Anda di halaman 1dari 10

Nama asisten : Ariel Afirahman

Tanggal Praktikum : 14 Desember 2018


Tanggal Pengumpulan : 21 Desember 2018

KARAKTERISTIK DAN PENGARUH BERBAGAI


PERLAKUAN TERHADAP PIGMEN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Nurisa Fadillah Isnaeni (240210170014)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780 Email: nurisaisnaeni@gmail.com

ABSTRAK

Pigmen merupakan suatu molekul yang dapat menyerap serta memantulkan


cahaya matahari. Warna bahan pangan dari makanan dapat disebabkan oleh beberapa
sumber, dan salah satu yang terpenting disebabkan oleh pigmen yang ada dalam bahan
nabati atau bahan hewani. Tujuan praktikum ini adalah untuk melihat pengaruh cara
pemanasan terhadap pigmen dan tekstur klorofil; melihat pengaruh asam, basa, logam
tertentu pada pigmen; melihat perubahan warna daging dan mengetahui tingkat
kesegaran daging; serta mengetahui pencoklatan pada susu skim. Uji klorofil pada
bayam menyatakan bahwa setelah dipanaskan, pigmen klorofil semakin memudar.
Pemanasan tertutup menghasilkan pigmen yang lebih intens dari pemanasan terbuka.
Sampel yang diberi asam, basa, dan logam mengalami perubahan warna, tekstur, dan
pH. Daging segar yang dipotong dan didiamkan mengalami perubahan warna menjadi
semakin coklat. Daging yang dipanaskan berubah warnanya menjadi coklat. Sampel
daging yang diuji amonia dan H2S menunjukkan hasil negatif, berarti daging belum
cukup busuk. Susu skim yang dipanaskan kering mengalami pencoklatan akibat reaksi
Maillard.

