Anda di halaman 1dari 17

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Pengemasan adalah membungkus makanan dan melindunginya dari berbagai
kerusakan pada saat distribusi dan penyimpanan.
Tujuan pengemasan adalah membungkus makanan dan melindunginya
dari berbagai kerusakan pada saat distribusi dan penyimpanan. Pengemasan
dapat dijelaskan berdasarkan peran pelindungnya, sebagai sarana untuk
mencapai pengiriman produk dalam kondisi yang aman dan baik kepada
konsumen akhirnya dengan biaya terendah. Fungsi pengemasan adalah :
1. Pembungkus untuk membungkus isi dalamnya dan menjaga agar tetap
aman bagi konsumen tanpa kebocoran hingga produk digunakan.
2. Perlindungan terhadap kerugian yang diakibatkan oleh mikroorganisme,
panas, kehilangan atau pertambahan kelembaban, oksidasi dan
kerusakan.
3. Kemudahan selama sistem produksi, penyimpanan, dan distribusi
mencakup mudah bila dibuka,dikeluarkan dan disegel ulang, juga mudah
dibuang, di daur ulang, atau di gunakan kembali.
Aspek penting dalam pengemasan lainnya adalah komunikasi, untuk
mengidentifikasi isi dan membantu penjualan produk. Penjelasan mengenai
pemasaran diluar lingkup pembahasan ini, tetapi pertimbangan pemasaran
utama sebuah kemasan adalah :
1. Mengiklankan citra merek dan gaya presentasi yang diperlukan untuk
pangan atau kemasan harus terlihat estetis dan memiliki ukuran dan
bentuk yang fungsional.
2. Kemudahan untuk mengubah ukuran dan rancangan wadah.
3. Kesesuain dengan metode penanganan dan distribusi serta memenuhi
persyaratan toko.
Bahan kemesan dikelompokkan menjadi dua jenis diantaranya :
1. Kemasan untuk ekspedisi, yang membungkus dan melindungi isi selama
pengangkutan dan distribusi tetapi tidak memiliki fungsi pemasaran.
Contohnya mencakup karung, kotak karton bergelombang, nampan
karton bergelombang yang menyusut atau merenggang, kotak kayu
plastik, atau logam.
2. Kemasan eceran, melindungi dan mempromosikan makanan dalam
jumlah yang cocok untuk penjualan eceran dan penyimpanan di rumah.
Contohnya mencakup kaleng logam, botol gelas atau plastik dan gendi,
bak dan nampan plastik.

B. DASAR TEORI
Umur simpan pangan kemasan dikendalikan oleh :
 Sifat pangan (termasuk aktifitas air,pH, kerentanan terhadap enzim
atau kerusakan mikrobiologis, serta kebutuhan untuk, atau
sensitivitas terhadap oksigen, cahaya, karbon dioksida dan
kelembaban).
 Faktor lingkungan yang menyebabkan kerusakan pangan secara fisik
atau kimiawi (misalnya sinar ultraviolet, kelembaban, oksigen,
perubahan suhu).
 Sifat pelindung kemasan.
1. Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Bahan Kemasan
a) Cahaya
Transmisi cahaya dibutuhkan untuk kemasan yang ditunjukkan
untuk memperlihatkan isinya, tetapi dilarang bagi pangan yang
rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh cahaya (misalnya
ketengikan yang disebabkan oleh oksidasi lemak, kehilangan nilai
gizi akibat kerusakan riboflavin, atau perubahan warna yang
disebabkan oleh kehilangan figmen alami). Jumlah cahaya yang
diserap oleh pangan dalam kemasan dihitung dengan persamaan :
Keterangan : 𝐼𝑎 (Cd) = intensitas cahaya yang diserap pangan
𝐼𝑖 (Cd) = intensitas cahaya masuk
𝑇𝑝 = transmisi fraksional bahan kemasan
𝑅𝑝 = fraksi yang dipantulkan oleh bahan kemasan
𝑅𝑓 = fraksi yang dipantulkan oleh pangan
b) Suhu
Pengaruh insulasi kemasan ditentukan dengan konduktifitas
termalnya dan reflektivitasnya. Bahan yang memiliki konduktivitas
termal yang rendah (misalnya karton, busa polistirena, atau
poliuretan) mengurangi perpindahan panas konduksi, dan bahan
yang memantulkan cahaya (misalnya lapisan metal, aluminium foil)
memantulkan panas radiasi. Bagaimana pun juga, kendali terhadap
suhu penyimpanan untuk melindungi pangan dari panas lebih
penting dari pada mengandalkan kemasan. Pada aplikasi yang
memanaskan kemasan (misalnya sterilisasi dalam wadah atau
makanan yang siap saji microwavable), bahan kemasan harus dapat
bertahan melalui kondisi pengolahan tanpa kerusakan dan tidak
berinteraksi dengan makanan.
