Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI

ACARA IV
PENENTUAN KAPASITAS PANAS JENIS DAN PANAS
SPESIFIK PRODUK SUSU

OLEH
KELOMPOK 9

POGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Mata
Kuliah Satuan Operasi I pada Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/2016.

Mataram, 28 Desember 2015


Mengetahui,

Co. Asst Praktikum Satuan Operasi,

Praktikan,

PENINA

KELOMPOK IX

NIM. J1A013100

ALFIAN FAJAR
NIM. J1B013010

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perpindahan panas dari suatu zat ke zat lain seringkali terjadi dalam proses
industri pangan. Kebanyakan dari proses tersebut memerlukan pemasukan atau
pengeluaran panas untuk mencapai dan mempertahankan keadaan yang
dibutuhkan sewaktu proses pengolahan berlangsung. Kalor didefinisikan
sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat. Kalor berbeda dengan suhu,
karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas.
Susu merupakan produk yang kaya akan kandungan vitamin dan mineral.
Susu sering dikonsumsi sehari-hari baik balita sampai manula untuk memenuhi
kecukupan gizinya, dengan banyaknya konsumsi susu yang dikonsumsi setiap
harinya, hal itu menyebabkan bermunculan berbagai jenis produk susu yang
beredar di pasaran. Produk olahan susu dapat berupa susu cair, susu bubuk atau
susu kental manis dimana masing-masing susu telah diberi tambahan gizi
sehingga kandungannya tidak sama lagi, begitu pula dengan panas jenisnya.
Penentuan kapasitas panas jenis susu dilakukan dengan menghitung terlebih
dahulu kandungan mineral pada tiap-tiap jenis susu. Adanya perbedaan nilai
kandungan gizi perAKG mempengaruhi nilai dari kapasitas panas jenis susu
dan juga nilai kapasitas pengujian panas susu (Riazal,2008). Oleh karena itu,
praktikum ini dilakukan untuk mengidentifikasi kapasitas jenis mauoun panas
spesifik pada produk susu.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kapasitas
panas jenis atau panas spesifik produk susu pada empat jenis susu yang
berbeda.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Panas Spesifik


Panas jenis didefinisikan sebagai jumlah energi yang dibutuhkan oleh satu
satuan berat (m) bahan untuk menaikkan suhunya sebesar satu derajat (Cengel
and Boles, 2002). Besaran ini dipakai untuk menduga jumlah energi (Q) yang
diperlukan bila suhu bahan berubah satu satuan (T). Siebel mengembangkan
suatu persamaan untuk menghitung panas jenis bahan pada kondisi di atas titik
beku (Rao et al., 2005; Wirakarta-kusumah et al., 1992) sebagai berikut, : Cp =
4.1868(0.008M + 0.20) dimana M adalah persentase kadar air (basis basah).
Metode yang diajukan Charm dalam menghitung panas jenis turut
mempertimbangkankandungan lemak bahan (Heldman and Singh, 1981).
Metode ini cukup baik terutama bagi bahan-bahan yang kandungan lemaknya
cukup tinggi Cp = 4.1868 (0.5Xf + 0.33Xs+Xm) dimana Xf adalah fraksi
lemak, Xs adalah fraksi padatan dan Xm adalah fraksi air dalam bahan. Panas
jenis produk dihitung berdasarkan data pengukuran perubahan suhu dengan
menggunakan persamaan keseimbangan energi antara produk, air dan
kalorimeter (Lamhot, P, 2011).
2.2 Pengertian Susu
Susu adalah sekresi ambing hewan yang diproduksi dengan tujuan
penyediaan makanan bagi anaknya yang baru dilahirkan. Karena berfungsi
sebagai makanan tunggal bagi mahluk yang baru dilahirkan dan mulai tumbuh,
susu mempunyai nilai gizi yang sempurna. Dalam susuterdapat semua zat gizi
yang diperlukan bagi kebutuhan pertumbuhan anak. Pada umumnya yang
disebut susu adalah susu sapi, yang berasal dari jenis sapiperah FH (Friesian
Holstein), yang berwarna putih totol hitam, atau hitam totol putih. Secara alami
susu merupakan suatu emulsi lemak dalam air. Kadar air susu sangat tinggi
yaitu rata-rata 87.5 %, dan di dalamnya teremulsi ber bagai zat gizi penting
seperti protein, lemak, gula, vitamin dan mineral (Wardana, 2011).