Kata Kunci : daging, pencoklatan, pigmen, uji amonia, uji H2S

PENDAHULUAN terpenting disebabkan oleh pigmen


yang ada dalam bahan nabati atau
Pigmen merupakan suatu bahan hewani. Sebagai contoh
molekul yang dapat menyerap serta misalnya klorofil yang memberikan
memantulkan cahaya matahari. warna hijau pada daun selada atau
Susunan warna ditemukan dalam buncis, karoten yang memberikan
jaringan tanaman seperti pada daun, warna jingga pada wortel dan jagung,
bunga, dan buah, yang mana likopen yang memberikan warna
bertanggung jawab atas keberadaan merah pada buah tomat dan semangka,
dari ribuan berbagai jenis pigmen antosianin memberikan warna ungu
tumbuhan. Klorofil dan karotenoid pada bit dan buah kopi, dan mioglobin
dianggap bertanggung jawab atas yang memberikan warna merah pada
warna hijau tumbuhan (Singh, 2012). daging.
Warna bahan pangan dari Pigmen-pigmen alam biasanya
makanan dapat disebabkan oleh akan mengalami perubahan kimia,
beberapa sumber, dan salah satu yang misalnya yang terjadi pada pematang
buah-buahan atau “curing” daging. pisau, tabung reaksi, talenan,
Pigmen juga sangat sensitif terhadap timbangan.
pengaruh kimia dan fisik selama Bahan yang digunakan yakni
pengolahan. Terutama panas sangat akuades, asam asetat 5%, bayam,
berpengaruh terhadap pigmen bahan buncis, kol ungu, larutan CuCl2 50ppm,
pangan, juga pukulan mekanik dan daging segar, daging busuk, larutan eter,
penggilingan biasanya menyebabkan larutan FeCl3, larutan MgCl3, larutan
perubahan warna bahan pangan. Hal NaOH 10%, nanas, susu skim.
ini disebabkan karena sebagian besar
pigmen tanaman dan hewan terkumpul Uji Klorofil
di dalam sel-sel tenunan dan dalam Bayam dimasukkan ke dalam
“pigmen body” misalnya klorofil yang panci yang berisi akuades. Panci
terdapat dalam kloroplas, jika sel-sel dipanaskan sampai akuades mendidih,
ini pecah karena penggilingan atau dengan satu panci terbuka dan yang lain
pukulan, maka pigmen akan keluar dan tertutup. Kemudian bayam diamati
sebagian akan rusak atau teroksidasi warna, pH, dan teksturnya.
karena kontak dengan udara.
Perubahan pigmen pada bahan Uji Pengaruh Asam, Basa, Logam
pangan dapat dipengaruhi oleh 5 buah gelas piala disiapkan dan
pemanasan, keasaman, dan logam- diisi dengan bahan-bahan kimia yang
logam tertentu seperti Fe(besi), Cu berbeda. Sampel bahan kemudian
(tembaga), Zn(seng). Selain perubahan dimasukkan ke dalam gelas-gelas
pigmen terjadi juga perubahan tekstur tersebut. Perubahan warna, pH, dan
dan sifat fisik sayuran dan buah-buah tekstur bahan diamati. Kemudian gelas
akibat pengaruh logam seperti Ca dipanaskan sampai mendidih (selama 15
(kalsium) dan Mg (magnesium). menit), setelah itu warna, pH, dan
Praktikum yang akan dilakukan tekstur bahan diamati lagi.
antara lain pengaruh cara pemasakan
terhadap klorofil; pengaruh asam, Perubahan Warna Daging
basa, dan logam terhadap pigmen; uji Daging segar dipotong dengan
H2S, uji amonia, pemotongan, dan pisau stainless steel . Bidang potongan
pengaruh pemanasan pada daging; diamati. Daging potongan dibiarkan di
serta pencoklatan pada susu. udara terbuka kira-kira 20 menit.
Tujuan praktikum ini adalah Perubahan warna diamati.
untuk melihat pengaruh cara
pemanasan terhadap pigmen dan Perubahan Warna Daging dengan
tekstur klorofil; melihat pengaruh Pemanasan
asam, basa, logam tertentu pada Dua potong daging segar
pigmen; melihat perubahan warna diambil dan dimasukkan ke dalam dua
daging dan mengetahui tingkat tabung reaksi yang berisi 10 mL
kesegaran daging; serta mengetahui akuades. Salah satu tabung dipanaskan
