Anda di halaman 1dari 9

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulila senantiasa kami panjatkan kehadiran Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan malakah ini tepat waktu guna memenuhi tugas
kelompok mata pelajaran Kimia, dengan judul : “ Koloid Dalam
Kehidupan Sehari Hari.”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas


dari bantua banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kami miliki oleh karena itu kami mengharapkan segala bentukkritik dan
saran yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaa bagi kehidupan pendidikan.
Bab 1

Pendahuluan

A Latar Belakang

Koloid adalah suatu system campuran yang berada diantara larutan dan
campuran kasar (suspensi). Koloid adalah salah satu jenis campuran homogen yang
memiliki sifat-sifat berbeda dengan larutan yang selama ini Anda ketahui. Perbedaan
sifat ini disebabkan oleh ukuran partikel zat terlarut yang lebih besar dibandingkan
dengan larutan.

Koloid memiliki aplikasi luas mencakup banyak material yang ada di alam
maupun yang dikembangkan di industri, seperti kosmetik, obat-obatan, pengolahan air
minum, sampai material bangunan. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang
penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling
melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar.
Karena sistem koloid sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari, kita harus
mempelajarinya lebih mendalam agar kita dapat menggunakannya dengan benar dan
dapat bermanfaat untuk diri kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja produk sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari?


2. Bagaimana penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan

1. Mengetahui produk sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari.


2. Mengetahui penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat

Makalah ini di susun sebagai bacaan bagi para siswa agar mengetahui
penerapan sistem koloid dalam kehidupan sehari hari.
Bab 2

Pembahasan

Pengertian Koloid :

Koloid adalah Campuran heterogen dengan ukuran partikel solute dan sifat sifat yang
berada pada kisaran antara larutan dan suspensi.

Koloid dapat kita jumpai di berbagai bidang dalam kehidupan sehari hari, di
anataranya :

Industri Makanan Keju, mentega, susu, jelly, agar agar

Industri Kosmetik dan Perawatan tubuh Krim, pasta gigi, sabun, hair cream

Industri bangunan Cat, Tinta

Industri kebutuhan rumah tangga Sabun, Detergen

Industri Pertanian Pastisida, Insektisida

Industri Farmasi Minyak ikan, krim, salep

1. Bidang Industri
Sistem koloid di gunakan di berbagai bidang industri antara lain karet, cat,
gula, dan lain-Nya

A. Karet

Contoh koloid yang di gunakan di bidang indsutri adalah getah karet. Getah
karet merupakan koloid tipe sol, yaitu menyebar koloid fase padat dalam cairan.

Karet di peroleh dengan cara mengkoagulasikan getah karet dengan asam


formiat [ HCOOH ] asam asetat [ CH3COOH ], kemudian larutan asam pekat ini
akan merusak lapisan pelindung yang mengelilingi partikel karet, sedangkan ion ion
H+ nya akan menetralkan muatan partikel karet sehingga karet akan menggumpal.

Selanjutnya, gumpalan karet akan di giling dan di cuci lalu di proses lebih
lanjut sebagai lembaran yang di sebut sheet atau di olah menjadi karet remah [ crumb
rubber ]. Untuk keperluan lain, seperti pembuatan balon dan karet busa, getah karet
tidak di gumpalkan melainkan di biarkan dalam wujud cair, getah karet yang cair di
sebut lateks, untuk menjaga kstabilan, lateks di campurkan dengan larutan amonia [
NH3 ]. Larutan ini bersifat basa, sehingga bisa melindungi partikel karet dalam sol
lateks dari zat zat yang bersifat asam sehingga lateks tidak menggumpal.
B. Penjernihan Air

Selain pembuatan karet sistem koloid juga di gunakan untuk menjernihkan air,
proses inidi lakukan dengan cara menambahkan tawas atau aluminium sulfat ke dalam
air, aluminium sulfat akan terhidrolisis membentuk AI [ OH ]3 yang berupa koloid
yang dapat mengadsorsi zat zat warna atau zat pencemar dalam air.

