Anda di halaman 1dari 6

Polikarbonat

• Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik, mudah dibentuk


dengan menggunakan panas. Blok polikarbonat menawarkan alternatif
ringan untuk blok kaca cor tradisional. Polikarbonat disebut demikian karena
plastik ini terdiri dari polimer dengan gugus karbonat (-O-(C=O)-O-) dalam 
rantai molekuler yang panjang.
• polikarbonat dalam bentuk lembaran adalah bahan bangunan yang fleksibel,
karena tersedia dalam berbagai macam ketebalan, bentuk dan berbagai
tekstur, seperti lembaran datar, bergelombang, dan berongga, yang memiliki
ketebalan yang berbeda-beda. Lembaran polikarbonat bergelombang
umumnya memiliki ketebalan sekitar 0,8 mm, sedangkan lembaran datar
memiliki ketebalan sekitar 1,1 mm. Lembaran berongga memiliki ketebalan Gambar 1. Polikarbonat lembaran
yang lebih beragam, yaitu sekitar 5 sampai 16 mm.
• Polikarbonat juga merupakan material yang cukup kuat, sehingga dapat
digunakan sebagai alternatif pengganti kaca, memiliki ketahanan yang tinggi
terhadap panas. Selain itu, juga sangat ringan per meter persegi hanya
sebesar 1,2 kg saja. Harganya lebih terjangkau, dapat didaur ulang, serta
mudah dibentuk dan dipasang. Material ini juga dapat dipadukan dengan
berbagai bentuk bangunan karena tersedia dalam beragam jenis warna,
seperti bening, putih, abu-abu, sampai warna cerah seperti merah, hijau, dan
biru.
• polikarbonat juga dapat digunakan untuk anak material atap, tangga, furnitur,
lantai, maupun pintu dan jendela.
• Meskipun polikarbonat memiliki banyak kelebihan, material ini juga memiliki
beberapa kekurangan, seperti rentan terhadap serangan jamur dan sulit
untuk dibersihkan. 
• Sebagai atap, polycarbonate dapat mengalirkan air hujan dengan cepat, dan
dapat menerap sinar matahari hampir 90%. Hal ini yang menyebabkan
ruangan dibawahnya tetap sejuk.
Gambar 2. Penggunaan Polikarbonat pada atap
Acrylonitrile butadiene styrene
• Akrilonitril butadiena stirena (ABS) adalah
sejenis kopolimer termoplastik yang tersusun
dari polimer-polimer lainnya. 
• Sifat dasar paling penting dari ABS adalah
ketahanan pada benturan dan ketangguhan.
• Plastik jenis ini umum digunakan karena
materialnya yang mudah dibentuk serta tingkat
durabilitasnya yang baik. ABS juga memiliki
tingkat resistensi yang tinggi, tahan terhadap
suhu panas, dan tentunya murah.
• Furnitur yang terbuat dari ABS tidak akan
meninggalkan goresan apabila tidak sengaja Gambar 3. Biji Plastik ABS
tergesek oleh benda tajam seperti pisau atau
penggaris besi.
• Meski tahan pada suhu panas, plastik ABS tidak
tahan terhadap sinar ultraviolet sehingga tidak
cocok untuk ditempatkan di luar ruang dalam Gambar 4. Penggunaan Plastik ABS pada furnitur
waktu yang lama, terlebih bila sering terpapar
sinar matahari.
PLASTIK TERMOSET
• Plastik termoset yang disebut juga dengan termoset adalah plastik
yang tetap dalam keadaan padat permanen setelah dicetak dan
dikeraskan, tidak dapat dibentuk kembali atau didaur ulang.
• Beberapa karakteristik dari plastik termoset antara lain:
1. Tahan terhadap suhu tinggi
2. Tahan terhadap zat kimia
3. Mudah dibentuk
4. Tingkat stabilitas dimensi yang tinggi
5. Rendah biaya
• Terdapat banyak material yang dibuat menggunakan
plastik thermosetting. Inilah beberapa contoh material plastik yang
termasuk dalam kategori plastik thermosetting.
1. Bakelit merupakan resin fenol-formaldehida yang digunakan sebagai
isolator listrik, serta peralatan listrik lainnya.
2. Urea-formaldehyde foam Material ini digunakan untuk memproduksi Gambar 5. Penggunaan Melamine resin pada lemari dapur
kayu lapis, papan partikel, dan papas serat dengan tingkat kepadatan
sedang.
3. Melamine resin atau resin melamin merupakan
plastik thermosetting yang digunakan pada lemari dapur.
4. Furan resin digunakan dalam pembuatan biokomposit, semen, serta
perekat pengecoran.
ELASTOMER
• Elastomer adalah polimer yang mempunyai gaya tarik menarik paling lemah.
Bentuk elastomer adalah amorf, dengan derajat elastisitas sangat tinggi.
Elastomer mempunyai kekuatan untuk memanjang 10 kali lipat panjang
semula dan dan kembali lagi ke bentuk asal.
• Contohnya penggunaaan Bantalan karet alam untuk melindungi bangunan
terhadap gempa bumi,
• Neoprene sebagai bahan baku untuk produk karet bantalan jembatan atau
rubber bearing pad.
Gambar 6. Karet alam untuk melindungi bangunan tahan
• Karet EPDM banyak digunakan dalam sistem atap lapis tunggal. Pada atap gempa.
yang datar atau memiliki kemiringan yang sangat rendah, atap karet EPDM
merupakan pilihan tepat untuk memastikan kebocoran dari air, atau salju.
• karet butyl banyak dipakai sebagai sealing, karena Sifat lekat yang
bagus terhadap berbagai permukaan seperti kaca, metal, seng, kayu, semen
/ concrete, batu, dan lain-lain.

Gambar 7. Karet EPDM pada sistem atap


PLASTIK KOMPOSIT

• Wood Plastic Composite (WPC)


WPC adalah campuran antara kayu dan plastik. WPC adalah alternatif pengganti kayu
masa kini. Harga kayu yang semakin meningkat dan eksploitasi penggunaan kayu
membuat kita harus mulai melestarikan kayu. WPC dibuat dengan komposisi serat
plastik 50% dan serbuk kayu 50%. WPC dapat memberikan kekuatan dan keindahan
yang menyerupai kayu dengan daya tahan dan kelebihan serta keunggulan polimer atau
plastik.
• Corian
corian adalah senyawa sintetis padat yang dibentuk oleh 1/3 resin akrilik dan 2/3
aluminium hidroksida. Komposisi ini menjadikan Corian pengganti yang bagus untuk
meja batu alam tradisional seperti granit dan marmer. Corian dijual dalam bentuk
lembaran dan dijual ke konsumen akhir per meter persegi. 

Gambar 9. Wastafel pahatan untuk kamar mandi


Corian

Gambar 8. WPC pada lantai


Daur ulang plastik

• Produk termoplastik tertentu dapat didaur ulang menjadi


produk konstruksi.
• Limbah polystyrene yang diperluas dapat didaur ulang
dengan ekstraksi pelarut menjadi bahan yang memiliki
penampilan dan banyak karakteristik kayu.
• Botol PVC dapat didaur ulang menjadi pipa plastik dengan
mengekstrusi bersama PVC baru sebagai kulit bagian
dalam dan luar di atas inti PVC daur ulang.
• Namun, banyak plastik daur ulang memiliki ketahanan
yang berkurang terhadap degradasi karena zat penstabil
hilang dalam pemrosesan ulang, dan oleh karena itu
produk akan gagal mencapai standar teknis, yang biasanya
terkait dengan kualitas yang dicapai oleh bahan baru
daripada kesesuaian untuk tujuan.

Anda mungkin juga menyukai