pencoklatan pada susu skim. dan diamati perubahan warna, lalu
dibadningkan dengan kontrol.
METODOLOGI
Uji H2S
Alat dan Bahan 5 gram daging diletakkan pada
Alat yang digunakan yakni cawan petri, lalu ditutup dengan kertas
cawan aluminium, gelas ukur, kertas saring tetapi jangan sampai daging
saring, kompor, oven, panci, pH meter,
menyentuh kertas saring. Pb-asetat 5% cahaya panjang dengan gelombang yang
diteteskan di atas kertas saring, tepat di berbeda (Mulyani, 2010).
atas irisan daging. Apabila terdapat H2S Percobaan kali ini digunakan
maka akan terbentuk warna hitam atau bayam sebagai sampel dan direbus
coklat tua pada kertas saring. dengan dua perlakuan. Perlakuan
pertama bayam dimasak dengan panci
Uji Amoniak tanpa ditutup dan yang kedua bayam
Sepotong daging dimasukkan ke dimasak dalam panci yang diberi tutup
dalam tabung reaksi yang berisi larutan lalu diamati warna, pH, dan teksturnya.
eter. Diusahakan daging tidak Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel
menyentuh pereaksi. Jika terdapat 1 di lampiran.
amoniak, makan akan langsung terlihat Warna bayam sebelum dan
asap putih. setelah dipanaskan mengalami
perubahan. Setelah dipanaskan, warna
Pencoklatan Susu Skim bayam menjadi hijau kekuningan.
Susu skim diletakkan pada Klorofil merupakan senyawa yang tidak
wadah aluminium, lalu dimasukkan ke stabil sehingga sulit untuk menjaga agar
dalam oven pada suhu 125oC. Setiap molekulnya tetap utuh dengan warna
sampel diambil dengan rentang waktu hijau yang sangat menarik. Klorofil
10, 20, 30, dan 60 menit. Warna yang berwarna hijau dapat berubah
amsing-masing sampel dibadndingkan. menjadi hijau kecoklatan dan mungkin
berubah menjadi cokelat akibat
HASIL DAN PEMBAHASAN substitusi magnesium oleh hidrogen
membentuk feofitin (klorofil yang
Uji Klorofil kehilangan magnesium). Reaksi yang
Klorofil adalah pigmen yang terjadi adalah :
terdapat pada tumbuhan yang sudah Klorofil+ 2 H+  feofitin + Mg2+
dikonsumsi dan dugnakan sebagai (hijau) (cokelat)
suplemen makanan. Sumber klorofil itu Daun bayam yang masih
sendiri berasal dari klorofil daun alfalfa, berespirasi, klorofilnya berikatan
maupun dari alga (Spirulina sp. dan dengan lipoprotein. Protein melindungi
Chlorella). Setiap tumbuhan memiliki bayam dari pengaruh asam. Proses
banyaknya kandungan klorofil sehingga pemanasan menyebabkan protein
berpotensi sebagai sumber klorofil. terdenaturasi dan klorofil dilepaskan
Biasanya klorofil digunakan untuk sehingga terjadi substitusi magnesium
membantu tanaman mengoptimalkan membentuk feofitin yang berwarna
fungsi imunitas, metabolim dan coklat.
sebagainya (Setiari dkk, 2009). Tekstur setelah pemanasan
Terdapat berbagai jenis klorofil menjadi lebih empuk karena jaringan
a, b, c, dan d. Klorofil a merupakan pada tumbuhan akan mudah terurai
jenis klorofil yang penting dalam proses pada kondisi panas. Air masuk kedalam
fotosintesis. Klorofil ini terdapat pada sel jaringan bayam sehingga tekanan
semua makhluk hidup yang dapat osmosis dalam sel vakuola tanaman dan
berfotosintesis. Terdapat dua pusat dengan tekanan proroplasma melawan
reaksi fotosintesis yang berbeda yakni dinding sel dan menyebabkannya diikat
fotosintesim I dan fotosintesim II. kencang. Bila air di dalam sel berkurang
Keduanya dibedakan berdasarkan maka sel akan lunak dan daun menjadi
kemampuannya dalam menyerap layu.
Perlakuan pemasakan dengan pigmen yang berwarna kuning, orange,
panci tertutup dan terbuka memberikan merah orange serta larut dalam minyak
