Anda di halaman 1dari 4

Makanan Khas Kabupaten Purworejo

MAKANAN KHAS ASLI KABUPATEN PURWOREJO

Kabupaten Purworejo adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di sebelah barat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini terdiri dari 16 kecamatan. Seperti halnya daerah lain, Purworejo memiliki beberapa warisan seni dan budaya yang menjadi ciri khas kabupaten ini. Seperti Bedug Pendowo yang merupakan bedug terbesar di dunia dan Tari Dolalak. Selain itu ada pula berbagai macam jenis kuliner asli Purworejo yang menjadi ciri khas tersendiri dibandingkan dengan daerah lain. Namun, kini beberapa di

antaranya ada yang telah mengalami proses asimilasi sehingga sudah agak berubah dari zaman dahulu. Berikut ini adalah beberapa makanan khas asli Purworejo. 1. Clorot Makanan ini terbuat dari adonan tepung beras dan gula merah yang dikukus. Rasanya manis dan kenyal. Keunikan dari makanan ini adalah cara

membungkusnya, menggunakan daun kelapa muda, dibuat melingkar, berulin, memanjang, tengahnya diisi adonan, lalu dikukus. Cara memakannya ditusuk dengan jari di pangkalnya, maka keluarlah isinya. Makanan khas ini masih tergolong asli karena belum ditemukan adanya asimilasi dalam hal penyajian maupun penggunaan bahan-bahan untuk membuatnya.

2. Dawet Ireng Butuh Dawet Ireng adalah sejenis dawet / cendol. Minuman ini asli dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari Bahasa Jawa yang artinya hitam. Bahan dasar dawet ini adalah tepung aren dan tepung erot dengan
Page

hitam dawet ini ternyata terbuat dari merang, atau daun

garam yang berfungsi sebagai perasa. Sedangkan warna

Makanan Khas Kabupaten Purworejo

padi yang dibakar sampai gosong lalu diambil airnya. Satu hal lagi yang membedakan, jika dawet hijau dibuat dari tepung beras, dawet hitam ini dibuat dari sagu. Penyajiannya, menggunakan santan, gula jawa dan dawet sebagai bahan utamanya. Hasil asimilasinya, Es Dawet dengan topping variatif, mulai dari buah durian, nangka atau sirsak.

3. Kue Lompong Kue ini terbuat dari campuran tepung ketan dengan talas kemudian dibungkus dengan klaras (daun pisang yang sudah kering). Warna hitam pada kue ini berasal dari tanaman lompong atau batang lompong yang dilumatkan dan dicampurkan pada adonan kue. untuk isinya biasanya menggunakan campuran kacang tanah yang ditumbuk dengan gula merah, ada juga yang mengganti kacang dengan kelapa sangrai. Sampai saat ini belum ada hasil asimilasi dari produk kue ini. Karena sebagian besar pembuat masih mempertahankan cara pembuatan yang tradisional agar kualitas rasa tetap terjamin.

4. Getuk Lindri Makanan khas Purworejo ini terbuat hanya dari singkong serta gula dan garam sebagai perasa. Untuk membuat gethuk yang berwarna-warni hanya perlu ditambahkan pewarna makanan sesuai dengan yang dikehendaki. Dalam penyajiannya, biasanya gethuk lindri ini ditaburi dengan kelapa parut. Di Purworejo masih belum terdapat gethuk hasil asimilasi, namun di daerah lain ada yang mengkreasikan gethuk ini dengan taburan keju.

Page

Makanan Khas Kabupaten Purworejo

5. Lemper Kethek Terbuat dari blondo/ ampas pembuatan minyak kelapa, cara buatnya yaitu : kethek yang sudah dicetak dan kering diparut kembali terus dicampur atau diuleni bersama cairan gula merah, dan sedikit ditambah Vanili, setelah itu dibungkus dengan daun pisang dibentuk seperti bentuk pisang/ lemper/ bulat panjang seukuran panjang 10 cm, diameter 2-2,5 cm, kemudian dukukus sampai uapnya beraroma sedap, wangi khas lemper kethek.

6. Geblek Bagi masyarakat Purworejo sendiri, ada beberapa penamaan sendiri terkait

makanan tersebut. Seperti masyarakat di Kecamatan menyebut namabinggel, Bayan makanan kemudian dan ini sekitarnya dengan masyarakat

kecamatan Pituruh, Butuh, dan sekitarnya menyebutnya (namanya dengan nama walaupun gembus bukan

gembus

berbahan dasar tempe gembus). Di Kecamatan Kaliboto malah ada geblek dengan ciri khas tersendiri, yaitu geblek Kaliboto. Perbedaan geblek Kaliboto dengan geblek biasa adalah kalau geblek kaliboto itu ditambahkan dengan potongan-potongan kecil krambil (kelapa) sehingga tampak bertutul, sedangkan geblek biasa halus putih tanpa tutul. Geblek dengan potongan kecil kelappa ini merupakan hasil asimilasi.

Page

Makanan Khas Kabupaten Purworejo

7. Krimpying
Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan. Di Desa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo proses

pembuatan Semi Modern, karena dalam pembuatannya sebagian Proses pembuatannya menggunakan alat modern.

8. Sate Winong
Bentuknya berupa sate kambing layaknya sate pada umumnya, namun yang membedakan adalah

sambalnya yang berupa kecap encer manis karena dicampur gula merah. Selain itu, satenya terbuat dari daging kambing yang masih muda. Saat dihidangkan, tampilan sate winong berbeda dengan sate kambing lainnya karena ada tambahan daun jeruk yang diiris tipis-tipis hingga menyerupai helai rumput. Selain itu, ada banyak potongan bawang merah yang diiris dalam potongan besar.

9. Kue satu
Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis. Sekarang sudah terdapat kue satu dengan rasa kacang hijau. Produk baru ini merupakan hasil asimilasi. Sebenarnya kue satu merupakan makanan asli dari Betawi, tetapi kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke Purworejo membeli Kue Satu sebagai oleh-oleh. Sehingga Kue Satu terkenal di Purworejo sebagai makanan khas Purworejo.

Page

Anda mungkin juga menyukai