Anda di halaman 1dari 8

FILTRASI PADA LABORATORIUM TEACHING

FACTORY

Kelas : 3C-D4 Teknologi Kimia Industri

Kelompok 4 :

Ali Syauqi 2041420093


Desy Fitria Wulandari 2041420083
Dewi Umi Khasanah 2041420041
Eka Emiliana Putri 2041420015
Ervina Dewi Widyastuti 2041420090

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI KIMIA INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2022
Filtrasi merupakan proses pemisahan zat padat dari cairan dengan cara melewatkan
air yang diolah melalui media berpori dengan tujuan menghilangkan partikel-partikel
yang sangat halus. Filtrasi menggunakan membrane filter dan metode biofilter,
biofilter adalah metode pengolahan air dengan memanfaatkan mikroorganisme. Pada
biofilter menggunakan 3 alat yaitu :
1. Crystal Bio
Fungsi : Media biologi yang mempunyai kerapatan dan permukaan
kasar menyebabkan bakteri pengurai cepat berkoloni. Dengan permukaannya
lebih luas sehingga dapat menampung bakteri pengurai amonia lebih banyak
lagi. Crystal Bio merupakan bakteri house terbaik berbentuk batu berpori-pori
seperti batu apung. Batu apung adalah bahan galian dari batuan kaca vulkanik
yang berpori besar dan ringar umumnya digunakan untuk menghaluskan
(memoles) permukaan logam, berwarna putih dan memiliki komposisi kimia 65-
75% SiO2 dan 12-15 % AI2O3. Parameter air yang dipengaruhi dalam
penggunaan crystal bio yaitu mencegah penurunan pH air dan memberikan
wadah untuk bakteri yang berfungsi untuk mengubah amoniak menjadi nitrat.

Gambar 1. Struktur kimia dari Aluminium Oksida (Al 2O3).

Gambar 2. Bentuk fisik dari Aluminium Oksida (Al 2O3).


Gambar 3. Struktur kimia dari Silika Oksida (SiO 2).

SiO2 tidak terlalu sering ditemukan sebagai molekul individu. Jika Anda melihat
strukturnya ketika ditemukan pada material berukuran makro yang lebih besar seperti pasir
atau kaca (foto terlampir) dapat digambarkan sebagai tetrahedral. Ini karena oksigen dapat
berikatan dengan dua atom silikon yang terpisah, yang membuat atom silikon berikatan
dengan empat atom lainnya, menciptakan struktur tetrahedral. Dalam bentuk tetrahedral,
ikatan silikon adalah ikatan tunggal, sedangkan ketika molekul ditemukan secara individual,
ikatan rangkap. Artinya SiO2, ketika ditemukan sendiri sebagai molekul individu, akan
menjadi linier.

Gambar 4. Bentuk fisik dari Silika Oksida (SiO 2).

Gambar 5. Bentuk fisik dari Crystal Bio.


2. Ceramic sand
Fungsi : Memiliki pori-pori sangat kecil sehingga mampu secara
efektif menyaring kotoran dan bakteri yang terdapat dalam air. Parameter air
yang dipengaruhi dalam penggunaan ceramic sand yaitu menghilangkan
kekeruhan pada air dan membersihkan air dari partikel yang tidak larut
sehingga air menjadi lebih jernih. ceramic sand mengandung Al2O3 dan SiO2
yang juga sama seperti penyusun dari crystal bio, namun mereka memiliki
perbedaan pada bentuk fisik serta pada ceramic sand memiliki komponen
penyusun lainnya seperti Fe2O3, MgO, CaO, K2O + Na2O, dan mikro
komponen.

Gambar 6. Bentuk fisik dari Ceramic sand.

Gambar 7. Struktur kimia dari Aluminium Oksida (Al 2O3).


Gambar 8. Bentuk fisik dari Aluminium Oksida (Al 2O3).

Gambar 9. Struktur kimia dari Silika Oksida (SiO 2).

Gambar 10. Bentuk fisik dari Silika Oksida (SiO 2).

Gambar 11. Struktur kimia dari Besi (III) oksida (Fe 2O3).
Gambar 12. Bentuk fisik dari Besi (III) oksida (Fe2O3).

Gambar 13. Struktur kimia dari Magnesium Oksida (MgO)

Gambar 14. Bentuk fisik dari Magnesium Oksida (MgO)

Gambar 15. Struktur kimia dari Kalsium Oksida (CaO).


Gambar 16. Bentuk fisik dari Kalsium Oksida (CaO).

3. Karbon aktif
Fungsi : Karbon aktif dapat mengabsorpsi zat organik, zat non-polar
(minyak mineral, BTEX, Hidrokarbon poli aromatik (PACs),
(Klorida) Fenol, Zat terhalogenasi (I, Br, Cl, H dan F), menghilangkan bau
tidak sedap dan menjadikan air terasa lebih segar. Karbon aktif juga
digunakan dalam pengolahan air limbah industri karena kemampuannya untuk
menyerap berbagai macam polutan, termasuk senyawa aromatik, hidrokarbon,
deterjen, pewarna larut, pelarut terklorinasi, fenol, dan turunan hidroksil.
Penggunaan Karbon aktif sebagai filter air dapat mempengaruhi parameter air
diantaranya yaitu bau (menghilangkan bau), rasa, warna, dan menghilangkan
klorin (Cl2).
Jenis karbon yang digunakan Karbon aktif bentuk granular/tidak
beraturan dengan ukuran 0,2 -5 mm. Jenis ini umumnya digunakan dalam
aplikasi fasa cair dan gas. Beberapa aplikasi dari jenis ini digunakan untuk:
pemurnian emas, pengolahan air, air limbah dan air tanah, pemurni pelarut dan
penghilang bau busuk.

Gambar 17. Bentuk fisik dari karbon aktif bentuk granular.


Struktur kimia karbon aktif mempunyai bentuk yang amorf yang terdiri dari
pelat-pelat datar di mana atom-atom karbonnya tersusun dan terikat secara
kovalen dalam kisi heksagonal. Hal tersebut telah dibuktikan dengan
penelitian menggunakan sinar-X yang menunjukkan adanya bentuk-bentuk
kristalin yang sangat kecil dengan struktur grafit.

Gambar 18. Struktur kimia dari karbon aktif bentuk granular.

Kondisi operasi filter laboratorium Teaching Factory Polinema


Tekanan Maksimum : 10,5 bar (150 psi)
Temperatur Maksimum : 50oC (122oF)
Temperatur Minimun : 1oC (34oF)
Vakum Maksimum : 140 mmHg (5,5 Hg)

Membran filter untuk penyaringan air yang digunakan memiliki ukuran 0,5 ; 0,3 ; 0,1
µm terbuat dari material organic dan anorganik. Polimer merupakan material organic
yang banyak dipakai. Sedangkan material anorganik berupa membran keramik yang
diantaranya terbuat dari material alumina, zirkonia, itrium, dan titanium. Beberapa
jenis polimer yang sering dimanfaatkan untuk membran mikrofiltrasi antara lain:
polisulfon (PS), polipropilen (PP), poli-viniliden florida (PVDF), polikarbonat (PC),
poli-vinil klorida (PVC), dan poli-akrilo nitril (PAN). Beragam jenis polimer tersebut
bisa difabrikasi menjadi dua macam filter yaitu tipe kedalaman (depth filter) dan tipe
penyaring (screen filter) (Baker, 2004). Fungsi membran filter bertindak sebagai
penghalang untuk memisahkan kontaminan dari air dan menghilangkan partikel yang
dapat mencemari air berdasarkan ukuran.

Anda mungkin juga menyukai