Bahasa Karo:
Sabap bege pengkelengi Dibata doni enda maka ibereikenna anakna si tonggal, gelah
ola bene ise pe si tek ibas ia, tapi dat kegeluhen sirasa lalap.
Bahasa Simalungun:
Ai sonon do parholong in atei ni Naibata bani dunia on, pala do anak ni sisada-sada ai
iberehon ase ulang magou sagala na porsaya Bani.
Bahasa Aceh:
Sabab po teu Allah lumpah that geugaseh keu manusia lam donya nyoe, nyang
kheueh gobnyan geubri aneuek gobnyan nyang tunggai, mangat tieb-tieb ereueng nyang
meuiman ubak gobnyan bana binasa, teuma meuteume, udeb seujati dan keukai.
Bahasa Angkola:
Bahasa Nias:
Si mano sa wa’omasi lawangi nosi guli dana, no ibe’e nononia andro, si ha sambua,
ena’o lo tekkiko dozi samati chonia, ena’o so chora wa’auri si lo aetu.
Bahasa Palembang:
Kerno besak nian kasih-Nyo pado dunio, sehinggo siapo bae yang percayo pado-Nyo
indak binaso, tapi idup sepanjangan.
Bahasa Sunda:
Karana kacida mikaasihna Allah ka alam dunya, nepi ka masihkeun putra tunggal-
Na, supaya sakur anu percaya ka Anjeunna ulah binasa, tapi meunang hirup langgeng.
Bahasa Jawa:
Awitdene gusti Allah anggone ngasihi marang jagad iku nganti masrahake kang putra
ontang-anting, supaya saben wong kang pracaya marang panjenengane aja nganti nemu
karusakan, nanging nduwenana urip langgeng.
Bahasa Minangkabau:
Karano baitu gadang kasiah Allah pado dunia-ko, sahinggo Tuhan Allah
mangaruniakan anaknya nan tungga itu, supayo satiok urang nan picayo kapadoNyo indak
binaso, malainkan baroleh iduik nan kaka.
Bahasa China:
Santi ai sejeen sen cek tang, tek tuksen sesakaki, tah menciato ik ciek senta tek puk
cek misk wang huan tek ijou san.
Bahasa Jerman:
Denn also hat gott die welt geliebt, da er seinen eingebornen sohn gab, auf da alle, die
an ihn glauben, night verloren werden, sondern das ewige leben haben.
Bahasa Inggris:
For God so loved the world that he gave his one and only son that who ever belives
in him shall not perish bat have eternal life.
Bahasa Indonesia:
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga ia mengarunia kan Anak nya yang
tunggal,supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal.
TEMA :
Mari Ikutlah Aku
SUB TEMA :
Melalui Natal ini, hendaklah pemuda pemudi semakin rindu melayani
serta dapat mengajak teman-teman untuk ikut dalam persekutuan
Selasa, 20 Desember 2011
Tatah Ibadah Natala Pemuda/I Remaja GKPI Resort Khusus Kota Jambi
1. Pra MC
3. Panggilan Beribadah
Syalom kepada kita semua. Selamat datang dan selamat beribadah kepada Bapak/Ibu/Saudara
yang hadir dalam Ibadah perayaan Natal Pemuda/I dan Remaja GKPI Resort Khusus Kota
Jambi kiranya melalui ibadah perayaan natal ini iman dan pengharapan kita dikuatkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus, Raja Gereja. Adalah sukacita kita dapat berkumpul disini ditempat
ini untuk memuji dan memulikan Tuhan. Pada hari ini adalah dimana kita Pemuda/I Remaja
GKPI Resort Khusus Kota Jambi merayakan natal dengan Tema “Mari Ikutlah aku” dengan
sub tema “Melalui Natal ini, hendaklah pemuda pemudi semakin rindu melayani serta dapat
mengajak teman-teman untuk ikut dalam persekutuan”.
4. Saat Teduh
Sebelum Memulai Ibadah Perayaan Natal ini marilah kita saat teduh sejenak, saat teduh
dimulai…….. (Holy Night) ……………. Amin.
5. Lagu Pujian “Joy To The World”
Gembiralah dan bersyukur dan terimalah dihatimu mari kita menyanyikan lagu pujian “Joy
To The World”
6. Votum
7. Lagu Pujian “Hai Mari Berhimpun”
Mari kita semua bersukacita karna Allah yang sejati tlah turun kebumi menjadi manusia, mari
kita datang menyembah dan memuji Dia. Mari kita bernyanyi “Hai mari Berhimpun”.