pengaruh juga terhadap pigmen bayam. (lipida). Karotenoid terdapat dalam
Proses pemanasan suhu dalam panci
kloroplas (0,5%) bersama-sama dengan
terjadi secara sempurna pada saat
keadaan panci tertutup sehingga tidak klorofil (9,3%), terutama pada bagian
ada pigmen klorofil yang terdapat pada permukaan atas daun, dekat dengan
bayam yang menguap keluar, dinding sel-sel palisade. Setelah proses
sedangkan pada keadaan panci terbuka pemanasan, warna sampel menjadi
lebih muda warnanya karena proses semakin pudar pada suasana asam dan
pemanasannya kurang sempurna semakin tua pada suasana basa. Hal ini
sehingga ada beberapa zat klorofil yang
sesuai sesuai dengan literatur yang
ikut menguap pada saat pemanasan
berlangsung. menyebutkan bahwa intensitas karoten
Selain itu, terjadi pula (orange) yang lebih tua akan tebentuk
penurunan pH pada pemasakan bayam. dalam keadaan alkali atau dengan
Hal ini sesuai dengan literatur yang penambahan alkali (Gamman et al,
menyatakan bahwa selama pemasakan 1992). Sedangkan dengan logam, warna
bayam, terbentuk asam-asam organik nanas cenderung menjadi lebih pucat.
yang dapat menurunkan pH menjadi Sampel kol ungu mengandung
lebih asam (Herudiyanto dan Marleen, pigmen antosianin di dalamnya. Setelah
2006). proses pemanasan pada suasana asam
warna sampel menjadi lebih pudar dan
Uji Pengaruh Asam, Basa, Logam pada suasana basa warnanya menjadi
Asam, basa, dan logam dapat oranye, sedangkan pada penambahan
memberikan pengaruh terhadap pigmen logam tidak terjadi perubahan yang
dan sifat fisik bahan. Logam–logam signifikan. Data tersebut tidak sesuai
tertentu seperti Fe, Cu, Zn dapat dengan literatur yang menyatakan
mempengaruhi warna/pigmen pada bahwa pigmen antosianin warnanya
bahan pangan. menjadi merah sesuai dengan sifat
Sampel yang digunakan dalam antosianin yang apabila dalam kondisi
praktikum ini adalah adalah kol ungu, asam akan berwarna merah sedangkan
buncis, dan nanas. Pelarut yang dalam larutan basa berwarna ungu
digunakan adalah FeCL3, MgCl2, CaCl2, (deMan, 1997).
asam asetat 25%, dan NaOH. Prosedur Sampel buncis mengandung
yang dilakukan yaitu sampel dan larutan pigmen klorofil. Klorofil adalah pigmen
dimasukkan ke dalam tabung reaksi fotosintesis yang terdapat dalam
kemudian diamati. Sampel dipanaskan tumbuhan menyerap cahaya merah, biru
selama 15 menit, kemudian diamati dan ungu, serta merefleksikan cahaya
lagi. Hasil pengujian dapat dilihat pada hijau. Setelah proses pemanasan pada
tabel 2 di lampiran. suasana asam warna buncis menjadi
Sampel nanas mengandung semakin hijau sedangkan pada suasana
pigmen karoten di dalamnya. basa warna buncis menjadi agak pudar.
Karotenoid merupakan kelompok Hali ini sesuai dengan literatur yang
menyebutkan bahwa pengaruh asam dan daging tersebut teroksidasi oleh udara
basa terhadap pigmen klorofil akan sehingga menghasilkan senyawa yang
menyebabkan warnanya semakin tua disebut oksimioglobin yang bersifat
jika larutan semakin asam, dan menjadi tidak stabil dan berwarna merah
hijau kekuningan jika semakin basa kecoklatan.
larutan (Poedjiadi, 1994). Warna merah terang yang layak
Logam yang ditambahkan pada pada Oxymioglobin jumlahnya tidak
sayuran dan buah-buahan tergantung stabil dan apabila diperpanjang kontak
pada pigmen yang terkandung dengan udara dan banyak mengalami
didalamnya. Ada yang dapat membuat oksidasi, maka akan berubah menjadi
pigmen menjadi berwarna lebih cerah metmioglobin yang memiliki warna
seperti karotenoid dan ada yang dapat cokat (Winarno, 1997).
membuat warna lebih kusam yaitu pada