c) Kelembapan dan gas
Kehilangan atau penyerapan uap air adalah salah satu faktor
penting yang mengendalikan umur simpan pangan. Pada kemasan
terdapat iklim-micro, yang ditentukan oleh tekanan uap kelembapan
dalam pangan pada suhu penyimpanan dan permeabilitas bahan
kemasan. Pengendalian pertukaran uap air diperlukan untuk
mencegah kerusakan mikrobiologis atau enzimatic, kehilangan
kelembapan dan kekeringan pada pangan (misalnya daging segar
atau matang, keju) atau freezer burn pada pangan beku permeabilitas
yang lebih tinggi diperlukan untuk kemasan pangan seperti sayuran
segar dan roti untuk mencegah kondensasi uap air pada bagian dalam
kemasan yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur.
d) Mikroorganisme, serangga, hewan dan tanah
Kemasan yang dilipat, dijepit atau dibungkus gulung tidak
tertutup sempurna dan dapat terkontaminasi mikroorganisme. Bahan
kemasan logam, gelas dan polimer terlindung dari mikroorganisme,
tetapi segelnya adalah sumber kontaminasi yang potensial. Penyebab
utama kontaminasi mikroba pada pangan olahan adalah :
1) Air atau udara yang terkontaminasi masuk melalui lubang pada
waktu kedap udara saat rongga udara vakum terbentuk setelah
sterilisasi dengan panas
2) panas pada yang tidak cukup dalam penyelang lapisan polimer
yang disebabkan oleh kontaminasi. Segel dengan produk atau
suhu atau lama penyegelan yang salah.
3) kerusakan seperti bahan kemasan yang robek atau terlipat.
Proses –proses seperti iridasi panas dan pemanasan
ohmik masing-masing bergantung pada kemasan untuk
mempertahankan kualitas mikrobiologis pangan olahan yang
lembab.pada pengolahan lainnya,penyimpanan dengan suhu
rendah, kadar air rendah atau penggunaan
pengawetmengahalangi pertumbuhan mikroba,dan kemasan
yang kurang penting,meskipun perlindungan terhadap
kontaminasi debu dan tanah lainnya masih dibutuhkan.
e) Kekuatan Mekanis
Kesesuaian kemasan untuk melindungi pangan dari kerusakan
mekanisme bergantung pada kemampuan menahan tekanan yang
disebabkan oleh penumpukan dalam gudang atau kendaraan;terkikis
karna gesekan dengan peralatan atau selama pengangkutan.beberapa
pangan (misalnya buahsegar,telur,biskuit,dll)sanagat mudah rusak dan
membutuhkan perlindungan dari kemasan yang lebih
tinggi,mencangkup bantalan menggukan kertas tisu, atau bubur kertas
atau polimer gabus yang membentuk wadah untuk satuan ( misalnya
karton telur, baki buah). untuk pangan lainnya, perlindungan diberikan
oleh wadah kaku dan atau bungkusan nerenggang dan menyusut,atau
dengan lapisan plastik yang dibungkus rapat pada produk.
