PERLAKUAN TERHADAP PIGMEN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Nurisa Fadillah Isnaeni (240210170014)
Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor
Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: nurisaisnaeni@gmail.com
ABSTRAK
Pigmen merupakan suatu molekul yang dapat menyerap serta memantulkan
cahaya matahari. Warna bahan pangan dari makanan dapat disebabkan oleh beberapa sumber, dan salah satu yang terpenting disebabkan oleh pigmen yang ada dalam bahan nabati atau bahan hewani. Tujuan praktikum ini adalah untuk melihat pengaruh cara pemanasan terhadap pigmen dan tekstur klorofil; melihat pengaruh asam, basa, logam tertentu pada pigmen; melihat perubahan warna daging dan mengetahui tingkat kesegaran daging; serta mengetahui pencoklatan pada susu skim. Uji klorofil pada bayam menyatakan bahwa setelah dipanaskan, pigmen klorofil semakin memudar. Pemanasan tertutup menghasilkan pigmen yang lebih intens dari pemanasan terbuka. Sampel yang diberi asam, basa, dan logam mengalami perubahan warna, tekstur, dan pH. Daging segar yang dipotong dan didiamkan mengalami perubahan warna menjadi semakin coklat. Daging yang dipanaskan berubah warnanya menjadi coklat. Sampel daging yang diuji amonia dan H2S menunjukkan hasil negatif, berarti daging belum cukup busuk. Susu skim yang dipanaskan kering mengalami pencoklatan akibat reaksi Maillard.
Kata Kunci : daging, pencoklatan, pigmen, uji amonia, uji H2S
PENDAHULUAN terpenting disebabkan oleh pigmen
yang ada dalam bahan nabati atau Pigmen merupakan suatu bahan hewani. Sebagai contoh molekul yang dapat menyerap serta misalnya klorofil yang memberikan memantulkan cahaya matahari. warna hijau pada daun selada atau Susunan warna ditemukan dalam buncis, karoten yang memberikan jaringan tanaman seperti pada daun, warna jingga pada wortel dan jagung, bunga, dan buah, yang mana likopen yang memberikan warna bertanggung jawab atas keberadaan merah pada buah tomat dan semangka, dari ribuan berbagai jenis pigmen antosianin memberikan warna ungu tumbuhan. Klorofil dan karotenoid pada bit dan buah kopi, dan mioglobin dianggap bertanggung jawab atas yang memberikan warna merah pada warna hijau tumbuhan (Singh, 2012). daging. Warna bahan pangan dari Pigmen-pigmen alam biasanya makanan dapat disebabkan oleh akan mengalami perubahan kimia, beberapa sumber, dan salah satu yang misalnya yang terjadi pada pematang buah-buahan atau “curing” daging. pisau, tabung reaksi, talenan, Pigmen juga sangat sensitif terhadap timbangan. pengaruh kimia dan fisik selama Bahan yang digunakan yakni pengolahan. Terutama panas sangat akuades, asam asetat 5%, bayam, berpengaruh terhadap pigmen bahan buncis, kol ungu, larutan CuCl2 50ppm, pangan, juga pukulan mekanik dan daging segar, daging busuk, larutan eter, penggilingan biasanya menyebabkan larutan FeCl3, larutan MgCl3, larutan perubahan warna bahan pangan. Hal NaOH 10%, nanas, susu skim. ini disebabkan karena sebagian besar pigmen tanaman dan hewan terkumpul Uji Klorofil di dalam sel-sel tenunan dan dalam Bayam dimasukkan ke dalam “pigmen body” misalnya klorofil yang panci yang berisi akuades. Panci terdapat dalam kloroplas, jika sel-sel dipanaskan sampai akuades mendidih, ini pecah karena penggilingan atau dengan satu panci terbuka dan yang lain pukulan, maka pigmen akan keluar dan tertutup. Kemudian bayam diamati sebagian akan rusak atau teroksidasi warna, pH, dan teksturnya. karena kontak dengan udara. Perubahan pigmen pada bahan Uji Pengaruh Asam, Basa, Logam pangan dapat dipengaruhi oleh 5 buah gelas piala disiapkan dan pemanasan, keasaman, dan logam- diisi dengan bahan-bahan kimia yang logam tertentu seperti Fe(besi), Cu berbeda. Sampel bahan kemudian (tembaga), Zn(seng). Selain perubahan dimasukkan ke dalam gelas-gelas pigmen terjadi