klorofil. Perubahan Warna Daging Setelah
Setelah proses penambahan Pemanasan
senyawa-senyawa di atas dan Daging segar direndam dalam
pemanasan, tekstur seluruh sampel akuades kemudian dipanaskan. Hasil
menjadi berubah menjadi semakin lunak pemanasan dapat dilihat pada tabel 4 di
karena perusakan jaringan oleh lampiran. Berdasarkan hasil
pemanasan dan senyawa kimia. Namun, pengamatan, daging yang tanpa
pelunakan yang paling signifikan pemanasan warnanya merah. Warna
terdapat pada penambahan basa. tersebut disebabkan oleh difusi akuades
ke dalam daging sehingga udara tidak
Perubahan Warna Daging dapat masuk pada daging. Sedangkan
Daging memiliki pigmen daging yang diberi perlakuan
mioglobin dan hemoglobin yang pemanasan hingga mendidih, warna
membuatnya berwarna merah segar. daging berubah menjadi coklat. Hal ini
Kedua pigmen tersebut mengandung disebabkan karena mioglobin yang telah
protein globin dan gugus heme teroksidasi menjadi oksimioglobin
(feroprotoporfirin) yang terdiri atas akibat pemanasan, berubah menjadi
sistem cincin porfirin dan atom besi senyawa hemirokrom yang berwarna
sebagai pusat. Ketika daging segar coklat. Selain itu protein dalam daging
dipotong, warnanya merah terang, tetapi juga mengalami denaturasi oleh Fe3+.
permukaannya cepat berubah menjadi Perubahan warna menjadi coklat, terjadi
warna merah di tempat yang langsung dalam dua tahap, yaitu sebagai berikut:
kontak dengan udara. MbO2 ↔ Mb ↔ MetMb
Daging segar dipotong dan Merah Coklat
didiamkan selama 20 menit. Hasil Pemanasan daging ini
pengujian dapat dilihat pada tabel 3 di mengakibatkan terbentuknya sejumlah
lampiran. Berdasarkan data, setelah 20 pigmen, mioglobin di denaturasi. Selain
menit daging berubah menjadi lebih itu Fe yang mengikat mioglobin
kecoklatan. Hal ini disebabkan karena dioksida menjadi besi (III). Pigmen
daging yang dipanaskan menjadi sebagai ciri tumbuhnya bakteri
berwarna coklat disebut hemikrom. penghasil H2S dan sebagai salah satu
Warna daging yang berubah menjadi ciri yang menandakan daging tersebut
kecoklatan ketika dipanaskan sudah mengalami pembusukan, contoh
merupakan warna dari mioglobin yang bakteri H2S adalah pseudomonas juga
mengalami oksidasi dan menjadi menghasilkan enzim yang mampu
metmioglobin yang berwarna coklat memecah komponen lemak dan protein
abu-abu, yang disebabkan karena dari bahan pangan sehingga
kerusakan globin (Raharjo, 1993). menimbulkan bau busuk dan
menimbulkan lendir. Setelah itu
Uji Amoniak ditambahkan Pb-asetat 5% diatas kertas
Uji amoniak munculnya asap saring, kemudian diamati.
pada pengujian ini menunjukan tingkat Daging yang tidak segar akan
kesegaran daging. Semakin banyak asap bereaksi positif dengan Pb-asetat
maka mutu daging semakin buruk. dengan membentuk PbS, yang
Munculnya asap pada daging meninggalkan bekas warna coklat pada
menandakan daging mengeluarkan dari kertas saring setelah diteteskan Pb-
protein daging yang mulai membusuk. asetat. Hal ini disebabkan daging yang
Asap terbentuk karena daging tidak segar telah banyak mengandung
busuk mengeluarkna gas NH3, rantai sulfur. Noda-noda berwarna hitam yang
asam amino akan terputus oleh asam terdapat dalam kertas saring tersebut
kuat (HCl) sehingga akan terbentuk merupakan endapan PbS.
NH4Cl (asap). Hasil pengujian amonia Reaksi yang terjadi pada
terdapat pada tabel 5 di lampiran. percobaan ini menurut Soeparno (2005),
Hasil pengamatan menunjukkan
adalah :
tidak terbentuk asap putih pada
pengujian, yang menunjukkan bahwa H2S +(CH3COO)2Pb PbS+2CH3COO