1. Hai mari berhimpun dan bersuka ria Hai mari semua ke Betlehem Lihat Yang Lahir, Raja
Bala Surga
2. Terang yang ilahi, Allah yang sejati tlah turun menjadi manusia Allah sendiri dalam rupa
insane
3. Gembala dipanggil dari padang raya menuju palunganNya yang rendahKita pun turut
bergegas ke sana
9. Liturgi Pendahuluan
Prolog : Tuhan adalah khalik semesta alam. Karya ciptaanNya yang menjadi saksi tentang
kemahakuasaanNya, yang dengannya kita pun harus bersyukur dengan segala kerendahan
hati untuk mengagungkan Tuhan Yesus kita harus bersyukur atas segalah berkat yang telah Ia
berikan kepada kita. Mari kita mendengarkan liturgi pendahuluan.
Liturgi 1: Pada hari ini, penting sekali untuk kita renungkan kembali, perbuatan Tuhan Allah yang
penuh rahmat dan penuh kasih itu, sehingga kita mau terbuka untuk menerima yang baru dari
Tuhan kita.
Liturgi 2: Tuhan telah menciptakan dunia ini dan segalah isinya dengan baik, tetapi manusia sering
berbuat diluar kehendak Tuhan dan tidak bertanggung jawab dihadapan Tuhan, sehingga
pengertian kita manusia tentang kebenaran Tuhan menjadi semua dan abstrak, bahkan buah
hidup manusia sering menghasilkan yang asam dan yang pahit.
Liturgi 3: Memang Tuhan Allah telah menciptakan dunia ini dengan segalah isinya dan memberikan
tanggung jawab kepada manusia untuk mengusahakan, mengolah dan memeliharanya, tetapi
kita manusia sering menjadi congkak dan sombong bahkan lupa diri.
Liturgi 4: Ya Tuhan, pada manusia kini kejahatan manusia smakin merajalela, dimana-maa terjadi
perampokan, penodongan, pemerkosaan, penindasan bahkan pembunuhan. Terjadi
ketidakadilan dan ketidakpastian hokum, semuanya itu akan melahirkan kemisikinan dan
kesengsaraan bagi kami umat manusia.
Litugi 5: Tuhan kita adalah Allah yang maha baik, biarlah Dia yang semakin kita agungkan setiap
waktu. Biarlah kita semakin kecil dihadapanNya seperti Yohanes Pembaptis, sehingga kelak
kita menjadi yang terbaik didalam kerajaanNya yang kekal. Amin.
Tuhan menciptakan semua isi bumi ini dengan firmanNya yang ajaib, karna itu Tuhan sajalah
yang layak untuk dipuji. Mari kita mendengarkan kantata.
11. Liturgi Penciptaan
Prolog : Semua isi bumi telah diciptakan Tuhan melalui firmannya. Langit menceritakan kemuliaan
Tuhan, angkasa raya memberitahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan
dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, semua diciptakanNya dengan
begitu indahnya. untuk itu marilah kita mendengarkan liturgi penciptaan yang telah Allah
lakukan.
Liturgi 1: Matahari Telah Terbit, Tanda Sebuah Kehidupan Yang Akan Dimulai. Setiap Hari Akan
Membuahkan Hikmat. Sampai Malam Tiba, Matahari Akan Berganti Dengan Bulan, Maka
hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
Liturgi 2: Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit
dalam kemegahannya mencoba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan
menaungi dari panas matahari.
Liturgi 3: Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan
sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu
menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat
dipisahkan.
Liturgi 4: Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, sehingga kedinginan kasih
tidakpernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
Liturgi 5: Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan
kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa
yang terjadi di bumi.
Liturgi 6: Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah.
Ikan akan menari ditengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani
antara darat dengan darat. Sungguh Allah yang menciptakan semuanya.
Litugi 7: Ya Tuhan Allah, turunkanlah cahaya terang surgawi itu kepada kami, karena kami berjalan
didalam kegelapan dunia, tidak ada yang dapat menutun kami kepada Tuhan selain Tuhan
sendiri. Dari jurang maut didalam kegelapan dunia ini kami memanggil Engkau dan ingin
turut serta memuji nama Tuhan.
Litugi 8: Tuhan Allah yang menciptakan kami manusia dan mengasihi kami. Sebab itu ya Tuhan,
dengarkanlah seruan kami supaya kami, memberitahkan Engkau didunia ini, sehingga seluruh
dunia dan bangsa-bangsa ikut serta memuji NamaMu.
Mari kita hanya mengikut Tuhan saja, karna Tuhan akan memimpin kita di arus hidup yang
menderas agar kita tidak tersesat.