juga perubahan tekstur tersebut. Perubahan warna, pH, dan dan sifat fisik sayuran dan buah-buah tekstur bahan diamati. Kemudian gelas akibat pengaruh logam seperti Ca dipanaskan sampai mendidih (selama 15 (kalsium) dan Mg (magnesium). menit), setelah itu warna, pH, dan Praktikum yang akan dilakukan tekstur bahan diamati lagi. antara lain pengaruh cara pemasakan terhadap klorofil; pengaruh asam, Perubahan Warna Daging basa, dan logam terhadap pigmen; uji Daging segar dipotong dengan H2S, uji amonia, pemotongan, dan pisau stainless steel . Bidang potongan pengaruh pemanasan pada daging; diamati. Daging potongan dibiarkan di serta pencoklatan pada susu. udara terbuka kira-kira 20 menit. Tujuan praktikum ini adalah Perubahan warna diamati. untuk melihat pengaruh cara pemanasan terhadap pigmen dan Perubahan Warna Daging dengan tekstur klorofil; melihat pengaruh Pemanasan asam, basa, logam tertentu pada Dua potong daging segar pigmen; melihat perubahan warna diambil dan dimasukkan ke dalam dua daging dan mengetahui tingkat tabung reaksi yang berisi 10 mL kesegaran daging; serta mengetahui akuades. Salah satu tabung dipanaskan pencoklatan pada susu skim. dan diamati perubahan warna, lalu dibadningkan dengan kontrol. METODOLOGI Uji H2S Alat dan Bahan 5 gram daging diletakkan pada Alat yang digunakan yakni cawan petri, lalu ditutup dengan kertas cawan aluminium, gelas ukur, kertas saring tetapi jangan sampai daging saring, kompor, oven, panci, pH meter, menyentuh kertas saring. Pb-asetat 5% cahaya panjang dengan gelombang yang diteteskan di atas kertas saring, tepat di berbeda (Mulyani, 2010). atas irisan daging. Apabila terdapat H2S Percobaan kali ini digunakan maka akan terbentuk warna hitam atau bayam sebagai sampel dan direbus coklat tua pada kertas saring. dengan dua perlakuan. Perlakuan pertama bayam dimasak dengan panci Uji Amoniak tanpa ditutup dan yang kedua bayam Sepotong daging dimasukkan ke dimasak dalam panci yang diberi tutup dalam tabung reaksi yang berisi larutan lalu diamati warna, pH, dan teksturnya. eter. Diusahakan daging tidak Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel menyentuh pereaksi. Jika terdapat 1 di lampiran. amoniak, makan akan langsung terlihat Warna bayam sebelum dan asap putih. setelah dipanaskan mengalami perubahan. Setelah dipanaskan, warna Pencoklatan Susu Skim bayam menjadi hijau kekuningan. Susu skim diletakkan pada Klorofil merupakan senyawa yang tidak wadah aluminium, lalu dimasukkan ke stabil sehingga sulit untuk menjaga agar dalam oven pada suhu 125oC. Setiap molekulnya tetap utuh dengan warna sampel diambil dengan rentang waktu hijau yang sangat menarik. Klorofil 10, 20, 30, dan 60 menit. Warna yang berwarna hijau dapat berubah amsing-masing sampel dibadndingkan. menjadi hijau kecoklatan dan mungkin berubah menjadi cokelat akibat HASIL DAN PEMBAHASAN substitusi magnesium oleh hidrogen membentuk feofitin (klorofil yang Uji Klorofil kehilangan magnesium). Reaksi yang Klorofil adalah pigmen yang terjadi adalah : terdapat pada tumbuhan yang sudah Klorofil+ 2 H+ feofitin + Mg2+ dikonsumsi dan dugnakan sebagai (hijau) (cokelat) suplemen makanan. Sumber klorofil itu Daun bayam yang masih sendiri berasal dari klorofil daun alfalfa, berespirasi, klorofilnya berikatan maupun dari alga (Spirulina sp. dan dengan lipoprotein. Protein melindungi Chlorella). Setiap tumbuhan memiliki bayam dari pengaruh asam. Proses banyaknya kandungan klorofil sehingga pemanasan menyebabkan protein berpotensi sebagai sumber klorofil. terdenaturasi dan klorofil dilepaskan Biasanya klorofil digunakan untuk sehingga terjadi substitusi magnesium membantu tanaman mengoptimalkan membentuk feofitin yang berwarna fungsi imunitas, metabolim dan coklat. sebagainya (Setiari dkk, 2009). Tekstur setelah pemanasan Terdapat berbagai