C. Mengurangi Polusi Asap Pabrik

Gas buangan pabrik yang mengandung asap dan partikel berbahaya dapat
diatasi dengan menggunakan alat yang disebut pengendap cottrel. Metode ini
dikembangkan oleh Frederich Cottrell (1877-1948) dari Amerika Serikat, dan dikenal
dengan metode Cottrell. Prinsip kerja alat ini memanfaatkan sifat muatan
(elektroforesis) dan penggumpalan koloid sehingga gas yang dikeluarkan ke udara
telah bebas dari asap dan partikel berbahaya.

Asap dari pabrik sebelum meninggalkan cerobong asap dialirkan melalui


ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi (20.000 sampai
75.000 volt). Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam
udara. Ion-ion tersebut akan diadsorpsi oleh partikel asap dan menjadi bermuatan.
Selanjutnya, partikel bermuatan itu akan tertarik dan diikat pada elektrode yang
lainnya.

2. Bidang Farmasi

Pada bidang farmasi koloid dapat di gunakan pada obat obatan yang menggunakan
prinsip adsopsi yaitu pada obat obatan apabila di konsumsi dalam usus akan
membentuks sistem koloid.

Obat obatan yang mengunakan sistem koloid dalam bidang farmasi di antaranya ada
minyak ikan, salep, krim, obat dalam bentuk kapsul, dan lain-nya.

A. Penggunaan Arang Aktif

Arang aktif merupakan contoh dari adsorben yang dibuat dengan cara
memanaskan arang dalam udara kering. Arang aktif memiliki kemampuan untuk
menjerap berbagai zat. Obat norit (obat sakit perut) mengandung zat arang aktif yang
berfungsi menyerap berbagai zat dan racun dalam usus. Arang aktif ini juga
digunakan para topeng gas, lemari es (untuk menghilangkan bau), dan rokok filter
(untuk mengikat asap nikotin dan tar).

B. Penggumpalan darah

Darah mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Jika


terjadi luka, maka luka tersebut dapat diobati dengan pensil stiptik atau tawas yang
mengandung ion-ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion tersebut membantu agar partikel koloid
di protein bersifat netral sehingga proses penggumpalan darah dapat lebih mudah
dilakukan.
C. Sebagai Deodoran

Deodoran mengandung aluminium klorida yang dapat mengkoagulasi atau


mengendapkan protein dalam keringat.endapan protein ini dapat menghalangi kerja
kelenjer keringat sehingga keringat dan potein yang dihasilkan berkurang.

3. Bidang Pangan

Banyak sekali bahan pangan yang menggunakan sistem koloid dalam


pembuatannya, di antaranya ada susu, yogurt, gelatin dan lain-nya.

A. Pemutihan Gula

Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Dengan melarutkan gula ke
dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau
karbon. Partikel koloid akan mengadsorpsi zat warna tersebut. Partikel-partikel koloid
tersebut mengadsorpsi zat warna dari gula tebu sehingga gula dapat berwarna putih.

B. Agar-Agar

Padatan agar-agar yang terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan


system koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan
dingin, sol ini akan tetap berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-agar tinggi
pada keadaan dingin sol menjadi padat dan kaku. Keadaan seperti ini disebut gel.

C Pektin

Pektin adalah tepung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan kulit
jeruk. Jika pektin didispersikan di dalam air, terbentuk sol yang kemudian memadat
sehingga membentuk gel. Pektin biasa digunakan untuk membuat selai.

D. Gelatin

Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki
binatang, misalnya sapi. Jika gelatin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol
yang kemudian memadat dan membentuk gel. Gelatin banyak digunakan untuk
pembuatan cangkang kapsul. Agar-agar, pectin, gelatin juga digunakan untuk
pembuatan makanan, seperti jelly atau permen ng kenyal (gummy candies).