daging busuk tidak menghasilkan gas Hasil pengujian dapat dilihat
NH3. Hasil menunjukkan negatif diduga pada tabel 6 di lampira. Hasil
karena pembusukan daging hanya menunjukkan tidak adanya bintik-bintik
dilakukan 1 hari, sehingga daging dirasa hitam pada kertas saring. Hal tersebut
belum cukup busuk untuk membentuk menunjukkan bahwa daging negatif
NH3. mengandung sulfur, sehingga daging
belum dikatakan busuk. Hasil
Uji H2S menunjukkan negatif diduga karena
Uji H2S ini, menggunakan pembusukan daging hanya dilakukan 1
sampel daging busuk yang kemudian di hari, sehingga daging belum cukup
iris tipis setelah itu dimasukkan ke busuk untuk membentuk sulfur.
dalam cawan petri lalu daging ditutup
dengan menggunakan kertas saring. Pencoklatan Susu Skim
Kertas saring memiliki fungsi untuk Sampel yang digunakan pada
mengetahui apakah ada bintik coklat percobaan ini adalah susu skim, yaitu
susu yang sudah dipisahkan anatara klorofil pada bayam menyatakan bahwa
protein dengan lemaknya dan tinggi setelah dipanaskan, pigmen klorofil
akan kasein. semakin memudar. Pemanasan tertutup
Tahapan yang dilakukan yaitu menghasilkan pigmen yang lebih intens
susu dituangkan secukupnya (5 gram) dari pemanasan terbuka. Sampel yang
ke dalam cawan alumunium. Kemudian diberi asam, basa, dan logam
di oven, ditunggu suhunya sampai mengalami perubahan warna, tekstur,
konstan (125oC) dan diangkat pada dan pH.
menit ke-0, 10, 30, 40 dan 60. Setelah Daging segar yang dipotong dan
itu diamati perubahan yang terjadi. didiamkan mengalami perubahan warna
Hasil percobaan dapat dilihat pada tabel menjadi semakin coklat. Daging yang
6 di lampiran. dipanaskan berubah warnanya menjadi
Hasil percobaan adalah semakin coklat. Sampel daging yang diuji
lama pemanasan, semakin susu berubah amonia dan H2S menunjukkan hasil
warnanya jadi kecoklatan. Pemanasan negatif, berarti daging belum cukup
yang lama mengakibatkan susu bubuk busuk. Susu skim yang dipanaskan
tanpa lemak tersebut berubah warna kering mengalami pencoklatan akibat
menjadi coklat yang mulanya berwarna reaksi Maillard.
putih dan bertambah kering. Warna
yang terlihat semakin coklat seiring DAFTAR PUSTAKA
lamanya waktu pemanasan. Begitu pula
dengan tekstur susunya, semakin lama deMan, John. M. 1997. Kimia
waktu pemanasan teksturnya semakin Makanan. Penerbit ITB,
Bandung.
keras dan menyatu atau menggumpal.
Reaksi pencoklatan yang terjadi Gamman P.M. dan K.B.
adalah reaksi Maillard yang terjadi Sherrington.(1992). Pengantar
antara gugus karbonil gula pereduksi Ilmu Pangan, Nutrisi, dan
yaitu laktosa pada susu dan gugus Mikrobiologi. Universitas
amino dari kasein sebagai protein susu. Gadjah Mada, Yogyakarta.
Reaksi ini akan menghasilkan
Herudiyanto, Marleen, Ir., M.S. 2006.
melanoidin sehingga susu semakin
Pengantar Teknologi
berwarna coklat. Reaksi pencoklatan Pengolahan Pangan. Jurusan
pada susu ini, adalah reaksi yang tidak Teknologi Industri Pangan,
diinginkan, Karena juga mempengaruhi Jatinangor.
rasa susu tersebut. Tekstur susu yang
mengeras dan cenderung menyatu Mulyani, Sri. 2010. Anatomi
dikarenakan dehidrasi yang dialami Tumbuhan. 2010. Kanisius,
Yogyakarta.
susu.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar
KESIMPULAN Biokimia. UI Press, Jakarta.
Berdasarkan percobaan
didapatkan beberapa kesimpulan. Uji
Raharjo, S., J.N. Sofos and G.R.
Schmidt. 1993. Effect of Meat
Curing Agents and Phospates on
Thiobarbituric Acid (TBA)
Numbers of Ground Beef
Determined by the Aqueous
Acid Extraction TBA-C18
Metyhod. Food Chem. 47:137-
143.