jenis klorofil menjadi lebih empuk karena jaringan a, b, c, dan d. Klorofil a merupakan pada tumbuhan akan mudah terurai jenis klorofil yang penting dalam proses pada kondisi panas. Air masuk kedalam fotosintesis. Klorofil ini terdapat pada sel jaringan bayam sehingga tekanan semua makhluk hidup yang dapat osmosis dalam sel vakuola tanaman dan berfotosintesis. Terdapat dua pusat dengan tekanan proroplasma melawan reaksi fotosintesis yang berbeda yakni dinding sel dan menyebabkannya diikat fotosintesim I dan fotosintesim II. kencang. Bila air di dalam sel berkurang Keduanya dibedakan berdasarkan maka sel akan lunak dan daun menjadi kemampuannya dalam menyerap layu. Perlakuan pemasakan dengan pigmen yang berwarna kuning, orange, panci tertutup dan terbuka memberikan merah orange serta larut dalam minyak pengaruh juga terhadap pigmen bayam. (lipida). Karotenoid terdapat dalam Proses pemanasan suhu dalam panci kloroplas (0,5%) bersama-sama dengan terjadi secara sempurna pada saat keadaan panci tertutup sehingga tidak klorofil (9,3%), terutama pada bagian ada pigmen klorofil yang terdapat pada permukaan atas daun, dekat dengan bayam yang menguap keluar, dinding sel-sel palisade. Setelah proses sedangkan pada keadaan panci terbuka pemanasan, warna sampel menjadi lebih muda warnanya karena proses semakin pudar pada suasana asam dan pemanasannya kurang sempurna semakin tua pada suasana basa. Hal ini sehingga ada beberapa zat klorofil yang sesuai sesuai dengan literatur yang ikut menguap pada saat pemanasan berlangsung. menyebutkan bahwa intensitas karoten Selain itu, terjadi pula (orange) yang lebih tua akan tebentuk penurunan pH pada pemasakan bayam. dalam keadaan alkali atau dengan Hal ini sesuai dengan literatur yang penambahan alkali (Gamman et al, menyatakan bahwa selama pemasakan 1992). Sedangkan dengan logam, warna bayam, terbentuk asam-asam organik nanas cenderung menjadi lebih pucat. yang dapat menurunkan pH menjadi Sampel kol ungu mengandung lebih asam (Herudiyanto dan Marleen, pigmen antosianin di dalamnya. Setelah 2006). proses pemanasan pada suasana asam warna sampel menjadi lebih pudar dan Uji Pengaruh Asam, Basa, Logam pada suasana basa warnanya menjadi Asam, basa, dan logam dapat oranye, sedangkan pada penambahan memberikan pengaruh terhadap pigmen logam tidak terjadi perubahan yang dan sifat fisik bahan. Logam–logam signifikan. Data tersebut tidak sesuai tertentu seperti Fe, Cu, Zn dapat dengan literatur yang menyatakan mempengaruhi warna/pigmen pada bahwa pigmen antosianin warnanya bahan pangan. menjadi merah sesuai dengan sifat Sampel yang digunakan dalam antosianin yang apabila dalam kondisi praktikum ini adalah adalah kol ungu, asam akan berwarna merah sedangkan buncis, dan nanas. Pelarut yang dalam larutan basa berwarna ungu digunakan adalah FeCL3, MgCl2, CaCl2, (deMan, 1997). asam asetat 25%, dan NaOH. Prosedur Sampel buncis mengandung yang dilakukan yaitu sampel dan larutan pigmen klorofil. Klorofil adalah pigmen dimasukkan ke dalam tabung reaksi fotosintesis yang terdapat dalam kemudian diamati. Sampel dipanaskan tumbuhan menyerap cahaya merah, biru selama 15 menit, kemudian diamati dan ungu, serta merefleksikan cahaya lagi. Hasil pengujian dapat dilihat pada hijau. Setelah proses pemanasan pada tabel 2 di lampiran. suasana asam warna buncis menjadi Sampel nanas mengandung semakin hijau sedangkan pada suasana pigmen karoten di dalamnya. basa warna buncis menjadi agak pudar. Karotenoid merupakan kelompok Hali ini sesuai dengan literatur yang menyebutkan bahwa pengaruh asam dan daging tersebut teroksidasi oleh udara basa terhadap pigmen klorofil akan sehingga menghasilkan senyawa yang menyebabkan warnanya semakin tua disebut oksimioglobin yang bersifat jika larutan semakin asam, dan menjadi tidak stabil dan