2.3 Kandungan Susu


Gula dalam susu disebut laktosa atau gula susu, kadarnya sekitar 5 - 8 %.
Laktosa memiliki daya kemanisan sangat rendah, yaitu hanya 16 % daya
kemanisan sukrosa. Laktosa merupakan senyawa yang banyak digunakan
dalam pembentukan sel otak, khusunya bagi anak-anak usia di bawah 7 tahun,
agar jumlah maupun perkembangan sel otaknya berlangsung dengan normal
dan lancar. Mineral yang banyak terdapat dalam susu adalah kalsium dan
posfor. Kedua mineral tersebut penting bagi pertumbuhan tulang. Sehingga
bagi bayi dan anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang, susu
merupakan sumber mineral yang penting (Koswara, S, 2009).

2.4 Pengertian Kapasitas Panas


Kapasitas panas adala jumlah yang diperlukan untuk mengubah tempertaur
suatu benda sebesar 10C. Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa
jumlahnya terganrung dari besar sampel. Misalnya unutk menaikkan suhu 1
gram air sebesar 10C diperlukan 4,18 J (1 kal), tetapu untuk menaikkan suhu
100 gram air sebesar 10C diperlukan energy 100 kali lebih banyak yaitu 418 J.
sehingga 1 garma sampel mempunyai kapasiras panas sebesar 4,18 J/ 0C
sedangkan 100 gram sampel 418 J/0C. Sifat intensif berhubungan dengan
kapasitas panas adalah kalor jenis (panas spesifik) yang didefinisikan sebagai
jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1 0C
(Tim Dosen, 2015).

2.5 Identifikasi Panas jenis


Panas jenis juga disebut kapasitas panas spesifik (specific heat capacity),
seperti diuraikan pada teori. Panas jenis naik dengan naiknya temperatur, yang
menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan temperatur di sekelilingnya.
Kalor yang diserap menjadi panas aktivasi, misalnya vibrasi atau reaksi kimia.
Zirkaloi sebagai kelongsong erat hubungannya dengan reaksi kimia, yakni

korosi dengan air pendingin dan hasil fisi. Seharusnya panas jenis sekecil
mungkin sehingga ketahanan korosi tinggi. Tetapi ada pertimbangan dengan
hantaran panas yang memindahkan panas dari hasil proses reaksi fisi. Panas
jenis berbanding lurus dengan entalpi dan entalpi berbanding lurus dengan
hantaran panas. Dengan demikian perlu dicari kondisi yang optimum (Chaidir,
dkk, 2006).

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 4 Desember 2015 di
Laboratorium Universitas Mataram.
3.2 Alat dan Bahan Praktikum
3.2.1 Alat alat Praktikum
Adapun alat-alat praktikum yang digunakan adalah timbangan analitik,
kompor listrik, calorimeter, gelas piala, gelas pengaduk,, stopwatch,
thermometer.
3.2.2 Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan praktikum yang digunakan adalah susu INDOMILK,
susu FRISIAN FLAG, susu KREMER, susu OMELA dan air mineral.
3.3 Prosedur Kerja
a. Diamati komposisi kimia susu seperti kandungan karbohidrat, protein, lemak,
air, dan mineral pada label produk.
b. Dihitung panas spesifik dari masing-masing produk dengan rumus Heldman
c.
d.
e.
f.
g.
h.

dan Singh (1981).


