Anda di halaman 1dari 6

KOLOID DAN PENERAPAN KOLOID

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sistem koloid banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti di alam (tanah,
air, dan udara), industri, kedokteran, sistem hidup, dan pertanian. Di industri sendiri, aplikasi
koloid untuk produksi cukup luas. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting,
yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara
homogen dan bersifat stabil untuk produksi skala besar.
Berikut ini adalah tabel aplikasi koloid:
Jenis industry Contoh aplikasi
Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad
Industri kosmetika dan
perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun
Industri cat Cat
Industri kebutuhan rumah
tangga Sabun, deterjen
Industri pertanian Peptisida dan insektisida
Minyak ikan, pensilin untuk
Industri farmasi suntikan
Berikut ini adalah penjelasan mengenai aplikasi koloid :

1. Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke dalam air,
kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon. Partikel koloid
akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid tersebut mengadsorpsi zat
warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.
2. Penggumpalan Darah
Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terjadi luka, maka
luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al3+
dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid di protein bersifat netral sehingga
proses penggumpalan darah dapat lebih mudah dilakukan.
3. Penjernihan Air
Untuk memperoleh air bersih perlu dilakukan upaya penjernihan air. Kadang-kadang air  dari
mata air seperti sumur gali dan sumur bor tidak dapat dipakai sebagai air bersih jika
tercemari. Air permukaan perlu dijernihkan sebelum dipakai. Upaya penjernihan air dapat
dilakukan baik skala kecil (rumah tangga) maupun skala besar seperti yang dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).Air keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung
partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan
negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan
beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan
cara menambahkan tawas (Al2SO4)3.Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan
terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:
Al3+ + 3H2O  Al(OH)3 + 3H+
Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah
liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap
bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi. Berikut ini adalah skema
proses penjernihan air secara lengkap:
4. Pembentukan delta di muara sungai
Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif.
Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif.
Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akanmenetralkan muatan
pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.
5. Pengambilan endapan pengotor
Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat
pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untukmemisahkan pengotor ini, digunakan alat
pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik
partikel-partikel koloid.
6. Mengurangi polusi udara
Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat diatasi dengan
menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat
muatan dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara telah bebas dari
asap dan partikel berbahaya. Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan
melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai
75.000 volt).  Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara.
Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan. Selanjutnya,
partikel  bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang lainnya. Pengendap
Cottrel ini banyak digunakan dalam industri untuk dua tujuan, yaitu mencegah polusi udara
oleh buangan beracun dan memperoleh kembali debu yang berharga (misalnya debu logam).
7. Penggumpalan lateks
Getah karet dihasilkan dari pohon karet atau hevea. Getah karet merupakan sol, yaitu dispersi
koloid fase padat dalam cairan. Karet alam merupakan zat padat yang molekulnya sangat
besar (polimer). Partikel karet alam terdispersi sebagai partikel koloid dalam sol  getah karet.
Untuk mendapatkan karetnya, getah karet harus dikoagulasikan agar karet menggumpal dan
terpisah dari medium pendispersinya. Untuk mengkoagulasikan getah  karet, biasanya
digunakan asam formiat; HCOOH atau asam asetat; CH3COOH. Larutan asam pekat itu akan
merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet. Sedangkan ion-ion H+-nya akan
menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal.
Selanjutnya, gumpalan karet digiling dan dicuci lalu diproses lebih lanjut sebagai lembaran
yang disebut sheet atau diolah menjadi karet remah (crumb rubber). Untuk keperluan lain,
misalnya pembuatan balon dan karet busa, getah karet tidak digumpalkan melainkan
dibiarkan dalam wujud cair yang disebut lateks. Untuk menjaga kestabilan sol lateks, getah
karet dicampur dengan larutan amonia; NH3. Larutan amonia yang bersifat basa melindungi
partikel karet di dalam sol lateks dari zat-zat yang bersifat asam sehingga sol tidak
menggumpal.
8. Membantu pasien gagal ginjal
Proses dialisis untuk memisahkan partikel-partikel koloid dan zat terlarut merupakan dasar
bagi pengembangan dialisator. Penerapan dalam kesehatan adalah sebagai mesin pencuci
darah untuk penderita gagal ginjal. Ion-ion dan molekul kecil dapat melewati selaput
semipermiabel dengan demikian pada akhir proses pada kantung hanya tersisa  koloid saja.
Dengan melakukan cuci darah yang memanfaatkan prinsip dialisis koloid, senyawa beracun
seperti urea dan keratin dalam darah penderita gagal ginjal dapat dikeluarkan. Darah yang
telah bersih kemudian dimasukkan kembali ke tubuh pasien.
 