Kekuatan bahan kemasan dapat dinilai dengan menghitung
(renggang) yang dihasilkan oleh gaya(tekanan) untuk memberikan hal
berikut dari diagram tekanan renggang
1) Kekuatan regangan(T)
2) Modulus young (E)
3) Regangan tarik
4) Kekuatan yang dihasilkan
5) Kekuatan benturan
Kekuatan regangan sebuah bahan adalah jumlah maksimal tekanan
tarik (regangan) yang dapat diberikan sebelum produk mulai
rusak.Rasio regangan (jugak dikenal sebagai elongasi) adalah ukuran
deformasi bahan ,beberapa produkdapat dimiliki rasio regangan
sebesar 3 atau 4 sebelum mereka merusak.

C. JENIS-JENIS BAHAN KEMASAN


1. Kain dan kayu
Wadah kain memiliki sifat perlindungan terhadap gas
dankelembapan yang sangat buruk; wadah tidak cocok untuk pengisian
kecepatan tinggi; memiliki penampilan buruk dari pada plastik; dan
merupakan pelindung yang buruk terhadap serangga dan
mikroorganisme.karna itu,wadah lain nya digunakan sebagai wadah
pengiriman pangan kering atau pada beberapa pasar ceruk sebagai
lapisan tambahan kemasan lain.karung goni tenunan (bernama “burlap”
di Amerika Serikat), yang diolah secara kimiawi untuk mencegah
pembusukan dan mengurangi sifat yang mudah terbakar, tidak licin
sehingga memungkinkan penumpukan yang aman, memiliki ketahana
tinggi terhadap sobekan, daya pemjangana yang rendah,dan daya tahan
yang baik.Goni (jute) adalah jenis tenunan goni (bessian) ( tenunan
polos,benang tunggal); yang kain nya mencangkup kain terpal ( tenunan
ganda) dan kain kepar.
2. Logam
Kaleng logam memiliki keunggulan dibandingkan wadah jenis
lainya karna dapat bertahan terhadap pengolahan suhu tinggi dan suhu
rendah; kaleng tidak dapat ditembus cahaya,kelembapan, bau dan
mikroorganisme untuk memberikan perlindungan lengakap terhadap
isinya; memiliki sifat tamperresistanc dan logam dapat di daur ulang
.Bagaimanapun,biaya logam yang tinggi dan biaya pengolahan relatif
tinggi membuat kaleng lebih mahal dari hampir semua wadah.Kaleng juga
lebih berat dibandingkan dengan bahan lainnya ,kecuali kaca,sehingga
membutuhkan biaya pengangkutan yang lebih tinggi.Tiga jenis logam
yang digunakan untuk pangan adalah lembaran timah,baja yang dilapis
kromium-elektrolitik dan aluminium.
a. Kaleng tiga-bagian
Kaleng”sanitrasi” tiga bagian yang di tutup secara rapat,terbuat dari
lapisan timah atau baja bebas timah yang terdiri dari sebuah badan
kaleng dan dua buah bagian ujung,dan digunakan sebagai kemasan
pangan yang di sterilisasi dengan panas.Timah dapat dilapisi dengan
pernis berikut untuk mencegah interaksi dengan pangan:
1) Senyawa epoksi-fenolik yang banyak digunakan. senyawa ini
tahan asam dan memiliki ketahanan terhadap panas dan
fleksibilitas yang baik.
2) Senyawa vinil memiliki kelekatan dan fleksibilitas yang
baik,serta tahan asam dan basa,tetapi tidak tahan terhadap suhu
tinggi yang digunakan untuk strelisasi panas.
3) Pernis fenolat tahan terhadap senyawa asam dan komponen
sulfida,dan digunakan untuk pengalengan produk daging atau
ikan,buah-buahan,sup,dan sayur-sayuran.
4) Pernis butadiena mencegah perubahan warna dan memiliki
ketahanan tinggi terhadap panas.
5) Pernis akrilik berwarna putih dan digunakan di bagian dalalam
dan di luar untuk produk buah-buahan dan sayuran.
6) Pernis epoksi amina sangat mahal, tetapi memiliki kelekatan
yang baik,tahan terhadap panas dan abrasi,fleksibel dan tidak
berbau.
7) Pernis alkid murah dan digunakan sebagai pernis diatas tinta.
