KALE
Kale merupakan sayuran yang masih satu spesies dengan kol atau kubis
(Brassica oleracea) (Pracaya, 2005). Kebanyakan kale merupakan tanaman
annual atau biennual (umurnya setahunan atau dua tahunan). Kale ditumbuhkan
dari biji layaknya sayuran pada umumnya. Kale termasuk sayuran semusim dan
berumur pendek sekitar 40-50 hari setelah bibit ditanam. Jika kale dipanen terlalu
tua maka daun dan batangnya telah keras sehingga sudah tidak enak dikonsumsi
(Samadi, 2013).
Kultivar kale terbagi atas:
a) Kale keriting (kale Scots, curly-leaved, contohnya kale green curled
pendek)
b) Kale rata (jenis kale red russian)
c) Kale rape
d) Kale leaf and spear (gabungan antara daun rata dan daun keriting)
e) Cavolo nero (diketahui juga sebagai Tuscan Kale, Tuscan Cabbage, Kale
Dinosaurus, Lacinato)
f) Ada juga kale yang sangat tinggi. Kale dengan kultivar ini disebut juga
Kale Jersey atau cow cabbage.
Tinggi Vitamin C
Kandungan vitamin C pada kale ternyata lebih tinggi dibanding jeruk,
yaitu 100 g daun segar mengandung 120 mg atau setara dengan 200 % dari
kebutuhan harian vit C yang disarankan. Vitamin C merupakan
antioksidan kuat, yang membantu tubuh untuk mengembangkan kekebalan
terhadap agen infeksi dan anti radikal bebas.
Sumber Vitamin K
Kale adalah salah satu sumber vitamin K yang baik, 100 g sayuran ini
menyediakan sekitar 700 % dari kebutuhan harian yang
direkomendasikan. Vitamin K berperan terhadap kesehatan tulang dengan
cara mempromosikan osteotrophic (pembentukan dan penguatan tulang).
Vitamin K juga dibutuhkan tubuh untuk mencegah penggumpalan darah,
yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di otak. Dengan demikian sangat
berperan dalam pengobatan pasien yang menderita penyakit Alzheimer.
Tinggi Kalsium
Kale adalah jenis sayuran yang tinggi mengandung kalsium, yang biasanya
banyak terdapat dalam susu. Kalsium bermanfaat bagi tubuh terutama
untuk kesehatan tulang. Jika kekurangan kalsium, maka tubuh akan
mengambilnya dari tulang. Dengan demikian kekurangan kalsium akan
memperbesar peluang untuk osteoporosis. Kale menawarkan pencegahan
kekurangan vitamin A, vitamin C, vitamin B, osteoporosis, anemia, dan
dipercaya dapat melindungi kita dari penyakit jantung, kanker usus besar
dan kanker prostat.
Antioksidan
Kale adalah sayuran dengan kandungan zat antioksidan yang tinggi dan
lengkap. Meskipun berwarna hijau, sayuran keriting ini adalah sumber
betakaroten yang tinggi, lutein , dan zeaxanthin. Zat tersebut adalah
Flavonoid yang memiliki sifat antioksidan dan antikanker yang kuat.
Betakaroten adalah provitamin A, yang akan diubah menjadi vitamin A
dalam tubuh.
Sumber Vitamin A
Sayuran ini sangat kaya akan vitamin A, yaitu 100 g daun kale segar
memberikan 512 % kebutuhan perhari yang disarankan. Vitamin A
diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan selaput lendir, kulit dan
terutama sangat penting untuk penglihatan. Makanan yang kaya vitamin A
dikenal akan memberikan perlindungan terhadap kanker paru-paru dan
kanker rongga mulut. Zeaxanthin adalah karotenoid penting, yang secara
selektif diserap ke dalam macula lutea retina pada mata untuk filtering
antioksidan dan pelindung mata. Dengan demikian akan membantu kita
untuk mencegah ablasi retina dan perlindungan dari katarak pada orang
tua.
Memperlancar Pencernaan
Kale dapat melancarkan sistem pencernaan sehingga terhindar dari
sembelit dan mengatasi susah buang air. Hal ini dikarenakan kandungan
serat tinggi, rendah kalori dan lemak dalam sayuran kale. Selain itu, ada
pula kandungan vitamin folat, nutrien dan magnesium.