9.  Sebagai deodoran
Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau mengendapkan
protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja kelenjer keringat
sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.
10. Sebagai bahan makanan dan obat
Ada zat-zat yang tidak larut dalam air sehingga harus dikemas dalam bentuk koloid sehingga
mudah diminum. Contohnya obat dalam bentuk kapsul.
11. Sebagai bahan kosmetik
Ada berbagai bahan kosmetik kosmetik berupa padatan, tetapi lebih baik digunakan dalam
bentuk cairan. Untuk itu biasanya dibuat berupa koloid dengan tertentu.
12. Sebagai bahan pencuci
Prinsip koloid juga digunakan dalam proses pencucian dengan sabun dan detergen. Dalam
pencucian dengan sabun atau detergen, sabun/ detergen berfungsi sebagai emulgator.
Sabun/detergen akan mengemulsikan minyak dalam air  sehingga kotoran-kotoran berupa
lemak atau minyak dapat dihilangkan dengan cara pembilasan dengan air.
13. Penghilang Kotoran pada Proses Pembuatan Sirup
Kadang-kadang gulam masih mengandung pengotor sehingga jika dilaturkan tidak jernih,
pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor ini biasanya digunakan putih
telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih telur sehingga putih telur tersebut
menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain putih telur, dapat juga digunakan zat lain,
seperti tanah diatome atau arang aktif.
14.   Penggunaan Arang Aktif
Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara memanaskan arang
dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk menjerap berbagai zat. Obat
norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang berfungsi menjerap berbagai zat dan
racun dalam usus. Arang aktif ini juga digunakan para topeng gas, lemari es (untuk
menghilangkan bau), dan rokok filter (untuk mengikat asap nikotin dan tar)
15.   Perebusan Telur
Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispersi berupa protein. Jika
telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut menggumpal.
16.    Pembuatan Yoghurt
Susu dapat diubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu akan terbentuk
asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
17.   Pembuatan Tahu
Pada pembutan tahu dari kedelai, mula-mulai kedelai dihancurkan sehingga terbentuk bubur
kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit, yaitu CaSO4.2H2O yang
disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan membentuk tahu.

Peranan Koloid dalam Industri dan dalam Kehidupan Sehari-hari

I. Peranan Koloid dalam Industri


            Dalam kenyataannya, banyak produk industri yang diperlukan dalam kehidupan
sekarang ini berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-
produk lain. Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri ? Salah satu ciri khas
koloid, yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam
bentuk cairan. Hal ini merupakan dasar dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia.

  

Tabel 4. Contoh aplikasi kimia koloid dalam industri

No. Jenis Industri Contoh aplikasi

1 Industri makanan Keju, mentega, susu, saus salad

2 Industri kosmetika dan perawatan Krim, pasta gigi dan sabun


tubuh

3 Industri cat Barbagai macam cat

4 Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, detergen

5 Industri pertanian Pestisida dan insektisida

6 Industri farmasi Minyak ikan, suntikan


            Penggunaan koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa saling
melarutkan secara homogen. Di samping itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan
dalam waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan hasilindustri ini dinamakan
koloid pelindung. Misalnya, es krim yang ditambah gelatin. Adanya gelatin dalam es krim
menyebabkan es krim tidak dapat meleleh.

II. Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

            Beberapa aplikasi/fenomena sistem koloid lainnya dapat disimak berikut ini :

1) Pemutihan Gula

            Gula tebu yang dijual di toko atau di pasar ada yang berwarna cokelat kotor dan ada
yang berwarna putih bersih. Gula tebu yang berwarna putih bersih berasal dari gula berwarna
cokelat kotor yang sudah diputihkan melalui sistem koloid. Caranya adalah larutan gula yang
berwarna cokelat dilewatkan dalam sistem koloid, yaitu mineral yang berpori. Setelah itu
dilewatkan dalam arang tulang yang menyerap warna gula, sehingga larutan gula menjadi
jernih tidak berwarna.

2) Pengambilan partikel koloid asap dan debu dari gas buangan pabrik

            Contoh alat yang menggunakan prinsip elektriforesis adalah pengendap cottrell. Alat
ini digunakan untuk memisahkan partikel-partikel koloid seperti asap dan debu yang
terkandung dalam gas buangan pabrik. Hal ini bertujuan untuk mengurangi zat-zat polusi
udara, di samping dapat digunakan untuk memperoleh kembali debu berharga seperti debu
arsenik oksida.

3) Pengambilan endapan pengotor

            Gas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri sering mengandung zat-
zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untuk memisahkan pengotor ini, digunakan alat
pengendap elektrostatik. Pada alat ini digunakan pelat logam bermuatan untuk menarik
partikel-partikel koloid.

4) Pembentukan delta di muara sungai

            Air sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan
negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg2+, dan Ca2+ yang bermuatan positif.
Ketika air sungai bertemu air laut, maka ion-ion positif dari air laut akan menetralkan muatan
pasir dan tanah liat. Akibatnay, terjadi koagulasi yang membentuk suatu delta.
5) Penggumpalan darah

            Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat
luka kecil, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang
mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion ini akan menetralkan muatan-muatan partikel
koloid protein dan membantu penggumpalan darah.

6) Proses penjernihan air

            Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat yang bermuatan negatif. Untuk
keperluan air minum, partikel-partikel koloid ini harus dipisahkan, seperti dengan
penambahan tawas Al2(SO4)3. Tawas mengandung ion Al3+ akan terhidrolisis membentuk
partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif.

Al3+  + 3H2O → Al(OH)3  + 3H+

            Al(OH)3 Akan menghilangkan muatan negatif dari partikel-partikel koloid lumpur


sehingga terjadi koagulasi. Al(OH)3 Akan mengendap bersama-sama lumpur. Hal ini
digunakan dalam proses pengolahan air bersih.

7) Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri

            Apabila kita sakit perut yang disebabkan oleh bakteri maka dianjurkan minum oralit
atau norit. Oralit atau norit dapat menyembuhkan sakit perut karena dalam usus dapat
membentuk sistem koloid yang mampu mengadsorpsi bakteri, sehingga bakteri tersebut mati.

Anda mungkin juga menyukai