berwarna merah hijau kekuningan jika semakin basa kecoklatan. larutan (Poedjiadi, 1994). Warna merah terang yang layak Logam yang ditambahkan pada pada Oxymioglobin jumlahnya tidak sayuran dan buah-buahan tergantung stabil dan apabila diperpanjang kontak pada pigmen yang terkandung dengan udara dan banyak mengalami didalamnya. Ada yang dapat membuat oksidasi, maka akan berubah menjadi pigmen menjadi berwarna lebih cerah metmioglobin yang memiliki warna seperti karotenoid dan ada yang dapat cokat (Winarno, 1997). membuat warna lebih kusam yaitu pada klorofil. Perubahan Warna Daging Setelah Setelah proses penambahan Pemanasan senyawa-senyawa di atas dan Daging segar direndam dalam pemanasan, tekstur seluruh sampel akuades kemudian dipanaskan. Hasil menjadi berubah menjadi semakin lunak pemanasan dapat dilihat pada tabel 4 di karena perusakan jaringan oleh lampiran. Berdasarkan hasil pemanasan dan senyawa kimia. Namun, pengamatan, daging yang tanpa pelunakan yang paling signifikan pemanasan warnanya merah. Warna terdapat pada penambahan basa. tersebut disebabkan oleh difusi akuades ke dalam daging sehingga udara tidak Perubahan Warna Daging dapat masuk pada daging. Sedangkan Daging memiliki pigmen daging yang diberi perlakuan mioglobin dan hemoglobin yang pemanasan hingga mendidih, warna membuatnya berwarna merah segar. daging berubah menjadi coklat. Hal ini Kedua pigmen tersebut mengandung disebabkan karena mioglobin yang telah protein globin dan gugus heme teroksidasi menjadi oksimioglobin (feroprotoporfirin) yang terdiri atas akibat pemanasan, berubah menjadi sistem cincin porfirin dan atom besi senyawa hemirokrom yang berwarna sebagai pusat. Ketika daging segar coklat. Selain itu protein dalam daging dipotong, warnanya merah terang, tetapi juga mengalami denaturasi oleh Fe3+. permukaannya cepat berubah menjadi Perubahan warna menjadi coklat, terjadi warna merah di tempat yang langsung dalam dua tahap, yaitu sebagai berikut: kontak dengan udara. MbO2 ↔ Mb ↔ MetMb Daging segar dipotong dan Merah Coklat didiamkan selama 20 menit. Hasil Pemanasan daging ini pengujian dapat dilihat pada tabel 3 di mengakibatkan terbentuknya sejumlah lampiran. Berdasarkan data, setelah 20 pigmen, mioglobin di denaturasi. Selain menit daging berubah menjadi lebih itu Fe yang mengikat mioglobin kecoklatan. Hal ini disebabkan karena dioksida menjadi besi (III). Pigmen daging yang dipanaskan menjadi sebagai ciri tumbuhnya bakteri berwarna coklat disebut hemikrom. penghasil H2S dan sebagai salah satu Warna daging yang berubah menjadi ciri yang menandakan daging tersebut kecoklatan ketika dipanaskan sudah mengalami pembusukan, contoh merupakan warna dari mioglobin yang bakteri H2S adalah pseudomonas juga mengalami oksidasi dan menjadi menghasilkan enzim yang mampu metmioglobin yang berwarna coklat memecah komponen lemak dan protein abu-abu, yang disebabkan karena dari bahan pangan sehingga kerusakan globin (Raharjo, 1993). menimbulkan bau busuk dan menimbulkan lendir. Setelah itu Uji Amoniak ditambahkan Pb-asetat 5% diatas kertas Uji amoniak munculnya asap saring, kemudian diamati. pada pengujian ini menunjukan tingkat Daging yang tidak segar akan kesegaran daging. Semakin banyak asap bereaksi positif dengan Pb-asetat maka mutu daging semakin buruk. dengan membentuk PbS, yang Munculnya asap pada daging meninggalkan bekas warna coklat pada menandakan daging mengeluarkan dari kertas saring setelah diteteskan Pb- protein daging yang mulai membusuk. asetat. Hal ini disebabkan daging yang Asap terbentuk karena daging tidak segar telah banyak mengandung busuk mengeluarkna gas NH3, rantai sulfur. Noda-noda berwarna hitam yang asam amino akan terputus oleh asam terdapat dalam kertas saring tersebut kuat (HCl) sehingga akan terbentuk merupakan endapan PbS. NH4Cl (asap). Hasil pengujian amonia Reaksi yang terjadi pada terdapat pada tabel 5 di lampiran. percobaan ini menurut Soeparno (2005), Hasil pengamatan menunjukkan adalah : tidak terbentuk asap putih pada pengujian, yang menunjukkan bahwa H2S +(CH3COO)2Pb PbS+2CH3COO daging busuk tidak menghasilkan gas Hasil pengujian dapat dilihat NH3. Hasil menunjukkan negatif diduga pada tabel 6 di lampira. Hasil karena pembusukan daging hanya menunjukkan tidak adanya bintik-bintik dilakukan 1 hari, sehingga daging dirasa hitam pada kertas saring. Hal tersebut belum cukup busuk untuk membentuk menunjukkan bahwa daging negatif NH3. mengandung sulfur, sehingga daging belum dikatakan busuk. Hasil Uji H2S menunjukkan negatif diduga karena Uji H2S ini, menggunakan pembusukan daging hanya dilakukan 1 sampel daging busuk yang kemudian di hari, sehingga daging belum cukup iris tipis setelah itu dimasukkan ke busuk untuk membentuk sulfur. dalam cawan petri lalu daging ditutup dengan menggunakan kertas saring. Pencoklatan Susu Skim Kertas saring memiliki fungsi untuk Sampel yang digunakan pada mengetahui apakah ada bintik coklat percobaan ini adalah susu skim, yaitu susu yang sudah dipisahkan anatara klorofil pada bayam menyatakan bahwa protein dengan lemaknya dan tinggi setelah dipanaskan, pigmen klorofil akan kasein. semakin memudar. Pemanasan tertutup Tahapan yang dilakukan yaitu menghasilkan pigmen yang lebih intens susu dituangkan secukupnya (5 gram) dari pemanasan terbuka. Sampel yang ke dalam cawan alumunium. Kemudian diberi asam, basa, dan logam di oven, ditunggu suhunya sampai mengalami perubahan warna, tekstur, konstan (125oC) dan diangkat pada dan pH. menit ke-0, 10, 30, 40 dan 60. Setelah Daging segar yang dipotong dan itu diamati perubahan yang terjadi. didiamkan mengalami perubahan warna Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel menjadi semakin coklat. Daging yang 6 di lampiran. dipanaskan berubah warnanya menjadi Hasil percobaan adalah semakin coklat. Sampel daging yang diuji lama pemanasan, semakin susu berubah amonia dan H2S menunjukkan hasil warnanya jadi kecoklatan. Pemanasan negatif, berarti daging belum cukup yang lama mengakibatkan susu bubuk busuk. Susu skim yang dipanaskan tanpa lemak tersebut berubah warna kering mengalami pencoklatan akibat menjadi coklat yang mulanya berwarna reaksi Maillard. putih dan bertambah kering. Warna yang terlihat semakin coklat seiring DAFTAR PUSTAKA lamanya waktu pemanasan. Begitu pula dengan tekstur susunya, semakin lama deMan, John. M. 1997. Kimia waktu pemanasan teksturnya semakin Makanan. Penerbit ITB, Bandung. keras dan menyatu atau menggumpal. Reaksi pencoklatan yang terjadi Gamman P.M. dan K.B. adalah reaksi Maillard yang terjadi Sherrington.(1992). Pengantar antara gugus karbonil gula pereduksi Ilmu Pangan, Nutrisi, dan yaitu laktosa pada susu dan gugus Mikrobiologi. Universitas amino dari kasein sebagai protein susu. Gadjah Mada, Yogyakarta. Reaksi ini akan menghasilkan Herudiyanto, Marleen, Ir., M.S. 2006. melanoidin sehingga susu semakin Pengantar Teknologi berwarna coklat. Reaksi pencoklatan Pengolahan Pangan. Jurusan pada susu ini, adalah reaksi yang tidak Teknologi Industri Pangan, diinginkan, Karena juga mempengaruhi Jatinangor. rasa susu tersebut. Tekstur susu yang mengeras dan cenderung menyatu Mulyani, Sri. 2010. Anatomi dikarenakan dehidrasi yang dialami Tumbuhan. 2010. Kanisius, Yogyakarta. susu. Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar KESIMPULAN Biokimia. UI Press, Jakarta. Berdasarkan percobaan didapatkan beberapa kesimpulan. Uji Raharjo, S., J.N. Sofos and G.R. Schmidt. 1993. Effect of Meat Curing Agents and Phospates on Thiobarbituric Acid (TBA) Numbers of Ground Beef Determined by the Aqueous Acid Extraction TBA-C18 Metyhod. Food Chem. 47:137- 143.
