Anda di halaman 1dari 4

UTS PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN

Dosen Pengampu : Pdt. Netty Fanggidae – Dubu, S.Si-Teol., M.Si

NAMA : NOVA DILA AMALIA ROBO


NIM/SEMESTER : 2103050086/2
PRODI/KELAS : ILMU KOMUNIKASI/ C

1. Carilah sejumlah ungkapan dalam Alkitab yang berbeda-beda tentang bagaimana


gambaran yang diberikan tentang Allah! Dari situ buatlah kesimpulan sendiri tentang
bagaimana Anda menyapa Allah dalam doa, ibadah, dan puji-pujian.
Jawab :
Dalam Yoh 4:19-24 dikatakan bahwa ”Allah adalah Roh, dan orang yang
menyembah dia harus menyembah dengan roh dan kebenaran.”
Dalam Maz 83:18 Allah digambarkan sebagai suatu ptibadi seperti seorang manusia.
Dalam Ulangan 32:4 Allah digambarkan sebagai “gunung batu”
Dalam Maz 84:11 Allah digambarkan sebagai “matahari” dan “perisai”
Dalam Keluaran 34:6; Mazmur 103:8-14; Yesaya 55:7; Roma 5:8 Allah digambarkan
sebagai pribadi yang mempunyai belas kasihan, suka mengampuni, serta panjang
sabar.

Dari beberapa gambaran tentang Allah diatas, ketika saya menyapa Allah dalam doa,
ibadah dan puji-pujian, saya menggunakan kata “gunung batu, perisai, Allah yang
panjang sabar, pengampun, mempunyai belas kasihan, dan Bapa yang baik”

2. Tulislah refleksi anda tentang peran agama khususnya agama kristen dalam
pembentukan dan pengembangan kepribadian kristen.
Jawab :
Dalam hal pengembangan kepribadian kristen, agama kristen memiliki pengaruh
yang besar dimana seorang kristen mendapatakan pengetahuan awal lewat
lingkungan keluarga kristen, bagaimana seorang anak dibesarkan dalam lingkuna
kristen yang memiliki dampak positif bagi perkembangan kepribadiannya. Secara
pribadi, agama kristen membantu seorang individu melalui paham agama bahwa
Tuhan selallu beserta kita disaat dalam masalah, Tuhan yang membalas orang yang
jahat kepada kita, sehingga kepribadian kita dapat mencerminkan identitas kita
sebagai seorang kristen yang sabar setiap dalammaslaha, maupun mengampuni orang
yang bersalah kepada kita.

3. Sebagai mahasiswa Kristen bagaimana anda mengusahakan, mengembangkan, serta


memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka kesejahteraan manusia
dan lingkungan hidup, serta berikan contoh konkritnya!
Jawab :
Sebagai seornagn mahasiswa kristen, dalammengemabngkan, mengusahakan, serta
memanfaatkan IPTEK dalam rangka kesejahteraan manusia dan lingkungan hidup
adalah dengan memuliakan Allah dan membantu sesama melalui IPTEK tersebut.
Contoh konkritnya adalah dengan menjadi teladan yang baik dan mencerminkan iman
kristen melalui kegaiatan saya dalam bersosial media. Seperti, membagikan ayat
firman Tuhan, membagikan sepenggal refleksi, menyebarkan kampanye dan kegiatan
yang menyelamtkan lingkungan seperti ikut serta dalam kegiatan bakti sosial, dan hal
lainnya yang menghasilkan dampak positif bagi sesama.

4. Bagaimana hubungan yang bermakna dibangun antara iman dan ilmu, teknologi
dalam arti mengembangkan alasan imaniah mengenai tanggung jawab pengusahaan,
pengembangan, dan pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni demi kesejahteraan
manusia dan kelestarian lingkungan hidup, yang pada gilirannya untuk kemuliaan
Tuhan.
Jawab :
Iman, ilmu, dan teknologi mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam hal imaniah
mengenai tanggung jawab pemanfaatan IPTEK untuk kemulian Allah. Dalam hal
iman dan pemnfaatan teknologi untuk memuliakan Allah, dalam Kej 1:28 sendiri,
Allah memerintahkan manusia untuk menguasia segaka yang ada di bumi termasuk
teknolgi untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Selain itu,penggunaan teknolgi
pun harus disesuiakan dengan nilai dan norma moral yang ada di tengah masyarakat.
Dimana, teknolgi harus dimanfaatkan secar postif dengan usaha untuk memberantas
penyallahan gunaan teknologi.

