240210170044
Kelompok 6
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Pratikum kali ini adalah penanganan pasca panen pada serealia dan
kacang-kacangan, praktikum yang dilakukan mengenai penyimpanannya pasca
panen dengan beberapa perlakuan dan kondisi yang berbeda. Beberapa sifat
organoleptik sebelum penyimpanan dan setelah penyimpanan akan dibandingkan.
Sifat organoleptik tersebut meliputi warna, aroma, bentuk, tekstur, aw, berat, dan
ada tidaknya serangga/jamur yang tumbuh. Tujuan praktikum penanganan pasca
panen kali ini adalah untuk mengetahui penanganan dan penyimpanan terbaik
yang dapat dilakukan pada serealia dan kacang-kacangan saat pasca panen,
mengetahui cara penanganan pasca panen serelia dan kacang-kacangan dengan
baik, mengetahui pengemasan yang baik untuk serelia dan kacang-kacangan.
Serealia yaitu biji-bijian dari famili rumput-rumputan yang kaya akan
karbohidrat sehingga dapat menjadi makanan pokok manusia, pakan ternak dan
industri yang menggunakan karbohidrat sebagai bahan baku (Muchtadi dkk,
2010). Biji-bijian yang termasuk dalam serealia antara lain padi, jagung, gandum,
cantel, barley, rye, dan oats. Kerusakan biji serealia dan produk dari serealia
diakibatkan oleh bermacam-macam sebab. Menurut Buckle dkk (1987)
perubahan-perubahan pada serealia dapat dihambat melalui pengendalian dua
perubahan utama yaitu kadar air dan suhu. Umumnya, serealia mudah rusak.
Sehingga diperlukan penanganan pasca panen untuk memperpanjang masa simpan
serealia yaitu dengan pengemasan dan penyimpanan. Kemasan adalah bahan yang
sangat berperan memberikan proteksi terhadap produk dari kondisi lingkungan
dalam menentukan umur simpan produk (Waluyo, 2001). Fungsi Pengemasan
adalah mengatur interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar,
sehingga menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi manusia
yang mengkonsumsi bahan pangan.
Umur simpan adalah waktu yang dibutuhkan suatu produk pangan hingga
menjadi tidak layak dikonsumsi lagi jika dilihat dari segi keamanan, nutrisi, sifat
fisik dan organoleptik setelah disimpan dalam kondisi yang direkomendasikan
(Gunasoraya, 2011). Penentuan umur simpan, hal yang harus diperhatikan adalah
faktor-faktor masa simpan dari suatu produk pangan. Menurut Waluyo (2001),
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
umur simpan produk pangan adalah periode waktu dimana produk tersebut masih
layak dan aman untuk dikonsumsi.
Kacang-kacangan termasuk famili Leguminosa atau disebut juga
polongan. Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan
mempunyai daya guna yang sangat luas (Muchtadi dkk, 2010).
Kerusakan kacang-kacangan diakibatkan oleh bermacam-macam sebab.
Menurut Buckle dkk (1987) perubahan-perubahan pada kacang-kacangan dapat
dihambat melalui pengendalian dua perubahan utama yaitu kadar air dan suhu.
Umumnya, semua bahan pangan mudah rusak. Sehingga diperlukan penanganan
pasca panen untuk memperpanjang masa simpan kacang-kacangan yaitu dengan
pengemasan dan penyimpanan. Kemasan adalah bahan yang sangat berperan
memberikan proteksi terhadap produk dari kondisi lingkungan dalam menentukan
umur simpan produk (Waluyo, 2001). Fungsi Pengemasan adalah mengatur
interaksi antara bahan pangan dengan lingkungan sekitar, sehingga
menguntungkan bagi bahan pangan, dan menguntungkan bagi manusia yang
mengkonsumsi bahan pangan.
Serealia yang digunakan pada praktikum ini adalah jagung dan beras
sedangkan untuk kacang-kacangan sampelnya yaitu kacang hijau, kacang tanah
dan kacang merah. Penyimpanannya diberi tiga perlakuan yaitu dibungkus kertas
sak, dibungkus plastik PE, dan dibungkus standing pouch. Penyimpanan ini juga
dilakukan pada dua kondisi yang berbeda yaitu vacuum dan non vacuum.
Kertas sak memiliki ciri dapat dibuat dari salah satu atau beberapa lapis
bahan. Mempunyai keunggulan, berharga murah, cukup baik untuk melindungi
produk terhadap debu dan kontaminasi lain, dapat dilipat sehingga lebih praktis.
Kelemahannya tidak dapat ditegakkan dan tidak tahan lama (Mujiarto,2005).
Plastik Polietilen (PE) adalah polimer dari monomer etilen yang dibuat
dengan proses polimerisasi adisidari gas etilen yang diperoleh dari hasil samping
industri minyak dan batubara. Proses polimerisasidapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu polimerisasi dalam bejana bertekanan tinggi (1000-300 atm)
menghasilkan molekul makro dengan banyak percabangan yakni campuran dari
rantai lurus dan bercabang. Plastik jenis PE ini sering digunakan sebagai
pengemas aneka produk olahan, sayuran, buah-buahan, mentega dan margarin.