8) Pernis oleoresin murah, multifungsi, lapisan berwarna
emas,digunakan untuk bir,minuman,buah dan sayuran.
b. Kaleng dua bagian
Aluminium adalah elemen ketiga terbanyak pada kerak bumi, dan
yang lebih ekonomis diperoleh oleh bauksit (40-60%) alumina
(aluminium oksidasi terhidrasi). Satu kilogram aluminium terbuat dari
4kg bauksit dengan melarutkan bauksit dalam kloroit( kalium
aluminium florida) dan memberikan 50000-150000 A arus listrik
untuk mereduksi oksidasi menjadi aluminium dan oksigen secara
elektrik.
Modifkasi pada rancangan dasar kaleng dua bagian mencangkup ;
1) Pengurangan diameter pada leher kaleng yang memperbaiki
penampilan dan kempuan untuk menumpuk kaleng, dan
menghemat logam;
2) Tab cincin-tarik atau ujung bukaan – penuh yang mudah di buka
untuk kenyamanan yang lebih baik.
c. Kaleng aerasol
Keleng aerasol adalah kaleng aluminium atau lembaran timah
terpernis yang dua atau tiga bagian dengan katup untuk mengeluarkan
produk. Gas propelan di campur dengan produk atau dipisahkan
dengan kantung pelastik atau perlengkapan piston.tekanan kaleng
harus 1,5 kali tekanan uap maksimum aerasol pengisian pada 55
derajat celcius,dan minimum 1 Mpa. Propelan nitrogen oksida
digunakan krim UHT,dan gas lainnya.(misalnya argon,nitrogen,dan
karbon dioksida)

d. Kemasan logam lainnya


Lembaran kaleng timah dan aluminium dengan tutup yang bervariasi
digunakan untuk kemasan bubuk,sirup,minyak goreng.Aluminium
juga digunakan sebagai kertas pembungkus,tutup,cangkir dan
nampan,kantong yang berlapis,tabung yang dapat dilipat,tong dan
penutup.keunggulan kertas timah antara lain:
1) Penampilan yang bagus,tidak ada bau yang merusak produk.
2) Tidak dapat di tembus uap air,bau,cahaya dan
mikroorganisme,dan pelindung yang baik terhadap gas
3) Rasio berat kekuatan yang baik
4) Permukan yang berkualitas tinggi untuk dekorasi atau
percetakan,dan pernis tidak dibutuhkan karna lapisan tipis
oksidasi pelindung terbentuk pada permukaannya
5) Dapat dilapisi dengan kertas atau pelastik dan cocok untuk
beragam resim.
Kelamahan potensial aluminium yang dilaporkan adalah tidak
cocok dngan oven gelombang mikro.Paine(1991)melaporkan
penelitiannya dengan aluminium associaton of wasbington dan
aluminium foil containers assocation of wisconsin mengenai
pengaruh kemasan aluminium terhadap oven gelombang mikro.
3. Gelas
Meskipun kaca memiliki beberapa sifat struktur cairan super
cooled,secara uamum di anggap sebagai benda padat dibawah suhu
transisi kaca.botol toples kaca dengan memanaskan campuran pasir,dan
unsur utamanya adalah silika,abu soda dan batu kapur dengan 30-50%
pecahan kaca (cullet) hingga suhu 1350-1600 derajat celcius. Alumina
(aluminium oksida) meningkatkan kimiawi kaca,dan juga merupakan
agen permunian untuk mengurangi suhu dan waktu yang di prlukan
untuk pelelehan,dan juga membantu penyingkiran gelembung udara pada
kaca.pewarna mencakup kronoksida(hijau),besi,sulfur,dan karbon(kuning
sawo),dan kobalt oksida (biru).
Kaca cair dibentuk dalam cetakan dengan proses tiup dan tiup atau
proses tekan-dan-tiup.saat ini mesin ” Independen section “ (IS)
digunakan seecara universal untuk pembuatan botol.wadah dengan leher
sempit dibuat dengan proses tiup dan tiup yang menempatkan gumpalan
kaca pada suhu =1000 celcius dalam cetakan parison tempat gelembung
terbentuk, dan pencetakan bagian akhir( bagaian yang penutup)
diselsehkan. Parison kemudian di balik dan badan nya dibentuk dengan
udara terkompresi dalam cetakan. Wadah dengan leher lebar dibuat
dengan proses tekan dan tiup yang memasukkan gumpan dalam parison
dan bagian akhir dicetak dengan gerakan keatas pencelup. Kemudian
dipindahkan kecetakan tiup seperti pada proses tiup dan tiup.
