Anda di halaman 1dari 13

BAB I

STUDI PUSTAKA

Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan
sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya
beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-
an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di
negara-negara Eropa mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Plastik salah satu bahan yang paling umum kita lihat dan gunakan. Bahan plastik
secara bertahap mulai menggantikan gelas, kayu dan logam. Hal ini disebabkan bahan
plastik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu : ringan, kuat dan mudah dibentuk, anti
karat dan tahan terhadap bahan kimia, mempunyai sifat isolasi listrik yang tinggi, dapat
dibuat berwarna maupun transparan dan biaya proses yang lebih murah. Namun begitu
daya guna plastik juga terbatas karena kekuatannya yang rendah, tidak tahan panas
mudah rusak pada suhu yang rendah. Keanekaragaman jenis plastik memberikan
banyak pilihan dalam penggunaannya dan cara pembuatannya.
Meskipun istilah plastik dan polimer seringkali dipakai secara sinonim, namun
tidak berarti semua polimer adalah plastik. Plastik merupakan polimer yang dapat
dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda. Umumnya setelah suatu polimer plastik
terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya hingga menjadi cair dan dapat
dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik akan mengeras jika plastik
dibiarkan mendingin

Plastik adalah suatu polimer yang mempunyai sifat-sifat unik dan luar biasa.
Polimer adalah suatu bahan yang terdiri dari unit molekul yang disebut monomer. Jika
monomernya sejenis disebut homopolimer, dan jika monomernya berbeda akan
menghasilkan kopolimer.
Polimer alam yang telah kita kenal antara lain : selulosa, protein, karet alam dan
sejenisnya. Pada mulanya manusia menggunakan polimer alam hanya untuk membuat
perkakas dan senjata, tetapi keadaan ini hanya bertahan hingga akhir abad 19 dan
selanjutnya manusia mulai memodifikasi polimer menjadi plastik. Plastik yang
pertama kalib dibuat secara komersial adalah nitroselulosa.
 Material plastik telah berkembang pesat dan sekarang mempunyai peranan yang
sangat penting dibidang elektronika pertanian, tekstil, transportasi, furniture, konstruksi,
kemasan kosmetik, mainan anak – anak dan produk – produk industri lainnya.
Untuk membuat barang-barang plastik agar mempunyai sifat-sifat seperti yang
dikehendaki, maka dalam proses pembuatannya selain bahan baku utama diperlukan
juga bahan tambahan atau aditif. Penggunaan bahan tambahan ini beraneka ragam
tergantung pada bahan baku yang digunakan dan mutu produk yang akan dihasilkan.
Berdasarkan fungsinya , maka bahan tambahan atau bahan pembantu proses dapat
dikelompokkan menjadi : bahan pelunak (plasticizer), bahan penstabil (stabilizer),
bahan pelumas (lubricant), bahan pengisi (filler), pewarna (colorant), antistatic agent,
blowing agent, flame retardant dsb

CONTOH PLASTIK
Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain polietilen, poli(vinil
klorida), polipropilen, polistiren, poli(metil pentena), poli (tetrafluoroetilen) atau teflon.

1. Polietilen
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak
sampai yang kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density
polyethylene / LDPE) dan polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE).
Polietilen densitas rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk
pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan lain-lain.
Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan panas
sampai suhu 100 0C. Campuran polietilen densitas rendah dan polietilen densitas tinggi
dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak, dan lain-lain.

2. Polipropilen
Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan
kimia, asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen
digunakan untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen
mobil, pembungkus tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.

3. Polistirena
Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta
bersifat jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan
secara kimia tidak reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak
tempat makanan, polistirena juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah
raga, sikat gigi, dan lainnya.
4. Polivinil klorida (PVC)
Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat
diperoleh dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai
yang kaku keras. Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat
dari PVC. Penggunaan PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas,
isolator kabel listrik, ubin lantai, piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan
pembalut kabel.

5. Potetrafluoroetilena (teflon)
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 260 0C)
Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya.
Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.

6. Polimetil pentena (PMP)


Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 240 0C.
Barang yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 200 0C
dan daya tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari
polistiren.
Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut
organik, kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon
tetraklorida. PMP cocok untuk membuat alatalat laboratorium dan kedokteran yang
tahan panas dan tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini
tahan lama.
Arti Lambang Segitiga pada Kemasan Plastik

1. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)

 
Bahan ini berwarna bening dan tembus pandang, biasanya digunakan sebagai kemasan
minuman, minyak goreng, sambal, dan sebagainya. Plastik jenis ini direkomendasikan
hanya untuk sekali pakai saja dan jangan dipakai sebagai wadah air panas. Apabila dipakai
berulang-ulang, apalagi untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botol tersebut
akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.

2.High Density Polyethylene (HDPE)

HDPE biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan  botol susu atau jus yang berwarna
putih, galon air minum, plastik belanja, dan sebagainya. Bahan ini memiliki sifat bahan yang
keras, dan merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena memiliki
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara makanan atau minuman dengan wadah
plastiknya. Namun untuk pemakaiannya, HDPE direkomendasikan untuk satu kali
pemakaian saja, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring
waktu. Senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit, menimbulkan gangguan pernapasan,
gangguan siklus menstruasi dan menyebabkan keguguran.
3. Polyvinyl Chloride (PVC atau V)

PVC biasanya digunakan dalam pembuatan botol deterjen, botol sabun, botol shampo, pipa
saluran, dan sebagainya. Bahan ini tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan
minuman, karena mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak ginjal
dan hati.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)

LDPE sering digunakan sebagai kantong belanja, plastik kemasan, pembungkus makan


segar, dan botol-botol lembek. Bahan ini memiliki daya resistensi atau perlindungan yang
baik terhadap reaksi kimia. Oleh karena itu, LPDE menjadi salah satu jenis plastik yang
dapat digunakan sebagai pembungkus makanan dan minuman.