Setiari, N. dan Y. Nurchayati. 2009.


Eksplorasi Kandungan Klorofil
Pada Beberapa Sayuran Hijau
Sebagai Alternatif Bahan Dasar
Food Supplement. BIOMA, 11
(1) :6-10

Singh, Shachi. 2012. Isolation and


Identification of Pigmen
Molecules From Leaves of
Prosopis Juliflora. Pharmasi,
3(4) 150-152

Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi


daging. Universitas Gadjah
Mada Press, Yogyakarta.

Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan


Gizi. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
LAMPIRAN

Tabel 1. Uji Klorofil


Perlakuan Sebeum dipanaskan Setelah dipanaskan
pH Warna Tekstur pH Warna Tekstur
Terbuka 7 Hijau Keras+ 6 Hijau tua Lunak+
(b) kekuningan
Tertutup 7 Hijau Keras 6 Hijau Lunak
(b) kekuningan
Terbuka 7 Hijau tua Keras 7 Hijau Lunak
(a) kekuningan
Tertutup 7 Hijau tua Keras 7 Hijau Lunak+
(a) kekuningan
+
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 2. Pengaruh Asam, Basa, dan Logam
Sampel Sebelum pemanasan Setelah pemanasan
Perlakuan Warna pH Tekstur Warna pH Tekstur
Kuning Kuning
+FeCl3 5 Lunak+ 5 Lunak++
muda tua
Kuning Kuning
+MgCl2 5 Lunak+ 5 Lunak+
muda muda
Kuning Kuning
Nanas +CuCl2 5 Lunak+ 5 Lunak+++
muda muda
Kuning Kuning
+CH3COOH 3 Lunak+ 4 Lunak++
muda muda
Kuning
+NaOH Kuning tua 14 Lunak++ 14 Lunak++++
tua++
+FeCl3 Ungu tua 6 keras+ Ungu tua 6 Keras+
+MgCl2 Ungu tua 6 Keras+ Ungu tua 6 Keras+
+CuCl2 Ungu tua 6 Keras+ Ungu tua 6 Keras+
Kol
Ungu Ungu
Ungu +CH3COOH 4 Keras+ 3 Keras+
muda ++ muda+++
Oranye
+NaOH Oranye++ 13 Lunak+ 13 Lunak++
+++
Hijau
+FeCl3 Hijau 6 Keras 6 Keras
pudar
+MgCl2 Hijau 6 Keras Hijau 6 Keras
Buncis
+CuCl2 Hijau 6 Keras Hijau 6 Lunak
+CH3COOH Hijau 14 Lunak Hijau + 14 Lunak ++
+NaOH 10% Hijau 4 Keras Kuning 4 Lunak
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 3. Perubahan Warna Daging
Sampel Perubahan Warna
Warna Awal Warna Setelah 20 menit
Daging (b) Merah kecoklatan segar Merah kecoklatan segar
Daging (a) Merah kecoklatan Merah kecoklatan +
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 4. Perubahan Warna Akibat Pemanasan
Sampel Perubahan Warna
Awal Setelah Ditambah Setelah
Akuades Dipanaskan
Daging (b) Merah kecoklatan Merah kecoklatan Putih Keabu-
segar segar abuan
Daging (a) Merah kecoklatan Merah pucat Coklat muda (air
keruh)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 5. Uji Amoniak
Sampel Asap Putih
Daging Busuk (b) Tidak ada
Daging Busuk (a) Tidak ada
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 6. Uji H2S
Sampel Kondisi Segar Kondisi Busuk
Daging (b) Coklat+ Coklat+++
Daging (a) Sedikit coklat, tidak
terdapat H2S
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 7. Pencoklatan Susu
Sampel Lama Pemanasan
10 menit 20 menit 30 menit 60 menit
Susu bubuk (b) Putih Putih Putih Kuning
kekuningan+ kekuningan++ kekuningan+++
Susu skim Putih Putih Kuning Kuning
bubuk (a) kekuningan kecoklatan
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)

Anda mungkin juga menyukai