PRODUK MAKANAN KHAS DAERAH Produk pangan sangat rentan terhadap kerusakan Beberapa macam kerusakan dapat berasal dari: faktor alam (sinar matahari/UV, oksigen, suhu, kelembaban, tekanan udara, dsb.) dan mikroorganisme (bakteri, jamur, ragi, dsb.), faktor internal (reaksi kimiawi yang masih berlanjut), hewan (kutu, serangga, parasit, dsb.), maupun gaya fisik dan mekanis (tekanan, benturan, gesekan, getaran, desakan. Pengemasan memiliki beberapa fungsi, di antaranya: 1. Melindungi produk pangan dari kerusakan. 2. Sebagai sarana informasi dan promosi. 3. Mempertahankan mutu produk pangan.
Jenis kemasan digolongkan menjadi tiga, yaitu
1. Kemasan primer 2. Kemasan sekunder 3. Kemasan tersier Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan langsung dengan produk, ukurannya relatif kecil dan biasa disebut dengan kemasan eceran. Contohnya kantong plastik untuk gula, kantong plastik untuk keripik, gelas plastik (cup) untuk air minum. Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang dikemas. Contoh kemasan karton untuk air minum dalam kemasan, kemasan krat untuk sirup dalam botol, krat plastik untuk minuman dalam botol Kemasan tersier adalah kemasan yang banyak diperuntukkan sebagai kemasan transport. Contoh kontainer dan kotak karton gelombang. Jenis bahan kemasan yang lazim digunakan yaitu 1. Kemasan logam 2. Kemasan gelas 3. Kemasan plastik 4. Kemasan kertas KEMASAN LOGAM Kemasan logam (kaleng) adalah kemasan yang paling aman karena dapat melindungi produk dari sinar matahari, uap air, dan oksigen. Masalah utama pada kemasan kaleng ialah mahal dan pembelian harus dalam jumlah besar. Untuk aplikasinya juga harus menggunakan alat penutup kaleng khusus yang harganya juga cukup mahal. Teknologi pembuatan kemasan berkembang dengan pesat sehingga kemasan dapat dibuat dengan bermacam–macam bahan. Kemasan logam dapat dibuat dari aluminium dan plat besi lapis timah putih. KEMASAN GELAS Kemasan gelas sifatnya tidak bereaksi dengan bahan yang dikemas, tahan terhadap produk yang bersifat asam dan basa. Kekurangannya mudah pecah jika terkena benturan dan beratnya yang cukup berat dibandingkan dengan bahan lainnya seperti logam atau kertas. Kemasan gelas ini banyak digunakan untuk kemasan makanan dan minuman. Untuk mencegah pecah pada waktu transportasi dan memudahkan penanganan, biasanya dikombinasikandengan kemasan sekunder seperti karton bergelombang, krat kayu, maupun krat plastik. KEMASAN KERTAS Kelebihan Kemasan berbahan Kertas adalah 1. Bersifat fleksibel, yaitu dapat dibentuk kembali melalui teknik perekatan dan pemotongan. 2. Dapat digunakan pada rentang suhu yang luas, baik untuk menyimpan produk beku maupun produk yang diolah dengan suhu tinggi. Kekurangan kemasan berbahan Kertas adalah memiliki sifat permeable (dapat ditembus) oleh zat- zat tertentu, seperti: air, uap, minyak, bahan berlemak, dan gas (oksigen, karbondioksida, nitrogen). Untuk memperbaiki sifat bahan kertas yang akan digunakan sebagai pelindung, dapat ditambah dengan laminasi dan pelapisan menggunakan plastik. Beberapa jenis bahan yang dapat digunakan sebagai pelindung : polyethylene (PE), polypropylene (PP), polyethylene terephthalate (PET atau PETE), ethylene vinyl alcohol (EVOH), dan alumunium foil ataupun wax. JENIS- JENIS KERTAS YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGEMASAN MAKANAN 1. Tissue 2. Kertas kantong 3. Karton lipat 4. Karton kemasan cairan 5. Kemasan fiberboard korugasi 6. Wadah pulp cetak 1. TISSUE Di pasaran sering dijumpai kemasan yang berasal dari kertas jenis tissue, misalnya kantung teh dan kopi. Kertas tissue memiliki banyak pori dan sangat ringan. Bagian atas biasanya direkatkan dengan sistem heat sealing agar produk terbungkus dengan baik. Kantung dapat berbentuk persegi panjang, bundar, atau piramid. 