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Berdasarkan sifat permeabilitasnya yang rendah serta sifat-sifat
mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi,
yang banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang
thermoplastik, polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang
baik. Konversi etilen menjadi polietilen (PE) secara komersial semula dilakukan
dengan tekanan tinggi, namun ditemukan cara tanpa tekanan tinggi. Selain itu,
terdapat keburukan dari jenis plastik ini, diantaranya adalah jika digunakan
produk-produk berminyak, minyak akan merembes keluar dan dalam jangka
waktu yang lama akan melekat dengan produk. Perlakuan khusus yang 11 dapat
diberikan yaitu dengan perbedaan suhu yang besar, dengan pemberian aliran
listrik tegangan tinggi dan dengan kloronasi (Ceritadise, 2011).
Aluminium Foil (Alufoil) merupakan kemasan fleksibel karena memiliki
barriers (sifat penghalang) tehadap oksigen, air, udara, kelembaban, dan sinar
matahari langsung, agar produk tidak lekas melempem serta mencegah produk
menjadi tengik. Alumunium foil memiliki sifat tidak berbau, tidak ada rasa, tidak
berbahaya dan higienis, serta tidak mudah membuat pertumbuhan bakteri dan
jamur.sehingga sangat cocok dan aman untuk mengemas produk makanan anda.
Karena bentuknya yang bisa berdiri, maka kemasan seperti ini umum disebut
dengan Kemasan Standing Pouch (STP). Sedangkan penampilannya yang
kombinasi, menggunakan bahan dasar PET dan LLDPE (untuk bagian depan yang
dapat memperlihatkan isi produk yang ada didalamnya) serta bahan PET, ALU
(Aluminium), dan LLDPE (untuk bagian belakang)
Istilah yang dapat menggambarkan keberadaan air dalam bahan pangan
yaitu water activity (Aw) dan kadar air. Aw merupakan nilai (0 sampai 1) yang
menunjukkan jumlah air bebas dalam bahan pangan yang dapat digunakan oleh
mikroba. Semakin tinggi nilai Aw dari suatu bahan pangan, maka semakin mudah
rusak bahan pangan tersebut, sebaliknya semakin rendah nilai Aw maka semakin
awet pangan pangan tersebut.
Kadar air merupakan jumlah total air yang terkandung dalam bahan
pangan. Jumlah air tersebut mencakup air bebas dan air terikat yang ada dalam
bahan pangan. Nilai kadar air yang besar belum tentu menunjukkan semakin
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
mudah rusak karena ada kemungkinan air yang ada dalam bahan pangan tersebut
berupa air terikat.
Pada praktikum penyimpanan serealia dan kacang-kacangan secara non
vacuum ini, mula-mula sampel disortasi kemudian ditimbang sesuai yang
dibutuhkan. Setelah sampel diamati warna, aroma, tekstur, bentuk, berat. serta
adanya serangga/tidak, sampel diukur aw-nya menggunakan aw meter. Sebelum
digunakan, aw meter perlu dikalibrasi. Cara kalibrasi pada aw meter mula- mula
klik tombol paling kanan, lalu pilih calibrate dengan menekan enter. Setelah itu,
pilih auto. Kemudian aw meter dibuka (geser kanan) lalu masukan garam (NaCl 6
molal) dan tutup lalu tekan enter. Tunggu sampai aw yang terbaca 0,76 dan
muncul bendera serta terdengar bunyi. Fungsi dari kalibrasi adalah untuk
mengecek apakah alat tersebut masih bisa digunakan dengan baik atau tidak.
Setelah diukur aw meter, sampel dimasukkan ke dalam kemasan yang berbeda
yaitu plastik PE, kertas sak dan standing pouch. Berikut ini hasil pengamatan
penanganan kacang-kacangan dan serelia.
