Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Putu Rony Adnyana

Kelas : Xl.MIA 3
Absen : 12
Tugas Kimia

1.Carilah masalah - masalah lingkungan lain yang terkait dengan koloid

 Polusi Koloid

Koloid selain bermanfaat juga menimbulkan masalah lingkungan berupa polusi udara dan
polusi air.

 Polusi udara yang disebabkan koloid:

1) Debu dapat membentuk koloid di udara berupa aerosol padat yang menurunkan kualitas
udara, mengganggu kesehatan paru-paru dan menyebabkan kebakaran hutan.

2) Asap dan kabut dapat membentuk koloid di udara berupa aerosol cair yang dapat
mengakumulasikan gas-gas beracun seperti SO2 dan NO yang dapat merusak lingkungan dan
menyebabkan hujan asam.

3) Asbut (smog), yaitu gabungan asap dan kabut yang menyebabkan tertahannya pergerakan
naik asap. Asap yang tertahan dapat terakumulasi di udara dan terhirup oleh hewan dan
manusia.

 Polusi air yang disebabkan oleh koloid:

1) Pengendapan ion-ion mineral dalam air oleh koloid yang menyebabkan pendangkalan
dasar sungai atau danau.

2) Penyebaran mikroorganisme berbentuk koloid dalam air.

3) Sisa makanan atau hewan mati dalam air berkumpul membentuk koloid yang tidak
dapat larut dalam air, sehingga meningkatkan penggunaan oksigen dalam air oleh
organisme air untuk mengurai koloid.

 Kabut adalah dispersi partikel air dalam udara. Jika asap bergabung dengan kabut,
kabut menghalangi asap naik. Asap yang mengandung belerang dioksida (SO2) dapat
mengiritasi paru-paru dan menyebabkan batuk.
2.Carilah contoh - contoh penerapan sistem koloid dalam kehidupan!
 Bidang Industri
Sistem koloid digunakan di bidang industri di antaranya daiam industri karet, cat, gula,
pengambilan endapan pengotor udara, dan penjernihan air.

1.Karet

Contoh koloid yang digunakan di bidang industri adalah getah karet. Getah karet merupakan
koloid tipe sol, yaitu dispersi koloid fase padat daiam cairan. Partikel karet alam terdispersi
sebagai partikel koloid daiam sol getah karet. Karet alam dengan rumus kimia (C5H8)x
merupakan zat padat dengan mOlekul raksasa. Karet alam dianggap sebagai polimer dari
C5H8 (isoprena) yang saling berikatan membentuk rantai atom C yang sangat panjang
melalui reaksi adisi.

2. Cat

Cat merupakan koloid tipe sol cair. Dalam pembuatan cat, partikel-partikel padat
didispersikan daiam suatu pelarut berwujud cair. Partikel-partikel ini berupa zat warna,
oksida logam, bahan penstabil, bahan pengawet, zat pencemerlang, dan zat pereduksi yang
dihaluskan hingga berukuran partikel koloid. Agar kestabilan cat tetap terjaga dan bahan-
bahan yang didispersikan tidak menggumpal atau mengendap, ke daiam cat ditambahkan
emulgator. Jenis emulgator ini tergantung dari jenis medium pendispersinya. Apabila medium
pendispersinya berupa senyawa polar, misal air dan alkohol, emulgatomya harus dapat larut
daiam pelarut polar. Sebaiiknya, jika medium pendispersinya bersifat nonpolar seperti
minyak, emulgatomya harus dapat larut daiam pelarut nonpolar.

3. Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputih- kan. Gula dilarutkan ke dalam air dan
dialirkan meialui sistem koloid tanah diatome atau karbon. Partikel koloid tersebut akan
mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula menjadi berwarna putih.

4. Pengambilan Endapan Pengotor

Gas atau udara yang dilepaskan dari suatu proses industri mengandung zat-zat pengotor
berupa partikel-partikel koloid yang bermuatan. Pengotor ini dapat dipisahkan dengan cara
menarik partikel-partikel koloid menggunakan alat pengendap elektrostatik (pengendap
Cottrell). Alat ini memiliki pelat logam yang bermuatan berlawanan dengan partikel-partikel
koloid.

5. Pewarnaan Kain

Kain menjadi berwarna karena terlebih dahulu diwarnai dengan zat-zat pewarna dengan
cara pencelupan. Kualitas kain yang dicelup bergantung pada daya serap kain terhadap zat
pewarna.Untuk itu, kain yang akan dicelup terlebih dahulu dicampurkan dengan garam
AI2(S04)3. Ketika dicelupkan ke dalam iarutan zat pewarna, akan dihasilkan koloid AI(OH)3
sehingga kain akan lebih mudah menyerap wama.
6. Penjernihan Air

Air dari PDAM mengandung partikel-partikel koloid yang bermuatan negatif. Partikel koloid
tersebut dapat dipisahkan dengan penambahan tawas. Ion Al3+ dari tawas akan terhidrolisis
membentuk partikel koioid AI(OH)3 yang bermuatan positif meialui reaksi berikut.

Al3+ + 3H20 → AI(OH)3 + 3H+

Senyawa AI(ON3) akan menetralkan muatan negatif dari partikel koloid dalam air keran dan
menggumpalkannya. Dengan demikian, partikel tersebut akan mengendap bersama tawas
karena pengaruh gravitasi.

 Bidang Makanan
Susu dan santan merupakan sistem koloid di bidang makanan. Susu dan santan termasuk
emulsi lemak dalam air. Emulsi biasanya distabilkan oleh emulgator, contoh kasein dalam
susu. Kasein terdiri atas berbagai macam protein yang mengandung fosfor. Kasein berfungsi
menstabilkan dispersi lemak dalam air. Lemak tidak dapat terdispersi saat susu menjadi basi.
Ini disebabkan oleh adanya bakteri yang merusak protein (kasein) dalam susu. Akibatnya,
lemak menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya yaitu air.

 Bidang Farmasi
Di bidang farmasi, prinsip koloid diterapkan saat mengobati sakit perut akibat bakteri
patogen dengan norit. Sakit perut dapat terjadi jika terdapat gas yang terjebak dalam
pencernaan. Sakit perut juga dapat disebabkan oleh bakteri dalam perut yang menghasilkan
zat racun. Norit yang terbuat dari karbon aktif akan membentuk sistem koloid di dalam
pencernaan. Koloid yang terbentuk akan mengadsorpsi gas atau zat racun sehingga
konsentraSinya berkurang.

 Bidang Kosmetik
Bahan-bahan kosmetik hampir 90% dibuat dalam bentuk koloid. Bahan berbentuk koloid
mempunyai beberapa kelebihan seperti berikut.

1. Mudah dibersihkan.
2. Tidak merusak kulit dan rambut.
3. Mengandung dua jenis bahan yang tidak saling melarutkan.
4. Mudah menyerap berbagai bahan yang berfungsi sebagai pewangi, pelembut, dan
pewarna.

Beberapa tipe koloid yang digunakan dalam kosmetik sebagai berikut.

 Sol padat, contoh lipstik dan pensil alis.


 Sol, contoh cat kuku, masker, dan maskara.
 Emulsi, contoh pembersih muka.
 Aerosol, contoh hair spray, parfum semprot, dan penyegar mulut bentuk semprot.
 Buih, contoh sabun cukur.
 Gel, contoh minyak rambut (Jelly) dan deodoran.

Anda mungkin juga menyukai