2. KERTAS KANTONG Kertas kantong biasa dipakai untuk mengemas gula dan tepung. Kertas ini biasanya berwarna coklat. 3. KARTON LIPAT Umumnya berbentuk kotak kardus. Karton lipat yang dibuat dalam bentuk kotak akan mempermudah pemindahan dan penanganan, khususnya ketika produk sedang dikemas atau pada saat pendistribusian. Karton lipat dipakai secara luas dalam pengemasan produk pangan seperti: gula, kue, biskuit, kopi, teh, sereal, pangan beku dan dingin, es krim, coklat, dsb. 4. KARTON KEMASAN CAIR Prinsip dari bentuk pengemasan ini adalah penggabungan antara kertas karton dengan bahan tambahan yang bersifat tahan air. Bahan ini biasanya digunakan untuk mengemas produk cair, contohnya: susu pasteurisasi dan UHT. 5. KEMASAN FIBERBOARD KORUGASI Jenis kemasan ini banyak dipakai untuk pengemasan bahan dalam jumlah banyak dalam industri pangan. Sifat kemasan ini relatif kuat menahan beban sehingga cocok untuk produk pangan selama transportasi dan penyimpanan. Terdiri dari 3 lapisan kertas, dimana lapisan kertas bagian tengah dibuat bergelombang agar kuat menahan beban. Biasa digunakan sebagai kemasan sekunder, contoh: kardus pengemas botol air mineral. 6. WADAH PULP CETAK Jenis kemasan ini dapat berupa wadah penyimpanan telur, apel, serta produk segar lainnya. Wadah pulp cetak dibuat langsung dari suspensi serat dalam air, dimana kemasan akhirnya berwarna abu-abu. KEMASAN PLASTIK Plastik merupakan salah satu jenis bahan pengemas yang dibuat melalui reaksi polimerisasi, polikondensasi, dan poliadisi dari senyawa-senyawa monomer. Jadi monomer- monomer yang memiliki BM (berat molekul) rendah akan mengalami penggabungan dan penyambungan melalui reaksi kimia sehingga terbentuk polimer dengan BM tinggi. Selain bahan utama berupa monomer, di dalam plastik juga terdapat komponen aditif (tambahan). Komponen tambahan ini berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat plastik, yang dapat berfungsi sebagai: antioksidan, antiblok/ anti lengket, penyerap sinar UV, pelumas, pewarna, ataupun bahan pengisi/ penguat plastik. Berdasarkan pembentukan dan sifat terhadap perubahan suhu, plastik dapat dikategorikan menjadi termoplastis dan termosetting. Termoplastis artinya plastik dapat dilunakkan berulang-ulang, meleleh ketika dipanaskan, mudah direkatkan, dan mengeras kembali setelah didinginkan. Fungsi ini penting untuk pembentukan wadah, pembuatan film, dan sambungan panas. Termosetting hanya bisa dibentuk sekali saja melalui pemanasan. Setelah mengeras, jika dipanaskan lagi tidak akan meleleh tetapi akan retak/pecah/rusak. Plastik ini memiliki ketahanan terhadap serangan zat kimia yang baik meskipun berada pada lingkungan ekstrim. Kelebihan kemasan berbahan plastik: 1. Mudah dibentuk 2. Termoplastis, yakni mudah direkatkan menggunakan panas. 3. Inert (antistatik), yakni tidak mudah menghantarkan listrik. 4. Kuat namun ringan. 5. Tahan dari berbagai jenis komponen (asam, basa, pelarut organik). 6. Memberikan perlindungan dari kebusukan bagi produk yang dikemas akibat mikroorganisme. 7. Dapat diperoleh berbagai macam bentuk dan desain pengemasan dengan biaya rendah. Kekurangan kemasan berbahan plastik adalah 1. Dapat menyerap komponen makanan seperti minyak dan lemak. 2. Gas-gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen bersama-sama dengan uap air dan pelarut organik masih dapat menembus plastik. JENIS- JENIS PLASTIK YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGEMASAN MAKANAN