bulat
kuning pipih khas 200,307 0.64
0 keras -
orange ujung jagung 3 1
runcing
Plastik
Nilon kuning bulat khas 199,604
7 keras -
orange lonjong jagung 4
1/
Jagung kuning bulat khas 200,445
14 keras 9,2
orange lonjong jagung 1
bulat
kuning pipih khas 200,164 0.64
Plastik Pe 0 keras -
orange ujung jagung 8 1
runcing
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Kadar
Kel/
Perlakua Har Tekstu Air
sampe Warna Bentuk Bau Berat Aw
n i r rata-
l
rata
kuning
orange bulat khas 201,058
7 keras -
lebih lonjong jagung 9
pudar
kuning
orange bulat khas 200,249
14 keras 8.8
lebih lonjong jagung 6
pudar
domina
khas 200.062 0.66
0 putih n keras 10.57
beras 6 7
Plastik lonjong
3/
PE
Beras
(Vakum) domina
putih khas 199.989
7 n keras
pudar beras 9
lonjong
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Kadar
Kel/
Perlakua Har Tekstu Air
sampe Warna Bentuk Bau Berat Aw
n i r rata-
l
rata
domina
putih khas 198.751 0.70
14 n keras 12.27
pudar beras 5 1
lonjong
domina
khas 200.197 0.66
0 putih n keras 10.83
beras 7 7
lonjong
Plastik domina
putih khas 198.749
Nilon 7 n keras
pudar beras 2
(Vakum) lonjong
domina khas
putih 199.888
14 n beras keras 9.07 0.69
pudar 8
lonjong berkurang
khas 0.66
0 putih lonjong keras 200.021
beras 7
khas 211.153
Paper sak 7 putih lonjong keras
beras 1
khas 209.514
14 putih lonjong keras 11.067 0.61
beras 2
5/ khas
Vakum 200.039 0.66
Kacan nilon 0 hijau tua oval kacang keras
7 7
g hijau
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Kadar
Kel/
Perlakua Har Tekstu Air
sampe Warna Bentuk Bau Berat Aw
n i r rata-
l
rata
Hijau khas
200.129
7 hijau tua oval kacang keras
7
hijau
khas
hijau tua 200.196 0.54
14 oval kacang keras 9.53
pudar 8 6
hijau+++
khas
200.038 0.66
0 hijau tua oval kacang keras
4 7
hijau
khas
Vakum hijau tua 200.356
7 oval kacang keras
Pe pudar 3
hijau
khas
200.267 0.62
0 hijau tua bulat kacang keras
9 1
hijau
khas
Standing
7 hijau bulat kacang keras 206.447
6/ pouch
hijau
Kacan
g khas
Hijau 14 hijau bulat kacang keras 206.911 9.55
hijau
khas
Kertas 200.245 0.62
0 hijau tua bulat kacang keras
Sak 7 1
hijau
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Kadar
Kel/
Perlakua Har Tekstu Air
sampe Warna Bentuk Bau Berat Aw
n i r rata-
l
rata
khas
kacang 209.678
7 hijau bulat keras
hijau+ 9
kertas
aroma
hijau plastik
14 bulat keras 207.753 9.6
pudar menyeng
at
bulat khas
kuning 0.65
0 agak kacang keras 200.093
muda 4
lonjong kedelai
bulat khas
kuning 202.793 0.66
14 agak kacang keras 9.967
7/ pudar 5 2
lonjong kedelai
Kacan
g bulat khas
kedelai kuning 200.043 0.65
0 agak kacang keras
muda 4 4
lonjong kedelai
bulat khas
kuning 201.858 0.65
14 agak kacang keras 10
pudar 5 1
lonjong kedelai
8/ Standing khas
coklat bulat 0.65
Kacan pouch 0 kacang keras 200.046
pucat oval 4
g kedelai
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Kadar
Kel/
Perlakua Har Tekstu Air
sampe Warna Bentuk Bau Berat Aw
n i r rata-
l
rata
Kedela khas
coklat bulat 205.754
i 7 kacang keras
pucat oval 7
kedelai
khas
coklat bulat 205.772 0.67
14 kacang keras 9.56
pucat oval 5 1
kedelai
khas
coklat bulat 0.65
0 kacang keras 200.297
pucat oval 4
kedelai
khas
Paper coklat bulat
7 kacang keras 208.457
pouch pucat oval
kedelai
khas
coklat bulat 206.003 0.62
14 kacang keras 9.56
pucat oval 6 1
kedelai
coklat khas
bulat 200.322 0.65
0 kemeraha kacang keras
lonjong 1 5
n tanah
coklat khas
Vakum bulat 203.065
7 kemeraha kacang keras
nilon lonjong 7
n tanah
9/
Kacan coklat khas
bulat 203.082
g 14 kemeraha kacang keras 10.8
lonjong 1
Tanah n tanah
khas
bulat 0.65
0 coklat kacang keras 200.069
lonjong 5
Vakum tanah
Pe
bulat khas
7 coklat keras 199.196
lonjong kacang
Sakinah Aini Rahmi
240210170044
Kelompok 6
Kadar
Kel/
Perlakua Har Tekstu Air
sampe Warna Bentuk Bau Berat Aw
n i r rata-
l
rata
tanah
khas
bulat 199.211
14 coklat kacang keras 10.7
lonjong 6
tanah
kacang 210.673
Kertas 7 coklat lonjong keras
tanah++ 1
Sak
kacang 206.439 0.63
14 coklat lonjong keras 10.7
tanah + 8 7
10/
Kacan 0 lonjong keras
g
Tanah khas
206.406
7 coklat lonjong kacang keras
Standing 7
tanah
pouch
coklat khas
209.304 0.60
14 sedikit lonjong kacang keras 10.3
1 8
memudar tanah
LAMPIRAN