I. Persiapan
1. (Jemaat diundang untuk berdiri ) Barisan prosesi memasuki ruangan.
2. Kata sambutan : - Ketua Panitia Natal
- Ketua BPH
- Mewakili Naposo Pangaratto
- Mewakili Natoras
- Mewakili Pemerintah Setempat 3 Desa
- Parhalado
3. Penyalaan Lilin: - Ketua Panitia Natal
- Ketua BPH
- Mewakili Naposo Pangaratto
- Mewakili Natoras
- Mewakili Pemerintah Setempat 3 Desa
- Parhalado
II. Ibadah
1. Bernyanyi BN HKBP 648: 2- 4 MULIAKANLAH ALLAH BAPA
III. Hiburan
Vidio Ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru
Liturgi I : Fragmen Manusia Lepas dari kebaikan Allah
Liturgi II : Apakah Masih Ada Kebaikan? Setelah diciptakan-Nya dunia ini pada
mulanya, Allah melihat semua ciptaan-Nya itu baik. Namun kebaikan itu semakin lama semakin
pudar oleh karena manusia dan setiap keburukannya. Bagaimana kah yang diciptakan-Nya baik
itu? Masih kah ada kebaikan itu? Marilah kita dengarkan liturgi ke-II.
1. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak
ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
2. Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-
Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan
3. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah
pelanggaran hukum Allah.
4. Dan kamu tahu, bahwa Ia telah menyatakan diri-Nya, supaya Ia menghapus segala
dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa.
5. Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap
orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia.
6. Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa?
Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman!
7. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
8. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus
Yesus, Tuhan kita.
Liturgi III : Pantomim Allah itu Baik
Liturgi IV : Kebaikan Allah Bagi Dunia. Sungguh Allah itu amat baik. Betapapun
kejahatan manusia di hadapan-Nya, Ia tetap baik dan menebus dosa manusia. Betapapun hati-
Nya terluka oleh pelanggaran manusia atas perintah-Nya, Ia tetap mengampuni kita. Kebaikan
Tuhan melampui segala kelemahan manusia. Mari kita dengan liturgi kebaikan Allah bagi dunia.
1. Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu. Berbahagialah orang yang berlindung
kepada-Nya!
2. Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus.
3. Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam
kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan
Allah.
4. Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita , karena
kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5. Dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
6. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam
hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
7. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada
waktu yang ditentukan oleh Allah.
8. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk
orang yang baik ada orang yang berani mati--.
9. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa.
10. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan
diselamatkan dari murka Allah.
11. Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh
hidup-Nya!
12. Dan bukan hanya itu saja! Kita malah bermegah dalam Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan
kita, sebab oleh Dia kita telah menerima pendamaian itu.
13. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
Liturgi Situasional Panitia
Liturgi V : Jadilah Baik dan Tetap Baik. Cara terbaik merespon kebaikan Allah adalah
dengan menjadi baik. Namun hanya menjadi baik saja belumlah cukup, oleh karena kesetiaan
kepada kebaikan Allah adalah dengan tetap menjadi baik. Terhadap yang jahat, tetap lah menjadi
baik, terhadap yang melukai tetaplah baik. Dengan demikian kita menjadi kesukaan Tuhan, yang
berkenan kepada-Nya. Kita dengarkan liturgi terakhir, Menjadi baik dan tetap baik.
1. Dan siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik?
2. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-
hal itu.
3. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
4. Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik
5. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai
sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang
dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada
Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
6. Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia
adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin
mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
7. Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu
8. Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang
sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik
dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin
kamu kepada kebenaran?
9. yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala
kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin
berbuat baik.
10. Bersyukurlah kepada TUHAN sebab Dia baik. Sesungguhnya untuk selama-lamanya
kasih setia-Nya. Pujilah kamu akan Tuhan, karena baiklah Ia, dan kemurahan-Nyapun kekal
sampai selama-lamanya.
11. TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal
orang-orang yang berlindung kepada-Nya