Wadah kaca memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :
a. Perlindungan sempurna terhadap uap air, gas, bau, dan
mikroorganisme. Wadah tidak beraksi dengan, atau berpindah ke
dalam produk pangan.
b. Kekakuannya memberikan kekuatan vertikal dan memungkinkan
penumpukan tanpa merusak wadah
c. Kecepatan pengisian sama cepat dengan kaleng
d. Cocok untuk pengolahan panas ketika disegel secara kedap, dan
transparan terhadap gelombang mikro
e. Keunggulan pemasarannya mencakup sifat yang transparan sehingga
dapat memperlihatkan isinya, kaca dianggap bernilai lebih tinggi
oleh pelanggan, wadah dapat dihiasi, atau dicetak dengan berbagi
bentuk atau warna.
f. Dapat disegel kembali dan digunakan kembali, serta didaur ulang.
Sebuah keunggulan kaca dibandingkan kemasan lainnya yang dapat
didaur ulang.
4. Lapisan fleksibel
Kemasan fleksibel merupakan setiap jenis bahan yang tidak kau, tetapi
istilah “lapisan fleksibel” (atau jaringan) biasanya digunakan untuk
polimer plastik tidak berserat (dari bahasa yunani : plastikos = untuk
membentuk), dan tebalnya kurang dari 0,25 mm. Kemampuan untuk
membentuk plastik disebabkan oleh molekul polimer panjang yang
terbentuk dari reaksi adisi (misalnya untuk polietilen, kelompok 𝐶𝐻2 =
𝐶𝐻2 dalam ikatan ganda etilen terurai menjadi 𝐶𝐻2 - 𝐶𝐻2 - 𝐶𝐻2 ) atau
dengan reaksi kondensasi (misalnya polietilen teftratalat yang mengalami
eliminasi air dari etilen glikol dan asam tetraftalat). Bahan termoplastik
dapat mengalami pelunakan berukklang kali pada proses pemanasan dan
mengeras kembali ketika disingankan,sedangkan plastik thermosetting
mengikatsilang molekul pajang ketika di panaskan atau diberi perlakukan
kimiawi dan tidak melunak kembali.
Secara umum, lapisan fleksibel memiliki keuntungan sebagai berikut:
 Memiliki semjumlah sifat pertahanan terhadap kelembapan dan gas,
serta kekuatan regangan dan ketahanan terhadap benturan basah dan
kering.
 Dapat disegel dengan panas untuk mencegah kebocoran isi,serta
kemampuan untuk melapisi kertas,alumunium, dan plastik lainnya.
 Cocok untuk pengisian berkecepatan tinggi dan mempermudah
penanganan dan penccetakan.mudahkan pabrik,pengecer,dan
konsumen.
 Hanya menambahkan sedikit berat pada produk dan bentuk nya tepat
pada bentuk makanan sehingga mengurangi ruangan yang
dibutuhkan pada saat penyimpanan dan distribusi. Biaya relatif
rendah.
a. Lapisan tunggal
Sebagian besar lapisan polimer dibuat dengan ekstrusi,yang
mencairan dan mengektruksi butiran pilimer dibawah tekanan
sebagai lembaran atau tabung.Koekstrusi adalah ekstrusi secara
similtan pada lebih satu polimer sehingga berfungsi berbentuk
lapisan tunggal(lihat lapisan dekoekstrusi dibawah).Metode lainnya
adalah pimipihan polimer seperti pilitinil klorida atau etilen finil
asesat dilewatkan melalui penggulangan panas sehingga ketebalan
yang diinginkan tercapai.