Dipanaskan 100 ml air mineral dengan menggunakan kompor listrik.
Dimasukkan 100 gram susu ke dalam 100 ml air panas.
Dimasukkan ke dalam kalorimeter selama 6 menit.
Dihitung suhu awal dan suhu selang 2 menit.
Diulang perlakuan ini untuk susu yang berbeda.
Dicatat hasil dalam table pengamatan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 1 Hasil pengamatan Kandungan Gizi Susu Tiap 100 gram

Komposisi

Indomilk (g)

Karbohidrat (Xc)
protein (Xp)
Llemak (Xl)
Mineral (Xm)
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Natrium
Air (Xa)
Kalium

57,5
2,5
10
2,28
0,525
0,35
0.035
27,72
-

Frisian Flag
(g)

Kremer (g)

Omela (g)

60
2,5
10
2,75
0,525
0,525
0,05
24,75
-

57,5
2,5
10
1,15
0,14
0,21
0,02
18,85
0,09

57,5
2,5
10
0,23
0,21
0,02
29,42
-

Tabel 2. Hasil Pengamatan Suhu Awal dan Akhir dari Air


Jenis Susu
Indomilk
frisian Flag
Kremer
Omela

Tawal (oC)

Massa (g)
Air
(ml)
100
100
100
100

Susu (g)
100
100
100
100

Air
28
28
28
28

Takhir (oC)

Susu
30
30
30
30

Air
76
72
82
78

Susu
54
55
60
60

Tabel 3. Hasil Pengamatan Susu Tiap 2 menit


Suhu ke
(menit)
2
4
6

Indomilk
(oC)
59
51
50

Frisian Flag
(oC)
55
53
51

Kreamer
(oC)
58
58
57

Omela
(oC)
58
57
52

4.2 Hasil Perhitungan


1. Rumus
a. Rumus komposisi susu
1. Karbohidrat (Xc)
karbohidrat

100
berat j enis susu kaleng

x komposisi

2. Lemak (XL)

100
= berat jenis susu kaleng

3. Protein (Xp)

4. mineral

= (Natrium +Kalium+Kalsium + Fosfor )

100
berat jenis susu kaleng

x komposisi lemak

x komposisi protein

b. Rumus panas jenis air


Q (air)

= Massa air x Cp air x T

Rumus panas jenis susu


Q (air)

= Q susu

Q (air)

= M susu x Cp susu x T

Cp susu

Q air
= massa susu x T susu

c. Rumus Cp susu dan Pengujian


Rumus Perhitungan Cp susu dengan pengujian
Cp susu = (1,424 x Xc) + (1,549 x Xp) + (1,675 x XL) + (0,387 x Xm)
Rumus Kadar Air (Xa)
Air (Xa) = 100 (Xc + Xp + Xi + Xm)
2. Penentuan Komposisi Susu
a. Komposisi susu indomilk
100
x 23 gr
40
1)
Karbohidrat
=
= 57,5 gr
100
x1 gr
40
2) Protein
=
= 2,5 gr
100
x 4 gr
40
3) Lemak
=
= 10 gr

4)
mineral
=
(0,525 + 0,035 + 0 + 0,35)
= 0,91
Mineral

100
x 0 ,91
= 40

= 2,28 gr
b. Komposisi susu frisian flag

100
1). Karbohidrat

2). Protein

3). Lemak
4). mineral

40

x 23 gr
= 57,5 gr

100
x1 gr
40
100
x 4 gr
40

= 2,5 gr

= 10 gr

(0,21 + 0,02 + 0 + 0)

= 0,23
100
x 0 ,23
= 40

Mineral

= 0,58 gr
4 Komposisi susu kreamer

4.1.1.1 Karbohidrat

2) Protein

3) Lemak
4)

mineral

100
x 24 gr
40

=
= 60 gr
100
x1 gr
40
=
= 2,5 gr
100
x 4 gr
40
=
= 10 gr
=
= 1,1

Mineral

100
x 1,1
= 40

(0,525 +0,05 +0 + 0.525)

= 2,75 gr
5

Komposisi susu omela

100
x 23 gr
40

1) Karbohidrat

2) Protein

3) Lemak
4)

mineral

=
= 57,5 gr
100
x1 gr
40
=
= 2,5 gr
100
x 4 gr
40
=
= 10 gr
=

(Ca + N + K + Mg + F)

= (0,14 + 0,02 + 0,09 + 0,21)


= 0,46
Mineral

100
x 0,379
= 40
= 1,15 gr

3. Panas Jenis
a. Panas jenis air
Q (air)

= Massa air x Cp air x

= 100 x 1 x (76C - 28C)


= 100 x 48
= 4.800 kal
Panas jenis susu indomilk
Q (air)