E. Proses Perebusan Telur

Telur mentah merupakan suatu sistem koloid dengan fase terdispresi berupa
protein. Jika telur tersebut direbus akan terjadi koagulasi sehingga telur tersebut
menggumpal.

F. Pembuatan Yoghurt

Susu dapat berubah menjadi yoghurt melalui fermentasi. Pada fermentasi susu
akan terbentuk asam laktat yang menggumpal dan berasa asam.
G. Pembuatan Tahu

Pada pembuatan tahu dari kedelai, mula-mula kedelai dihancurkan sehingga


terbentuk bubur kedelai (seperti susu). Kemudian, ditambahkan larutan elektrolit,
yaitu CaSO4.2H2O yang disebut batu tahu sehingga protein kedelai menggumpal dan
membentuk tahu.

H. Penghilang Kotoran Pada Proses Pembuatan Sirup

Kadang-kadang gula masih mengandung pengotor sehingga jika dilarutkan


tidak jernih. Pada industri pembuatan sirup, untuk menghilangkan pengotor ini
biasanya digunakan putih telur. Setelah gula larut, sambil diaduk ditambahkan putih
telur sehingga putih telur tersebut menggumpal dan mengadsorpsi pengotor. Selain
putih telur, dapat juga digunakan zat lain, seperti tanah diatome atau arang aktif

4 Bidang Kosmetik

Bahan bahan kosmetika sangat banyak jenisnya, akan tetapi pada prinsipnya
hampir 90% dari bahan itu dibuat dalam keadaan koloid. Hal itu disebabkan sifat
koloid yang mudah menyerap pewangi dan pewarna, lembut, mudah dibersihkan,
tidak merusak kulit dan rambut dan sekaligus mengandung dua macam bahan yang
tidak dapat saling larut
.
Macam macam bentuk bahan kosmetik sebagai berikut :

- Bahan kosmetika yang berbentuk aerosol, misalnya parfum dan deodorant spray,
hair spray, dan penghilang bau mulut yang disemprotkan.

- Bahan kosmetika yang berbentuk sol, misalnya susu pembersih muka dan kulit,
cairan untuk masker, dan cat kuku.

- Bahan kosmetika yang berbentuk emulsi, misalnya susu pembersih muka dan kulit.

- Bahan kosmetika yang berbentuk gel, misalnya deodorant stick dan minyak rambut
(jelly).

- Bahan kosmetika yang berbentuk buih, misalnya sabun cukur dan sabun kecantikan.

- Bahan kosmetika yang berbentuk sol padat misalnya pemerah bibir, pensil alis dan
maskara
5 Bidang Kebutuhan Rumah Tangga

A. Sabun dan Detergen

Sabun dan detergen merupakan bahan pembersih yang penggunaannya untuk


membersihkan benda-benda dari kotoran. Misalkan untuk mencuci alat dapur,
mencuci baju, mandi, mencuci tangan dan sampo. Jenis koloid ini dapat mencemari
air berupa limbah yang berasal dari pemukiman. Selain dari pemukiman juga bisa
berasal dari limbah industri, seperti logam berat (misalnya logam Pb dan Hg).

Sabun dengan detergen memiliki perbedaan, yaitu :

Sabun Detergen

Bahan Pembuatan : Bahan Pembuatan :

Dibuat dari lemak atau minyak yang Dibuat dari bahan kimia, yaitu senyawa
merupakan bahan alam ABS [ Alkil Benzensulfonat ]

Kelebihan : Kelebihan :

Limbahnya dapat terurai oleh Tetap berbusa dengan baik saat di


mikroorganisme gunakan untuk mencuci dengan air sadah

Kekurangan : Kekurangan :