Jenis-jenis pelapis paling penting untuk kemasan pangan
dijelasakan dibawah dan pilihlah sifat-sifatnya diperlihatkan dalam
tabel:
1) Selulosa
2) Etilen finil asetat(eva)atau etilen finil alkohaol(evo)
3) Poliamida
4) Polietilen atau kerapatan tinggi
5) Polietilen tetraftalat
6) Polipropilen
7) Polistirena dan tumbukan tinggi
8) Polifinil klorida
9) Polifiniliden klorida
10) Karet hidroklorida
b. Selulosa
Lapisan selulosa dihasilkan dengan mencampurkan bubur
kertas sulfit dengan soda kaustik untuk melarutkannya. Lapisan ini
dibiarkan “matang” selama 2-3 hari untuk mengurangi panjang
rantai polimernya dan membentuk natrium selulosa dan kemudian
selulosa dihasilkan melalui ekstrusi atau dimasukkan ke dalam bak
asam-garam untuk membentuk selulosa hidrat.
Selulosa sederhana adalah lapisan bening yang mengkilap,
tidak berbau, tidak berasa, tidak berminyak dan terurai setelah kira-
kira 100 hari. Bahan ini kuat dan tahan terhadap penusukkan,
meskipun mudah dirobek. Selulosa ini juga memiliki sifat yang tidak
licin dan lipatan-mati serta tidak dipengaruhig oleh pembentukkan
statis sehingga cocok untuk pembungkusan ulir. Namun, bahan ini
tidak dapat disegel dengan panas, dimensi dan permebealitasnya
bergantung pada kelembapan sehingga menjadi sangat berpori ketika
basah.
Selulosa asetat adalah lapisan yang jernih.bening, dan
mengkilap yang permeabel terhadap uap air,bau,dan udara juga
biasanya digunakan sebagai bahan jendela untuk papan karton.
Bahan ini adalah salah satu lapisan selulosa yang dapat terurai dan
sedang dikembangkan lebih lanjut selulosa asetat membutuhkan
tambahan plasticizer untuk membuatnya menjadi lapisan bahan ini
memiliki kemampuan untuk dicetak, stabilitas kekakuan dan dimensi
yang baik, dan sekalipun mudah robek, bahan ini kuat dan tahan
terhadap penusukkan.
c. Eva dan evoh
Eva adalah LDPE terpolimeriasi dengan vinil asetat. Bahan ini
memiliki kekuatan mekanis yang tinggi, dan fleksibilitas pada suhu
rendah. PVC dan fleksibilitas yang lebih tinggi dari LDPE, dengan
permeabilitas terhadap udara dan uap air yang lebih tinggi.
Evoh memiliki perlindungi terhadap oksigen yang lebih tinggi dari
PVDC,tetapi lebih mahal, bersifat hidrofilik dapat ditembus oleh uap
air,dan memiliki suhu penyegel an yang tinggi sebagian besar
digunakan sebagai pelapis dengan polipropilen atau polietilen, yang
memberikan perlindungan terhadap kelembaban dan dapat disegel
dengan panas.
d. Poliamida (PA atau nilon)
PA adalah lapisan bening yang kuat secara mekanis pada kisaran
suhu yang luas (dari-60 hingga 200.C) yang memiliki terhadap udara
yang rendah dan tak berminyak. Permeabilitas terhadap uap air
berbeda-beda diantara berbagai jenis lapisan. Meskipun demikian,
lapisan ini sangat mahal untuk berproduksi, membutuhkan suhu
tinggi untuk membentuk segel panas dan permeabilitasnya berubah-
ubah bergantug pada kelembapan tempat menyimpanan. Poliamida
dapat digunakan dengan polimer lain sebagai pelapis, koestruksi,atau
laminasi sehingga dapat disegel dengan panas pada suhu yang
rendah dan meningkatkan sifat perlindungannya bahan ini digunakan
untuk membungkus daging dan keju.