5. Polypropylene (PP)

Polypropylene biasanya digunakan dalam pembuatan botol minuman, kotak makanan, dan
wadah penyimpanan makanan lainnya yang dapat dipakai berulang-ulang. Bahan ini
merupakan jenis plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai kemasan makanan dan
minuman, karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia dan tahan terhadap panas.
6. Polystyrene (PS)

Jenis plastik ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan styrofoam, wadah makanan
beku dan siap saji, piring, garpu, dan sendok plastik. Penggunaan jenis plastik ini sangat
tidak dianjurkan untuk pembungkus makanan. Karena bahan ini dapat mengeluarkan zat
styrene jika bersentuhan dengan makanan dan minuman, apalagi makanan dan minuman
panas. Zat styrene dapat menimbulkan kerusakan otak, mengganggu hormon estrogen
pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan sistem syaraf.
Selain itu, bahan ini juga mengandung benzene yang menjadi salah satu penyebab
timbulnya kanker. Polystyrene juga sulit untuk didaur ulang, walaupun bisa didaur ulang,
akan membutuh proses yang sangat panjang dan waktu yang lama.

7. Other (O)

Terdapat 4 jenis plastik yang tergolong jenis Other, antara lain: Styrene Acrylonitrile (SAN),
Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon. Plastik jenis  SAN
dan ABS merupakan jenis plastik yang baik digunakan sebagai kemasan makanan dan
minuman, karena memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia. SAN dan ABS
sering digunakan dalam pembuatan kotak makanan, botol minum, peralatan dapur, sikat
gigi, dan sebagainya.
BAB II

DATA

Jenis plastik : PP (Polypropylene)

Temperature Pressure t Injection t Cooling


Shape
(ºC) (bar) (sekon) (sekon)
150 3,5 5.64 20 □
155 3 2.85 42.66 □
140 3,6 10 40.55 □
130 3,5 8.4 30.9 □
135 3,4 7.63 30.72 □
150 3,5 4.45 30 ○
140 3,5 9.37 40.87 ○
140 3,5 9 31.2 ○
135 3,5 8.54 30.38 ○
140 3,5 7.37 29.53 ○
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan 1

Menggunakan Suhu : 1500C

Tekanan : 3,5 bar

Time Injection (sekon) : 5.64

Time Cooling (sekon) : 20

Hasil

Muncul banyak gelembung udara dan hasil yang tidak rata (cekung) dari hasil cetakan
karena waktu injeksi dan waktu pendinginan terlalu singkat

Percobaan 2

Menggunakan Suhu : 1500C

Tekanan : 3,5 bar

Time Injection (sekon) : 4.45

Time Cooling (sekon) : 30

Hasil

Muncul banyak gelembung udara


Percobaan 3

Menggunakan Suhu : 1550C

Tekanan : 3 bar

Time Injection (sekon) : 2.85

Time Cooling (sekon) : 42.66

Hasil

Masih terdapat sedikit gelembung namun hasil cetakan sudah baik

Percobaan 4

Menggunakan Suhu : 1400C

Tekanan : 3.5 bar

Time Injection (sekon) : 9.37

Time Cooling (sekon) : 40.87

Hasil

Masih terdapat sedikit gelembung namun permukaan sudah rata


Percobaan 5

Menggunakan Suhu : 1400C

Tekanan : 3.6 bar

Time Injection (sekon) : 10

Time Cooling (sekon) : 40.55

Hasil

Tidak ada gelembung udara dan sedikit cembung pada permukaanya

Percobaan 6

Menggunakan Suhu : 1400C

Tekanan : 3.5 bar

Time Injection (sekon) :9

Time Cooling (sekon) : 31.2

Hasil

Sangat baik
Percobaan 7

Menggunakan Suhu : 1300C

Tekanan : 3.5 bar

Time Injection (sekon) : 8.4

Time Cooling (sekon) : 30.9

Hasil

Hasil baik namun masih terdapat cekungan di bagian sisi pojok hasil cetakan

Percobaan 8

Menggunakan Suhu : 1350C

Tekanan : 3.5 bar

Time Injection (sekon) : 8.54

Time Cooling (sekon) : 30.38

Hasil

Terdapat sedikit gelembung udara pada sisi tengah cetakan


Percobaan 9

Menggunakan Suhu : 1350C

Tekanan : 3.4 bar

Time Injection (sekon) : 7.63

Time Cooling (sekon) : 30.72

Hasil

Sudah baik , permukaan hasil cetakan rata dan tidak terdapat gelembung

Percobaan 10

Menggunakan Suhu : 1400C

Tekanan : 3.5 bar

Time Injection (sekon) : 7.37

Time Cooling (sekon) : 29.53

Hasil

Sudah baik, permukaan hasil cetakan rata dan tidak terdapat gelembung
BAB IV

KESIMPULAN

Dari data dan hasil percobaan cetak plastic dapat di ambil kesimpulan bahwa
suhu yang optimal untuk injeksi adalah di kisaran 1350C - 1500C dengan tekanan injeksi
3.5 bar , sedangkan waktu injeksi antara 6 – 10 Sekon dan untuk waktu pendinginan yaitu
antara 25-35 sekon . Dari percobaan di atas hasil cetakan paling baik di peroleh dengan
suhu 1450C dan tekanan injeksi 3.5 bar , waktu injeksi 8 sekon dan waktu pendinginanya 30
sekon

Anda mungkin juga menyukai