5. Analisislah kasus di bawah ini berdasarkan etika dan moral kristiani.


Ada satu pasang keluarga yakni keluarga Heinz, orangnya sederhana saja.
Istrinya menderita sakit yang sulit diobati, dan tinggal menunggu waktu. Di kota
yang sama, hiduplah seorang apoteker atau tukang obat yang berhasil menemukan
sejenis obat yang bisa mengobati penyakit yang diderita oleh istri Heinz melalui
kerjakeras dan penelitiannya. Heinz dengan harap-harap cemas berusaha membeli
obat itu, namun harganya tidak terjangkau oleh Heinz. Walaupun ia sudah berusaha
dengan berbagai cara, si apoteker tidak relamemberi obat itu untuk istri Heinz. Lalu
dalam keputusasaan dan didorong oleh kecintaan kepada sang istri, ia akhirnya
mencoba mencuri obat itu dan tertangkap, lalu dipenjara.
siapakah yang salah dalam kasus ini? Tentu saja ada hukum negara yang melarang
mencuri bukan? Apakah sikap Heinz salah karena berusaha menyelamatkan sang istri
tercinta? Apakah sang apoteker benar mempertahankan harga obat yang mahal itu
karena telah berkorban meneliti dan membuatnya? Adakah prinsip-prinsip yang lebih
utama yang dipakai Heinz untuk membenarkan tindakannya? Apakah
ada prinsip mendasar yang barangkali diabaikan oleh si apoteker dalam menentukan
sikapnya? prinsip apakah yang menuntun keputusannya? Apa hubungan iman dan
moralitas serta karakter dari kasus sini?
Jawab :
Negara tentu saja mempunyai hukum yang melarang seseorang untuk mencuri atas
motif apapun. Dalam kasus ini, Heinz tidak salah dalam hal usaha untuk
menyelamtkan istrinya. Namun, tindakan yang diambil Heinz untuk mencuri obat
ialah suatu tindakan yang salah. Tidak ada prinsip lain yang dapat membenarkan
tindakan Heinz untuk mencuri, sekalipun tindakan Heinz adalah untuk menyelamtkan
istrinya. Karena kegiatan mencuri adalah suatu hal yang absolut salah. Heinz
barangkali dpata melakukan cara lain untuk mendapat obat, seperti dengan melkaukan
tawar menawar harga, bahkan dengan menyicil harga obat.
Apoteker benar, mempertahankan harga obat tersebut karena telah berkorban
meneliti dan membuatnya, akan tetapi ada suatu prinsip mendasar yang di abaikan
oleh apoteker, yaitu prinsip seorang tukang obat yang seharusnya dapat membantu
orang sakit. Keputusannya untuk tidak memberikan obat pada Heinz dan
memenjarakan Heinz adalah atas dasar sikap egois yang ada dalam diri tukang obat.
Daripada tidak memebri obat pada Heinz, tukang obat bisa saja mengobati istri Heinz
denengan membri obat lain yang dapat meredakan rasa sakit istri Heinz.
Heinz memunyai iman yang besar untuk berusaha menyelamatkan istrinya walaupun
harus mencuri akan tetapi hal itu tidak dapat dibenarkan, Heinz tidak memilik
moralitas karena sudah mencuri dari seseorang yang sudah berusaha. Tukang obat
tidak mempunayi moralitas karean tidak dapat memeahami situasi yang di alami
orang lain.

Oleh karena itu, selain punya iman, kita juga hrus punya moralitas, karena tanpa
moralitas,iman hanya sekedar hal yang abstrak. Jika iman yang kita punya bertujuan
baik, namun kita tidak punya moralitas dalam memenuhi tujuan iman kita, maka baik
iman maupun moralitas tdiak dapat menolong kta menjadi manusia yang benar.

Anda mungkin juga menyukai