e. Polietilen
HPDE bersifat lebih kuat, lebih tebal, kurang fleksibel dan lebih
mudah hancur daripada LDPE, serta memiliki permeabilitas gas dan
kelembapan yang lebih rendah. HDPE memiliki suhu pelunakkan
yang lebih tinggi , karena itu dapat disterilisasi dengan panas atau
digunakan untuk aplikasi “dididihkan-dalam-kemasan”. Lapisan
busa HDPE lebih tebal dan kaku daripada lapisan konvesional serta
memiliki sifat lipatan-mati . lapisan ini dapat diberi pori-pori dengan
jumlah lebih dari 80 lubang cm 1untuk penggunaan pangan segar
atau produk roti. Jika tidak diperforasi, lapisan digunakan untuk
produk lemak makan. Keduannya cocok untuk pembungkus yang
dapat menyusur.
f. PET
Adalah lapisan transparan mengkilap yang sangat kuat dan memiliki
sifat perlindungan terhadap kelembapan dan gas yang baik.
Ada 2 jenis PET: amorf dan Kristal. PET amorf (APET) bersifat
bening, dan memiliki orientasi biaksial untuk menghasilkan
g. pp
Adalah lapisan yang kuat ,kecuali pada suhu rendah iya menjadi
rapuh,dan memiliki permeabilitas rendah terhadap uap air dan
udara.pp digunakan untuk aplikasi yang sama dengan LDPE.OPP
adalah lapisan bening mengkilap dengan sifat optik yang baik dan
memiliki kekuatan regangan serta ketahanan terhadap penusukan
yang besar,meski paa suhu rendah.
h. PS
Adalah lapisan bening berkilauan yang rapuh dan memiliki
permeabilitas udara yang tinggi.PS berorientasi secara biaksial
(POPS) untuk meningkatkan sifat perlindungan dan
kekuatannya,tetapi masih masih memilikipermeabilitas terhadap
udara yang relative tinggi.PS juga dikoentruksi dengan EVOH atau
PVdC/PVC untuk membentuk wadah yang agak kaku dan botol
cetakan tiup.
i. PVC
Adalah lapisan bening rapuh yang dapat dibuat baik dengan ekstrusi
mupun pemipihan.plasticizer menentukan permeabialitas terhadap
uap air,udara,dan zat mudah menguap.
j. PVdC
Lapisan tunggal PVdC sangat kaku dan rapuh sehingga digunakan
sebagai permeabilitas yang sangat rendah terhadap udara dan uap air
da menyusut jika di panaskan,serta dapat di segel dengan
panas;tahan terhadap lemak dan tidak meleleh jika bersentuhan
dengan lemak panas sehingga cocok untuk panggan “pendingin ke-
oven”.
k. Karet hidroklorida
Mirip dengan PVC, tetapi menjadi rapuh dengan sinar ultraviolet dan
pada suhu rendah serta dapat ditembus oleh beberapa minyak. Bahan
ini tidak banyak digunakan untuk bahan pangan.
l. Lapisan film yang disalut
Dengan polimer lain atau aluminium untuk mengningkatkan sifat
perlindungannya atau agar yang dapat disegel dengan panas. Sebuah
salut nitroselulosa pada kedua sisi film mengningkatkan
perlindungan pada oksigen, kelembapan, dan bau serta
memungkinkan film segel dengan panas ketika digunakan segel yang
lebar.
m. Lapisan tipis aluminium (metalisasi)
Menghasilkan perlindungan yang sangatbaik terhadap
minyak,udara,kelembapan,bau,dan cahaya. Film yang dilapis logam
ini lebih murah dan lebih fleksibel dibandingkan dengan laminasi
lembaran aluminium yang memiliki sifat perlindungan yang sama,
sehingga cocok untuk pengisian penyegelan selulosa,pp, atau polister
dimetalisasi dengan mengendapkan partikel uap aluminium pada
permukaan film dengan tekanan vakum. Tingkat metalisasi
dinyatakan dalam unit kerapatan optic, hingga maksimal empat unit.