Setiari, N. dan Y. Nurchayati. 2009.
Eksplorasi Kandungan Klorofil Pada Beberapa Sayuran Hijau Sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supplement. BIOMA, 11 (1) :6-10
Singh, Shachi. 2012. Isolation and
Identification of Pigmen Molecules From Leaves of Prosopis Juliflora. Pharmasi, 3(4) 150-152
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi
daging. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan
Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. LAMPIRAN
Tabel 1. Uji Klorofil
Perlakuan Sebeum dipanaskan Setelah dipanaskan pH Warna Tekstur pH Warna Tekstur Terbuka 7 Hijau Keras+ 6 Hijau tua Lunak+ (b) kekuningan Tertutup 7 Hijau Keras 6 Hijau Lunak (b) kekuningan Terbuka 7 Hijau tua Keras 7 Hijau Lunak (a) kekuningan Tertutup 7 Hijau tua Keras 7 Hijau Lunak+ (a) kekuningan + (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 2. Pengaruh Asam, Basa, dan Logam Sampel Sebelum pemanasan Setelah pemanasan Perlakuan Warna pH Tekstur Warna pH Tekstur Kuning Kuning +FeCl3 5 Lunak+ 5 Lunak++ muda tua Kuning Kuning +MgCl2 5 Lunak+ 5 Lunak+ muda muda Kuning Kuning Nanas +CuCl2 5 Lunak+ 5 Lunak+++ muda muda Kuning Kuning +CH3COOH 3 Lunak+ 4 Lunak++ muda muda Kuning +NaOH Kuning tua 14 Lunak++ 14 Lunak++++ tua++ +FeCl3 Ungu tua 6 keras+ Ungu tua 6 Keras+ +MgCl2 Ungu tua 6 Keras+ Ungu tua 6 Keras+ +CuCl2 Ungu tua 6 Keras+ Ungu tua 6 Keras+ Kol Ungu Ungu Ungu +CH3COOH 4 Keras+ 3 Keras+ muda ++ muda+++ Oranye +NaOH Oranye++ 13 Lunak+ 13 Lunak++ +++ Hijau +FeCl3 Hijau 6 Keras 6 Keras pudar +MgCl2 Hijau 6 Keras Hijau 6 Keras Buncis +CuCl2 Hijau 6 Keras Hijau 6 Lunak +CH3COOH Hijau 14 Lunak Hijau + 14 Lunak ++ +NaOH 10% Hijau 4 Keras Kuning 4 Lunak (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 3. Perubahan Warna Daging Sampel Perubahan Warna Warna Awal Warna Setelah 20 menit Daging (b) Merah kecoklatan segar Merah kecoklatan segar Daging (a) Merah kecoklatan Merah kecoklatan + (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 4. Perubahan Warna Akibat Pemanasan Sampel Perubahan Warna Awal Setelah Ditambah Setelah Akuades Dipanaskan Daging (b) Merah kecoklatan Merah kecoklatan Putih Keabu- segar segar abuan Daging (a) Merah kecoklatan Merah pucat Coklat muda (air keruh) (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 5. Uji Amoniak Sampel Asap Putih Daging Busuk (b) Tidak ada Daging Busuk (a) Tidak ada (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 6. Uji H2S Sampel Kondisi Segar Kondisi Busuk Daging (b) Coklat+ Coklat+++ Daging (a) Sedikit coklat, tidak terdapat H2S (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018) Tabel 7. Pencoklatan Susu Sampel Lama Pemanasan 10 menit 20 menit 30 menit 60 menit Susu bubuk (b) Putih Putih Putih Kuning kekuningan+ kekuningan++ kekuningan+++ Susu skim Putih Putih Kuning Kuning bubuk (a) kekuningan kecoklatan (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)