Jurnal ini terdiri dari 2 proses, yaitu water degumming dan acid degumming. Pertama
–tama minyak alga yang sudah diekstrak harus dicampur terlebih dahulu dengan minyak
sawit (refined palm oil) dengan perbandingan 30:70 % (minyak alga : minyak sawit). Hal
ini bertujuan agar minyak alga dapat berada di fase cairnya, karena minyak alga yang di
ekstrak masih berada pada fase padat (gumpalan gel).
Proses water degumming dimulai dengan memanaskan 30gr campuran minyak alga
pada suhu yang divariasikan (70oC, 85oC, dan 100oC) di dalam tabung degumming dan
dijaga agar suhu nya selama proses degumming (isothermal). Selanjutnya deionized water
ditambahkan kedalam tabung dengan jumlah yang divariasikan (40, 60, dan 80 %wt) untuk
kemudian diaduk dengan magnetic stirrer dengan kecepatan 250 rpm selama waktu yang
divariasikan (30, 45, dan 60 menit). Minyak yang telah didegumisasi selanjutnya
dipisahkan dari phospholipids nya dengan cara di centrifuge pada kecepatan 4000 rpm
selama 45 menit.
Proses degumming asam dilakukan dengan menambahkan larutan asam fosfat (grade
analitis atau grade laboratrium). Asam fosfat dimasukan kedalam tabung degumming
dengan variasi berat (0.14, 0.28, 0.42 %wt). Proses degumming dijalankan pada suhu yang
divariasikan (70oC, 80oC, dan 900C) dan waktu yang divariasikan (30, 45, 60 menit) dengan
kecepatan pengaduk sebesar 250 rpm. Setelah didegumisasi, minyak alga campuran
selanjutnya di cuci dengan air bersuhu 95oC. Pencucian terus dilakukan hingga air cucian
yang keluar memiliki Ph yang konstan
2. Application of phospholipase A1 (PLA1) and phospholipase C (PLC) in the
degumming process of different kinds of crude oils
Jurnal ini memiliki 3 proses utama, yaitu water degumming, enzymatic degumming
tanpa pretreatment asam, dan enzymatic degumming dengan pretreatment asam. Sampel
yang digunakan divariasikan menurut jenis minyaknya, yaitu soybean oil, rapseed oil, rice
bran oil, dan camellia oil.