Metode laminasi yang paling serba guna adalah laminasi
adhesif/perekat (atau “ikatan kering) yang pertama kali diaplikasikan
ke permukaan salah satu lapisan dan dikeringkan. Dua bagian
perekat uretan, yang terdiri dari resin polister atau polierer dengan
agen ikatan silang isosianat, juga banyak digunakan . vinil asetat dan
aster etilen atau akrilik terkopolimerisasi juga meningkatkan
perletakan untuk menghasilkan film terlaminasi.
n. Lapisan koekstrusi
Adalah ekstrusi simultan dua atau lebih lapisan polimer berbeda
untuk membentuk lapisan tunggal. Lapisan koekstrusi memiliki 3
keunggulan dibandingkan jenis lapisan lainnya karena memiliki sifat
perlindungan yang sangat tinggi, mirip dengan laminasi multilapis,
tetapi diproduksi dengan biaya lebih rendah;lebih tipis daripada
laminasi dan lebih mirip dengan lapisan film lapis-tunggal sehingga
lebih mudah untuk digunakan pada peralatan pembentuk dan pengisi
produk;serta lapisannya tidak dapat dipisahkan.
Ada tiga kelompok utama polimer:
 Olefins (LDPE,HDPE, dan PP).
 Stirena (polisterina dan akrilonitril-butadiena-stirena(ABS).
 Polimer PVC.
5. Wadah plastic kaku dan agak-kaku
Keuntungan utama polimer ini, bila dibandingkan dengan kaca dan
logam, adalah sbb:
a. Lebih ringgan sehingga menghemat biaa transportasi dan distribusi
hingga 40%.cangkir, tabung, dan nampan bentuknya mengerucur
(bagian sisinya lebih lebar daripada dasarnya) dapat ditumpuk
dengan lebih baik pada saat pengangkutan dan penyimpanan.
b. Suhu produksi yang lebih rendah daripada produksi kaca (300.C
dibandingkan dengan 800.C) sehingga memakan lebih sedikit energi.
G Kemasan tersebut dihasilkan dengan total biaya yang relatif
rendah.
c. Dicetak dengan tepat menjadi bentuk yang lebih beragam
dibandingkan dengan kaca, serta kuat, tidak pecah (tahan terhadap
benturan dan tekanan), serta mudah disegel. Kemaan ini lebih tahan
terhadap zat kimia daripada logam.
d. Dapat diwarnai dengan mudah untuk penampilan estetika dan
perlindungan sinar-UV.
6. Kombinasi sistem kemasan
Perubahan pada metode penanganan dan distribusi menunjukan bahwa
saat ini,sedikit makanan di kemas dengan satu bahan,dan satu atau lebih
wada tambahan digunakn untuk pengiriman.Sebuah sisitem pengemasan
gabungan yang umumnya adalah penggunaan yang ditampilkan
karton,untuk memuat banyak kemasan pangan dalam lapisan fleksibel
setelah itu,kemasan tersebut disusun dan di bungkus regangkan,atau di
tempatkan dalam wadah papan bergelombang untuk pengiriman dan
dilentakkan di atas palet.
D. MAP
Istilah “MAP” digunakan dalam buku ini untuk menjelaskan masuknya
atmosfer,selain udara, dalam kemasan makanan tanpa pengendalian atau
modifukasi lebih lanjut.istilah lain yang digunakan secara spesifik menujuk
pada berbagai operasi mecakup :
 Kemasan atmosfer tetkendali pengedalian dan pengawasan komposisi
udara yang berkesinambungan dalam wadah besar.
 Kesetimbangan atmisfer termodifukasi atau modifikasi pasif atmosfer
pengeluaran udara kemasan buah atau sayuran segar atau penyegelan
tanpa modifikasi gas untuk memungkinkan gas kesetimbangan gas
tercapai
 Pengawetan dengan pertukaran gas mengganyikan udara dengan
rangkaian gas dalam penggantian tang cepat untuk mengghambat enzim
atau membunuh ornaisme, sebelum di kemas dalam nitrogen.
 Kemasan vakum penghilangan sebagian besar udara dari kemasan yang
memiliki permeabilitas oksigen rendah,yang diikuti perubahan komposisi
udara karna aktifitas metabolisme produk atau mikroorganisme:
 Kemasan kulit vakum penempatan lapisan yang digunakan pada produk
dan pengaplikasan vakum untuk membentuk lapisan atas juga
menyimapan atmosfer terkontrol.

Anda mungkin juga menyukai