1. Tuhan, pimpin anakMu, agar tidak tersesat. Akan jauhlah seteru, bila Kau tetap dekat
Reff : Tuhan pimpin! Arus hidup menderas, Agar jangan ‘ku sesat, pegang tanganku erat’
2. Hanya Dikau sajalah Perlindungan yang teguh. Bila hidup menekan, Kau harapanku penuh.
3. Sampai akhir hidupku, Tuhan, pimpin ‘ku terus. K’lak kupuji, kusembah Kau Tuhanku
Penebus.
17. Lagu pujian
18. Kantata “Haleluya”
Memuji dan memuliakan namaNya, karna dia lahir kedunia ini untuk menedus dosa manusia.
Mari kita mendengarkan kantata.
Haleluya..haleluya
Dia datang didunia puji Dia
19. Liturgi Kelahiran
Prolog : Ia lahir kedunia ini dengan penuh kasih sayang, Ia lahir dikandang domba dengan kain
palugan. Mari kita denarkan liturgi kelahiran.
Litugi 1: Lukas 2: 1-2
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah untuk mendaftarkan semua
orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan se-waktu Kirenius
menjadi wali negeri Siria.
Litugi 2: Lukas 2: 3-5
Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri masing-masing dikotanya sendiri. Demikian
juga Jusuf pergi dari kota Nasareth di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem. Karena ia berhasal dari keluarga dan keturunan Daud. Supaya didaftarkan
bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung.
Liturgi 3: Lukas 2: 6-7
Ketika mereka disitu, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang
anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya
diatas palungan karena tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan.
Litugi 4: Lukas 2: 8-9
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga ternak mereka pada
waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan didekat mereka dan kemudian
Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Liturgi 5: Lukas 2: 10-12
Lalu kata malaikat itu kepada mereka”Jangan takut” sebab sesungguhnya aku memberitahkan
kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juruslamat, yaitu
Kristus Tuhan di kota Daud. Dan inilah tandahnya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang
bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring didalam palungan.
Litugi 6: Lukas 2: 13-14
Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga
yang memuji Allah katanya: Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi dan damai
sejahtera dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya.
Litugi 7: Lukas 2: 15
Setelah malaikat-malikat itu meninggalkan mereka dan kembalilah kesorga, gembala-
gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi kebetlehem untuk melihat
apa yang terjadi disana seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.
Liturgi 8: Lukas 2: 20
Maka kembalilah malaikat-malikat itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala
sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah
dikatakan kepada mereka.
Bertrima kasilah kepada Tuhan atas pengasihanNya kepada kita orang-orang berdosa
sepatutnya kita sadar atas kebaikanNya kepada kita sepanjang Zaman. Mari kita
mendengarkan kantata.
21. Liturgi Penggenapan
Prolog : Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah
kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa yang akan
kita perbuat? Mari kita dengarkan litugi Penggenapan.
Liturgi 1: Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria
bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
Liturgi 2: Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan
bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.
Liturgi 3: Saat ini, mari kita membuka hati kita.. biarkan Kristus bertakhta di relung hati kita yang
terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan
kembali, sama seperti ketika Allah menjadikan dunia ini, baik dan sempurna.
Litugi 4: Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan
menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar
itu akan meresap.
Litugi 5: Aku percaya akan janji Tuhan melalui para nabi dijaman dahulu, dan telah lama aku
menantikan kasih Allah, supaya aku dapat bersekutu dengan Dia saat ini dan disini. Itulah
persekutuan didalam kasih dan anugerah Allah.
Liturgi 6: Aku mendengar nyanyian malikat Tuhan, aku melihat cahaya sorgawi dibawa mereka untuk
menyinari dunia ini. Cahaya terang sorgawi itulah yang mempertemukan Allah dengan kita
manusia.
Liturgi 7: Mataku memandang kelangit jelaslah kulihat kedamaian Allah, yang turun ke atas bumi ini.
Oleh karena itu, aku akan bertobat sebab janji anugerah Allah itu adalah benar adanya.
Liturgi 8: Fiman itu telah menjadi daging dan diam diantara kita, dan kami melihat kemuliaanNya,
yaitu kemulian anak Tunggal Bapa, penuh dengan kasih dan kebenaran. Pergilah kerumah
saudara-saudaraku, katakanlah kepada mereka bahwa “Tuhan telah menang”.
Parengge- rengge: Bah…bah…, menak ma hamu disi sude….! Ikan beras, sayur, buah,
semuanya sibawa ke-onan dan yang bawakan itu adalah kami angka parengge-renge. Jadi
jangan satupun dari kamu semua yang menganggap dirinya yang paling benar dan berjasa.
Coba bayangkan… mau jadi apa semua hasil bumi tanpa kami parengge-rengge… ha.. ha..
(perlengkapan: timbangan dan keranjang)
Partiga-tiga Minyak: Eh..eh…, dainang, kalu tidak ada minyak…, entah minyak apapun
itu… mana mungkin kalian semua bias berpergian kemana-mana. Kamu semua tidak akan
dapat menyelesaikan tugasnya tanpa minyak… Jadi akulah yang paling benar… (sambil
berseru): minyak…, minyak…, kompor akan menyalah dengan minyak…, motor, kapalpun
akan hidup bila ada minyak…, minyak…, minyak…, (perlenkapan: corong jiregen)
Guru: Kamu bisa mahir menulis, membaca, berhitung, karna siapa? Karena pegusha, karna
petani, karna parminyak? Karena siapa, kalau bukan karena aku? Kamu tahu siapa aku? Aku
guru, jadi jangan banyak omonganlah…Guru dulu baru yang lain.. dan gurulah yang paling
benar. (perlengkapan: pakaian seragam guru dan kaca mata)
Polisi: Lihat aku, lihat seragamku, lihat diriku… gagahkan? Itulah aku…! Polisi Republik
Indonesia karna kesatuanku, ditugaskan diseluruh Wilayah Kesatuan Negara ini, sekarang
aku ada di Kecamatan ini. Tugasku : menjadi pengayom masyarakat, mengangkap dan
membereskan segala tindakan criminal, melaksanakan segalah sesuatu berdaskan Undang-
undang Hukum Pidana dan Perdata di Republik ini. Pokoknya … idih capek deh!!! Jadi,
akulah yang paling bejasa… Paham!! (perlengkapan : Pakian Polisi)
Tentara: Bah…, perasaa, ho polisi! Loreng, garang, berani, tangkas, cepat, itulah aku!
Menjaga kedaulatan Negara ini, dari serangan dalam negeri sendiri maupun luar negeri. Siap
bertempur digaris yang paling depan demi keutuhan negeri ini. Kemana? Kemana saja kami
siap! Tentara Negara Republik Indonesia! Siap! Maju! Jalan! (perlengkapan: pakaian tentara)
Dokter: Hakim, tentara, guru, polisi, petani, dan semuanya… kalu sudah sakit..
dibawa kemana coba? Ke Dokter? Selain itu, kalau ada penyuluhan kesehatan dikecamatan
ini, oleh siapa coba? Jelaslah Dokter? Nah, itu berarti kalau tidak ada dokter, maka sakit
penyakit akan terus merambat. Jadi sadarlah coi… dokter yang palinbg betul…
( perlengkapan; pakain dokter)
Pak Kades: Kamu tinggal dimana? Apa nama desamu? Uda ada KTP-mu? Pokoknya
segalah urusan warga Negara dan pendduduk setempat harus melalui Pak Kades, termasuk
tentang pembangunan di suatu desa hanya saya; Pak Kades yang megetahuinya… jadi akulah
yang paling benar.. Karena itulah aku dipilih ditingki Kissing( perlengkapan: Pakaian Kades)
Pak Camat: Ido tutu, alai molo so adong Rekomendasi-hu, sundat do ulaon mi Bapak
Kades name… bah… termasuk do penempatan angka guru, tentara, polisi, dokter, molo
naeng magula di Luat on, na ingkon parjolo marboa-boa do tu ahu bah… autsugari ndang
adong camat.. ndada mardalan dengan pamerentaan disada luat.. Ido kan? Jadi akulah yang
paling berjasa..!! Pak Camat (perlengkapan: Pakaian Camat)
Pendeta: Saudara/I ku sekalian, memang benar setiap orang dengan segala apa yang
dilakukannya adalah sangat berjasa buat kehidupan orang lain, buat kemajuan dan
perkembangan masyarakat di suatu lokasi di Indonesia ini, tetapi ingatlah, bahwa semua itu
adalah anugerah dari Tuhan. Tidak satupun yang dapat kita banggakan berdasarkan
kemampuan kita masing-masing, tidak stupun yang dapat kita lakukan karena kekutan yang
kita miliki .. sekali-kali jangan… jangan pernah berpikiran dan berprinsip demikian. Karena
Tuhan sangat benci dengan kesombongan-kesombongan yang demikian, nukankah Yesus
berkata: “ Kamu adalah Garam dan Terang dunia, ai hamu do sira dohot panondang
portibion”. Jadi lakukanlah itu semua dengan segenap doa dan hatimu, supaya semua
berkenan bagi Allah dan senantiasa mencurahkan berkatNya kepada kita… Ok!!
(perlengkapan: white Color dressed)
25. Koor PP Remaja GKPI
27. Firaman Tuhan
29. Persembahan
32. Saat Teduh
Liturgi I (Penciptaan)
Penciptaan yang dilakukan Allah adalah sungguh luar biasa. Ia menjadikan dari yang tidak
ada menjadi ada. Itu semua berawal dari Firman yang abadi.
1. Kejadian 1 : 2
2. Kejadian 1 : 3-4
3. Kejadian 1 : 5
4. Kejadian 1: 6
5. Kejadian 1 : 8
6. Kejadian 1 : 9
7. Kejadian 1 : 10
8. Kejadian 1 : 11
9. Kejadian 1: 14
10. Kejadian 1 : 16
11. Kejadian 1 : 20
12. Kejadian 1 : 21
13. Kejadian 1 : 24
14. Kejadian 1 : 25
15. Kejadian 1 : 26
16. Kejadian 1: 27
17. Kejadian 1 :28
1. Kejadian 2 : 8
2. Kejadian 2 : 15
3. Kejadian 2 : 16 – 17
4. Kejadian 2 : 18
5. Kejadian 2 : 21
6. Kejadian 2 : 22
7. Kejadian 2 : 23
8. Kejadian 2 : 24
Liturgi III ( Kejatuhan Manusia kedalam Dosa)
Manusia tidak puas dengan apa yang ada padanya. Perintah Allah untuk tidak memakan buah
di tengah-tengah Taman ternyata telah dilanggar, hal ini membuat manusia jauh dari hadapan
Allah.
1. Kejadian 3 : 1
2. Kejadian 3 : 2 - 3
3. Kejadian 3 : 4 – 5
4. Kejadian 3 : 6
5. Kejadian 3 : 8
6. Kejadian 3 : 10
7. Kejadian 3 : 11
8. Kejadian 3 : 12
9. Kejadian 3 : 13
10. Kejadian 3 : 14
11. Kejadian 3 : 16
12. Kejadian 3 : 17
13. Kejadian 3 : 19
14. Kejadian 3 : 23
15. Kejadian 3 : 24
1. Kejadian 6 : 1
2. Kejadian 6 : 5
3. Kejadian 6 : 6
4. 2 Raja-raja 17 : 7
5. 2 Raja-raja 17 : 8
6. 2 Raja-raja 17 : 9
7. 2 Raja-raja 17 : 10
8. 2 Raja-raja 17 : 11
9. 2 Raja-raja 17 : 12
Liturgi V ( Janji Keselamatan)
Allah tidak mampu melihat manusia terus hidup di dalam dosa. Berasal dari hatiNya, ia
tergerak oleh belas kasihan yang dalam kepada manusia. Allah ingin manusia hidup dan
beroleh keselamatan.
Bagaimanakah janji Allah itu terhadap manusia?
1. Keluaran 23 : 20
2. Mazmur 24 : 7 – 8
3. Mazmur 24 : 9 – 10
4. Yesaya 1 : 25
5. Yesaya 1 : 26
6. Yesaya 1 : 27
7. Yesaya 30 : 18
8. Yesaya 30 : 26
9. Yesaya 35 : 1
10. Yesaya 35 : 4
11. Yesaya 35 : 5
12. Yesaya 35 : 6
13. Yesaya 35 : 10
14. Mika 5 : 1
1. Yohannes 1 : 1 – 3
2. Yohannes 1 : 4 – 5
3. Yohannes 1 : 14
4. Matius 1 : 18
5. Lukas 1 : 26 – 27
6. Lukas 1 : 28 – 29
7. Lukas 1 : 30 – 31
8. Lukas 1 : 34
9. Lukas 1 : 35
10. Lukas 2 : 1 - 2
11. Lukas 2 : 4 - 5
12. Lukas 2 : 6 - 7
13. Lukas 2 : 8 - 9
14. Lukas 2 : 10 – 12
Liturgi VII (Kemuliaan)
Allah telah menggenapkan janjiNya. Seorang Raja yang akan memerintah telah lahir.
PemerintahanNya tidak akan pernah berkesudahan.
Mari kita lantunkan kembali nyanyian para Malaikat beserta para Bala Tentara Surga yang
menyatakan Kemuliaan Allah?
1. Lukas 2 : 13
2. Lukas 2 : 14
3. Mazmur 117 : 1 – 2
4. Mazmur 118 : 1 – 2
5. Mazmur 118 : 3 – 4
6. Mazmur 145 : 1 – 2
7. Mazmur 145 : 3 – 4
8. Mazmur 145 : 5 – 6
9. Mazmur 145 : 7 – 8
10. Mazmur 145 : 9 – 11