48
Malaka Tengah dalam jangka waktu tiga tahun terakhir sebanyak 12
kasus.
selama kurun waktu tiga tahun terakhir hal ini disebabkan jumlah
setiap dilakukan operasi tertib lalu lintas oleh petugas Sat Lantas
motor yang terjaring mulai dari tidak memiliki SIM, tidak membawa
berikut:
28
Wawancara 28 Juni 2017
49
malaka tengah. di polsek malaka tengah hanya terdapat tiga polisi lalu
lintas sehingga mereka sulit untuk mengatur masyarakat yang tidak taat
malaka tengah yang cukup banyak, polisi lalu lintas sulit untuk membagi
tugas dalam menangani pengendara yang tidak taat berlalu lintas apa lagi
50
masyarakat merasa sulit bahkan tidak mau menaati peraturan lalu
Tengah.
seperti dapat dicontohkan kebanyakan orang yang saat ini lebih suka
berkendara
antara kendaraan lain pada saat terjadi macet di jalan raya, tanpa ia sadari
Sikap atau perilaku semacam ini dapat memicu terjadi pelanggaran dan
51
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bripka Yohanes Tahu,
rambu-rambu lalu lintas, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengawasan
lalu lintas. Bahkan sampai saat ini pelanggaran terkait faktor jalan
belum berkurang karena rambu lalu lintas maupun alat pemberi isyarat
menjadi tukang ojek, saya tidak memiliki SIM karena beberapa alasan,
penguna jalan saya juga ingin memiliki SIM sebagai syarat untuk
seorang buta huruf tidak bisa baca tulis, hal itu lah yang menjadi alasan
mengurus SIM harus melalui beberapa tahapan yaitu tes tulis dan praktek
31
Wawancara 29 Juli 2017
52
sehingga saya meminta supaya ada kebijakan kepada kami yang tidak
karena tempat pengurusan SIM sangat jauh, yaitu di Polres Belu Atambua
patroli lalu lintas. Patroli lalu lintas adalah suatu kegiatan perondaan yang
pengawasan terhadap arus lalu lintas dan aktivitas masyarakat pemakai jalan
32
Wawancara 28 Juni 2017
33
Wawancara 28 Juni 2017
53
menemukan dan menindak pelanggaran lalu lintas serta memberikan
lain borgol, tongkat polisi, jas hujan, dan peluit. Sedangkan kelengkapan
kendaraan meliputi kendaraan roda dua yang terdiri dari rotator, sirine,
dan helm. Kendaraan roda empat terdiri dari surat-surat kendaraan, ban
Jenis patrol lalu lintas ada dua macam yaitu operasi rutin dan
Waktu patroli dilaksanakan jam padat arus lalu lintas sesuai dengan
54
hari raya, jam padat arus pemberangkatan bus antar propinsi. Di dalam
lintas, waktu akan operasi biasanya ada yang memberitahu bahwa akan
ada operasi oleh polisi, pelanggar lalu lintas yang akan ditilang ada yang
melarikan diri.
kerja sama, pada waktu operasi pengendara biasanya langsung berbalik arah
menjalankan tugasnya”35
55
SLTP dan SLTA dengan tujuan agar masyarakat lebih mendapatkan
di wilayah hukum polsek malaka tengah yang sadar akan hukum berlalu
lintas.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
lainnya.
56
2) Dalam melaksanakan tugasnya polisi sering mengalami kendala-kendala
patroli lalu lintas, polanya meliputi patroli dalam kota menurut sifat
Pelaksanaan patroli lalu lintas dilaksanakan pada hari pasar, hari raya,
jam padat arus pemberangkatan bis atau kendaran lainnya. Ada pula
4.2 Saran
berikut:
57
3) Di harapkan untuk segala kekurangan dapat diperhatikan dan
dingingkan.
Daftar Pustaka
Djajoesman HS, 1976. Grafik Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: PT. Balai
Pustaka
S.A. Soepardi, 1998. Buku Pedoman Tugas Bintara Polri. Jakarta: Lembaga
Pendidikan dan Latihan Polri
Hans Kelsen, 2004. General Theory of Law & State. New York: Russells &
Russells
Laurance M. Friedman, 1979. The Legal System. New York: Russells Sage
58
Mayer Soekanto, 1998. Syarat-syarat Efektivitas Hukum. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Pustaka
Soerjono Soekanto, 2004. Efektivitas Hukum dan Peranan Sanksi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Dokumen:
Undang-undang No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Pasal 310 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
59
Undang-undang No. 12 Tahun 2011 Pasal 1 Ayat 8 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang No. 12 Tahun 2011 Pasal 7 Ayat 1 tentang Jenis dan Hirarki
Peraturan Perundang-undangan
Peraturan Kapolri No. 23 Tahun 2010 Pasal 59 tentang Satuan Lalu Lintas
60