= Q susu

Q (air)

= M susu x Cp susu x

Cp susu

Q air
= massa susu x T susu
4.800
= 100 x (55-30)
4.800
= 100 x 25
4.800
= 2.500
= 1,92 kal/ g C

b. Panas jenis air


Q (air)

= Massa air x Cp air x

= 100 x 1 x (72C - 28C)


= 100 x 44
= 4.400 kal
Panas jenis frisian flag
Q (air)
= Q susu

= M susu x Cp susu x
Q (air)
Q air
Maka Cp susu = massa susu x T susu
4.400
= 100 x (55-30)
4.400
= 100 x 25

4.400
= 2.500
= 1,76 kal/ g C
c. Panas jenis air
Q (air)

= Massa air x Cp air x

= 100 x 1 x (82C - 28C)


= 100 x 54
= 5.400 kal
Panas jenis susu karamer
Q (air)
= Q susu
Q (air)
Cp susu

= M susu x Cp susu x
Q air
= massa susu x T

5.400
= 100 x (60-30)
5.400
= 100 x 30
5.400
= 3.000
= 1.8 kal/ g C
d. Panas jenis air
Q (air)

= Massa air x Cp air x

= 100 x 1 x (78C - 28C)


= 100 x 50

= 5.000 kal
Panas jenis susu omela
Q (air)

= Q susu
t

Q (air)

= M susu x Cp susu x

Cp susu

Q air
= massa susu x T susu
5.000
= 100 x (60-30)
5.000
= 100 x 30
5.000
= 3000
= 1,67 kal/ g C

4. Cp susu dengan pengujian


a. Susu Indomilk
Cp susu
= (1,424 x 57,5) + (1,549 x 2,5) + (1,675 x 10) + (0,387

Air (Xa)

x 0,91)
= (81,88) + (3,87) + (16,75) + (0,35)
= 102,85 kal/ g C
= 100 (57,5+2,5+10+2,28)
= 100 72,28
= 27,72

b. Susu Frisian Flag


Cp susu
= (1,424 x 57,5) + (1,549 x 2,5) + (1,675 x 10) +
0,58 )
= (81,88) + (3,87) + (16,75) + (0,22)
= 102,72 kal/ g C

(0,387 x

Air (Xa)

= 100 (57,5+2,5+10+0,58)
= 100 (70,58)
= 29,42

c. Susu Karamer
Cp susu
= (1,424 x 60) + (1,549 x 2,5) + (1,675 x 10) + (0,387 x

Air (Xa)
d. Susu Omela
Cp susu

Air (Xa)

2,75)
= 85,44 + 3,87 + 16,75 + 1,06
= 107,12 kal/ g C
= 100 (60+2,5+10+2,75)
= 100 (75,25)
= 24,75
= (1,424 x 57,5) + (1,549 x 2,5) + (1,675 x 10) + (0,387 x
1,15)
= 81,88 + 3,87 + 16,75 + 0,44
= 100 (57,5+2,5+10+1,15)
= 100 (70,38)
= 18,85

BAB V
PEMBAHASAN
L
Panas didefnisikan sebagai suatu bentuk energi yang dapat berpindah atau
mengalir dari benda yang memiliki kelebihan panas menuju benda yang
kekurangan panas. kalor jenis atau panas jenis ialah banyaknya kalor yang diserap
atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk menaikkan suhu sebesar 1C. Kalor jenis
juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk melepas atau menerima

kalor. Salah satu bagian dari sifat panas adalah kapasitas panas. Kapasitas panas
adalah jumlah panas yang diperlukan untu mengubah temperatur suatu benda
sebesar 1C. Dari kapasitas panas, ada banyak informasi yang dapat diperoleh.
Salah satu informasi tersebut adalah panas yang diserap atau dilepaskan selama
terjadi perpindahan panas maka jumlah panas yang diberikan atau dilepaskan
dapat diketahui. Kapasitas panas dibagi dua jenis ditinjau dari keadaan sistem
ketika menerima atau

melepaskan panas, yaitu kapasitas panas pada tekanan

tetap (Cp) dan kapasitas panas pada volume tetap (Cv). Kapasitas panas pada
volume tetap Cvdibagi menjadi tiga, yaitu: kapasitas panas klasik, kapasitas panas
Einstein dan kapasitas panas Debye (Kittel, 1953). Kapasitas panas Debye
diturunkan dari energi sistem osilator harmonik kuantum dan rapat keadaan
sebagai fungsi temperatur. Dalam model Debye,integrasi untuk mendapatkan
kapasitas panas Debye, tidak bisa diselesaikan secara analitik (Juarlin, 2010). Alat
yang digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat adalah kalorimeter.
Susu merupakan salah satu kebutuhan pangan harian yang sangat penting
bagi kesehatan dan metabolisme tubuh. Setiap jenis susu memiliki kandungan
karbohidrat, protein, lemak dan mineral yang berbeda-beda. Kandungan yang
berbeda-beda pada susu akan mempengaruhi panas jenis setiap jenis susu.
Praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas panas jenis atau panas
spesifik produk susu pada empat jenis susu yang berbeda. Jenis susu yang
digunakan adalah indomilk, frisian flag, kremer dan omela.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan
kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan mineral yang ada pada susu frisian
flag diperoleh karbohidrat sebanyak 57,5 gr, protein sebanyak 2,5 gr, lemak
sebanyak 10 gr dan kandungan mineral total sebanyak 0.58 gr. Panas jenis susu
frisian flag adalah 1,76 kal/g C, sedangkan kapasistas panas jenis susu
berdasarkan dengan pengujian Heldman dan Singh sebesar 102,72 kal/g C. Pada
pengujian susu Indomilk dihasilkan jumlah mineral total sebanyak 2,28 gr dengan
kandungan karbohidrat sebesar 57,5 gr, protein 2,5 gr, lemak sebanyak 10 gr,
panas jenis susu sebesar 2 kal/g0C sedangkan kapasitas panas jenis susu
berdasarkan pengujian Heldman dan Singh sebesar 102,85 kal/g C. Pengujian

susu Omela diperoleh mineral total sebanyak 1,15 gr dengan kadar karbohidratnya
57,5 gr, protein sebanyak 2,5 gr, lemak sebanyak 10 gr, panas jenis susu Omela
sebesar 1,67 kal/g oC, sedangkan kapasitas panas jenis susu berdasarkan dengan
pengujian Heldman dan Singh sebesar 102,94 kal/g C. Pada pengujian terakhir
yaitu menggunakan susu Kremer diperoleh mineral total sebanyak 2,75 gr dengan
kadar karbohidratnya 60 gr, protein sebanyak 2,5 gr, dan lemak sebanyak 10 gr.
Panas jenis susu berdasarkan suhu dan massa susu sebesar 1,8 kal/goC, sedangkan
kapasitas panas jenis susu Kremer berdasarkan dengan pengujian Heldman dan
Singh sebesar 107,12 kal/g C.
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan suhu awal susu Frisian Flag
sebesar 30oC dan suhu akhir setelah dilakukan pemanasan sebesar 55 oC.
Selanjutnya suhunya diukur dengan menggunakan kalorimeter dan pada dua
menit pertama, dua menit kedua maupun dua menit ketiga diperoleh suhu yang
berbeda yaitu 55oC, 53oC dan 51 oC. Pada susu Indomilk suhu awalnya sebesar
30oC dan suhu akhir setelah pemanasan sebesar 54oC. Pada pengukuran
menggunakan kalorimeter diperoleh suhu pada pengukuran dua menit pertama,
dua menit kedua, maupun dua menit ketiga suhunya tidak tetap yaitu 59 oC,51 oC
dan 50 oC. Perubahan suhu pada susu Omela yang sebelum dilakukan pemanasan
bersuhu 30oC dan suhu akhir setelah dilakukan pemanasan adalah 60oC kemudian
dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan kalorimeter pada dua menit
pertama diperoleh suhu 58oC, pada menit ke empat diperoleh suhu sebesar 57 oC
dan setelah enam menit menjadi 52oC. Hasil pengamatan pada susu Kremer suhu
awalnya sebesar 30oC dan suhu akhir setelah dilakukan pemanasan sebesar 60 oC,
selanjutnya dihitung perubahan suhu dengan menggunakan kalorimeter diperoleh
suhu pada dua menit pertama dan kedua suhu yang didapat sama yaitu 58oC, serta
pada menit keenam suhunya menjadi 57oC. terjadi penurunan suhu setiap 2 menit
pada keempat merek susu tersebut, hal ini dikarenakan adanya kesalahan pada
saat praktikum berlangsung yaitu kesalahan pada saat membaca suhu di
termometer, pada saat mengangkat termometer terlalu pelan sehingga suhu susu
terjadi penurunan, begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan hasil pengamatan pada kandungan nutrisi susu yang terdapat
pada kemasan, keempat jenis susu tersebut tidak mengandung magnesium, susu

Kremer dan Indomilk tidak memengandung kalium. Dari keempat jenis produk
susu yang ada, omela merupakan produk susu yang memiliki nutrisi yang paling
lengkap, akan tetapi dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa susu Indomilk
memerlukan panas jenis yang lebih banyak daripada produk susu yang lain. Hal
ini disebabkan karena susu INDOMILK memiliki kandungan nutrisi yang lebih
tinggi dan kandungan mineral yang paling banyak dari jenis susu lainnya yang
telah diuji pada percobaan ini.
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor
yang terlihat dalam suatu reaksi. Kalorimeter juga digunakan untuk mengukur
kuantitas panas atau kalor dan menentukan kapasitas panas suatu zat. Kalorimeter
berbanding ganda terdiri atas bejana logam berdinding tipis, permukaan luarnya
diberi lapisan nikel untuk mengurangi kehilangan panas karena radiasi.
Kalorimeter dikalibrasi menggunakan pemanas listrik yang

diketahui jumlah

energi panas dengan masa zat tertentu sehingga dapat menghitung suhu yang naik.
Rumus faktor kalibrasi adalah : faktor kalibrasi = energi yang dilepaskan/kenaikan
suhu.kalori meter yang sering digunakan adalah kalorimeter sederhana dan
kalorimeter bom (Syarifudin, 2010).

BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil perhitungan dan pembahasan dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kapasitas panas adalah jumlah panas yang diperlukan untu mengubah
temperatur suatu benda sebesar 1C.
2. Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menetukan kalor jenis suatu
zat.
3. Kandungan yang berbeda-beda pada susu akan mempengaruhi panas jenis
setiap jenis susu.

4. Pada produk susu tidak terdapat kandungan magnesium akan tetapi terdiri
atas karbohidrat, protein, lemak, mineral, kalsium, fosfor, natrium, air dab
kalium.
5. Susu Indomilk memiliki panas jenis yang lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis produk yang lain
6.2. Saran
Adapun saran untuk praktikum ini adalah agar praktikan membaca buku
petunjuk praktikum terlebih dahulu sehingga dapat memudahkan dalam
melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Chaidir, Andi, Sugondo, dan Aslina Br. Ginting . 2006. Karakterisasi Panas Jenis
Zircaloy-4 Sn Rendah (Els) Dengan Variabel Konsentrasi Fe. Jurnal
Teknologi. Vol. 2 No. 1: Hal 155
Juarlin,E, Limbong,dan P. L. Gareso. 2010. Integrasi Numerik Kapasitas Panas
Debye Material Logam Menggunakan Metode Newton-Cotes. Junal
SIGMA. Vol. 13, No. 2: Hal 107-108
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Susu. eBookPangan.com: Hal 12
Lamhot P, Manalu, Amos Lukas dan Gustri Yeni. 2011. Studi Penentuan
Difusivitas Panas Mangga Arummanis Terproses Minimal. Jurnal Litbang
Industri. Vol.2 No.2 : Hal 107-113
Rizal. 2008. Perancangan Thermal dan Elektrikal. FT Universitas Indonesia.
Jakarta.

Tim Dosen. 2015. Buku Petunjuk Praktikum Satuan Operasi I . Mataram :


FATEPA Universitas Mataram
Wardana , Agung Setya. 2012 .Teknologi Pengolahan Susu. Surakarta : Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Slamet Riyadi.

Anda mungkin juga menyukai