Kurang berbusa pada pencucian dengan Sukar terurai oleh mikroorganisme


menggunakan air sadah

Membersihkan benda-benda dengan mencuci memakai sabun maupun


detergen didasarkan pada prinsip absorpsi. Absorpsi adalah peristiwa ketika
permukaan suatu zat dapat menyerap zat lain. Berbeda dengan absorpsi pada
umumnya, penyerapan yang hanya sampai ke bagian dalam di bawah permukaan
suatu zat, suatu koloid mempunyai kemampuan mengabsorpsi ion-ion. Hal itu terjadi
karena koloid tersebut mempunyai permukaan yang sangat luas. Buih sabun
mempunyai permukaan yang luas sehingga mampu mengemulsikan kotoran yang
melekat pada benda.
6 Bidang Pertanian

Sitem koloid juga di jumpai dalam bidang pertanian, yaitu pada pestisida dan
Insektisida, keduanya merupakan elemen penting dalambidang pertanian karena
menjaga agar lahan pertanian tidak rusak oleh hama hama penganggu.

A. Pastisida

Pestisida memiliki cara kerja untuk membasmi hama yang mengganggu


karenanya perlu dibuat sestem koloid agar mekanisme yang diciptakan bisa bekerja
optimal pada hama target dari pestisida.Ada dua bentuk sistem koloid pada pestisida
yaitu aerosol dan emulsi. :

1. Aerosol, awalnya Aerosol biasanya berupa powder tetapi pada akhir nya dibuat
larutan dan aeroso ldi semprotkan pada tanaman. pada sistem aerosol ini pestisida
akan masuk ke dalam tubuh serangga memalui dinding tubuh atau pun kutikula lalu
meracuni serangga dari sistem dalam tubuhnya, pada proses ini serangga akan terkena
aerosol yang di semprotkan pestisida diantara tanaman. Sehingga sebelum memakan
tanaman serangga akanmati terlebih dahulu. Tipe aerosol ini merupakan pestisida
dengan bahan aktif berupa organik organo klorin dan terosiklik

2. pestisida dengan bentuk emulsi sudah berupa bentuk emulsi cair. jadi
tidakperludilarutkan ke dalam air. proses pemakaiannya sama yaitu dengan
penyemprotan pada tanaman. Emulsi yang disemprotkan pada tanaman akan menepel
pada tanaman" sehingga ketika ada hama yang mendekat maka atau memakan
tanamandia akan mati karena menghirup pestisida atau mati akibat memakan
tanamanyang sudah mengandung petisida. Tip emulsi ini merupakan pestisida dengan
bahan aktif sintetik anorganik dan karbamat.
Bab 3

Penutup

A. Kesimpulan

Koloid memiliki aplikasi luas mencakup banyak material yang ada di alam
maupun yang dikembangkan di industri, seperti kosmetik, obat-obatan, pengolahan air
minum, sampai material bangunan. Penerapan system koloid ini menggunakan prinsip
atau sifat-sifat yang dimiliki oleh koloid itu sendiri, misalnya adsorbsi, koagulasi,
elektroforesis, dll.

Di bidang industri, penerapan koloid contohnya mengurangi polusi asap


pabrik menggunakan alat Cottrel, penggumpalan lateks, dan penjernihan air. Di
bidang pangan, penerapan koloid contohnya pemutihan gula, agar-agar, pectin,
gelatin, proses perebusan telur, pembuatan yoghurt, pembuatan tahu, dan pengilang
kotoran pada proses pembuatan sirup. Di bidang kesehatan, penerapan koloid
contohnya hemodialisis, penggumpalan darah, penggunaan arang aktif, dan deodoran.
Sedangkan contoh peristiwa aplikasi koloid lainnya adalah pembentukan delta di
muara sungai

B. Saran

Sebaiknya dalam memanfaatkan penerapan sistem koloid ini, kita harus tetap
berpegang teguh pada prinsip agar apapun yang nantinya akan kita lakukan tidak
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat serta tidak merugikan pihak lain.
Dengan begitu semua pihak akan merasa diuntungkan oleh apa yang kita lakukan.
Dan juga setelah membaca artikel ini, sebaiknya pembaca mendalami lebih jauh lagi
atau menerapkan prinsip di sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai